Kenapa Tidak Membenci Ku..?

Kenapa Tidak Membenci Ku..?

Episode 1

Khenin POV

"Hiks....hiks...." Tangisku menutupi tubuhku, hilang sudah kesucianku di renggut paksa oleh kak Elang. Laki-laki yang diam-diam aku cintai, laki-laki yang diam-diam aku kagumi semalam sudah menghancurkan hidup dan masa depanku. Ku punguti bajuku yang berserakan di lantai meninggalkannya yang tertidur di ranjang. Aku begitu takut dan trauma dengan perlakuannya.

Setelah kukenakan kembali pakaianku. Aku bergegas berlari keluar dari rumah megah keluarga PRADANA itu keluarga yang sudah memungutku. Aku sudah tidak dapat berpikir lagi, aku terus berlari dan air mataku tak henti-henti membasahi pipiku hingga tanpa sadar saat berada di pinggir jalan.....

Ciiiiiiiiiittttt......

Suara rem mobil terdengar, aku menyilangkan kedua tanganku dan berteriak. "Aaaaaah...."Aku merasa pandanganku menjadi buram, samar-samar kulihat seseorang keluar dari mobil yang hampir menabrakku. "Nak kamu gak apa-apa?" Suara seorang laki-laki paruh baya terdengar di telingaku sebelum pandangan mataku menjadi gelap gulita dan seketika tubuhku ambruk tak sadarkan diri.

Author : .......SELESAI.....

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

PLETAAAK.....

Author : Aduh kok loe jitak sih.....sakit tahu😤😤

Khenin : Lah author, cerita baru juga mulai udah main selesai-selesai aja....kebiasaan deh mau ngeprank lagi😡😡

Author : Lah loe kan pingsan, mana bisa ngelanjutin cerita. Ya selesai aja 😁😁

Khenin : Kalau gue pingsan ya Author donk yang lanjutin🤦‍♀ kan giliran tugas author.

Author : Kayak ngeronda aja pake giliran 🙄. Lagian loe aneh, pingsan masih bisa ngomong😅...Ya udah nie author lanjutin....tapi sampe mana tadi ya ceritanya🤔🤔

Khenin : Auh ah....Sampai jalan tol kali😤😤

Author : Yei dia marah😂😂

\=\=\=\=\=\=\=

Author POV

PLAAAAK.....

Sebuah tamparan keras di layangkan Henry pada Elang yang masih terduduk di ranjang kamar Khenin dengan tubuh masih polos tertutup selimut.

Sprei kasur yang bernoda darah dan Elang yang berada di kamar Khenin dengan kondisi seperti itu membuat Henry naik pitam.

"Apa yang kau lakukan pada Khenin, Lang.....??" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Henry sedangkan Elang masih terdiam mengusap sudut bibirnya yang sedikit berdarah akibat tamparan Henry. "Jawaab aku Elang.....!!!!!" Bentak Henry.

"Ha....ha....." Tawa Elang menoleh pada Henry dengan tatapan sinis, "Kenapa pa, apa papa merasa sakit melihat anak dari wanita simpanan papa itu hancur dan papa gagal menikah dengan wanita itu"

"Apa maksudmu Lang," Tanya Henry bingung. "wanita simpanan, siapa maksudmu?"

"Huh.....masih berpura-pura. Aku tahu Pa Khenin gadis malang itu adalah anak dari wanita simpanan papa yang bernama Siren," Elang menyeringai. "Aku sudah menodainya dan papa tidak mungkin bisa menikahi ibunya karena dengan begitu papa dan wanita bernama Siren itu akan menjadi besan,"

"Kau......" Teriak Henry tangannya kembali terangkat hendak memukul Elang lagi tapi sebuah tangan beserta isakan tangis dari nyonya Nisa istri dari tuan Henry menghalanginya.

"Pa, saat ini yang terpenting kita cari keberadaan Khenin pa," Ucap Nisa kemudian menoleh pada Elang. "Elang semua yang kamu tuduhkan pada papamu itu salah, kamu salah paham nak,"

"Ma...." Elang menatap Nisa. "Mama jangan mau di bohongin papa ma," Elang memegang tangan Nisa. "Aku tidak mau mama menderita, karena papa berselingkuh dan mau menikahi wanita itu," Ucap Elang yang begitu menyanyangi Nisa.

"Dasar kau anak bodoh, andai saja kamu tahu bahwa...." Belum selesai Henry melanjutkan ucapannya suara Nisa sudah menghentikannya.

"Pa...." Nisa menggelengkan kepala. Henry menatap Nisa kemudian ia menghela nafas. Andai saja kondisi psikis Elang baik-baik saja.

"Kau tahu, bahkan jika papamu ini bersujud di kaki Khenin pun rasanya tidak akan cukup untuk bisa mendapat kata maaf darinya," Ucap Henry kemudian berlalu meninggalkan kamar Khenin.

"Ma..." Ucap Elang menatap Nisa.

Tangan Nisa terangkat. "Cukup Lang......Mama tidak mau tahu kamu cari Khenin dan pertanggung jawabkan perbuatanmu," Nisa pun berlalu meninggalkan Elang dengan tangis dan rasa kecewa pada anaknya, andai ia bisa memberitahukan semuanya.

"Aaaah......sial..." Umpat Elang, sebenarnya ia sungguh menyesal dan merasa bersalah mengingat apa yang telah ia lakukan pada Khenin apalagi ketika ia melihat noda darah di sprei. Ya hanya pada Khenin lagi-lagi ia tidak bisa menahan diri dan berpikiran mesum. Tadinya ia berpikir hanya akan sekedar menakuti Khenin serta menjalankan rencananya tapi siapa sangka ia tidak bisa menahan dan akhirnya benar-benar tergoda dan memperkosa Khenin.

"Ada apa denganku...."Gumam Elang meraup wajahnya kasar, ia yang tidak pernah tertarik dengan perempuan dan kenapa harus pada Khenin ia melepas keperjakaannya.

DEEG.......

DEEG........

Jatung Elang berdetak cepat membayangkan wajah Khenin. "Gue benar....benar jatuh cinta pada bocah itu" Lirih Elang memegang dadanya baru menyadari perasaaanya selama ini pada Khenin.

**

Henry dan Nisa mencari keberadaan Khenin bahkan anak buah Henry juga sudah di kerahkan tapi Nihil, Khenin seperti hilang di telan bumi. "Pa, kita harus bagaimana.....hiks.....hiks...." Tangis Nisa memeluk Henry, ia begitu mencemaskan Khenin yang sudah seperti anak kandungnya sendiri.

"Entahlah Ma, papa tidak tahu harus bagaimana lagi. Dosa-dosa kita terlalu besar pada gadis itu," Henry memegang pelipis kepalanya yang terasa berdenyut sungguh ia benar-benar malu pada almarhum kedua orang tua Khenin. Henry merasa ia seperti air susu di balas dengan air tuba itulah yang ia lakukan pada kedua sahabatnya yaitu orang tua Kenin yang telah tiada.

**

5 tahun kemudian........

(Khenin : Cepet amat thor 5 tahun kemudian ....Baru juga baca....🤔🤔

Author : Protes mulu, gue tambahin nih jadi 50 tahun kemudian......😤😤

Khenin :🤣🤣 50 tahun katanya, emang author mau ceritain aku ama kak Elang yang udah jadi kakek nenek.....😂😂

Author : 😌Biarin, author mau bikin cerita novel yang 50+........siapa tahu bisa bersaing sama novel yang 21+.....😂😂

Khenin : 🤔🤔🤪🤪

Author : 😜😜)

**

5 tahun kemudian.......

Di sebuah taman terlihat seorang gadis cantik berusia 22 tahun sedang duduk termenung di sebuah bangku taman, desiran angin menerpa menerbangkan helaian rambut panjangnya.

Sudah 5 tahun berlalu sejak kejadian itu, ia masih belum bisa melupakan laki-laki yang telah merenggut kesuciannya. Ia tidak bisa membenci laki-laki itu bahkan hatinya selalu berdebar kencang ketika memikirkan laki-laki itu.

Perasaanku masih sama kak Elang, aku tidak bisa membencimu meskipun perlakuanmu selama ini begitu menyakitiku..... Tak terasa air mata jatuh membasahi wajah cantiknya. Ingatannya kembali pada awal ia memasuki kediaman PRADANA......

------___Flashback on___------

Khenin POV

Ku hentikan langkah kakiku tepat di depan sebuah rumah megah nan mewah. "Sayang ayo!! kenapa diam saja disitu," Ucap Nyonya Nisa Pradana mengulurkan tangannya padaku, akupun mendekatinya dan ia pun meraih pundakku. "Sayang ini sekarang rumah kamu juga, nanti kamu akan aku kenalkan dengan Elang," Ucap nyonya Nisa lagi yang sudah membawaku masuk ke dalam rumahnya.

Pandangan mataku menelusuri dalam rumah megah itu, sungguh aku merasa tidak pantas tinggal di rumah keluarga PRADANA. Aku yang tadinya tinggal bersama kakek dan nenekku di sebuah rumah sederhana tidak pernah sedikitpun bermimpi bisa tinggal di rumah orang kaya apalagi keluarga PRADANA yang cukup ternama di kota ini.

Namaku Khenindira umurku 17 tahun aku duduk di bangku kelas 3 SMU, aku adalah gadis periang dan berusaha untuk selalu tersenyum meskipun hatiku merasa sedih karena sejak umur 12 tahun aku sudah menjadi yatim piatu akibat kecelakaan yang menimpa kedua orang tuaku. Setelah kepergian orang tuaku, aku tinggal bersama kakek dan nenekku yaitu orang tua dari papaku.

Kini aku kembali kehilangan, kakek dan nenekku meninggal, aku begitu sedih dan terpukul. Aku takut hidup sedirian di dunia ini hingga akhirnya tuan Henry Pradana dan nyonya Nisa datang padaku dan mengajakku tinggal bersama mereka karena pesan terakhir permintaan kakek dan nenekku.

"Khenin sayang ayo, kamar kamu di atas sebelah kamar Elang," Suara nyonya Nisa membuatku tersentak dari lamunan.

"Terima kasih tante," Aku masih mengikuti tarikan tangan wanita cantik itu tapi sejenak langkahnya terhenti dan menoleh padaku.

"Sayang, jangan panggil tante, panggil aku Mama karena kamu sudah aku anggap anak kandungku," Sungguh sangat baik hati nyonya Nisa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung...........

Hai readers tercinta ketemu lagi dengan author😊😊 dengan karya baru, buat yang suka karya author, like ya dan buat yang kurang berkenan jangan berkomentar buruk, harap di maklumi author juga manusia yang jauh dari kata sempurna dan masih belajar yang terbaik. Semoga semua terhibur.....love you all😍😍

Terpopuler

Comments

Amma Alam

Amma Alam

bagus Thor semangat

2022-03-25

2

Halimah Saadiyah

Halimah Saadiyah

pertama

2022-03-05

1

Inez

Inez

Aku selalu ngefans karyamu thor menghibur banget.....apalagi celotehanmu bikin ngakak.....

2022-03-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!