Si Buruk Rupa Mengejar Cinta
Menghadiri acara ulang tahun sahabatnya membuat Tiara sangat gembira bahkan dirinya berusaha tampil cantik dengan gaun biru pemberian mamanya. Mamanya berusaha merancang gaun tersebut dengan baik disesuaikan dengan karakter putrinya. Mamanya berusaha merias wajahnya secantik mungkin. Kacamatanya yang selalu melekat dalam dirinya ditanggalkan oleh mamanya dan digantikannya dengan softlens yang dia beli bersama mamanya.
“Ma…, aku malu dengan penampilan seperti ini!” ucap Tiara sambil merajuk di hadapan mamanya.
“Kenapa malu sayang, kamu kelihatan cantik. Kenapa kecantikan kamu tutupi dengan kacamatamu yang modelnya jadul ini?” Mama kan sudah bilang kamu cantik dengan penampilan seperti ini!” ucap mama Dewi yang terus berusaha memberi make up putrinya agar kelihatan cantik natural.
“Wih putri papa cantik betul hari ini, mau kemana ya?” tanya papa Roy dengan kasih sayangnya langsung mencium kening putrinya.
“Terimaksih pa…, ma! Tapi aku pakai kaca mata ini saja! Dan maaf make up mama terlalu glamour,” ucapnya sambil melepas softlens pembelian mamanya kemudian memakai kacamatanya kembali.
Dan tidak berapa lama kemudian Tiara berangkat dengan mengendarai mobilnya menuju villa yang dituliskan oleh Naira di dalam undangannya. Dirinya hari ini sengaja berangkat sendiri karena sekalian mau ada acara menghadiri acara Fashion temanya.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya dirinya sampai di mana villa tempat Naira merayakan ulang tahun.
Tiara datang terlambat sehingga menjadi pusat perhatian semua orang. Semua orang memandangnya rendah. Dan tiba-tiba ada suara yang menyebutnya untuk naik ke panggung memberi untuk menyanyikan sebuah lagu untuk Naira sahabatnya.
Tiara menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan suara emasnya.
Namun tiba-tiba disaat menyanyikan lagu untuk Naira semua orang fokus melihat tayangan vidio tentang Diary nya yang menceritakan kisahnya yang sangat menyayangi Vino Sebastian dan ingin mendapatkan cintanya. Dirinya dengan spontan menghentikan nyanyiannya apalagi tiba-tiba Vino menghampirinya dan menuding-nudingnya dengan jari telunjuknya.
“Mimpi kali ya? Kamu mencintaiku dan ingin menjadi kekasihku? Lihat Penampilanmu Tiara? Bodi gemuk berbobot dan berkacamata? Potongan rambut seperti itu dan penampilan yang jadul seperti itu? Ha…, ha… benar-benar Pungguk merindukan bulan Tiara? Dengarkan aku meskipun di dunia ini hanya ada dirimu, aku tidak sudi menerima cintamu!” ucap Vino kasar kepada Tiara yang berada di hadapannya ketika pesta berlangsung di rumah sahabatnya Naira Sanjaya.
Tiara menunduk malu ketika dirinya berada di atas panggung tidak mengira dirinya akan tersakiti seperti ini. Awalnya dia senang dipanggil Naira untuk nyanyi diatas panggung namun tiba-tiba disaat menyanyi ditampilkan tulisan tangannya yang berada di buku diarynya kalau sebenarnya dirinya selama ini dekat dengan Vino Sebastian manajernya dalam sebuah perusahaan dan mereka bertiga berteman akrab dengannya termasuk Naira Sanjaya yang satu ruangan dengannya. Dan Seiring perjalanan waktu karena Vino yang tampan dan menjadi idola di tempatnya kerja sering memberinya perhatian dan hadiah membuat Tiara sangat berharap terhadap Vino Sebastian. Dan Tiara mengartikan bahwa Vino memperhatikannya karena ada rasa spesial terhadap dirinya karena sama cewek lain tidak pernah berperilaku seperti itu.
“Tapi kamu kan juga sering memberikan hadiah di saat aku ulang tahun? Dan selama ini kamu juga sangat dekat dengan aku?” ucapnya pelan namun terhenti seketika ketika tiba-tiba Vino dengan cepat memotong pembicaraannya.
“Hadiah dan dekat dengan kamu? He…, he…, aku melakukannya karena aku tahu kamu begitu mahir dan piawai dalam membuat dan merencanakan penjualan hingga akhirnya kita selalu memenuhi target penjualan. Berkat dirimu sekarang aku menjadi kepala cabang perusahaan kita. Jadi aku tidak mencintaimu Tiara aku hanya memanfaatkan ksmu untuk mencapai tujuanku!” ucap Vino Sebastian yang sungguh menyakiti dirinya.
“Kamu jahat Vino. Kamu benar-benar tidak berperasaan. Ok kalau kamu tidak menyukaiku harusnya kau tidak berbuat seperti ini? Kenapa buku diary aku bisa kalian foto dan sebarluaskan?” ucap Tiara sambil mengeluarkan air matanya pelan-pelan dirinya berusaha menghapus air matanya dengan punggung tangannya.
“Tiara sayang, dengarkan aku. Vino tidak salah sayang? Aku yang mengambil buku diary kamu dan menayangkan di acara ulang tahun aku. Aku ingin kamu jatuh harga dirimu dihadapan semua teman-teman kita sayang. Aku ingin dirimu yang sok cantik dan kaya itu menikmati seperti apa direndahkan di hadapan orang lain. Masih ingatkah dirimu yang selalu dipuji dan dielu-elukan mama aku begitu kamu dapat juara kelas? Bahkan yang lebih menyakitkan mama aku selalu membandingkan dirimu dengan dirimu dihadapan semua keluargaku,” ucap Naira berapi-api seolah-olah ingin balas dendam dengan Tiara.
“Naira itu masalahmu dengan tante. Aku tidak tahu apa-apa masalahmu kenapa kau Menyeretku dalam masalahmu! Benar-benar kamu tidak berperasaan Naira! Kamu benar-benar sakit Naira” ucap Tiara menangis sesenggukan.
“ Iya, aku memang sakit Tiara. Kamu mendapatkan kasih sayang yang berlebihan dari orang tuamu bahkan mama dan papaku juga tampak sayang kepadamu meskipun kau memiliki postur tubuh seperti itu dan buruk rupa karena penampilanmu tapi mereka tidak menyurutkan rasa kasihnya untuk mu!” ucap Naira kembali berapi-api seolah ingin melampiaskan dendamnya kepada Tiara. Dengan kecepatan dirinya mengambil jus yang dibawa waitress yang ada di depanya dan menyiramkannya di rambut Tiara.
“Dan satu lagi Vino itu kekasih aku. Aku dan Vino sudah jadian seminggu yang lalu. Jadi jangan harap kamu bisa mendapatkan Vino,” ucap Naira dan langsung menghampiri Vino dan mencium Vino dihadapan Tiara.
Semua tamu nampak ribut melihat mereka bertiga. Mereka seolah-olah melihat pertunjukan yang sungguh memalukan. Namun anehnya diantara mereka tidak ada yang mau menolong Tiara. Mereka justru memihak Naira dan Vino bahkan mereka ikut-ikutan melempari Tiara dengan berbagai makanan yang ada di depannya.
“Kalian berdua memang bener-bener pasangan serasi dan memuakkan! Dengarkan aku Vino. Aku bersumpah suatu saat nanti akan membuat kamu bertekuk lutut dan memohon kepadaku untuk mencintaimu!” ucap Tiara seolah disaksikan oleh langit seketika itu juga suara petir terdengar karena memang cuaca sedang hujan. Semua orang gempar dan merinding melihat kejadian itu. Hingga akhirnya sebagian memilih diam namun sebagian yang lain justru mengolok-olok sumpah Tiara.
“Ha…, ha…, makan tuh sumpah Tiara. Jangan mimpi kamu bisa mendapatkan pangeran seperti Vino,” ucap salah satu temannya yang juga karyawan di perusahaan tersebut. Dan yang lebih menyakitkan tiba-tiba salah satu laki-laki yang juga temannya langsung ke depan dan dengan gerak cepat menarik baju Tiara hampir membuat tubuhnya telanjang.
“Cukup, apa yang kalian lakukan! Apa salahku! aku selama ini tidak pernah melukai kalian bahkan aku selalu menolong kalian jika kalian membutuhkan aku?” ucap Tiara yang histeris sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan tangannya.
“Pakailah ini! Benar-benar kalian tidak bermoral,” tiba-tiba terlihat sesosok pria yang tampan dan matanya tajam menatap semua tamu memakaikan jasnya untuk Tiara. Semua tamu terutama semua cewek terpesona dengan ketampanan pria tersebut.
“Kak, kenapa kakak membelanya?” tanya Naira tiba-tiba dihadapan sosok laki-laki tersebut.
“Aku tidak membelanya, tapi apakah aku harus diam saja melihat kejadian seperti ini di depan mataku! Ingat Naira aku pinjamkan villa ku ini untuk acara yang benar, bukan untuk acara seperti ini yang berusaha menyakiti seseorang yang tidak berdosa sepertinya,” ucap pria tersebut dengan gayanya yang maskulin.
“Kak! Aku…,” ucap Naira tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena keburu pria tersebut memotong pembicaraannya.
“Sudah Naira, cukup! Ayo bubarkan acaranya dan pulanglah! Jangan temui aku kalau kamu belum bisa merenungkan kesalahan! Aku janji tidak akan mengadu kepada tante dan om! Dan minta maaflah kepadanya!” bentak pria tersebut kepada Naira hingga Naira ketakutan dan mendekati Tiara dan minta maaf kepadanya namun meskipun dirinya memeluk Tiara tapi tetap saja dirinya mengancam Tiara dengan membisikan sesuatu di dekat telinganya.
“Dengar meskipun kamu di dukung oleh kakak Akmal, tapi jangan harap aku berdamai denganmu! Mulai besok kita tidak lagi mengenal satu sama lain! Camkan itu!” ucap Naira dan langsung ngeloyor pergi bersama Vino dan diikuti teman-temannya yang lain.
“Naira, masih belum kapok juga ya kamu! Benar-benar gadis badung kamu!” teriak pria tersebut sambil menghela nafasnya dia sebenarnya sangat menyanyangi Naira seperti adiknya sendiri karena merupakan teman dari sahabat mamanya. Bahkan dirinya dan
Naira berteman baik sejak kecil.
“O…, dia ternyata temannya Naira, benar-benar laki-laki yang baik hati dan suka menolong,” gumam Tiara dalam hatinya dan tidak menghiraukan Naira lagi.
“Hai…, gadis gemoy yang cengeng sudahlah jangan menangis ayo ikut aku,” ucap pria tersebut sambil menggandeng Tiara masuk ke sebuah kamar.
“Ambillah salah satu baju yang ada di lemari ini dan mandilah! Dan nanti akan ada bibi yang akan membantu menyiapkan segala keperluan kamu. Pria tersebut langsung berbalik dan meninggalkan Tiara di kamar itu sendirian.
Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya. Ikuti keseruannya ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Irfan Irfan
hadir semoga cerita nya baguuusss
2022-05-20
0
Kopet Kus
ini cerita sprti telenovela bety lavea,kecantikan yg di sembunyikan,👍
2022-02-28
0