MENIKAH DENGAN GADIS SMA

MENIKAH DENGAN GADIS SMA

AKIBAT SALAH KAMAR

Menginap dirumah tentangga sudah lumrah di kehidupan Tasya. Kedua orangtuanya selalu sibuk dengan urusan masing-masing, kadang lupa anak sendiri.

Sebenarnya tidak masalah tidur di rumah tentangga. Ada pemandangan indah yang akan Tasya lihat, tubuh kekar berbalut kemeja putih, kancing teratas terbuka menampakkan sedikit dada bidangnya. Terutama lengan kekar dan otot-otot yang tercetak jelas di balik kemeja putihnya.

Tapi sayangnya hingga pukul 22:00, tubuh kekar itu belum menunjukkan batang hidungnya. Sedari tadi Tasya menunggunya dibalik kaca balkon, berharap anak pemilik rumah turun dari mobilnya.

"Ck, om Raiden mana sih? Udah hampir tengah malam juga," gerutu Tasya.

Dengan berat hati Tasya naik keatas ranjang, menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya hingga tanpa sadar maniknya tertutup rapat.

Sebenarnya Tasya menahan ngantuk sedari tadi, tapi demi melihat wajah tampan plus tubuh kekar itu. Tasya rela menahan ngantuk. Tapi sekarang, rasa ngantuk itu tidak dapat di bendung lagi.

____________

Botol alkohol berserakan dimana-mana kehidupan rumit, monoton, itu biasa. Tapi terkadang kesepian itu menyapa harus segera di singkirkan. Alkohol jalan pintasnya, walau tetap saja kesadaran Raiden masih utuh. Hanya kepala yang terasa pusing.

"Ck, gak guna."

Raiden bangkit dari tempatnya, meraih jas hitam dan kunci mobilnya dari atas meja.

Sebenarnya Raiden malas pulang ke rumah, yang ada wawancara tiap pagi. Bukannya kenyang karena sarapan, yang ada kenyang omelan kedua orangtuanya.

Nikah, cucu, ini, itu lah. Mereka pikir cari pasangan hidup itu gampang. Jika hanya berakhir di ranjang tapi kehidupannya tetap monoton, lebih baik Raiden menetap dengan kehidupan seperti biasa.

Tanpa memperdulikan tatapan yang perlahan buram, Raiden melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Seperti biasa, ia sampai dengan selamat.

Dengan langkah kaki sepelan mungkin, Raiden mengendap-endap masuk kedalam rumah. Menutup pintu kamar dengan hati-hati dan menghela napas lega.

Grasa grusu Raiden melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya, dengan cepat masuk kedalam selimut memeluk erat guling disampingnya yang terasa empuk.

____________

Tubuh kecil itu mengeliat dalam tidurnya, hingga maniknya perlahan terbuka dengan dahi mengerut. Tasya rasa ada yang aneh, kaki dan perutnya terasa ditimpa sesuatu.

Saking penasarannya, jemarinya meraba-raba perutnya hingga terasa lengan kekar dan berotot. Spontan jemarinya membuka selimut, detik berikutnya maniknya melotot sempurna.

"Astaga, gue dimana? Sejak kapan gue punya suami?"

Dengan kekuatan penuh, Tasya membalikkan tubuhnya menghadap kearah pemilik lengan kekar itu.

"OM RAIDEN!" pekik Tasya, mengema seisi ruangan.

Sontak siempunya terbangun dari tidurnya, gegalapan menutup bibir itu dengan telapak tangannya.

"Ngapain kamu di sini? Ini kamar saya," geram Raiden.

Tasya menelan salivanya kasar manik cokelat itu tepat didepan matanya. Suara serak khas bangun tidur, bibir pink, dan jakun naik turun. Semua tidak hilang dari pandangan Tasya, bahkan napas hangat terasa menerpa wajahnya, bau alkohol menguar begitu pekat.

Hingga pintu kamar terbuka, bersahutan teriakan melengking memenuhi ruangan.

"RAIDEN KAMU APAIN ANAK ORANG? YA AMPUN TUHAN,"

Spontan siempunya bangkit dari tempatnya, menampakkan tubuh atletis yang sayangnya hanya ditutupi pakaian dalam, dan selimut melorot menampakkan tubuh Tasya di balut tank top hitam.

"ASTAGA!" Teriak Marissa ibu Raiden.

Raiden hanya diam mematung, menatap jemari lentik itu gegalapan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Seingatnya semalam ia tidak melakukan apa-apa, hanya masuk kedalam kamar dan tidur. Pengaruh alkohol mengambil alih kesadarannya, hingga maniknya tertutup rapat.

Di lantai setelan kantornya berceceran dimana-mana, kebiasaan Raiden pulang dari kantor.

"BUNDA SAMA AYAH TUNGGU DI BAWAH!" lanjut Marissa lagi.

Pintu kamar tertutup, menyisahkan Tasya dan Raiden. Sontak Tasya mengalihkan tatapannya kearah yang lain.

"Om, kenapa gak pakai baju?"

Tasya menutup kedua matanya, seraya menghilangkan pikiran aneh yang melayang-layang dikepalanya. Bayangan tubuh kekar itu yang hanya ditutupi pakaian dalam, dan bagian bawah yang menyembul di balik pakaian dalamnya tidak hilang dari pandanganya. Mata Tasya ternodai.

Raiden hanya mengusap wajahnya gusar, meraih celana panjangnya dipasangkan kembali menutupi kaki jenjangnya. Seingatnya ia masuk kedalam kamarnya, tapi kenapa malah dikamar tamu? S*alan, ia mabuk.

"Pulang sana! lupakan kejadian barusan," ucap Raiden dingin, melempar piyama tidur Tasya yang tergeletak di ujung ranjang.

Ingin rasanya Tasya mencabik-cabik wajah tampan itu, dia pikir kejadian barusan bisa dilupakan begitu saja. Sejarah pertama dalam kehidupan Tasya tidur seranjang dengan pria lain. Apalagi lengan kekar itu memeluknya erat, tanpa penghalang sedikitpun.

Hingga tubuh kekar itu berlalu keluar dari kamar, dengan grasa grusu Tasya memakai piyama tidurnya. Kebetulan daerah tempat tinggal mereka panas, Tasya biasa tidur hanya menggunakan tank top dan celana pendek. Jadi semalam Tasya sengaja melepas piyamanya sebelum tidur seperti biasanya.

"RAIDEN!"

Tasya meringis mendengar teriakkan itu, hingga tubuh kekar itu kembali muncul di balik pintu.

"Buruan!" desak Raiden.

Sontak Tasya bangkit dari tempatnya, mengikuti tubuh kekar itu turun kebawah.

___________

Duduk berdampingan dengan kepala menunduk, Tasya dan Raiden di omelin dari pagi hingga siang. Bahkan perut belum di isi sesuap nasi.

Entah sejak kapan orangtua Tasya kemari, yang pasti mereka berdua di sidang habis-habisan. Beberapa kali Raiden membantah, tetap saja Raiden kalah dan salah.

Tubuhnya mengeluarkan aroma alkohol yang pekat, otomatis semalam tidak ada yang tau apa yang terjadi. Apalagi mereka berdua tidur menggunakan pakaian dalam saja, menguatkan bukti Raiden harus bertanggung jawab dengan perbuatannya.

"Minggu depan kalian menikah!" tegas Wisnu ayah Raiden.

Sontak Raiden bangkit dari tempatnya, berdiri menjulang tinggi tepat di samping Tasya.

"Saya tidak setuju," tolaknya.

"Silahkan, ayah gak larang. Saya rasa kamu manusia tidak tau terimakasih," sindir Wisnu halus, seakan memojokkan Raiden.

"Raiden udah tua yah, aku gak pantas bersanding sama anak SMA."

"Yah karena kamu udah tua, seharusnya kamu pantas suami yang baik untuk Tasya. Membimbing istri kamu ke arah yang benar kedepannya,"

"Tapi yah–"

"Den, dengar kata ayah. Lagian ingat umur, kejadian ini juga murni kesalahan kamu. Apa begini pria berumur mengambil keputusan, selalu lari dari tanggung jawab?" desak Marissa.

Raiden mengusap wajahnya kasar, kembali duduk di tempat semula dengan wajah gusar.

"Bukan gitu yah, Bud. Tasya masih sekolah jalan dia masih panjang. Sedangkan aku, menikah berarti harus memiliki keturunan," kilah Raiden, mencari cara agar masalah ini cepat kelar.

Tidak mungkin Raiden menikah dengan anak SMA, walau sebenarnya tubuh dan wajah Tasya sudah pantas bersanding dengannya. Raiden akui Tasya memang cantik, tubuh modis, tinggi tak sesuai umur.

