Lelah

Jonathan menghempaskan tubuh nya di atas kasur. Hati nya sedih melihat ibu nya menangis,  namun ia juga merasa tertekan dengan keadaan nya sekarang.

Apalagi semenjak kepergian ayah nya,  ia semakin tak bisa berbuat apa apa,  ibu nya semakin posesif terhadap apapun yang akan Jonathan lakukan.

"kenapa hidup ku seperti ini Tuhan,  mengapa mereka melakukan ini semua padaku? " Jonathan membatin dalam hati nya.

"aku juga ingin seperti mereka,  bebas melakukan apapun.  Apa aku salah mengharapkan sedikit kebebasan. 

Apalah arti semua kemewahan yang kumiliki jika hidupku seperti ini? " lirih Jonathan.

Jonathan termenung dalam sepi dikamar nya.  Tak tau apa yang harus diperbuat melainkan mengikuti kemauan sang ibu. Meski hati kecil nya memberontak tapi perasaan nya sungguh tidak tega melihat ibu nya bersedih jika selalu membahas perihal kebebasan nya. Apalagi semenjak ayah nya menghilang , semua urusan dirumah dan perusahaan diserahkan pada Delisha.

Tidak ada lagi senyum ceria diwajah ibu nya seperti dulu, Jonathan sadar akan hal itu. Seperti banyak beban yang ditanggung oleh wanita yang sudah memasuki usia paruh baya namun masih terlihat cantik dan elegan. Hal itulah yang membuat Jonathan enggan dan merasa tidak tega untuk terlalu memberontak lebih jauh, apalagi sekarang ibu nya hanya berjuang sendirian.

Yang diharapkan nya hanya satu, semoga suatu saat dia bisa membahagiakan ibu nya dengan kebebasan yang bisa ia banggakan.

...

Keesokan pagi nya

Pagi menjelang siang Jonathan sudah berada dikampus nya.

"Jo !! " seru Erika mengagetkan Jonathan.

Jonathan hanya menoleh tanpa menjawab seruan erika.

"lo kenapa sih,  pagi pagi udah murung gitu muka,  liat tu penggemar lo pada ngeliatin dari tadi. " ucap Erika mengedarkan pandangan nya.

"terus? "  tanya Jonathan singkat

" ish lo nie gimana sih,  senyum dikit ngapa,  mereka itu sampek ngasi julukan loh ke elo gegara sikap lo itu" ujar Erika

Jonathan hanya terdiam menanggapi ocehan teman wanita nya tanpa berniat menanggapi seperti biasa.

"ayolah jo,  cerita sama gue kalau lo ada masalah,  jangan dipendem sendiri,  kita kan udah lama kenal.  Gue tau lo itu kuat tapi apa salah nya berbagi ke temen" celoteh Erika menatap Jonathan.

"aku gak papa" jawab Jonathan

"gue tau lo gak papa,  kalau lo kenapa kenapa lo gak kan masuk sekolah jo, " Erika mendengus mengerucutkan bibir nya.

Lagi lagi jonathan hanya tersenyum

"oh Tuhan sahabat gue ini ya,  payah banget diajakin ngobrol.  Pelit banget sama suara.  Heran gue. " kata erika sambil menggeleng gelengkan kepala nya.

"udah deh rik,  jangan digangguin mulu,  keluar semburan es nya si Jonathan baru tau rasa lo" timpal Dirga yang tiba tiba datang.

" iya nih, memang sengaja mau gue keluarin, cocok kalau anak anak sekampus julukin dia pangeran es.  Gue yang lama lama deket dia juga ikutan beku" gerutu Erika kesal.

Sementara jonathan lagi lagi hanya tersenyum.

Sedangkan Dirga tertawa mendengar celotehan erika.

Tak lama kemudian dua sahabat mereka Alex dan Samuel pun datang menghampiri ketiga orang itu.

"hai guys,  ngebicarain apa sih kalian?  Seru amat kayak nya. " tanya Samuel.

"halah palingan ngegangguin si Jonathan lagi " timpal Alex.

"bukan ngegangguin,  gue cuma nanyak kok,  hari ini si Jo beda aja,  kalian gak liat apa tuh? " kata Erika melihat Jonathan.

"hahaha,  tiap hari memang gitu kan dia,  dingin bro. Bentar lagi tempat tinggal kita jadi kayak dikutub ini kayak nya! " sahut Samuel melirik Jonathan.

