Ku baringkan tubuhku di tempat tidur yang cukup luas ini. Mencoba berbaring dengan nyaman sampai tak terasa mataku terpejam dan akupun terlelap.
Tubuhku terkejut ketika merasakan getaran handphone yang berada tepat di pinggangku. Ternyata aku mendapat telepon dari my big boss tersayang, tercinta, dan ter ter lainnya yaitu Prastawira Utama Aditya panggil saja pak Pras, beliau adalah suami dari Chalia Ayu Prastawira selaku ibuku yang terbaik sedunia.
Aku memasang earphoneku ke telinga dan ku terima panggilan masuk ini.
“Ayah! apa kabar?” Tanyaku pada Ayah yang jauh disana.
“Ayah sehat, ibumu juga sehat. Bagaimana denganmu? Kau baik saja kan disana?” Jawab ayahku yang memang selalu cemas kepada anak tunggal nya ini.
“Chalistya putri tercantik ayah ini sehat dan baik-baik saja disini. Aya dan ibu jangan lupa jaga kesehatan ya!. Ayah, apa ayah sudah mendengar kabar Pak Dayat supirku yang kecelakaan?” Tanya Chalistya pada ayahnya
“Iya, ayah sudah mendapatkan kabarnya. Ayah dengar kamu memberi pinjam untuk biaya uang muka operasi Pak Dayat betul?” Tanya Ayah
“Ah iya betul yah” Jawab Chalistya
“Kalau gitu besok kamu datang ke kantor ayah! Ingat, jangan nyetir mobil sendiri. Jangan pesan taksi juga. Yasudah jangan tidur kemalaman. See you” Seru Ayah pada Chalistya
Gak ngerti aku sama pemikiran Ayah, ya terus kalau gak nyetir mobil dan gak pakai taksi aku pake odong-odong gituh kesana nyah? Hufftt… Chalistya berbicara dalam hati.
“Baik ayahku sayang. See you too” Chalistya mengarkhiri panggilan.
Aku beranjak dari tempat tidur. Dan menyiapkan air hangat untuk aku mandi. Sambil menunggu bak terisi, aku memberi pesan pada bi Asih dan juga membalas pesan masuk dari anak lelaki Pak Dayat.
***
Hari ini adalah hari pertama Arsya bekerja menjadi supir pribadi Chalistya menggantikan ayahnya yang masih koma di rumah sakit.
Sebelum berangkat ke rumah Chalistya, arya mengantar dahulu adiknya ke sekolah. Setelah itu Arsya mengantar makanan yang dibuatnya kepada Bu Siti yang menunggu Pak Dayat di rumah sakit.
Tibalah dia di rumah Chalistya, dia menekan bel masuk yang ada di tembok dekat gerbang itu. Bi Asih yang ada di dalam rumah melihat lelaki putih dan tinggi itu dari monitor. Bu Asihpun menekan tombol yang akan membukakan pintu secara otomatis, lalu ia keluar rumah untuk menyambut Arsya.
Arsya ternganga dan kagum dengan kecanggihan rumah milik Chalistya ini. Arsya masuk melalui pintu gerbang yang otomatis terbuka dan juga otomatis menutup kembali setelah ia melewati gerbang itu. Bi Asih terlihat keluar dari pintu utama rumah.
“Mas Arsya silahkan masuk” Bu Asih mempersilahkan Arsya untuk masuk rumah.
“Ah iya bu, terimakasih” Jawab Arsya sembari membukukkan sedikit badannya.
Arsya duduk di salah satu sofa yang ada di dalam rumah. Dari keberadaannya, dia dapat melihat sekeliling rumah dengan konsep open house ini.
“Tunggu disini saja ya, nona Alis sebentar lagi juga turun” Bi Asih memberi intruksi dan kembali melakukan tugasnya.
“Baik, terimakasih bi” Jawab Arsya
Aku tidak salah dengar kan? Bi Asih memanggil Chalistya dengan sebutan Alis. Ahaha apa karena mungkin alis Chalistya itu gundul dan dia selalu menggambar alisnya setiap hari atau bagaimana ya? Gumam Arsya dalam hati.
Hus! dasar otak kamu ini Arsya, gak ada sopan sopannya sama bos Bapakmu ini. Ingatlah, kamu saat ini adalah supirnya Chalistya. Bersikaplah baik padanya. Arsya memarahi pikirannya sendiri dalam hati sambil memukul kepalanya itu dengan tangannya.
Lalu Arsya melihat pantulan tubuhnya dari cermin bermotif yang memenuhi separuh dinding ruangan tersebut.