Apalagi bayangan tubuh berisi di balik tank top hitam itu, tidak hilang dari pandangan matanya. Menurut Raiden pas dengan ukuran jemarinya. Memikirkan itu saja sudah membangkitkan sisi j*hanamnya, rasanya sesak, kedua lututnya melemas.

"Emang kenapa kalo Tasya jadi istri kamu? Apa pernikahan hanya n4psu semata menurut kamu? Ibu gak habis pikir sama kamu," resah Marissa.

"Bukan gitu bund–"

"Sudah, semua keputusan ada ditangan Tasya," sela Wesley Papa Tasya.

"Gimana nak?" tanya Wesley kearah putrinya.

"Maksudnya Pa?"

"Kamu setuju dengan pernikahan ini?" sambung Wesley.

Tasya malah mengaruk tengkuknya, bingung dengan situasi saat ini. Di satu sisi, Tasya pasti mau. Emang siapa yang tidak mau dengan Raiden. CEO muda, tampan, kaya, pria idaman semua wanita.

Tapi di satu sisi, Tasya kasian melihat wajah tampan itu. Ia bukan manusia egois, hanya karena menganggumi sosok Raiden Tasya akan mengambil keputusan sepihak walau menguntungkan baginya.

"Tasya gak tau Pa, terserah om Raiden aja," tolak Tasya halus.

Sebenarnya gak rela. Orang selama ini Tasya berhalu jadi istri Om Raiden, batin Tasya.

"Raiden bersedia yah," putus Raiden akhirnya.

Sontak manik Tasya melotot sempurna, para orangtua bersorak senang entah apa maksud dan tujuannya.

Hingga maniknya beralih kearah wajah tampan itu, bertepatan tatapan mereka beradu.

"OMG, akhirnya nikah sama sugar Daddy. batin Tasya.

____________

TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA INI:)

TUNGGU PART SELANJUTNYA 🍓

Terpopuler

Comments

Abizar zayra aLkiaana

Abizar zayra aLkiaana

👣👣

2023-06-07

0

Fitria Dian Sulistiani

Fitria Dian Sulistiani

baru nemu cerita;nya, seru...

2023-01-31

0

KUCING GEMBUL

KUCING GEMBUL

baru huga mampir dalam bait pertama udah ketar ketir baca nya... astagfirullah, lanjutkaannnn kak!!!!!!👌😭😭

2022-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 AKIBAT SALAH KAMAR
2 KEPEDEAN YANG HAKIKI
3 ISTRI NAKAL
4 ANAK PUNGUT
5 KERAS KEPALA
6 MAGER VS NORMAL SEMENTARA
7 PSIKOPAT BERDARAH DINGIN
8 DELAPAN
9 TEORI VERSI TASYA
10 GENGSI
11 PSIKOPAT BERKELIARAN
12 BAR BAR
13 PASAR MALAM
14 GARA-GARA DIET
15 DRAMA SEBELUM TIDUR
16 KAMAR MANDI
17 TUJUH BELAS
18 BROKEN HOME
19 PERHATIAN KECIL
20 GEDUNG BELAKANG SEKOLAH
21 MURID BARU
22 KORBAN 1
23 KETAKUTAN YANG BERBEDA
24 MIMPI BURUK
25 DUA PULUH LIMA
26 TERSANGKA
27 DUA PULUH TUJUH
28 TERUNGKAP
29 DUA PULUH SEMBILAN + CAST RAIDEN
30 KORBAN 2 + CAST TASYA
31 MEMALUKAN
32 TIGA PULUH DUA
33 TIGA PULUH TIGA
34 TIGA PULUH EMPAT
35 TIGA PULUH LIMA
36 GAGAL BOLOS
37 JEALOUS
38 CERITA DIBALIK HUJAN
39 PERMINTAAN MAAF
40 EMPAT PULUH
41 PERKARA NASI GORENG
42 GARA-GARA SANDAL JEPIT
43 SIMBIOSIS MUTUALISME
44 EMPAT EMPAT
45 EMPAT LIMA
46 EMPAT ENAM
47 EMPAT TUJUH
48 EMPAT DELAPAN
49 EMPAT SEMBILAN
50 LIMA PULUH
51 ML
52 BOCAH KECIL PENGGANGGU
53 BOCAH KECIL PENGANGU 2
54 BERPISAH SEMENTARA
55 BERPISAH SEMENTARA 2
56 PAHAM SALAH
57 LIMA TUJUH
58 LIMA DELAPAN
59 TEMAN
60 ENAM PULUH
61 BERTEMU
62 BERTEMU 2
63 SAKIT
64 SAKIT 2
65 KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN
66 ANCAMAN UNTUK SICANTIK
67 INSECURE
68 ENAM DELAPAN
69 INSECURE 2
70 PELINDUNG
71 TUJUH SATU
72 MAKHLUK PENGANGU
73 TUJUH TIGA
74 TUJUH EMPAT
75 TUJUH LIMA
76 TUJUH ENAM
77 PENGAKUAN ZARA
78 TUJUH DELAPAN
79 SALAH TUJUAN
80 DELAPAN PULUH
81 DELAPAN PULUH SATU
82 TEMAN
83 DELAPAN PULUH TIGA
84 BAHAGIA VERSI TASYA JOVANKA
85 DELAPAN PULUH LIMA
86 DAMPAK KEJADIAN MASA LALU
87 HAMIL
88 PEMERAN UTAMA 1
89 PEMERAN UTAMA 2
90 PEMERAN UTAMA 3
91 SEMBILAN PULUH SATU
92 SISI LAIN 1
93 SISI LAIN 2 (END)
94 EPILOG
95 EXTRA PART
96 PROMO
Episodes

