Story Of The Twins
Seorang pemuda berjalan menelusuri selasar ruang ruang kelas disebuah gedung universitas dengan wajah nya yang datar dan dingin. Tatapan mata nya tajam dan lurus pada satu arah tanpa beralih memperhatikan setiap mata yang memandang nya.
Dialah Jonathan Alexander, seorang pemuda berusia 19 tahun yang mempunyai wajah tampan berkharisma, kulit putih bersih, serta tubuh tinggi dan tegap, membuat siapapun yang memandang nya dibuat terkesima akan penampilan pemuda itu. Meskipun Jonathan terkenal dingin dan datar namun pesona nya tidak bisa membuat kaum hawa dikampus nya untuk berpaling barang sekejap.
Bahkan karena pesona dan sikap nya yang dingin membuat seluruh mahasiswi dikampus nya menjuluki nya sebagai pangeran es kampus. Tidak banyak yang bisa dekat dengan Jonathan karena sikap nya yang dingin dan tertutup. Hanya beberapa orang saja yang bisa berteman dekat dengan nya.
Kedatangan Jonathan disambut riuh oleh para pengagum nya, namun bagi kaum adam, Jonathan merupakan saingan terberat mereka, karena bukan hanya tampan, namun dia juga memiliki IQ diatas rata rata.
..
Jonathan meletakan tas ransel nya ditempat nya duduk dan tidak lama kemudian beberapa teman dekat nya datang menghampiri meja nya dan mengelilingi Jonathan yang masih terdiam dan menatap jengah mereka, setiap pagi pasti mereka lah yang menyambut dan menganggu suasana hati nya.
"hai Jo, udah dateng aja lo. Masih pagi juga. " sapa Samuel sembari menarik sebuah kursi kearah Jonathan
"iyalah dia kan murid teladan, bukan kayak elo jam karet, ini aja tumben bener udah dateng" balas Alex ketus
"haisss palingan juga mau nyontek tugas kemaren kan? " todong Dirga pada Samuel.
"nah tu loe tau. Hehe " balas Samuel cengengesan
Sementara Jonathan hanya terdiam menanggapi ucapan teman teman nya.
"Jo, Jonathan!! " teriak seorang gadis.
Jonathan menoleh kearah suara dan tersenyum pada gadis itu.
"entar siang ada waktu gak, temenin gue ke toko buku, nyari bahan buat tugas praktikum kita" dialah Erika teman wanita satu satu nya yang Jonathan punya, bukan karena tidak ada yang lain, namun karena dia enggan untuk dekat dengan siapapun kecuali keempat teman nya ini.
"maaf aku tak bisa,. Kalian saja ya, aku tunggu dirumah Dirga. Kita kerjakan bersama. " jawab Jonathan dengan wajah nya yang datar.
"yaudah biar gue aja yang temenin loe" tangkas Samuel pada Erika.
"yaudah deh," jawab Erika mengangguk.
"udah gak usah sedih gitu muka lo Jo, kita paham kok" ucap Alex sambil menepuk nepuk pundak Jonathan.
"iya, ilang ganteng lo nanti" Dirga langsung merangkul pundak Jonathan.
Jonathan hanya tersenyum menanggapi teman teman nya.
Seperti biasa mereka berbincang dan bercanda bersama meski Jonathan lebih banyak diam daripada berbicara. Hingga waktu menunjukan jika kelas akan dimulai teman teman Jonathan kembali kekursi mereka masing masing.
"elo sih, kayak gak tau si Jo aja, malah ngajakin keluar" ucap Samuel tiba tiba yang duduk dibelakang Erika.
"ya gue lupa ***, lagian tu anak udah segini besar masih aja dikurung dirumah sama ibu nya, takut amat diculik orang" Erika mengerucutkan bibir nya.
Samuel tertawa melihat tingkah kesal Erika
"hahaha iya gue pun bingung liat tu anak, dari menjak SMA kita kenal dia kita gak tau gimana keluarga nya, yang kita tau cuma emak nya yang posesif itu".
Erika beralih menghadap Samuel dan langsung memukul lengan nya
"heh, dasar kunyuk, gak boleh tau ngatain emak orang.
Tapi apa ya alasan mama nya gitu, dia cuma boleh kerumah Dirga doang, itupun karena anak nya om Rico. Rekan kerja orangtua nya".
"entah lah gue juga bingung. Kasian tu anak udah jadi kayak anak emas banget, pasti tertekan hidup nya".