Jonathan melirik tajam Samuel yang tengah menggoda nya.

"ops,  maaf jo,  hehe becanda gue.  Yaelah gitu aja tajam amat mata lo" kata Samuel ciut.

"haha rasain lo" balas teman teman yang lain nya.

"kalian gak ngerasain apa yang aku rasain" akhirnya Jonathan bersuara

Keempat teman Jonathan saling melirik.

"entah kenapa takdir hidup ku sekejam ini" lirih Jonathan

Dirga menepuk nepuk pelan pundak Jonathan.

"apapun itu,  pasti ada hikmah yang indah dibalik ini semua jo, " kata Alex

"lo harus kuat,  mungkin mama lo ada alasan sendiri dia ngelakuin ini semua buat lo" timpal Erika

"hmmmm"  lirih Jonathan menundukan kepala nya.

" lo udah pernah nanyak alasan nya jo? " tanya Samuel pula

Jonathan hanya menganggukan  kepala nya.

"terus jawaban nyokap lo" tanya samuel lagi

Dan Jonathan hanya menggelengkan kepala.

" dan nyokap lo gak ngasi tau alasan nya?  " tanya Dirga

Kembali Jonathan hanya menganggukan kepala nya.

" yang sabar Jo,  gue yakin suatu saat lo pasti tau jawaban atas semua pertanyaan lo selama ini" ujar Erika menenangkan Jonathan

Jonathan hanya menganggukan kepala nya dan tersenyum tipis

" astaga jo,  kita panjang lebar ngomong,  dan lo hanya angguk angguk,  geleng geleng,  sumpah ya punya temen pelit amat ngomong! " ujar Samuel yang langsung kena sikut Alex dan Dirga sementara Erika melotot ke arah Samuel.

"hehe,  maaf maaf.  Tapi kan gue bener. " bela Samuel pelan sembari menggaruk kepala nya

"lo ini,  temen lagi sedih malah ditambahin sebel,  gimana sih! " ucap Erika.

Samuel hanya cengengesan  menanggapi perkatan erika.

"udah udah,  jangan pada ribut.  Kalian ini.  Dan lo jo , udah jangan pernah ngerasa sendiri,  enjoy aja.  Kita kita akan selalu ada buat lo kok! " ujar Dirga

"iyya Jo,  bagaimana pun kehidupan lo,  lo tetap sahabat kami" timpal Alex

"iya,  walaupun lo kadang nyebelin seperti makhluk es tapi kami tetep akan selalu jadi temen lo! " seru Samuel tertawa

"terima kasih untuk kalian" balas Jonathan dengan senyum diwajah dingin nya.

"gimana besok sore kita ngumpul dirumah Dirga,  sambil barbeque an.  Setuju gak? " tanya Alex

"gue setuju aja" kata Erika

"gue sih ayok" timpal Samuel.

"lo gimana Jo,  mau kan?" Tanya Alex

"boleh" balas Jonathan menganggukan kepala nya.

"kalian gak da yang nanyak gue nie setuju atau enggak, rumah gue lo itu? " ujar Dirga

"udah setuju aja si lo Dir,  gak usah repot repot mikir! " timpal Samuel.

"sialan lo! " balas Dirga memukul kepala samuel.

Teman teman yang lain hanya tertawa melihat tingkah mereka.

Mereka pun melanjutkan perkuliahan nya hingga akhir. 

Hanya kuliah belajar dan belajar yang dilakukan Jonathan. 

Tidak ada satu hal yang menyenangkan diusia remaja Jonathan. Mengingat betapa payah nya ia mendapatkan hak untuk bebas dikarenakan suatu hal.

..

Keesokan hari nyaa..

Anak anak remaja itu telah berkumpul di taman belakang rumah dirga. Terlihat beberapa pelayan hilir mudik menyediakan makanan dan keperluan mereka.

"wah,  asik ini tinggal makan,  udah disediain semua sama kang saji! " ujar Samuel sambil mencomot steak yang telah tersaji.

"iyalah,  kang saji disini tau kalau lo semua pada mau enak nya aja! " balas Dirga ketus

Keempat remaja itu tertawa

Sedangkan Jonathan lagi lagi hanya tersenyum sambil menikmati makanan nya .

Hari hampir senja,  namun kelima anak manusia itu masih menikmati waktu mereka.

" aku ke kamar mandi dulu" pamit Jonathan yang diangguki seluruh teman nya.

Dia pun masuk kedalam rumah Dirga dan berjalan masuk kekamar mandi yang berada tak jauh dari dapur rumah.

Setelah selesai melakukan hajat nya Jonathan hendak kembali kebelakang tempat teman teman nya berkumpul.  Namun saat akan melangkah dia mendengar percakapan Rico dengan istri nya.

"aku cuma pergi sebentar, mungkin besok segera kembali.  Aku harus membantu nyonya Delisha menangangi kasus ini" kata Rico

"baiklah mas hati hati,  semoga semua cepat terselesaikan,  aku kasihan pada nyonya Delisha dan Jonathan harus hidup dalam tekanan seperti ini" imbuh istri Rico.

"kita doakan saja semoga masalah ini cepat terselesaikan.  Semoga dia sadar akan kesalahan nya setelah mengalami kejadian itu" ujar Rico.

"memangnya ada masalah apa dengan keluarga ku om? " tanya Jonathan tiba tiba yang sontak membuat Rico dan istri nya terkejut.

"eh nak Jo,  sejak kapan berada disini? " tanya istri Rico gugup

"jawab pertanyaan ku om! " seru Jonathan mengabaikan istri Rico

"tidak ada masalah apa apa nak,  hanya masalah perusahaan saja.  Kau tenang saja" balas Rico datar

"benarkah? " tanya Jonathan mengernyitkan alisnya, merasa tidak percaya.

"iya,  tak ada masalah besar.  Ya sudah aku pergi dulu. " kata Rico langsung melangkah keluar.

Diangguki sang istri yang juga segera meninggalkan Jonathan.

"mustahil jika hanya masalah perusahaan" batin Jonathan dalam hati.

Episodes
1 Jonathan Alexander Aguenno
2 Kisah Lalu
3 Lelah
4 Musuh Lama
5 Penggemar
6 Kenapa sama ?
7 Ivan Dan Kehidupannya
8 Impian Ivan
9 Tekad Ivan
10 Dia lagi
11 Takdir Yang Aneh
12 Anak Pungut ?
13 Sahabat
14 Sakit tak Berdarah
15 Tertembak
16 Teman Setia
17 Semakin Terkekang
18 DiLarang
19 Sembilan Belas Tahun Yang Lalu
20 Seperti Tidak Asing
21 Bertemu
22 Pusing
23 Rumah Sakit
24 Bertemu Lagi
25 Malaikat Penolong
26 Sampai Bertemu Lagi
27 Kembali Kerumah
28 Berbagi Kisah
29 Mahasiswa Baru
30 Kecurigaan Dirga
31 Kemarahan Jonathan
32 Janjian Dengan Ivan
33 Bertukar Posisi
34 Dirumah Jonathan
35 Dirumah Ivan
36 Hari Pertama Ivan DiKampus
37 Masih Tentang Ivan
38 Hari Pertama Jonathan DiKampung
39 Hari kedua Jonathan Di Kampung
40 Jonathan Berkelahi Dengan Aldo
41 Ternyata Papa nya Jonathan ?
42 Ketahuan Dirga
43 Terungkap Fakta Yang Sebenar nya
44 Delisha Yang Penuh Rasa Syukur
45 Kecurigaan Faiz
46 Bertemu Dengan Maxwel
47 Rencana Musuh
48 Mulai DiSerang
49 Mencari Tahu
50 Mencari Amelia
51 Fakta Yang Sebenar nya
52 Delisha DiCulik
53 Maxwel Kembali dan Terluka nya Dua Jo
54 Flashback Maxwel
55 Berkumpul Kembali
56 Berkunjung KeKampung Ivan
57 Berpamitan
58 Akhir Bahagia Berkumpul Kembali
59 Keterkejutan Penghuni Kampus
60 Menghabiskan Waktu Libur Bersama
61 Belajar Bersama Faiz dan Jonathan
62 Pertemuan Kembali Setelah Sekian Lama
63 Bakat Ivan
64 Gadis Manis Ku
65 Konser Bulanan
66 Mulai Mendekati
67 Bergurau Bersama
68 Kencan Ala Kutub Utara
69 Patah Hati Ivan
70 Hati Yang Sedang Tidak Baik Baik Saja
71 Pulang Kampung
72 Tempat Yang Menenangkan
73 Rencana Ivan , Bambang dan Dian
74 Rasa Bangga Maxwel
75 Ivan Yang Berbeda
76 Misi Selesai Dan Kembali Kekota
77 Ivan dan Amelia
78 Duet Fenomenal
79 Jatuh Cinta vs Jatuh Bangun
80 Ikhlas
81 Membuka Hati ?
82 Masuk TV
83 Ivan Yang Menyebalkan
84 Rencana Liburan
85 Pulang Kampung Bersama Amelia dan Karina
86 Tiba DiKampung
87 Jalan Jalan Sore
88 Amel Menghilang
89 Amel Tenggelam
90 Bantuan Aldo
91 Rasa Sakit Amelia
92 Kembali KeKota
93 Permintaan Maaf Aldo
94 Kekesalan Maxwel
95 Kedatangan Faiz dan Dirga
96 Saling Berbagi Cerita (Amelia dan Karina)
97 Terasa Sulit
98 Ungkapan Hati Amelia
99 Kisah Yang Rumit
100 Perasaan Ivan Dan Amel
101 Hati Yang Patah
102 Perasaan Maxwel
103 Wisuda
104 Perpisahan
105 Tantangan Maxwel
106 Tentang Perjuangan
107 Tahun Terakhir
108 Masih Dalam Penantian
109 Mengintai
110 Rencana Masa Depan
111 Kampung Halaman
112 Masih Menikmati Suasana Kampung
113 Kembali Kekota
114 Menahan Perasaan (Karina dan Jonathan)
115 Jangan Pergi Lagi (Karina)
116 Rindu Yang Terhempas
117 Rencana Ivan
118 Antara Sedih Dan Bahagia
119 Kejutan Dari Ivan
120 Aku sangat Mencintai Kamu ( Ivan dan Amelia)
121 Masih Harus Menunggu
122 Lamaran Jonathan dan Karina
123 Bermain Lumpur
124 Menghabiskan Waktu Di Sawah
125 Hari Terakhir Dikampung
126 Jonathan Dan Kemewahannya
127 Perasaan Ivan
128 Lamaran Ivan Dan Amelia
129 Berdansa
130 Kecelakaan Lift
131 Bangunlah Sayang
132 CCTV Berjalan
133 Kemarahan Jonathan
134 Aku Mencintai Kamu (Jonathan Karina)
135 Gara Gara Roti
136 Keluhan Dirga
137 Pertengkaran Jonathan Dan Karina
138 Penuh Drama
139 Bercanda Bersama Ivan
140 Mengenang Kisah Diatas Kapal Layar
141 Prewedding
142 Malam Yang Indah
143 Akhirnya Sah
144 Wanita misterius
145 Terungkap
146 Singa Yang Terlepas Dari Kandang
147 Menolong Adik Kasih
148 Godaan Ivan dan Amelia
149 Kamar Pengantin
150 Lagi lagi Ivan!
151 Rencana Keluar Kota
152 Obrolan Dimeja Makan
153 Malam Dirumah Sakit
154 Prewedding Dadakan
155 Keberangkatan Ivan
156 Honeymoon Jonathan Dan Karina
157 Kisah Hidup Kasih
158 Saling Merindu
159 Lost Contact
160 Kabar Buruk
161 Duka Mendalam
162 Pengumuman give away
163 Ternyata ?
164 Disangka Hantu
165 Ternyata Sayang Dan Takut Kehilangan
166 Bangun Amel
167 Kamu Rumahku, Tempat Aku Kembali
168 Mulai Membaik
169 Proposal Pernikahan
170 Harimau Lapar
171 Lamaran Mendadak
172 Kerumah Faiz
173 Tentang Masa Lalu
174 Menjemput Amelia
175 Faiz Dan Diana
176 Permintaan Faiz
177 Kencan Pertama
178 Lamaran Faiz Dan Diana
179 Petuah Dari Maxwel
180 Hari Yang Ditunggu
181 Akhirnya Sah !!!
182 Hari Bahagia
183 Dirga Dengan Kasih??????????
184 Sunset Ditepi Pantai
185 Malam Terindah Ditepi Pantai
186 Kisah Pendek Kasih Dan Dirga
187 Kesalahan Masa Lalu
188 Malam Pengantin
189 Cerita Random
190 Permintaan Andrean
191 Bulan Madu Ivan Dan Amelia
192 Rencana Diana
193 Pengumuman pemenang
194 Jangan Pergi
195 Semua Masalah Selesai
196 Berbaikan Kembali
197 Hari Terakhir Di Swiss
198 Pulang Kerumah
199 Amel Yang Sensitif
200 Hamil????
201 Kebahagiaan Yang Tak Terhingga
202 Biji Kacang
203 Bersyukur Punya Kalian
204 Cucu Sultan
205 Ikan Dua Miliar
206 Pernikahan Faiz dan Diana
207 Novel baru ( Menyerah Diantara Cinta Yang Terabaikan)
208 Ivan Yang Posesif
209 Kesedihan Karina
210 Karina Pingsan
211 Karina Hamil
212 Kebahagiaan Keluarga Alexander
213 Bulan Ketujuh
214 Apple pie
215 Menggelembung Bersama
216 Jangan Takut Amel
217 Kelahiran Cucu Pertama Keluarga Alexander
218 Vamella Anastasya Alexander
219 Rayyanza dan Rayden Alexander
220 RANULA (Sejarah Penuh Luka)
221 Bukan Cinderella
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Jonathan Alexander Aguenno
2
Kisah Lalu
3
Lelah
4
Musuh Lama
5
Penggemar
6
Kenapa sama ?
7
Ivan Dan Kehidupannya
8
Impian Ivan
9
Tekad Ivan
10
Dia lagi
11
Takdir Yang Aneh
12
Anak Pungut ?
13
Sahabat
14
Sakit tak Berdarah
15
Tertembak
16
Teman Setia
17
Semakin Terkekang
18
DiLarang
19
Sembilan Belas Tahun Yang Lalu
20
Seperti Tidak Asing
21
Bertemu
22
Pusing
23
Rumah Sakit
24
Bertemu Lagi
25
Malaikat Penolong
26
Sampai Bertemu Lagi
27
Kembali Kerumah
28
Berbagi Kisah
29
Mahasiswa Baru
30
Kecurigaan Dirga
31
Kemarahan Jonathan
32
Janjian Dengan Ivan
33
Bertukar Posisi
34
Dirumah Jonathan
35
Dirumah Ivan
36
Hari Pertama Ivan DiKampus
37
Masih Tentang Ivan
38
Hari Pertama Jonathan DiKampung
39
Hari kedua Jonathan Di Kampung
40
Jonathan Berkelahi Dengan Aldo
41
Ternyata Papa nya Jonathan ?
42
Ketahuan Dirga
43
Terungkap Fakta Yang Sebenar nya
44
Delisha Yang Penuh Rasa Syukur
45
Kecurigaan Faiz
46
Bertemu Dengan Maxwel
47
Rencana Musuh
48
Mulai DiSerang
49
Mencari Tahu
50
Mencari Amelia
51
Fakta Yang Sebenar nya
52
Delisha DiCulik
53
Maxwel Kembali dan Terluka nya Dua Jo
54
Flashback Maxwel
55
Berkumpul Kembali
56
Berkunjung KeKampung Ivan
57
Berpamitan
58
Akhir Bahagia Berkumpul Kembali
59
Keterkejutan Penghuni Kampus
60
Menghabiskan Waktu Libur Bersama
61
Belajar Bersama Faiz dan Jonathan
62
Pertemuan Kembali Setelah Sekian Lama
63
Bakat Ivan
64
Gadis Manis Ku
65
Konser Bulanan
66
Mulai Mendekati
67
Bergurau Bersama
68
Kencan Ala Kutub Utara
69
Patah Hati Ivan
70
Hati Yang Sedang Tidak Baik Baik Saja
71
Pulang Kampung
72
Tempat Yang Menenangkan
73
Rencana Ivan , Bambang dan Dian
74
Rasa Bangga Maxwel
75
Ivan Yang Berbeda
76
Misi Selesai Dan Kembali Kekota
77
Ivan dan Amelia
78
Duet Fenomenal
79
Jatuh Cinta vs Jatuh Bangun
80
Ikhlas
81
Membuka Hati ?
82
Masuk TV
83
Ivan Yang Menyebalkan
84
Rencana Liburan
85
Pulang Kampung Bersama Amelia dan Karina
86
Tiba DiKampung
87
Jalan Jalan Sore
88
Amel Menghilang
89
Amel Tenggelam
90
Bantuan Aldo
91
Rasa Sakit Amelia
92
Kembali KeKota
93
Permintaan Maaf Aldo
94
Kekesalan Maxwel
95
Kedatangan Faiz dan Dirga
96
Saling Berbagi Cerita (Amelia dan Karina)
97
Terasa Sulit
98
Ungkapan Hati Amelia
99
Kisah Yang Rumit
100
Perasaan Ivan Dan Amel
101
Hati Yang Patah
102
Perasaan Maxwel
103
Wisuda
104
Perpisahan
105
Tantangan Maxwel
106
Tentang Perjuangan
107
Tahun Terakhir
108
Masih Dalam Penantian
109
Mengintai
110
Rencana Masa Depan
111
Kampung Halaman
112
Masih Menikmati Suasana Kampung
113
Kembali Kekota
114
Menahan Perasaan (Karina dan Jonathan)
115
Jangan Pergi Lagi (Karina)
116
Rindu Yang Terhempas
117
Rencana Ivan
118
Antara Sedih Dan Bahagia
119
Kejutan Dari Ivan
120
Aku sangat Mencintai Kamu ( Ivan dan Amelia)
121
Masih Harus Menunggu
122
Lamaran Jonathan dan Karina
123
Bermain Lumpur
124
Menghabiskan Waktu Di Sawah
125
Hari Terakhir Dikampung
126
Jonathan Dan Kemewahannya
127
Perasaan Ivan
128
Lamaran Ivan Dan Amelia
129
Berdansa
130
Kecelakaan Lift
131
Bangunlah Sayang
132
CCTV Berjalan
133
Kemarahan Jonathan
134
Aku Mencintai Kamu (Jonathan Karina)
135
Gara Gara Roti
136
Keluhan Dirga
137
Pertengkaran Jonathan Dan Karina
138
Penuh Drama
139
Bercanda Bersama Ivan
140
Mengenang Kisah Diatas Kapal Layar
141
Prewedding
142
Malam Yang Indah
143
Akhirnya Sah
144
Wanita misterius
145
Terungkap
146
Singa Yang Terlepas Dari Kandang
147
Menolong Adik Kasih
148
Godaan Ivan dan Amelia
149
Kamar Pengantin
150
Lagi lagi Ivan!
151
Rencana Keluar Kota
152
Obrolan Dimeja Makan
153
Malam Dirumah Sakit
154
Prewedding Dadakan
155
Keberangkatan Ivan
156
Honeymoon Jonathan Dan Karina
157
Kisah Hidup Kasih
158
Saling Merindu
159
Lost Contact
160
Kabar Buruk
161
Duka Mendalam
162
Pengumuman give away
163
Ternyata ?
164
Disangka Hantu
165
Ternyata Sayang Dan Takut Kehilangan
166
Bangun Amel
167
Kamu Rumahku, Tempat Aku Kembali
168
Mulai Membaik
169
Proposal Pernikahan
170
Harimau Lapar
171
Lamaran Mendadak
172
Kerumah Faiz
173
Tentang Masa Lalu
174
Menjemput Amelia
175
Faiz Dan Diana
176
Permintaan Faiz
177
Kencan Pertama
178
Lamaran Faiz Dan Diana
179
Petuah Dari Maxwel
180
Hari Yang Ditunggu
181
Akhirnya Sah !!!
182
Hari Bahagia
183
Dirga Dengan Kasih??????????
184
Sunset Ditepi Pantai
185
Malam Terindah Ditepi Pantai
186
Kisah Pendek Kasih Dan Dirga
187
Kesalahan Masa Lalu
188
Malam Pengantin
189
Cerita Random
190
Permintaan Andrean
191
Bulan Madu Ivan Dan Amelia
192
Rencana Diana
193
Pengumuman pemenang
194
Jangan Pergi
195
Semua Masalah Selesai
196
Berbaikan Kembali
197
Hari Terakhir Di Swiss
198
Pulang Kerumah
199
Amel Yang Sensitif
200
Hamil????
201
Kebahagiaan Yang Tak Terhingga
202
Biji Kacang
203
Bersyukur Punya Kalian
204
Cucu Sultan
205
Ikan Dua Miliar
206
Pernikahan Faiz dan Diana
207
Novel baru ( Menyerah Diantara Cinta Yang Terabaikan)
208
Ivan Yang Posesif
209
Kesedihan Karina
210
Karina Pingsan
211
Karina Hamil
212
Kebahagiaan Keluarga Alexander
213
Bulan Ketujuh
214
Apple pie
215
Menggelembung Bersama
216
Jangan Takut Amel
217
Kelahiran Cucu Pertama Keluarga Alexander
218
Vamella Anastasya Alexander
219
Rayyanza dan Rayden Alexander
220
RANULA (Sejarah Penuh Luka)
221
Bukan Cinderella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!