Updated 96 Episodes

1
AKIBAT SALAH KAMAR
2
KEPEDEAN YANG HAKIKI
3
ISTRI NAKAL
4
ANAK PUNGUT
5
KERAS KEPALA
6
MAGER VS NORMAL SEMENTARA
7
PSIKOPAT BERDARAH DINGIN
8
DELAPAN
9
TEORI VERSI TASYA
10
GENGSI
11
PSIKOPAT BERKELIARAN
12
BAR BAR
13
PASAR MALAM
14
GARA-GARA DIET
15
DRAMA SEBELUM TIDUR
16
KAMAR MANDI
17
TUJUH BELAS
18
BROKEN HOME
19
PERHATIAN KECIL
20
GEDUNG BELAKANG SEKOLAH
21
MURID BARU
22
KORBAN 1
23
KETAKUTAN YANG BERBEDA
24
MIMPI BURUK
25
DUA PULUH LIMA
26
TERSANGKA
27
DUA PULUH TUJUH
28
TERUNGKAP
29
DUA PULUH SEMBILAN + CAST RAIDEN
30
KORBAN 2 + CAST TASYA
31
MEMALUKAN
32
TIGA PULUH DUA
33
TIGA PULUH TIGA
34
TIGA PULUH EMPAT
35
TIGA PULUH LIMA
36
GAGAL BOLOS
37
JEALOUS
38
CERITA DIBALIK HUJAN
39
PERMINTAAN MAAF
40
EMPAT PULUH
41
PERKARA NASI GORENG
42
GARA-GARA SANDAL JEPIT
43
SIMBIOSIS MUTUALISME
44
EMPAT EMPAT
45
EMPAT LIMA
46
EMPAT ENAM
47
EMPAT TUJUH
48
EMPAT DELAPAN
49
EMPAT SEMBILAN
50
LIMA PULUH
51
ML
52
BOCAH KECIL PENGGANGGU
53
BOCAH KECIL PENGANGU 2
54
BERPISAH SEMENTARA
55
BERPISAH SEMENTARA 2
56
PAHAM SALAH
57
LIMA TUJUH
58
LIMA DELAPAN
59
TEMAN
60
ENAM PULUH
61
BERTEMU
62
BERTEMU 2
63
SAKIT
64
SAKIT 2
65
KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN
66
ANCAMAN UNTUK SICANTIK
67
INSECURE
68
ENAM DELAPAN
69
INSECURE 2
70
PELINDUNG
71
TUJUH SATU
72
MAKHLUK PENGANGU
73
TUJUH TIGA
74
TUJUH EMPAT
75
TUJUH LIMA
76
TUJUH ENAM
77
PENGAKUAN ZARA
78
TUJUH DELAPAN
79
SALAH TUJUAN
80
DELAPAN PULUH
81
DELAPAN PULUH SATU
82
TEMAN
83
DELAPAN PULUH TIGA
84
BAHAGIA VERSI TASYA JOVANKA
85
DELAPAN PULUH LIMA
86
DAMPAK KEJADIAN MASA LALU
87
HAMIL
88
PEMERAN UTAMA 1
89
PEMERAN UTAMA 2
90
PEMERAN UTAMA 3
91
SEMBILAN PULUH SATU
92
SISI LAIN 1
93
SISI LAIN 2 (END)
94
EPILOG
95
EXTRA PART
96
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!