Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu kamar Jonathan.
" masuk" kata Jonathan yang sedang berbaring dikamar nya sambil bermain ponsel
"kamu lagi ngapain nak, sudah sore begini kok didalam kamar aja sih? " tanya Delisha yang kini sudah duduk disisi ranjang mewah Jonathan
Sementara Jonathan masih terdiam dan terus memperhatikan ponsel nya
"kamu masih marah sama mama nak? " tanya Delisha lagi.
Dan Jonathan hanya menggelengkan kepala nya.
"mama tau kamu tertekan dengan keadaan yang seperti ini, mama mohon kamu bersabar dan turuti keinginan mama nak, ini semua demi kebaikan kita". Lirih Delisha memandang sendu wajah tampan anak nya
"kalau mama hanya ingin membicarakan itu, aku tak ingin lagi mendengar nya ma, " ucap Jonathan singkat
"Jo" Delisha mendesah berat.
"suatu saat kamu pasti mengerti mengapa mama melakukan ini padamu" ucap Delisha sendu.
"mama masih menganggapku seperti anak kecil, aku sudah dewasa sekarang, walaupun aku tidak bisa membantu masalah mama tapi sepaling tidak aku bisa mencoba mengerti jika mama memberiku alasan nya" ungkap Jonathan sambil memandang wajah ibu nya.
"maaf kan mama sayang, mama tak ingin kau merasa terbebani" lirih delisha dan segera berlalu keluar dari kamar Jonthan.
"selalu seperti ini" lirih Jonathan.
Sementara Delisha sudah kembali kekamar nya.
"berat sekali mengahadapi ini sendiri, kuatkan aku Tuhan" pinta delisha dalam hati..
Hingga lamunan nya terpecah ketika gawai nya berbunyi. Terdapat nama Rico disana.
"ya Rico, ada apa? " tanya Delisha.
"ada yang ingin saya bicarakan nyonya, bisa kah kita bertemu? " tanya Rico dari seberang sana.
"datang saja kerumah ku, kita berbicara dirumah saja" imbau Delisha.
"baik nyonya. Saya akan segera kesana" timpal Rico cepat.
Delisha pun mematikan ponsel nya.
Ia segera keluar kamar menuju ruang kerja nya yang dulu adalah ruang kerja Maxwel.
Ia memutari isi ruangan itu, menatap foto suami nya yang telah pergi.
"aku merindukan mu mas, aku tidak tau akan seberapa lama lagi aku kuat menghadapi masalah ini, meskipun paman mu tidak turun langsung namun anak buah nya masih saja mengganggu kami" lirih Delisha.
Hingga beberapa menit kemudian terdengar suara pintu diketuk.
"nyonya, tuan Rico sudah tiba" ucap salah satu pelayan Delisha.
"suruh masuk saja bi" seru Delisha.
Dan masuklah Rico dengan tas kerja nya.
"silah duduk Rico, !" ujar Delisha dan diangguki oleh Rico.
"kau ingin berbicara tentang apa? " tanya Delisha langsung.
Rico mendesah berat. Terlihat raut wajah nya yang tegang.
"begini nyonya, dari informasi yang saya dapat, tuan Darwin ternyata selamat dari kecelakaan yang menimpanya bersama tuan Maxwel pada waktu lalu nyonya! " kata Rico pelan.
"apa? Apa kau tidak salah informasi Rico? " tanya Delisha terkejut.
"tidak nyonya, orang suruhan saya sudah menyelidikinya. Ternyata dalang dibalik kecelakaan tuan Maxwel adalah paman nya sendiri tuan darwin, namun naas tuan Darwin juga terkena imbas nya, mobil nya juga mengalami kerusakan fatal yang mengakibatkan nya koma beberapa bulan.
Dia juga mengalami kelumpuhan, dan dirawat disingapura hingga sekarang. Tapi menurut informasi kini dia sudah bisa berjalan lagi nyonya. " ungkap Rico pada Delisha.
"astaga, bagaimana ini bisa terjadi, mengapa selama ini kita tidak mengetahui nya? " tanya Delisha dengan wajah khawatir.
"maaf kan saya nyonya, karena insiden yang menyebabkan saya koma dan tuan Maxwel pergi, orang orang kita jadi tidak terkendali, mereka hanya fokus untuk mencari tuan Maxwel . Jadi informasi tentang tuan Darwin yang dibawa ke Singapura tak terendus oleh kita" jawab Rico
"aku mengerti, tapi apakah tak ada sedikitpun bukti yang menyebabkan suami ku kecelakaan Rico?" tanya Delisha sendu.
