NovelToon NovelToon

Si Buruk Rupa Mengejar Cinta

Tersakiti

Menghadiri acara ulang tahun sahabatnya membuat Tiara sangat gembira bahkan dirinya berusaha tampil cantik dengan gaun biru pemberian mamanya. Mamanya berusaha merancang gaun tersebut dengan baik disesuaikan dengan karakter putrinya. Mamanya berusaha merias wajahnya secantik mungkin. Kacamatanya yang selalu melekat dalam dirinya ditanggalkan oleh mamanya dan digantikannya dengan softlens yang dia beli bersama mamanya.

“Ma…, aku malu dengan penampilan seperti ini!” ucap Tiara sambil merajuk di hadapan mamanya.

“Kenapa malu sayang, kamu kelihatan cantik. Kenapa kecantikan kamu tutupi dengan kacamatamu yang modelnya jadul ini?” Mama kan sudah bilang kamu cantik dengan penampilan seperti ini!” ucap mama Dewi yang terus berusaha memberi make up putrinya agar kelihatan cantik natural.

“Wih putri papa cantik betul hari ini, mau kemana ya?” tanya papa Roy dengan kasih sayangnya langsung mencium kening putrinya.

“Terimaksih pa…, ma! Tapi aku pakai kaca mata ini saja! Dan maaf make up mama terlalu glamour,” ucapnya sambil melepas softlens pembelian mamanya kemudian memakai kacamatanya kembali.

Dan tidak berapa lama kemudian Tiara berangkat dengan mengendarai mobilnya menuju villa yang dituliskan oleh Naira di dalam undangannya. Dirinya hari ini sengaja berangkat sendiri karena sekalian mau ada acara menghadiri acara Fashion temanya.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya dirinya sampai di mana villa tempat Naira merayakan ulang tahun.

Tiara datang terlambat sehingga menjadi pusat perhatian semua orang. Semua orang memandangnya rendah. Dan tiba-tiba ada suara yang menyebutnya untuk naik ke panggung memberi untuk menyanyikan sebuah lagu untuk Naira sahabatnya.

Tiara menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan suara emasnya.

Namun tiba-tiba disaat menyanyikan lagu untuk Naira semua orang fokus melihat tayangan vidio tentang Diary nya yang menceritakan kisahnya yang sangat menyayangi Vino Sebastian dan ingin mendapatkan cintanya. Dirinya dengan spontan menghentikan nyanyiannya apalagi tiba-tiba Vino menghampirinya dan menuding-nudingnya dengan jari telunjuknya.

 “Mimpi kali ya? Kamu mencintaiku dan ingin menjadi kekasihku? Lihat Penampilanmu Tiara? Bodi gemuk berbobot dan berkacamata? Potongan rambut seperti itu dan penampilan yang jadul seperti itu? Ha…, ha… benar-benar Pungguk merindukan bulan Tiara? Dengarkan aku meskipun di dunia ini hanya ada dirimu, aku tidak sudi menerima cintamu!” ucap Vino kasar kepada Tiara yang berada di hadapannya ketika pesta berlangsung di rumah sahabatnya Naira Sanjaya.

Tiara menunduk malu ketika dirinya berada di atas panggung tidak mengira dirinya akan tersakiti seperti ini. Awalnya dia senang dipanggil Naira untuk nyanyi diatas panggung namun tiba-tiba disaat menyanyi ditampilkan tulisan tangannya yang berada di buku diarynya kalau sebenarnya dirinya selama ini dekat dengan Vino Sebastian manajernya dalam sebuah perusahaan dan mereka bertiga berteman akrab dengannya termasuk Naira Sanjaya yang satu ruangan dengannya. Dan Seiring perjalanan waktu karena Vino yang tampan dan menjadi idola di tempatnya kerja sering memberinya perhatian dan hadiah membuat Tiara sangat berharap terhadap Vino Sebastian. Dan Tiara mengartikan bahwa Vino memperhatikannya karena ada rasa spesial terhadap dirinya karena sama cewek lain tidak pernah berperilaku seperti itu.

“Tapi kamu kan juga sering memberikan hadiah di saat aku ulang tahun? Dan selama ini kamu juga sangat dekat dengan aku?” ucapnya pelan namun terhenti seketika ketika tiba-tiba Vino dengan cepat memotong pembicaraannya.