Arsya merapihkan penampilannya yang memakai kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana katun hitam seperti orang yang mau lamar kerja.
Saat Arsya merapihkan kerah kemejanya itu dan membetulkan cara berduduknya, lalu Arsya mendengar suara pintu terbuka dari lantai dua rumah ini.
Ternyata, itu adalah Chalistya yang sudah wangi dan rapih. Chalistya menuruni tangga rumahnya itu, dia tampak terlihat begitu cantik dan anggun dengan hanya berbusana kaos berlengan panjang yang cukup longgar di badannya yang diselipkan kedalam rok pendek diatas lutut.
“Oh. Sudah datang ya” Kata Chalistya saat melihat Arsya yang sudah duduk di sofa dekat tangga.
Arsya menundukkan kepalanya, karena dia merasa gugup ketika melihat Chalistya yang terlihat seksi dan menawan itu.
Chalistya berjalan menuju meja dekat tangga, lalu disimpanlah tas yang ia bawa itu di atas meja. Lalu ia duduk di kursi mini bar yang dapat berputar itu. Rambut yang awalnya terurai, dia lilit dan dia jepitkan rambutnya dengan jedai agar tidak terurai lagi.
“Namamu siapa? Saya lupa” Tanya Chalistya dari mini bar itu sembari memandang Arsya yang masih terduduk di sofa.
“Arsya, Arsya Pratama Sudrajat” Jawab Arsya yang ragu-ragu mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang bertanya padanya.
Chalistya menganggukkan sedikit kepalanya.
“Apa kamu sudah biasa menyetir mobil?” Tanya Chalistya.
“Saya sering mengendarai mobil pikap punya paman saya” Jawab Arsya sambil berusaha menenangkan dirinya.
"Oh. Bisa udah bisa mengendarai mobil sport?" Chalistya bertanya lagi
"Euu.. saya sudah mempelajarinya di yutub, semalam” Jawab Arsya dengan wajah datar.
Chalistya yang sedang minum lemon tea hangatnya, tiba-tiba tersedak ketika mendengar jawaban Arsya yang cukup menggelitiki tubuhnya.
“Are you sure? Bisa melakukannya dengan hanya menonton video yutub?” Tanya Chalistya dengan senyum sarkastik.
“Akan aku buktikan” Jawab Arsya menantang.
"Baiklah"
Chalistya tersenyum tipis lalu dia mengambil kunci mobil yang disimpan di kotak yang menempel di dinding.
Chalistya melemparkan kunci mobil yang seperti rimote kecil itu pada Arsya. Arsya yang terkejut berhasil menangkapnya.
Chalistya berjalan menuju garasi mobil yang diikuti oleh Arsya.
“Mobilku ini bukan mobil versi baru, jadi tidak akan sulit mempelajarinya”
Tibalah mereka di garasi mobil dan betapa terkejutnya Arsya ketika melihat mobil putih yang awalnya hanya bisa dia lihat di televisi.
“Bagaimana cara membuka pintunya?” Arsya keheranan karena melihat pintu mobil yang handel pintunya tidak timbul seperti mobil-mobil lainnya.
“Handel pintu mobil ini sudah keyless, sehingga kamu cukup mengantongi kunci nya lalu menekan tombol keyless entry itu untuk membuatnya nongol” Jawab Chalistya sembari menunjuk pada bagian handle pintu.
Arsyapun mencoba menekannya dan walaa… handel pintu itu keluar dari persembunyiannya. Lalu Arsyapun memasuki mobil, dan betapa bangganya ia ketika merasakan kenyamanan kursi kemudi mobil ini.
“Daebak” Gumam Arsya
“Apa? Daebak” Chalistya terkejut mendengarnya.
bersambung...
Bagaimanakah kelanjutan cetita Chalistya yang sedang mengajarkan mobil pada Arsya?
Apakah Arsya dapat mengoperasikan mobil sport yang canggih tersebut?
Darimanakah Arsya tau kata-kata daebak? Apakah dia bisa berbahasa korea? atau apakah ini cerita drama korea?
Ikuti terus novel Aku Cinta Supirku, jangan sampai kelewatan dan ingat novel ini update setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
*******
Hi! Semuanya…
Jangan lupa like, komen dan share cerita ini yaa... di vote dan ikuti author nya juga yaa... biar author semangat untuk melanjutkan ceritanya.
Sampai bertemu di episode selanjutnya.
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
re
Hehe Daebak
2021-07-05
0
Sept September
jempollll
2020-09-12
0
Mia Poei
Semangat ya
2020-09-11
0