"mereka licik nyonya, beberapa saat setelah kecelakaan itu terjadi dan sebelum polisi datang mereka telah membawa tuan Darwin dan mobil nya pergi, dan karena itu didaerah pedesaan jadi tempat itu sepi dan tidak ada cctv sama sekali" kata Rico menjelaskan pada Delisha yang sudah terduduk lemas.
"oh Tuhan, andai saja ada sedikit bukti pasti masalah ini akan cepat selesai. " kata Delisha
"tenang lah nyonya, semua akan baik baik saja" ujar Rico menenangkan.
"pantas saja setelah suami ku pergi dia tidak pernah lagi menemui ku, dan kini berarti tak lama lagi dia pasti akan segera menemuiku Rico" lirih Delisha
"iya nyonya, selama beberapa bulan ini, dia hanya bekerja jarak jauh, dia mencoba meretas data perusahaan kita, namun tak juga berhasil" jawab Rico
"apakah dia sudah mengetahui tentang Jonathan Rico? " tanya Delisha yang semakin kahawatir
"saya rasa tak akan lama lagi dia akan mengetahui nya nyonya, namun jika kita tetap menjaga tuan muda dengan baik dan tidak membocorkan status nya pada orang lain semua pasti akan baik baik saja. " ujar Rico menenangkan.
"tapi sampai kapan Ruco, aku sedih melihat nya terkurung didalam rumah ini terus dan tak bisa bergaul dengan teman nya" kata Delisha yang mulai menangis
"sabar lah nyonya, kuatkan hati mu, tapi percayalah semua masalah ini akan cepat terselesaikan. Saya pasti akan membantu semampu saya" ujar Rico
"terima kasih Rico, aku berhutang budi padamu" lirih Delisha
"jangan berbicara seperti itu nyonya, apa yang saya lakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah tuan Maxwel lakukan pada saya" ucap Rico menunduk.
"nyonya dan tuan Maxwel adalah orang baik, jadi percayalah, semua pasti akan berlalu, kita hanya perlu berusaha dan berdoa nyonya. Nyonya harus kuat untuk tuan muda" timpal Rico
"iya Rico, aku tau" lirih Delisha
"jadi sekarang apa yang harus kita lakukan Rico? " Tanya Delisha
"untuk sekarang seperti nya tetap sama nyonya, menyembunyikan sosok tuan muda, saya yakin tuan Darwin sudah tau kalau nyonya punya anak yang lain namun mereka belum mengetahui seperti apa sosok nya, dan untuk masalah perusahaan nyonya tak perlu khawatir karena keamanan perusahaan kita masih terkendali nyonya, saya sudah menyiapkan orang orang hebat disana" kata Rico
"baik lah, aku percaya padamu" kata Delisha
"baik lah nyonya, kalau begitu saya permisi dulu, " kata Rico pamit
"ya hati hati, sampaikan salam ku pada istrimu" ucap dlDelisha mengantar Rico kedepan rumah.
Rico hanya mengangguk dan tersenyum.
Sementara dari lantai atas terlihat Jonathan yang memperhatikan kedua orang tadi.
"apa yang mereka bicarakan, terlihat serius sekali, tapi seperti nya bukan hanya masalah perusahaan biasa, bisa dilihat wajah mama sangat sedih seperti habis menangis.
Aku curiga, sebenarnya masalah apa yang disembunyikan nya selama ini? " kata Jonathan dalam hati.
Setelah itu Jonathan pun kembali kekamar nya dengan sejuta pertanyaan dihati nya.
..
Sementara ditempat lain, disebuah rumah mewah terlihat seorang tengah duduk dikursi kebesaran nya ditemani dengan beberapa orang kepercayaan nya.
"tuan, seperti nya mereka sudah mengetahui bahwa anda adalah dalang dibalik kecelakaan tuan Maxwel tuan" kata Seon tangan kanan Darwin.
"apakah ada jejak yang kita tinggalkan ditempat kejadian itu? " tanya Darwin
"tidak ada tuan, semua sudah dibersihkan oleh orang orang kita" jawab Seon.
"bagus, jadi apakah kalian sudah mengetahui tentang anak Maxwel?" tanya Darwin pula
"belum tuan, maaf! " ucap Seon tertunduk takut.
"dasar bodoh, jadi selama ini apa saja yang kalian lakukan ha?? " bentak Darwin pada anak buah nya
"maafkan kami tuan, tapi mereka menjaga anak itu dengan ketat, sehingga belum ada celah untuk kami melukai nya" imbuh Seon
"sialan, anak itu adalah jalan penghalang terakhir ku. Jika anak itu mati maka seluruh kekayaan Maxwel akan jatuh ketangan ku" seru Darwin dengan suara berat nya
"aku tak mau tau, bagaimanapun cara nya, kalian harus bisa menangkap anak itu, hidup ataupun mati" kata Darwin lantang.
"baik tuan! " jawab Seon cepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments