Meski bukan hal yang mudah untuk bercocok tanam apalagi dilingkungan dengan kadar polusi yang cukup tinggi akibat emisi gas buang kendaraan dan pabrik yang sudah merusak lapisan ozon, tetapi tidak mengurungkan niat seorang ibu dan anak gadisnya untuk tetap bercocok tanam.
Zaya membeli beberapa buku tentang berbagai jenis metode bercocok tanam sayuran dan buah, juga beberapa pasang ayam dan bebek serta angsa untuk mendukung kehidupan keluarga kecilnya dengan menggunakan uang tabungannya. Hanya dengan cara ini mereka akan aman dari ancaman kemiskinan dan kelaparan yang sudah menunggu didepan mata, gadis itu yakin jika dirinya dan sang mama bisa melalui kehidupan ini berdua.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan stok bahan makanan di rumah mereka pun sudah mulai menipis sementara tanaman sayur yang mereka tanam berbulan-bulan sebelumnya belum bisa membuahkan hasil. Tadinya Zaya dan Melinda akan menjual sebagian dari hasil bercocok tanamnya kepada para penduduk sekitar untuk dibelikan kembali bibit tanaman yang sama.
Selain karena faktor cuaca yang kurang mendukung, kurangnya pengalaman mereka dalam hal bercocok tanam pun menjadikan alasan kenapa bibit tamanan yang telah mereka tanam kurang baik hasilnya.
“Sepertinya hanya sebagian kecil saja yang bisa kita jual sayang, sisanya untuk stok bahan makanan kita” Ucap Melinda ketika keduanya memasukan hasil pertanian mereka kedalam keranjang.
Mereka harus membersihkan terlebih dulu sayuran yang berhasil mereka panen sebelum menjualnya kepada para tetangga, beruntung beberapa orang tetangga terdekat mereka telah memesan beberapa jenis sayuran sebelumnya. Jadi Zaya hanya tinggal mengantarkannya saja sebagian kepada mereka sebelum dia menjual sisanya kepada tetangga yang lainnya.
“Terimakasih gadis cantik, semoga The One memberkati kalian” Ucap seorang wanita paruh baya sambil menggerakkan jarinya di kening Zaya.
“Sama-sama nyonya Petunia, Semoga The one memberkatimu juga” Balas Zaya sambil menyilang kan tangan kanannya di dadanya.
Samar terdengar seorang gadis tengah berbincang dengan teman-temannya di bangku sebuah taman ketika Zaya berjalan melewati mereka saat menuju kediaman nyonya Milly, dengan rasa penasaran yang tinggi Zaya pun memberanikan diri untuk mendekati mereka.
“Aku dengar Jenny telah mendaftarkan diri di kesatriaan” Seorang gadis dengan bintik diwajahnya dengan antusias memberitahu kedua temannya
“Dia memang cocok, dia pintar dan kuat” Balas gadis berambut pendek dengan poni menyamping kepadanya
“Ahh itu hanya alasan dia untuk menghindari pernikahan” Gadis dengan rambut terikat keatas mencibir perkataan kedua temannya.
“Permisi, aku Zaya…Apa yang kalian maksud dengan kesatriaan? Apa aku boleh tahu?” Zaya mengangguk perlahan sambil menyilang kan tangan kanannya di dada.
“Owh…Kau yang dulu ramai diperbincangkan di media itu kan?” Ucap gadis berbintik.
Zaya tersenyum kecut mendapatkan pertanyaan tersebut, sepertinya berita buruk itu belum juga hilang dari ingatan orang-orang pikir Zaya.
“Ish! Jaga mulut mu itu Isya” Gadis berambut pendek bernama Bella menepuk bahu Isya temannya.
“Maafkan atas kelancangan mulut temanku ini Zaya, apa yang ingin kamu ketahui tentang kesatriaan?” Lanjutnya.
“Apa benar yang kalian bicarakan tadi? Jika bergabung dengan kesatriaan kita tidak lagi harus menikah?” Zaya mengangkat kedua alisnya dan membulatkan matanya.
“Aku dengar seperti itu Zaya, tetanggaku Ann Marrie sekarang ini perwira level 3 dan beruntung dia tidak lagi harus memenuhi kewajibannya untuk dinikahi” Jawab gadis dengan rambut terikat tinggi.
“Jangan bilang kamu tertarik Zaya? Kamu akan menjadi gadis tampan nantinya” Kekeh Isya, mengingat penampilan Ann Marrie yang seperti pria belakangan ini.
