Kecelakaan lalu lintas telah terjadi di Jalan Raya Saradan sekitar dini hari tadi, berikut cuplikannya. Terdengar suara televisi di rumah Pak Dayat pada pagi hari.
Di cuplikan tersebut, terlihat motor yang rusak parah akibat terlindas truk. Motor itu terlihat serupa dengan motor yang digunakan Pak Dayat saat akan pergi ke tempat kerjanya.
Anak pak dayat yaitu Dinda yang akan pergi ke sekolah melihat berita tersebut sembari ia memakaikan kaus kaki sekolahnya yang digulung karena sudah longgar dikakinya.
“Dinda, ayo cepat berangkat. Kamu ini masih ngapain sih?” Tanya Bu Siti dari ruang dapur yang tak jauh dengan ruang tv tersebut.
“Ibu..” teriak Dinda pada ibunya sembari ternganga melihat berita tersebut.
“Ishh... bikin kaget aja. Kenapa ?” Jawab Bu Siti yang keheranan karena mendengar suara bicara Dinda yang mengagetkan.
Dinda membeku di hadapan televisi tersebut, matanya mulai berkaca-kaca.
Bu Siti yang sedang mencuci piring kotor di dapur membersihkan tangannya dan bergegas menghampiri Dinda.
Dinda mendengar suara langkah Bu Siti yang mendekat, diapun memutar kepalanya dan melihat sosok ibunya yang menyipratkan air oleh tangannya.
“Bu, itu bukan bapak kan?” Tanya Dinda pada ibunya dengan wajah yang begitu cemas.
Ibu Siti mendekati televisi dan terkejut setelah melihat berita itu. Lalu terdengar suara handphone dinda yang berdering di tas sekolahnya.
Dindapun mengangkat telepon tersebut dan menerima kabar Pak Dayat yang sudah dibawa ke rumah sakit terdekat dari lokasi kecelakaan.
***
Di Rumah Sakit Husein, terlihat Pak Dayat yang berlumuran darah sedang diatasi oleh perawat lalu digiring ke ruang UGD. Tibalah Arsya putra sulung Pak Dayat itu berlari berusaha menghampiri ayahnya, namun dia ditahan oleh perawat lain karena ayahnya akan segera ditangani oleh dokter.
Arsya merasa terpukul, kakinya terasa lemas ketika melihat keadaan ayahnya yang tak dia duga.
Tak lama Arsya menunggu di kursi dekat ruang UGD. Arsya melihat seorang perawat keluar dari ruangan tersebut dengan membawa beberapa lembar kertas di tangannya.
“Dengan keluarganya Pak Dayat?” Tanya perawat cantik itu kepada para penunggu di luar ruangan UGD.
Arsya berdiri dan menghampiri perawat itu yang tak jauh dari keberadaannya.
“Saya sus. Bagaimana keadaan bapak saya sus?” Tanya Arsya dengan wajah yang terlihat menahan kesedihannya.
“Pak Dayat mengalami kerusakan yang cukup parah pada bagian kepalanya akibat benturan yang cukup keras, sehingga harus secepatnya mendapati penanganan lanjut. Karena itu diharapkan kepada keluarganya agat segera membayaran uang muka operasi terlebih dahulu” Jelasnya perawat tersebut pada Arsya.
“U..uang muka operasi. Kira-kira biaya uang mukanya berapa ya sus?” Tanya Arsya pada perawat yang berada dihadapannya.
“Sekitar 50 jutaan mas. Saya harap uang muka tersebut segera dibayarkan ke bagian administrasi agar Bapak Dayat dapat secepatnya dioprasi” Jawab perawat cantik ini pada Arsya.
Perawat itu kembali memasuki ruangan UGD. Dan Arsya mencoba untuk menelepon beberapa orang untuk membantunya agar dapat dipinjami uang.
Tak kunjung juga mendapatkan bantuan dari teman-temannya, Arsya berfikir lebih baik dia meminjam uang kepada bos ayahnya.
Namun, dia kebingungan karena tidak punya nomor bos ayahnya itu. Akhirnya diapun pergi dari rumah sakit untuk mendatangi seseorang.
***
Arsya memasuki komplek perumahan The Minsion.
Tak jauh dari gerbang perumahan terlihat seorang wanita yang keluar dari rumah dua lantai tersebut. Dialah sosok yang Arsya cari. Chalistya Khansa Prastawira, anak dari bos ayahnya.
Arsya tahu tempat ayahnya bekerja karena dia pernah mengantar ayahnya ketika motor yang dipake ayahnya itu tidak dapat menyala.
Arsya melihat wanita itu akan memasuki mobil yang terparkir di depan rumahnya.
Diapun menekan klakson sambil mempercepat laju motor yang ia gunakan, dan berhenti tepat di depan mobil tersebut.
“Chalistya..” panggil Arsya pada wanita yang memasang raut wajah keheranan.
Chalistya merasa familyar dengan orang yang sedang menghampirinya.
“Kamu Chalistya kan?” Tanya Arsya
“A aku anaknya Pak Dayat” Jelas Arsya dengan terbata-bata.
“Kudengar pak Dayat mengalami kecelakaan, bagaimana keadaannya?” Tanya Chalistya.
“Bapak harus segera dioprasi dan, dan butuh uang muka sebesar 50 juta. Apa kamu punya uang segitu saat ini?”
Arsya sebenarnya malu jika harus meminjam uang kepada Chalistya. Namun tidak ada pilihan lain, karena dia tidak tahu lagi harus kesiapa untuk meminjam uang yang sebegitu besarnya.
Chalistya tidak mudah percaya pada orang yang baru dan belum dia kenal. Dia perlu memastikan terlebih dahulu untuk mempercayai orang yang sekarang dihadapannya itu.
“Aku janji akan mengganti uang itu secepatnya” tegas Arsya meyakinkan Chalistya.
“Bapakmu sekarang ada di mana?” tanya Chalistya
“Di RS. Husein” Jawab Arsya.
“Baik, aku akan kesana sekarang”
Chalistya memasuki mobil online yang ia pesan dan mengganti jalur pemesanannya ke RS. Husein.
***
Sesampainya di RS. Husein, Chalistya mengikuti Arsya yang berjalan cepat menuju ruang administrasi. Disana terlihat Bu Siti dan Dinda yang sedang merenung di salah satu kursi depan ruang administrasi.
Lalu Chalistya dan Arsya menghampiri dua orang yang sedang merenung itu.
“Nona Chalista, tolongin bapak non” Ibu Siti memohon kepada Chalistya sembari menangis tersedu-sedu.
Chalistya mengenal betul istri dari supirnya itu, karena bu Siti adalah pengasuhnya semasa dia kecil.
Chalistya meminta Arsya menemaninya ke ruang administrasi untuk membayar uang muka operasi Pak Dayat.
Selesai sudah Chalistya membayar uang muka operasi, dan Pak Dayat pun dimasukkan ke ruang operasi.
Chalistya berpamitan kepada Bu Siti dan anak-anaknya untuk pergi ke kampus karena hari ini dia ada kuis di jam kuliah ke 2.
“Terima kasih banyak” Bu Siti mengepal kedua tangan Chalistya.
“Hubungi Chacha jika operasinya sudah selesai ya bu” Jelas Chalistya pada Bu Siti.
Dan Chalistyapun pergi ke kampus menggunakan mobil online yang menunggunya di parkiran RS. Husein.
***
Langit mulai meredup, dan matahari mulai tenggelam.
Usai sudah perkuliahan Chalistya untuk hari ini, diapun pulang ke rumahnya bersama Dhea yang berkenan mengantarnya.
Dhea adalah salah satu sahabat dan teman kuliah Chalistya. Dhea adalah orang yang vaik hati dan sering merasa tidak enakan ketika melihat temannya yang membutuhkan bantuan.
Dhea rela mengantar Chalistya walau dia harus memutar balik untuk pulang ke rumahnya.
Sesampainya di rumah Chalistya.
“Thankyou so much sahabatku yang sungguh baik hati ini. Ayuk masuk dulu Dhe!” Seru Chalistya pada sahabatnya yang berada di kursi kemudi mobil.
“Sorry Cha, gue ada janji sama temen gue dekat sini” Jawab Dhea
“Oh iya udah. Hati-hati ya. Bye!”
Chalistya turun dari mobil Dhea dan memasuki rumahnya.
Ketika ia menyimpan tas nya di meja, ia mendapati pesan dari nomor yang tak dikenal.
Chalistya, ini Arsya anak Pak Dayat. Alhamdulillah operasi bapak lancar. Namun bapak masih belum sadar. Terimakasih atas pertolongannya. Untuk besok, saya yang akan menggantikan tugas bapak sebagai supir.
Bersambung…
*******
Hi! Semuanya…
Yuk share cerita ini ke temen-temen, kerabat, sahabat, sodara, juga keluarga kalian. Jangan lupa juga like, komen dan beri tanggapan. kalian mengenai cerita ini, kritik dan sarannya juga boleh yaa...
Sampai jumpa di episode selanjutnya.
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
aisah
nex
2021-06-28
0
Sept September
like ya
2020-09-12
0
Mia Poei
Next kak
2020-09-11
0