“Hadiah dan dekat dengan kamu? He…, he…, aku melakukannya karena aku tahu kamu begitu mahir dan piawai dalam membuat dan merencanakan penjualan hingga akhirnya kita selalu memenuhi target penjualan. Berkat dirimu sekarang aku menjadi kepala cabang perusahaan kita. Jadi aku tidak mencintaimu Tiara aku hanya memanfaatkan ksmu untuk mencapai tujuanku!” ucap Vino Sebastian yang sungguh menyakiti dirinya.

“Kamu jahat Vino. Kamu benar-benar tidak berperasaan. Ok kalau kamu tidak menyukaiku harusnya kau tidak berbuat seperti ini? Kenapa buku diary aku bisa kalian foto dan sebarluaskan?” ucap Tiara sambil mengeluarkan air matanya pelan-pelan dirinya berusaha menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

“Tiara sayang, dengarkan aku. Vino tidak salah sayang? Aku yang mengambil buku diary kamu dan menayangkan di acara ulang tahun aku. Aku ingin kamu jatuh harga dirimu dihadapan semua teman-teman kita sayang. Aku ingin dirimu yang sok cantik dan kaya itu menikmati seperti apa direndahkan di hadapan orang lain.  Masih ingatkah dirimu yang selalu dipuji dan dielu-elukan mama aku begitu kamu dapat juara kelas? Bahkan yang lebih menyakitkan mama aku selalu membandingkan dirimu dengan dirimu dihadapan semua keluargaku,” ucap Naira berapi-api seolah-olah ingin balas dendam dengan Tiara.

“Naira itu masalahmu dengan tante. Aku tidak tahu apa-apa masalahmu kenapa kau Menyeretku dalam masalahmu! Benar-benar kamu tidak berperasaan Naira! Kamu benar-benar sakit Naira” ucap Tiara menangis sesenggukan.

“ Iya, aku memang sakit Tiara. Kamu mendapatkan kasih sayang yang berlebihan dari orang tuamu bahkan mama dan papaku juga tampak sayang kepadamu meskipun kau memiliki postur tubuh seperti itu dan buruk rupa karena penampilanmu tapi mereka tidak menyurutkan rasa kasihnya untuk mu!” ucap Naira kembali berapi-api seolah ingin melampiaskan dendamnya kepada Tiara. Dengan kecepatan dirinya mengambil jus yang dibawa waitress yang  ada di depanya dan menyiramkannya di rambut Tiara.

“Dan satu lagi Vino itu kekasih aku. Aku dan Vino sudah jadian seminggu yang lalu. Jadi jangan harap kamu bisa mendapatkan Vino,” ucap Naira dan langsung menghampiri Vino dan mencium Vino dihadapan Tiara.

Semua tamu nampak ribut melihat mereka bertiga. Mereka seolah-olah melihat pertunjukan yang sungguh memalukan. Namun anehnya diantara mereka tidak ada yang mau menolong Tiara. Mereka justru memihak Naira dan Vino bahkan mereka ikut-ikutan melempari Tiara dengan berbagai makanan yang ada di depannya.

“Kalian berdua memang bener-bener pasangan serasi dan memuakkan! Dengarkan aku Vino. Aku bersumpah suatu saat nanti akan membuat kamu bertekuk lutut dan memohon kepadaku untuk mencintaimu!” ucap Tiara seolah disaksikan oleh langit seketika itu juga suara petir terdengar karena memang cuaca sedang hujan. Semua orang gempar dan merinding melihat kejadian itu. Hingga akhirnya sebagian memilih diam namun sebagian yang lain justru mengolok-olok sumpah Tiara.

“Ha…, ha…, makan tuh sumpah Tiara. Jangan mimpi kamu bisa mendapatkan pangeran seperti Vino,” ucap salah satu temannya yang juga karyawan di perusahaan tersebut. Dan yang lebih menyakitkan tiba-tiba salah satu laki-laki yang juga temannya langsung ke depan dan dengan gerak cepat menarik baju Tiara hampir membuat tubuhnya telanjang.

“Cukup, apa yang kalian lakukan! Apa salahku! aku selama ini tidak pernah melukai kalian bahkan aku selalu menolong kalian jika kalian membutuhkan aku?” ucap Tiara yang histeris sambil berusaha menutupi tubuhnya dengan tangannya.

“Pakailah ini! Benar-benar kalian tidak bermoral,” tiba-tiba terlihat sesosok pria yang tampan dan matanya tajam menatap semua tamu memakaikan jasnya untuk Tiara. Semua tamu terutama semua cewek terpesona dengan ketampanan pria tersebut.

“Kak, kenapa kakak membelanya?” tanya Naira tiba-tiba dihadapan sosok laki-laki tersebut.

“Aku tidak membelanya, tapi apakah aku harus diam saja melihat kejadian seperti ini di depan mataku! Ingat Naira aku pinjamkan villa ku ini untuk acara yang benar, bukan untuk acara seperti ini yang berusaha menyakiti seseorang yang tidak berdosa sepertinya,” ucap pria tersebut dengan gayanya yang maskulin.

“Kak! Aku…,” ucap Naira tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena keburu pria tersebut memotong pembicaraannya.

“Sudah Naira, cukup! Ayo bubarkan acaranya dan pulanglah! Jangan temui aku kalau kamu belum bisa merenungkan kesalahan! Aku janji tidak akan mengadu kepada tante dan om! Dan minta maaflah kepadanya!” bentak pria tersebut kepada Naira hingga Naira ketakutan dan mendekati Tiara dan minta maaf kepadanya namun meskipun dirinya memeluk Tiara tapi tetap saja dirinya mengancam Tiara dengan membisikan sesuatu di dekat telinganya.

“Dengar meskipun kamu di dukung oleh kakak Akmal, tapi jangan harap aku berdamai denganmu! Mulai besok kita tidak lagi mengenal satu sama lain! Camkan itu!” ucap Naira dan langsung ngeloyor pergi bersama Vino dan diikuti teman-temannya yang lain.

“Naira, masih belum kapok juga ya kamu! Benar-benar gadis badung kamu!” teriak pria tersebut sambil menghela nafasnya dia sebenarnya sangat menyanyangi Naira seperti adiknya sendiri karena merupakan teman dari sahabat mamanya. Bahkan dirinya dan

Naira berteman baik sejak kecil.

“O…, dia ternyata temannya Naira, benar-benar laki-laki yang baik hati dan suka menolong,” gumam Tiara dalam hatinya dan tidak menghiraukan Naira lagi.

“Hai…, gadis gemoy yang cengeng sudahlah jangan menangis ayo ikut aku,” ucap pria tersebut sambil menggandeng Tiara masuk ke sebuah kamar.

“Ambillah salah satu baju yang ada di lemari ini dan mandilah! Dan nanti akan ada bibi yang akan membantu menyiapkan segala keperluan kamu. Pria tersebut langsung berbalik dan meninggalkan Tiara di kamar itu sendirian.

Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar,  like, hadiah dan votenya. Ikuti keseruannya ya?

Penolong Baik Hati

Begitu selesai mandi Tiara dibantu oleh bibi memakai gaun yang sangat elegan yang ada di almaari tersebut. Bajunya nampak pas melekat dalam tubuhnya.

“Wah…,  nona cantik sekali kalau tidak pakai kacamata seperti ini!” ucap si mbok begitu tahu kacamata Tiara dilepas ditaruh di atas meja riasnya. Semntara itu ada seseorang yang memantaunya dari ruang kerjanya.

“Dasar gadis gemoy yang cengeng, andai kamu tahu potensi yang ada di dalam dirimu kau tidak akan direndahkan seperti ini!” gumamnya lirih sambil tersenyum licik ingin merencanakan sesuatu di ruang kerjanya. Dirinya langsung membuat dokumen yang akan ditawarkan untuk Tiara dan akan menolong Tiara.

Setelah semuanya beres pria muda tampan tersebut memanggil si Mbok untuk membawa Tiara masuk ke ruang kerjanya. Dan tidak lama kemudian Tiara masuk ditemani si mbok dengan gaun dresnya yang seksi.

“Tiara Simanjuntak lulus dari perguruan tinggi dengan nilai kumlot dan mendapat beasiswa melanjutkan S2 tapi batal karena harus menunggu mamanya yang harus operasi karena kecelakaan. Dan kamu juga ahli dalam membuat perencanaan sehingga perusahaan tempat kamu bekerja omset penjualannya meningkat. Untuk itu aku akan memintamu menjadi asistenku untuk memperbaiki perusahaan cabang yang ada di pulau Bali karena ada kasus korupsi oleh salah satu manajer perusahaan dengan imbalan yang sangat menarik untuk anda! Bagaimana?” tanya langsung kepada Tiara.

“Anda kok begitu tahu latar belakang aku? Dan anda percaya diri sekali kalau aku mau mengikuti kemauan anda?” tanya Tiara kepada pria tersebut dengan menunduk karena malu menatap wajah pria tersebut dengan langsung.

“Karena kutahu yang kau butuhkan saat ini adalah ini!” ucap pria tersebut memberinya vocer perawatan untuk wajah dan mempercantik diri hingga menjadi wanita impian para pria di klinik kecantikan termahal di negaranya.

Tiara terbelalak melihat kemudian berpikir sejenak dan dengan cepat dia menyambar vocer tersebut untuk dipeluknya karena itu merupakan impiannya untuk merubah diri dan membuat Vino bertekuk lutut di hadapannya memohon cintanya.

“Nona, kamu harus tanda tangan kontrak kerja terlebih dahulu,” ucap Akmal kepada Tiara mengingatkannya.

“Tapi…, bagaimana dengan tempat kerjaku terdahulu?” ucapnya tiba-tiba kemudian menaruh vocer tersebut ke meja kerja Akmal.

“Tenang saja kamu kan bekerja di bawah naungan PT Perkasa Group jadi kamu tidak usah kuatir dan hari ini kamu resmi menjadi asisten Ceo PT Perkasa Group,” ucap Akmal santai sambil mengeluarkan surat perjanjian tersebut.

“Benarkah? Bukannya Ceo sekarang bapak Anggoro Perkasa?” tanya Tiara bingung.

“Kenalkan aku Akmal Perkasa putra tunggal dari Anggoro Perkasa yang akan mewarisi semua usaha papa saya,” ucapnya sombong dan penuh percaya diri.

“O…, jadi kakak …,” ucapnya tidak dilanjutkan dan langsung menutup mulutnya dengan tangannya karena terkejut dengan apa yang disampaikan oleh Akmal Perkasa.

Tiara langsung menangkap tangan Akmal Perkasa yang diulurkan.

“Tiara Simanjuntak, putri tunggal seorang dosen di universitas negeri kota ini,” ucapnya berusaha mengimbangi Akmal Perkasa yang mengatakan putra tunggal dari pemilik perusahan.

“Ok…, jadi bagaimana? apakah kau setuju?” ucap Akmal Perkasa mempertegas arah perjanjian dan pembicaraannya.

“Ok…, aku setuju,” ucap Tiara dan langsung menandatangani perjanjian yang ada di depannya tanpa dia lihat sama sekali karena dia percaya sepenuhnya terhadap lelaki yang di depannya. Tiara yakin Akmal Perkasa akan menjadi penolong baik hati untuk diri nya.

Setelah semuanya selesai Vocernya diserahkan Tiara. Dan Tiara pamitan untuk pulang karena dirinya ada acara untuk menghadiri fashion show yang digelar temannya, namun karena malam terlanjur larut dirinya memutuskan untuk pulang dan membatalkan acaranya.

Tiara masuk ke rumahnya dengan perasaan tidak menentu hingga kemudian Tiara duduk di depan meja rias dan memandangi wajahnya yang menurutnya kalau dia perhatikan cantik namun karena gaya dan modelnya saja membuat dirinya nampak buruk rupa dan jadul penampilan.

Tiara membuka tasnya kemudian membuka vocer perawatan kecantikan yang diberikan oleh Akmal bahkan membawanya tertidur di atas ranjang sambil membolak-balik vocer tersebut.

Keesokan harinya Tiara bersiap diri dengan mandi dan memakai baju yang terbaik yang dia miliki. Mamanya nampak memperhatikan tingkah laku Tiara kemudian menghampiri anaknya yang sarapan pagi di meja makan.

“Sayang, bukannya hari ini hari libur? kamu mau kemana?” tanya mama Dewi penasaran.

“Ini ma, aku mau ke klinik perawatan kecantikan. Aku mendapatkan perawatan kecantikan secara gratis ma selama satu bulan dan mereka juga menjanjikan instruktur untuk diet selama satu bulan,” ucap Tiara berapi-api merasa senang dengan apa yang di dapatnya.

“Betulkah? Amankah untuk dirimu nak?” Tanya mama Dewi cemas.

“Aman ma, aku sudah tanya dan cari referensi tentang klinik kecantikan ini dan hasilnya hampir semua konsumen memberi apresiasi yang bagus tentang klinik ini!” ucap Tiara menjelaskan kepada mamanya. Karena penjelasan Tiara ada dasarnya maka mama Dewi percaya  begitu saja dengan putrinya.