“Sepertinya aku tertarik, dimana aku bisa mendaftar? Apa gajinya besar?” Cecar Zaya kepada ketiga teman barunya.
“Wah Zaya, sepertinya kamu tidak main-main yah, memangnya kamu sanggup menjalani latihannya? Aku dengar mereka dikirim ke koloni X di planet Nero untuk itu” Isabel gadis dengan rambut terikat tinggi menjawab dengan nada sarkas nya.
“Aku pasti sanggup dari pada harus terjebak didalam sebuah pernikahan yang konyol itu” Balas Zaya asal.
Kedua gadis itu pun tertawa mendengar perkataan Zaya dan melihat raut wajah Isabel yang tiba-tiba menekuk sempurna.
Isya memberitahu Zaya dimana dia harus mencari informasi lengkap berkenaan dengan persyaratan untuk masuk ke kesatriaan, dia bahkan memberikan nomor ponsel Ann Marrie kepada Zaya untuk memudahkan gadis itu dalam mendapatkan semua informasi yang dia butuhkan.
“ Terimakasih Isya, semoga The One selalu memberkati kalian semua” Ucap Zaya sambil menyilang kan tangan kanannya di dada, lalu pergi dari hadapan ketiganya.
Zaya berniat untuk memberitahu mama tercintanya kabar baik tersebut setelah dia selesai mengantarkan semua pesanan dan menjual sisa sayurannya kepada para tetangganya, dia bahkan akan mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk meyakinkan sang mama sekiranya wanita itu tidak mengijinkannya pergi.
Secara kebetulan Zaya melihat seorang wanita berpakaian ksatria saat dirinya akan mengunjungi kediaman nyonya tua Sisilia, timbul rasa bangga saat melihat wanita tersebut dengan seragam lengkap yang dikenakannya hingga semakin membulatkan tekad Zaya untuk dapat bergabung dengan kesatriaan.
“Aku lebih baik berperang melawan para penjahat daripada harus berperang melawan prinsip dan hati nurani ku” Batin Zaya.
Zaya kembali ke rumah kecilnya dengan semangat baru yang membara di hatinya, secepat mungkin dia mencari keberadaan sang mama di dapur. Siang hari seperti ini pasti Melinda sedang berkutat di dapur mengolah makanan kesukaan anak gadis kesayangannya.
“Mama…” Panggil Zaya lalu memeluk wanita itu dari arah belakangnya, seakan hari ini adalah hari terakhir dirinya bersama dengan mama tercintanya.
“Iya sayang…Ada apa ini? Tumben” Ucap Melinda sambil mengelus tangan yang sudah tidak lagi halus dan lentik itu.
Terbersit kesedihan di wajah Melinda saat dirinya merasakan tangan kasar anak gadisnya, andaikan dirinya tidak nekat keluar dari rumah besar tersebut mungkin saat ini tangan lentik dan halus Zaya yang akan melingkar di tubuhnya.
“Mama, jika aku pergi dalam waktu yang cukup lama apakah mama akan mengijinkan aku?” Zaya menyandarkan kepalanya di pundak Melinda.
Perlahan Melinda melepaskan tautan tangan Zaya dan memutar tubuhnya lalu menatap wajah cantik anak gadis kesayangannya tersebut.
“Apa maksudmu sayang? Kenapa kamu harus pergi jauh? Dan kemana kamu akan pergi?” Cecar melinda.
“Hari ini aku bertemu dengan tiga teman baru mama, mama tidak akan percaya dengan obrolan mereka” Zaya menuntun sang mama ke kursi makan dan membiarkan wanita itu duduk disana, setelah melinda menaruh masakannya keatas piring.
“Dan aku bertekad untuk ikut bergabung bersama dengan mereka” Lanjut Zaya, yang semakin menambah kebingungan pada diri Melinda.
“Bergabung? Apa maksudmu sayang? Mama semakin tidak mengerti” Melinda menautkan kedua alisnya lalu sambil menggenggam tangan Zaya dan mengelusnya.
Zaya menghela nafasnya dan mengumpulkan keberaniannya. “Aku ingin bergabung dengan kesatria perang mama”
Melinda menatap wajah Zaya dengan rasa tidak percaya, lalu melepaskan genggaman tangannya.
“Apa?!!!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Shakila Rassya Azahra
semangat zaya 💪💪
2022-04-14
1
Itarohmawati Rohmawati
semangat zayya aa
2022-03-06
1
Yuli Herawati
ky cerita jepang"gmn gto mom🤭🤣🤣🤣
2022-03-01
1