Sudah hampir satu tahun Tiara Simanjuntak mengikuti Akmal Perkasa sebagai asistennya. Tiara seolah menghilang tiada kabar setelah kejadian pesta ulang tahunnya Naira.
Tiara dengan percaya diri selalu mendampingi Akmal Perkasa di setiap meeting dengan klien. Tiara yang sekarang nampak berbeda dengan Tiara yang terdahulu. Kini yang ada Tiara yang penuh percaya diri, cantik, modis dan berpenampilan feminim.
Perusahaan yang Akmal pegang berkembang dengan pesat dibantu oleh Tiara sebagai asistennya kemudian Anggoro Perkasa selaku ayahnya Akmal berencana menyerahkan perusahaannya dibawah kepemimpinan Akmal Perkasa.
“Bayu, tolong siapkan berkas-berkas perusahaan nanti kita adakan rapat dengan dewan komisaris, kita akan mengadakan rapat pemilihan Ceo untuk menggantikanku,” ucap Anggoro Perkasa.
“Siap, semua berkas sudah kami siapkan dan sesuai agenda rapat akan dilaksanakan besok pagi jam 10.00 wib,” ucap Bayu sambil mengecek berkas-berkas yang ada di perusahaan.
“Bayu selain putraku adakah kandidat terbaik untuk posisi Ceo di perusahaan ini?” tanya pak Anggoro penasaran.
“Ada tuan, kalau tidak salah atas nama Vino Sebastian baru satu tahun memegang posisi Ceo di perusahaan cabang. Bahkan posisinya juga sangat kuat karena ada salah satu pemegang saham kita berpihak kepadanya,” ucap Bayu memberi informasi sambil menghela nafas dengan berat.
“Mudah-mudahan Akmal bisa mengalahkannya. Dan itu tergantung dari penilain para dewan komisaris terkait dengan presentasinya besok,” ucap pak Anggoro penuh harap putranya bisa memenangkan hasil voting besok.
“Kelihatannya perkembangan Akmal sangat bagus sejak dibantu dengan nona Tiara,” ucap Bayu memberi penjelasan kepada pak Anggoro.
Sementara itu Akmal yang berada di ruang kerjanya menanyakan agendanya untuk rapat besok kepada Tiara.
“Tiara agenda besok apa?” tanyanya sambil menandatangani beberapa berkas dan laporan perusahaan.
Tiara dengan cekatan dan gayanya yang cool langsung menghampiri Akmal dan menunjukan beberapa agenda yang harus dihadiri oleh Akmal.
“Pak yang paling urgen dan penting rapat dewan komisaris terkait penetapan Ceo perusahaan pusat, dan sebagai penentu harus presentasi mengenai planning dan program perusahan depan yang harus mengedepankan tentang perencanaan target pasar perusahaan kita,” ucap Tiara sambil menyerahkan berkas kepada Akmal. Sementara Akmal yang sedang konsentrasi dengan berkas-berkasnya membuat Tiara harus menunggunya di depan pak Akmal.
Tiara tanpa sengaja terus memandanginya hingga akhirnya Akmal menyadari kalau dirinya menjadi pusat perhatian Tiara.
“Hai…, gadis gemoy apa yang kamu lakukan?” tanya begitu sadar Tiara memandangi wajahnya.
“Tidak apa pak! Habisnya dari tadi bapak tidak respon dengan yang aku sampaikan jadi aku kelamaan menunggu bapak!” ucapnya kikuk karena kepergok memandangi pak Akmal.
“Iya aku dengar kok, yang terpenting semua materi untuk presentasi sudah kamu siapkan,” ucap Agam yang tanpa dia sadari ada sengatan listrik yang mengalir di dalam tubuhnya ketika mengambil berkas tanpa disadari telah menyentuh tangan Tiara.
“Siap, semua sudah ada di file,” ucap Tiara sekalian pamitan dan beranjak pergi meninggalkan ruangan Ceonya.
“Tiara, tunggu sebentar. Kamu mau kemana?” tanya Akmal kepo ingin tahu.
“Makan pak! Ini waktunya makan siang, perut aku sudah merasa lapar!” ucap Tiara santai dan menghentikan langkahnya menghadap Akmal.
“Ok, tunggu sebentar!” ucap Akmal sambil mengambil kunci mobil di depannya dan menghampiri Tiara yang masih bengong memandangnya.
“Ayo berangkat. Kita makan di luar! Aku akan mentraktirmu!” ucap Akmal santai melewati Tiara yang masih bengong.
“Iya pak!” ucap Tiara yang kemudian mengikuti di belakang Akmal.
Akmal tersenyum puasa melihat Tiara sudah berjalan sejajar dengannya. Dengan cuek Akmal membuka pintu mobil untuk Tiara.
“Terimakasih pak!” ucap Tiara sambil naik ke atas mobil bersebelahan dengan Akmal. Mereka berdua masuk ke rumah makan dan menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di restoran. Termasuk sekumpulan orang yang berjas yang makan di restoran tersebut.
“Gila, itu cewek cantik banget. Aku rasa idaman semua cowok sekarang ini!” ucap salah satu diantara mereka.
“Cewek yang mana?” tanya seorang pria lagi yang berada di depannya.