Setelah semuanya beres, Tiara berangkat menuju klinik. Dirinya nampak was-wasnya begitu tiba di sana karena dirinya malu melihat semua yang datang adalah artis-artis terkenal. Tiara pelan-pelan menghampiri resepsionis dan mengatakan kalau kehadirannya atas saran Akmal Perkasa. Kemudian sang resepsionis membawanya masuk ke suatu ruangan untuk langsung dipertemukan dengan atasan mereka.

“Maaf kedatangan anda sudah kami tunggu dari tadi, Pak Akmal sudah menghubungi langsung dan menyelesaikan kontrak kerjanya dengan kita. Kami akan melayani dan make over anda sesuai instruksi pak Akmal. Dan kaki jamin anda akan puas,” ucapnya dengan penuh percaya diri sambil menata buku yang ada di sampingnya namun begitu membalikan tubuhnya menghadap ke orang yang ada di depannya, dirinya tampak terkejut dengan kehadiran Tiara.

“Tiara Simanjuntak? Hai…bagaimana kabar? Astaga aku tidak mengira kamu yang datang hari ini?” ucapnya langsung berdiri dan memeluk Tiara. Tiara nampak bingung dengan seseorang yang ada di depannya dn berusaha mengingatnya.

“Astaga Sari Permana ya? Ya ampun kamu tambah cantik dan seksi ya sekarang ini? Wah 4 tahun menghilang ternyata sudah sukses ya?” ucap Tiara sambil memutar-mutar tubuh Sari.

“Sini duduk dan cerita dong ke aku, apa yang membuatmu datang ke klinik aku?” tanya Sari Permana kepada sahabatnya.

Kemudian Tiara menceritakan kisahnya hingga sumpahnya dan pertolongan Akmal Perkasa terhadapnya dan dirinya harus dengan rela membuat perjanjian dengan Akmal Perkasa. Sri Permana menanggapi cerita Tiara hanya dengan senyumannya yang sulit diartikan hingga membuat Tiara kesal dengan sahabatnya itu.

“Sari serius dong 4 tahun menghilang ketemu-ketemu malah menertawakan aku! Benar-benar menyebalkan!” ucapnya sambil manyun hingga mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal karena kekocakan mereka berdua.

Di akhir cerita Sari berjanji akan membantu semua masalah Tiara hingga apa yang Tiara harapkan tercapai. Tiara senang dengan sikap Sari yang sangat welcome dengannya dan besok permulaan terapi dan perawatan dimulai.

Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar,  like, hadiah dan votenya. Ikuti keseruannya ya?

Percaya Diri

Sudah hampir satu tahun Tiara Simanjuntak mengikuti Akmal Perkasa sebagai asistennya. Tiara seolah menghilang tiada kabar setelah kejadian pesta ulang tahunnya Naira.

Tiara dengan percaya diri selalu mendampingi Akmal Perkasa di setiap meeting dengan klien. Tiara yang sekarang nampak berbeda dengan Tiara yang terdahulu. Kini yang ada Tiara yang penuh percaya diri, cantik, modis dan berpenampilan feminim.

Perusahaan yang Akmal pegang berkembang dengan pesat dibantu oleh Tiara sebagai asistennya kemudian Anggoro Perkasa selaku ayahnya Akmal berencana menyerahkan perusahaannya dibawah kepemimpinan Akmal Perkasa.

“Bayu, tolong siapkan berkas-berkas perusahaan nanti kita adakan rapat dengan dewan komisaris, kita akan mengadakan rapat pemilihan Ceo untuk menggantikanku,” ucap Anggoro Perkasa.

“Siap, semua berkas sudah kami siapkan dan sesuai agenda rapat akan dilaksanakan besok pagi jam 10.00 wib,” ucap Bayu sambil mengecek berkas-berkas yang ada di perusahaan.

“Bayu selain putraku adakah kandidat terbaik untuk posisi Ceo di perusahaan ini?” tanya pak Anggoro penasaran.

“Ada tuan, kalau tidak salah atas nama Vino Sebastian baru satu tahun memegang posisi Ceo di perusahaan cabang. Bahkan posisinya juga sangat kuat karena ada salah satu pemegang saham kita berpihak kepadanya,” ucap Bayu memberi informasi sambil menghela nafas dengan berat.

“Mudah-mudahan Akmal bisa mengalahkannya. Dan itu tergantung dari penilain para dewan komisaris terkait dengan presentasinya besok,” ucap pak Anggoro penuh harap putranya bisa memenangkan hasil voting besok.

“Kelihatannya perkembangan Akmal sangat bagus sejak dibantu dengan nona Tiara,” ucap Bayu memberi penjelasan kepada pak Anggoro.

Sementara itu Akmal yang berada di ruang kerjanya menanyakan agendanya untuk rapat besok kepada Tiara.

“Tiara agenda besok apa?” tanyanya sambil menandatangani beberapa berkas dan laporan perusahaan.

Tiara dengan cekatan dan gayanya yang cool langsung menghampiri Akmal dan menunjukan beberapa agenda yang harus dihadiri oleh Akmal.

“Pak yang paling urgen dan penting rapat dewan komisaris terkait penetapan Ceo perusahaan pusat, dan sebagai penentu harus presentasi mengenai planning dan program perusahan depan yang harus mengedepankan tentang perencanaan target pasar perusahaan kita,” ucap Tiara sambil menyerahkan berkas kepada Akmal. Sementara Akmal yang sedang konsentrasi dengan berkas-berkasnya membuat Tiara harus menunggunya di depan pak Akmal.

Tiara tanpa sengaja terus memandanginya hingga akhirnya Akmal menyadari kalau dirinya menjadi pusat perhatian Tiara.

“Hai…, gadis gemoy apa yang kamu lakukan?” tanya begitu sadar Tiara memandangi wajahnya.

“Tidak apa pak! Habisnya dari tadi bapak tidak respon dengan yang aku sampaikan jadi aku kelamaan menunggu bapak!” ucapnya kikuk karena kepergok memandangi pak Akmal.

“Iya aku dengar kok, yang terpenting semua materi untuk presentasi sudah kamu siapkan,” ucap Agam yang tanpa dia sadari ada sengatan listrik yang mengalir di dalam tubuhnya ketika mengambil berkas tanpa disadari telah menyentuh tangan Tiara.

“Siap, semua sudah ada di file,” ucap Tiara sekalian pamitan dan beranjak pergi meninggalkan ruangan Ceonya.

“Tiara, tunggu sebentar. Kamu mau kemana?” tanya Akmal kepo ingin tahu.

“Makan pak! Ini waktunya makan siang, perut aku sudah merasa lapar!” ucap Tiara santai dan menghentikan langkahnya menghadap Akmal.

“Ok, tunggu sebentar!” ucap Akmal sambil mengambil kunci mobil di depannya dan menghampiri Tiara yang masih bengong memandangnya.

“Ayo berangkat. Kita makan di luar! Aku akan mentraktirmu!” ucap Akmal santai melewati Tiara yang masih bengong.

“Iya pak!” ucap Tiara yang kemudian mengikuti di belakang Akmal.

Akmal tersenyum puasa melihat Tiara sudah berjalan sejajar dengannya. Dengan cuek Akmal membuka pintu mobil untuk Tiara.

“Terimakasih pak!” ucap Tiara sambil naik ke atas mobil bersebelahan dengan Akmal. Mereka berdua masuk ke rumah makan dan menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di restoran. Termasuk sekumpulan orang yang berjas yang makan di restoran tersebut.

“Gila, itu cewek cantik banget. Aku rasa idaman semua cowok sekarang ini!” ucap salah satu diantara mereka.

“Cewek yang mana?” tanya seorang pria lagi yang berada di depannya.

“Itu lo! Eh tunggu dulu itu kelihatannya Akmal Perkasa yang merupakan putra tunggal dari bapak Anggoro Perkasa. Bukankah itu nanti saingan kamu untuk memperebutkan posisi Ceo pengganti pak Anggoro?” ucap temannya tersebut yang merasa mengetahui tentang Akmal Perkasa.

“Benarkah!” ucap Vino kepada teman sekaligus asistennya yang bernama Aryo.

“Iya klau gak percaya, besok kau buktikan saja!” ucap Aryo kepada Vino atasannya. Vino yang penasaran mengamati Akmal dan asisten cantiknya.

“Siapa dia ya? Sepertinya aku mengenalnya,” gumamnya lirih mengabaikan kehadiran mereka berdua yang duduk tidak jauh dari mejanya. Tiara yang tidak menyadari diamati oleh mereka berdua nampak cuek tidak memperdulikan sekelilingnya.

“Tiara, hari ini kamu bebas memesan apa saja sesuai selera kamu!” ucap Akmal sopan kepada asistennya tersebut dengan menyodorkan lembar menu yang ada di depannya.

Tiara memilih beberapa menu favorit kesukaan nya kemudian juga mempertimbangkan kesukaan pak Akmal atasannya. Hal tersebut tidak lepas dari pengamatan, diam-diam dia memuji Tiara yang ternyata sangat bijak dan tidak mementingkan dirinya sendiri tetapi juga orang di sekitarnya.

“Lo kok dua pesannya?” tanya Akmal pura-pura tidak tahu kalau ternyata Tiara sangat memperhatikannya.

“Kan sama bapak juga, adakah sesuatu yang ingin bapak tambahkan?” tanya Tiara sopan karena takut menu yang ia pesan tidak sesuai selera bosnya.

“Cukup Tiara, ini sudah lebih dari cukup. Terimakasih kamu juga memperhatikan aku bahkan makanan kesukaan aku kamu juga paham,” ucap Akmal senang mempunyai asisten seperti Tiara.

Setelah semuanya siap mereka menikmati makan tersebut dengan santai bahkan tidak menunjukan kalau mereka merupakan pimpinan dan asistennya. Mereka berdua mirip seperti sepasang kekasih yang saling mendukung dan memperhatikan satu sama lainnya.

Setelah acara makannya selesai mereka pulang untuk kembali menyiapkan berkas untuk rapat besok, sebenarnya Akmal tidak berkenan untuk mengikuti pemilihan Ceo tersebut karena dirinya sudah merasa nyaman di posisi sekarang ini namun papanya tidak mengizinkannya. Demikian juga Tiara memintanya untuk mengikuti pemilihan tersebut karena dirinya tidak rela kalau jabatan Ceo nanti jatuh di tangan Vino.

Keesokan harinya rapat dewan direksi dimulai. Akmal hadir diikuti oleh Tiara sebagai asistennya. Demikian juga Vino diikuti oleh Aryo.

“Bos, lihatlah laki-laki  yang kemarin bertemu d restoran mengikuti rapat ini. Jadi aku rasa itu pasti Akmal perkasa dan asistennya Tiara Simanjuntak,” bisik Aryo asistennya. Vino memperhatikan Tiara dengan perasaan berdebar.

“Astaga bukankah laki-laki itu yang menolong Tiara waktu pesta Naira setahun lalu?” gumam Vino lirih dan hatinya berdebar kencang ketika melihat Tiara yang berada di depannya nampak cantik dan elegan. Vino juga memperhatikan Tiara yang dengan cekatan menyiapkan segala sesuatu yang dijadikan bahan rapat Akmal.

Setelah keduanya presentasi semua dewan komisaris memilih Akmal sebagai Ceo perusahaan.

“Sesuai rapat Dewan Direksi dan pemegang saham hari ini menetapkan bahwa pemegang Ceo pusat adalah bapak Akmal Perkasa,” ucap salah satu dewan komisaris pemimpin rapat.

Setelah acara rapat selesai dilanjutkan serah terima jabatan dan diadakan acara makan-makan bersama. Tiara dengan penuh percaya diri berjalan mendampingi Akmal Perkasa waktu serah terima jabatan.

Akmal Perkasa pidato di hadapan para pemegang saham dan menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dewan direksi memilihnya. Akmal juga memperkenalkan Tiara sebagai asisten pribadinya sehingga dia bisa mencapai posisi sebagai Ceo pusat. Semua undangan yang hadir bertepuk tangan menyambutnya. Sedangkan Vino yang tahu Tiara sangat cantik nampak ingin mendekatinya kembali.

“Aryo, kalau tahu begini pasti dari awal aku akan terima cinta Tiara dari dulu. Aku tidak tahu kalau selama ini Tiara begitu cantik dan berbakat. Aku dulu dari manajer bisa menjadi Ceo juga karena kepandaiannya sebagai staff aku sehingga semua target bisa melampaui,” ucap Vino.

“Wah, sebelum janur melengkung sikat aja pak bos, itu ada kesempatan Tiara sendirian,” ucap Aryo memberitahu bosnya. Dan Vino pun seperti ada yang menyuruh langsung menghampiri Tiara.

Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar,  like, hadiah dan votenya. Ikuti keseruannya ya?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!