Ujar Samuel pada Erika
Erika pun mengangguk
"iyya, yaudah kita sebagai sahabat cuma bisa
Kasih semangat."
Samuel hanya menganggukkan kepala nya.
Kelas pun dimulai. Mereka belajar seperti biasa menyelesaikan kuliah mereka.
...
Kini hari sudah menjelang sore.
Jonathan dan teman teman nya tengah berada dirumah dirga menyelesaikan tugas mereka sembari berkumpul.
Ya rumah Dirga adalah markas tempat Jonathan dan teman teman nya berkumpul.
Sifat pendiam dan dingin Jonathan adalah sifat yang terbentuk dari didikan orang tua nya yang tidak membebaskan Jonathan bergaul dengan orang lain. Jonathan hanya boleh bertemu dan berkumpul dengan teman teman nya dirumah dirga dan itupun hanya dengan Alex, Samuel dan Erika yang telah lama dikenal orang tua nya.
Dia hanya keluar rumah ketika ke kampus dan kerumah Dirga, itupun harus dengan pengawasan beberapa orang suruhan Rico. Namun semua itu tak diketahui Jonathan. Yang ia tahu ia tak boleh keluar rumah dan bergaul. Ia hanya keluar bersama dengan Roy pengawal pribadi nya.
Karena ketidak bebasan itulah dia menjadi pendiam dan dingin terhadap siapapun. Hanya dengan sahabat terdekat nya dia bisa mengungkapkan isi hati nya.
Namun tidak dengan keluarga nya, dia menutupi asal usul dirinya, tak ada satu orang pun yang tau bahwa dia adalah anak dari seorang Maxwel Alexander Aguenno, pemilik salah satu perusahaan properti dan retail terbesar dikota itu.
"woy, melamun aja lo Jo" kata Samuel menepuk pundak Jonathan.
Jonathan terkejut
"eh,"
"mikirin apasih jo, jangan kayak orang tua yang banyak pikiran gitu deh" ujar Dirga pada Jonathan.
"tau ni Jo, kalau ada masalah tu dibicarain, jangan dipendem sendiri, lo gak nganggep kita sebagai sahabat Jo? " tanya erika menatap lekat wajah tampan Jonathan
"tidak apa" balas Jonathan dengan senyum tipis nya
"muka lo itu kayak mendem beban berat aja. Sesekali berbagi kan gak papa" timpal Alex merangkul pundak Jonathan.
Jonathan hanya tersenyum menanggapi teman teman nya.
"ya sudah kita belajar lagi saja. " timpal Jonathan pada teman teman nya.
"udah tenang aja, kita semua selalu ada buat lo kok. " kata Samuel sambil melirik semua teman nya.
"iya Jo" balas mereka serempak.
Jonathan tersenyum dan mengganggukan kepala nya.
...
Sementara dilantai atas ibu Dirga bersama suami nya Rico sedang memperhatikan anak anak remaja itu.
"aku kasian melihat Jonathan mas, hidup nya tidak seperti anak anak yang lain nya. "
"aku juga, tapi ini yang terbaik untuk nya. Apalagi setelah dua kejadian mengerihkan itu, kita harus membantu Delisha menjaga anak nya sebelum semua masalah ini selasai. " ujar Rico pada istri nya.
"iyya mas, aku mengerti. Betapa berat ujian yang menimpa keluarga mereka. " timpal ibu Dirga.
"iyya, jangan sampai ada yang tau bahwa dia adalah anak tuan Maxwel, termasuk Dirga kita" kata Rico merangkul istri nya.
"iya mas, aku tau". Balas ibu Dirga tersenyum
...
jangan lupa tinggalin jejak guys 😉
maafkan kesalahan yang gak sengaja kubuat ya,
maaf juga kalau alur nya gak sebagus author yg lain, maklum aku masih amatiran
selamat membaca
jangan di skip skip ya baca nya, soal nya agak ribet karena akan membahas dua kehidupan sekaligus....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Aiman Yussof
👣👣👣👣
2022-09-21
1
Rikky Harianja
astaga saya suka banget sama Jonathan tapi itu aku gak sukanya dari dia sifatnya dingin padahal aku kalau di kelas brutal 😂
2022-05-15
1
JA Chrysant
keren bangeet ! oh ya Kak, klo paragraf penjelasannya diparafrasein sesuai perasaan Jonathan, kyknya lebih asik niih 😊
2022-02-23
9