“Itu lo! Eh tunggu dulu itu kelihatannya Akmal Perkasa yang merupakan putra tunggal dari bapak Anggoro Perkasa. Bukankah itu nanti saingan kamu untuk memperebutkan posisi Ceo pengganti pak Anggoro?” ucap temannya tersebut yang merasa mengetahui tentang Akmal Perkasa.
“Benarkah!” ucap Vino kepada teman sekaligus asistennya yang bernama Aryo.
“Iya klau gak percaya, besok kau buktikan saja!” ucap Aryo kepada Vino atasannya. Vino yang penasaran mengamati Akmal dan asisten cantiknya.
“Siapa dia ya? Sepertinya aku mengenalnya,” gumamnya lirih mengabaikan kehadiran mereka berdua yang duduk tidak jauh dari mejanya. Tiara yang tidak menyadari diamati oleh mereka berdua nampak cuek tidak memperdulikan sekelilingnya.
“Tiara, hari ini kamu bebas memesan apa saja sesuai selera kamu!” ucap Akmal sopan kepada asistennya tersebut dengan menyodorkan lembar menu yang ada di depannya.
Tiara memilih beberapa menu favorit kesukaan nya kemudian juga mempertimbangkan kesukaan pak Akmal atasannya. Hal tersebut tidak lepas dari pengamatan, diam-diam dia memuji Tiara yang ternyata sangat bijak dan tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi juga orang di sekitarnya.
“Lo kok dua pesannya?” tanya Akmal pura-pura tidak tahu kalau ternyata Tiara sangat memperhatikannya.
“Kan sama bapak juga, adakah sesuatu yang ingin bapak tambahkan?” tanya Tiara sopan karena takut menu yang ia pesan tidak sesuai selera bosnya.
“Cukup Tiara, ini sudah lebih dari cukup. Terimakasih kamu juga memperhatikan aku bahkan makanan kesukaan aku kamu juga paham,” ucap Akmal senang mempunyai asisten seperti Tiara.
Setelah semuanya siap mereka menikmati makan tersebut dengan santai bahkan tidak menunjukan kalau mereka merupakan pimpinan dan asistennya. Mereka berdua mirip seperti sepasang kekasih yang saling mendukung dan memperhatikan satu sama lainnya.
Setelah acara makannya selesai mereka pulang untuk kembali menyiapkan berkas untuk rapat besok, sebenarnya Akmal tidak berkenan untuk mengikuti pemilihan Ceo tersebut karena dirinya sudah merasa nyaman di posisi sekarang ini namun papanya tidak mengizinkannya. Demikian juga Tiara memintanya untuk mengikuti pemilihan tersebut karena dirinya tidak rela kalau jabatan Ceo nanti jatuh di tangan Vino.
Keesokan harinya rapat dewan direksi dimulai. Akmal hadir diikuti oleh Tiara sebagai asistennya. Demikian juga Vino diikuti oleh Aryo.
“Bos, lihatlah laki-laki yang kemarin bertemu d restoran mengikuti rapat ini. Jadi aku rasa itu pasti Akmal perkasa dan asistennya Tiara Simanjuntak,” bisik Aryo asistennya. Vino memperhatikan Tiara dengan perasaan berdebar.
“Astaga bukankah laki-laki itu yang menolong Tiara waktu pesta Naira setahun lalu?” gumam Vino lirih dan hatinya berdebar kencang ketika melihat Tiara yang berada di depannya nampak cantik dan elegan. Vino juga memperhatikan Tiara yang dengan cekatan menyiapkan segala sesuatu yang dijadikan bahan rapat Akmal.
Setelah keduanya presentasi semua dewan komisaris memilih Akmal sebagai Ceo perusahaan.
“Sesuai rapat Dewan Direksi dan pemegang saham hari ini menetapkan bahwa pemegang Ceo pusat adalah bapak Akmal Perkasa,” ucap salah satu dewan komisaris pemimpin rapat.
Setelah acara rapat selesai dilanjutkan serah terima jabatan dan diadakan acara makan-makan bersama. Tiara dengan penuh percaya diri berjalan mendampingi Akmal Perkasa waktu serah terima jabatan.
Akmal Perkasa pidato di hadapan para pemegang saham dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dewan direksi memilihnya. Akmal juga memperkenalkan Tiara sebagai asisten pribadinya sehingga dia bisa mencapai posisi sebagai Ceo pusat. Semua undangan yang hadir bertepuk tangan menyambutnya. Sedangkan Vino yang tahu Tiara sangat cantik nampak ingin mendekatinya kembali.
“Aryo, kalau tahu begini pasti dari awal aku akan terima cinta Tiara dari dulu. Aku tidak tahu kalau selama ini Tiara begitu cantik dan berbakat. Aku dulu dari manajer bisa menjadi Ceo juga karena kepandaiannya sebagai staff aku sehingga semua target bisa melampaui,” ucap Vino.
“Wah, sebelum janur melengkung sikat aja pak bos, itu ada kesempatan Tiara sendirian,” ucap Aryo memberitahu bosnya. Dan Vino pun seperti ada yang menyuruh langsung menghampiri Tiara.
Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya. Ikuti keseruannya ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments