Aku Cinta Supirku
Seperti biasa, setiap pagi aku akan menyambungkan speaker bloetooth ku dengan handphone yang sambil ku isi daya baterai nya. Lalu ku klik aplikasi musik dan ku nyalakan musik yang membuatku semangat untuk memulai hari.
Sambil bersenandung, aku terbiasa membereskan kamarku sendiri. Setelah membereskan tempat tidurku yang begitu semrawut akibat tingkahku saat tidur yang begitu aktif, akupun mematikan musik yang kunyalakan tadi dan aku akan keluar kamarku yang berada di lantai dua untuk memastikan apakah bibi yang membantu mengurus rumah ini dan supirku sudah datang atau belum.
“Morning bibi” seruku dari lantai dua kepada bibi yang terlihat sedang memasak di bawah.
“Morning juga neng alis” jawab bibi asih dengan logat sundanya.
“Bibi, aku kan sudah bilang jangan panggil aku alis. Chalis, Chalistya” gerutuku pada bibi sambil berjalan ke balkon depan rumah dan dari sana aku akan mencari keberadaan supirku yang biasanya sedang membersihkan mobil dengan kemoceng imutnya yang ku beli hanya karena suka dengan bentuknya yang berkarakter kucing.
Tapi kali ini aku tidak menemukannya. Dan pikirku mungkin Pak Dayat kesiangan bangun sehingga tidak datang seperti biasanya. Dan aku kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap untuk memulai aktivitasku sebagai mahasiswi.
Setelah siap, aku menuruni anak tangga menuju mini bar yang tersedia makanan favoriteku di pagi hari yaitu bubur ayam santan with kerupuk bawang dan tak lupa segelas teh hangat dengan sedikit madu.
Sebelum memulai makan aku mendapatkan kabar dari bibi yang baru saja menerima telepon entah dari siapa.
“Neng, Pak Dayat izin gak bisa nganter neng ke kampus hari ini” bi asih berbicara dengan wajahnya yang terlihat cemas.
“Loh, kenapa? Saya udah mau telat ini” aku jawab dengan mengerutkan dahi.
“Iya neng, tadi bibi dapet kabar Pak Dayat mengalami kecelakaan ketika berangkat dari rumahnya ke sini” bi asih menyampaikan apa yang ia terima dari telepon tadi.
“Terus sekarang Pak Dayatnya dimana?” wajahku mulai cemas setelah mendengar informasi dari bi Asih.
“Gak tau neng, tadi yang ngabarinnya cuma ngasih tau kalau pak Dayat gak bisa kesini karena kecelakaan” jelas bi asih padaku sambil menyimpan gagang telepon rumah di dekat meja yang terdapat guci disana.
“Gagang teleponnya simpan ke tempatnya lagi bi!” seruku pada bibi yang sedikit ceroboh.
“Eh iya neng. Aduh kenapa si gagang teleponnya jadi ada di sini yak?” sanggah bibi dengan raut wajahny yang pura pura kebingungan.
Lalu bi Asih menjinjitkan kakinya dan berjalan mundur seperti pinguin dengan kedua tangannya yang disembunyikan di punggung berusaha meraih gagang telepon yang tidak ditempatkan pada tempatnya.
Setelah bibi menyimpan kembali gagang telepon ke tempat yang sebenarnya, bibipun berjalan menghampiriku dengan sikap seperti paskibra. Saat tepat dihadapanku ia membungkukan badannya sedikit dan berkata
“Bibi pamit ngasih makan si Bulbul dulu ya neng” pamit bi asih sambil memperlihatkan seluruh gigi bagian depannya lalu bergegas melewatiku menuju halaman belakang yang terdapat kamar kucing bernama si Bulbul itu.
Aku berputar 180° di kursi mini barku dan memperhatikan langkah bi Asih yang berjalan melewatiku dengan gaya yang masih seperti pinguin. Lalu langkahnya terhenti sejenak.
“Oh iya bi, nanti kalau ada kabar tentang Pak Dayat segera beritahu aku ya bi!” perintahku pada bi Asih
Dan bi Asih meninggalkan ruangan makan.
Fokusku kali ini pada makanan yang telah kuabaikan beberapa saat tadi. Segera saja kuhabiskan makananku ini karena aku tidak punya banyak waktu lagi untuk makan.
Sambil makan, aku menyalakan handphone ku untuk memesan mobil online untuk mengantarku ke kampus.
Ya, aku lebih memilih menggunakan kendaraan umum dibanding menyetir mobilku sendiri.
Karena ayahku melarang keras bagiku untuk menyetir mobil. Padahal aku bisa menyetir, tapi setelah kejadian mobilku melayang karena terjebak di trotoar, mulai detik itu aku tidak diperbolehkan lagi untuk menyetir mobil. Sungguh memalukan memang, punya mobil tapi tidak dapat menggunakannya.
Selesai sudah aku menghabiskan sarapanku, aku menerima notif bahwa jemputanku sudah sampai depan rumah. Sebelum meninggalkan rumah, aku melihat sejenak kucingku dari pintu kaca yang ku buka sedikit.
“Bulbul sayang… aku pergi dulu yaa” Sapaku pada kucing kesayanganku dengan suara menggemaskan.
Terlihat kucingku berlari dari halaman menuju keberadaanku sambil mengeong.
Tapi kucing itu membalikkan badannya kembali setelah bi Asih memanggilnya dan menyimpan makanannya di tempat makan kucing itu.
Aku melihat betapa lahapnya kucing berjenis bengal itu memakan kepala ayam yang sudah bibi rebus sebelumnya.
Saking menikmati pemandangan kucingku yang garang namun lucu ini, sampai lupa kalau mobil online yang kupesan sudah ada di depan rumah dari tadi.
“Bi, aku berangkat ya. Jangan lupa kunci pintunya kalau pulang” pamitku pada bibi dengan tergesa-gesa. Dan tak lupa mengingatkannya untuk mengunci pintu rumah bila tugasnya sudah selesai.
Seperti yang sudah ku bilang, bi Asih hanyalah pembantu yang membereskan rumah ini dan sistimnya hanya membuatkan sarapan juga bereskan rumah di pagi hari. Sehingga ia hanya akan sampai pukul 11 di rumah ini, setelah itu ia pulang ke rumahnya yang tak jauh dari rumahku.
Aku menuju depan rumah dan menghampiri mobil brio warna putih yang sudah menungguku dari tadi.
Ketika aku akan memasuki mobil online yang sudah kupesan itu, dari kejauhan sana terlihat sesosok pria berbalut serba hitam dengan motor matic yang dikendarainya dengan kecepatan cukup cepat mengarah kerumahku. Dia tak henti menyalakan klakson motornya itu yang telah mencuri perhatianku.
Dahiku mengerut melihat tingkahnya yang aneh itu.
Kulihat dia semakin mendekat kearahku.
Dan diapun berhenti tepat di depan mobil online yang di pesan olehku. Lalu ia menstandarkan motor tersebut dan membuka kaca helmnya dengan cepat.
"Chalistya!" lelaki itu memanggilku dengan suara beratnya yang terdengar sedikit terengah enggah.
siapakah dia?
*******
Hi semuanya! Perkenalkan aku penulis baru di sini, dan inilah cerita pertamaku yang bergenre Romantis dan Komedi. Semoga kalian suka dengan ceritaku ini yaa.. Jangan lupa like, komen, dan subscribe... eaa ini bukan yutub yeahh... wkwk coba ngelucu nih authornya. ketawa dong semuanya ehehe...
Mohon maaf ya jika ada kesalahan dalam penulisan atau perkataan yang kurang baik didengar. Yak maap maap aja nih aku kan penulis baru gitu yak.. Harap maklum aja lah yak.
Tapi tolong dukung aku agar aku bisa mengembangkan imajinasiku ini ke dalam tulisan dalam bentuk novel.
Aduh aku banyak omong nih.. yasudah dehh sampai bertemu di episode selanjutnya kawan.
Sekali lagi aku mau bilang. Jangan lupa like, komen and share ke teman-teman kalian atau sodara-sodara kalian untuk baca cerita ini.
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Elly Setiawati
t kasih kopi biar semangat...
2021-06-04
0
Ellen Sirait
masih nyimak cerita nya
2021-03-25
0
den Wsu
kalau mau di dukung ceritanya sampai habis ya....
2020-09-16
0