Keesokan harinya, terlihat Jasmine tengah berada di dapur untuk membantu Ibunya yang sedang memasak, namun tiba tiba Ria datang dan mengejutkan Jasmine dengan Ibunya. Jasmine yang terkejut hampir saja melemparkan sendok yang ia pegang ke arah Ria namun, ia menghentikan tindakannya saat menyadari kalau yang membuat dirinya terkejut adalah temannya yang bernama Ria.
"Kamu apa apaan sih Ria, kamu seperti anak kecil aja. Untung saja, aku dan Ibu tidak jantungan," ucap Jasmine dengan sedikit kesal dengan temannya.
"Iya Nak, lain kali jangan di lakukan lagi ya," sahut Ibu Jasmine dengan baik.
"Maaf ya Tante, Jasmine. Aku janji deh sama kamu kalau aku tidak akan melakukannya lagi!" jawab Ria dengan menyesal karena sudah mengejutkan Jasmine dan Ibunya.
Setelah mendengar hal itu, Ibu Jasmine pun hanya menggelengkan kepalanya lalu ia pergi ke ruang lain meninggalkan Jasmine dan Ria di dapur. Setelah melihat Ibu Jasmine pergi, Ria terlihat mendekati Jasmine.
"Jasmine, hari ini kegiatan kamu apa?" tanya Ria kepada Jasmine yang masih sibuk dengan masakannya.
"Entahlah, mungkin jaga toko saja. Kalau keluar pasti aku tidak mendapatkan izin dari Ayah, karena Ayah tidak suka kalau aku keluar rumah!" jawab Jasmine sambil mengaduk masakannya. Beberapa detik kemudian ia berbalik dan berbicara dengan Ria.
"Ya udah, kalau gitu aku bantuin kamu jaga toko bunga aja ya," tawar Ria dengan baik.
"Boleh saja," jawab Jasmine dengan santai lalu ia berbalik menghadap ke arah masakannya karena ia mendengar kalau masakannya sudah mendidih. Ia kemudian mematikan kompornya dan meninggalkan masakan itu ke ruang makan. Sesampainya di ruang makan terlihat Ayah Jasmine sudah berada di ruangan itu bersama dengan Ibu Jasmine.
"Jasmine, gimana masalah yang kemarin?" tanya Ria dengan berbisik di dekat telinga Jasmine.
"Tidak papa, Ayah hanya seperti kamu, dia khawatir kalau aku nanti akhirnya aku terluka karena Ijaz, makanya Ayah menjodohkan aku dengan laki laki itu? " jawab Jasmine sambil berjalan ke ruang makan, setelah itu mereka berdua duduk di kursi kosong yang berada di ruang makan itu. Saat itu terlihat Ria sangat ketakutan dengan Ayah Jasmine. Ia hanya menundukkan kepalanya tanpa melihat ke arah Ayah Jasmine.
"Ada apa Ria? Kenapa kamu seperti sedang ketakutan Ria?. Apa yang kamu takut kan?" tanya Ayah Jasmine kepada Ria. Saat ia sadar kalau Ria terlihat seperti sedang takut.
"Tidak papa kok Om, saya hanya sedikit takut dengan Om karena masalah kemarin!" jawab Ria hingga membuat Ibu Jasmine terdiam dan melihat ke arah Ayah Jasmine.
"Kamu tidak perlu takut dengan saya, kamu sarapan dengan tenang saja. Saya tidak akan gigit kamu kok," canda Ayah Jasmine agar membuat Ria tidak takut. Mendengar ucapan itu Ria terlihat tertawa dengan sedikit terpaksa.
Beberapa saat kemudian Ayah Jasmine terlihat akan pergi untuk bekerja tanpa menghabiskan sarapan yang sudah di buat Jasmine. Melihat Ayahnya akan pergi Jasmine kemudian meminta izin untuk menjaga toko bunga bersama dengan Ria. Mendengar ucapan itu Ayah Jasmine sempat berpikir beberapa detik, namun setelah berpikir beberapa detik akhirnya Ayah Jasmine mengizinkan Jasmine dan Ria untuk menjaga toko bunga.
Hari pun terlihat sudah mulai siang, saat itu Jasmine dan Ria sudah berada di dalam toko bunga yang dimiliki oleh Ibunya. Jasmine terlihat tengah memilah milah bunga yang sudah kering dan masih bagus. Saat ia tengah sibuk memilih bunga, tiba tiba ia teringat kalau ponselnya tertinggal di dalam kamarnya. Jasmine yang sadar hal itu langsung bergegas untuk mengambil ponselnya. Beberapa saat kemudian Jasmine terlihat sudah berada di depan kamar, saat ia berada di depan pintu kamarnya, telepon rumah yang berada di dekatnya berbunyi. Menyadari hal itu Jasmine pun menerima telepon itu dan di saat bersamaan terlihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan toko bunga milik Ibu Jasmine. Setelah itu seorang wanita dan laki laki turun dari mobilnya.
"Pa, kita beli bunga dulu ya buat menyambut ke datangan Ijaz," ucap Ibu Ijaz dengan baik.
"Iya, tapi apa tidak layu nanti bunganya kalau kita beli sekarang?" jawab Ayah Ijaz.
"Ya kita coba dulu Pa, kalau seandainya besok bunganya tidak layu kita beli lagi!."
"Ya sudah terserah Mama," jawab Ayah Ijaz dengan pasrah.
Mereka berdua pun masuk ke dalam toko bunga itu, melihat ada yang sudah datang Ria pun menyambut orang itu tanpa mengetahui siapa si pembeli itu.
"Silakan dipilih Tante, Om, " ucap Ria dengan sopan dan santun.
"Bagus bagus bunganya," jawab Ibu Ijaz dengan melihat lihat bunga.
Saat itu Ria terlihat terus memandangi kedua orang itu, ia seakan merasa mengenali orang itu namun ia tidak mengetahui siapa mereka. Ia merasa wajahnya tidak asing baginya.
"Tunggu Tante, Tante ini Ibunya Ijaz kan? Dan Om adalah Ayahnya?" tanya Ria dengan nada rendah setelah menyadari kalau kedua orang itu adalah orang tua Ijaz.
"Iya betul, gimana kamu tau tentang anak saya yang bernama Ijaz?" jawab Ibu Jasmine dengan nada rendah dan melihat ke arah Ria.
"Gimana saya tidak tau Tante, saya ini teman nya Ijaz. Nama saya Ria," jawab Ria dengan tersenyum kecil di bibirnya.
"Ria?!! Oh, kamu Ria yang sering main sama Ijaz dan Jasmine," ujar Ibu Ijaz lalu Ria menjawab anggukan kepala dengan senyuman di bibirnya. "Ya ampun kamu cantik sekali, Tante sampai pangling lihat kamu udah besar seperti ini, kamu cantik!."
"Makasih Tante, " jawab Ria dengan sopan.
"Sama sama, ya sudah. Berapa harga bunga ini?" tanya Ibu Ijaz.
Secara bersamaan Ayah Ijaz terlihat mengeluarkan dompetnya yang berisi banyak uang.
"Khusus buat Tante, ini gratis!."
"Ya tidak bisa seperti itu Ria, kamu kan jualan. Tante tidak ingin kalau kamu itu rugi," jawab Ibu Ijaz dengan baik.
"Tidak papa Tante, rugi satu tidak masalah. Suatu hari nanti Tante akan tau kenapa saya melakukan ini," jawab Ria lalu memberikan senyuman kecil di bibirnya.
"Ya sudah, kalau ini kemauan kamu. Tapi... Jika nanti saya membeli banyak bunga dari kamu, kamu harus menerima uang dari saya, ya?" jawab Ibu Ijaz.
"Iya Tante, " jawab Ria dengan baik. Setelah itu Ibu Ijaz berpamitan pergi, namun sebelum Ibu Ijaz dan Ayah Ijaz pergi. Ria mencium tangan mereka dan Ibu Ijaz membalas kecupan di kening Ria dan senyuman di bibirnya. Setelah itu kedua orang itu pergi meninggalkan Ria di toko itu.
Melihat kedua orang itu Ria pun langsung bergegas pergi untuk menghampiri Jasmine. Saat ia sudah berada di dekat Jasmine, ia langsung berhenti karena ia menyadari kalau Jasmine tengah menerima telepon dari seseorang.
Beberapa detik kemudian, telepon antara Jasmine dan orang itu berakhir. Saat itu Ria terlihat sangat bahagia setelah bertemu dengan orang tua Ijaz.
"Ada apa sih Ria? Kenapa kamu terlihat sangat bahagia?" tanya Jasmine dengan baik.
"Aku punya kabar baik buat kamu, ini sangat sangat baik!."
"Kabar apa?" tanya Jasmine dengan sedikit kebingungan.
"Aku akan beri tau kamu, tapi.. Sebelum aku memberi tau kamu, aku ingin katakan satu hal buat kamu!."
"Apa itu?" jawab Jasmine dengan semakin penasaran.
"Penantian kamu akan segera berakhir!."
Mendengar hal itu, Jasmine terlihat terdiam beberapa saat.
"Maksudnya... Ijaz akan kembali ke Indonesia," jawab Jasmine dengan tak percaya.
Mendengar ucapan itu Ria kemudian menjawab anggukan kepada Jasmine hingga membuat ia sangat bahagia. Karena merasa perasaan yang sangat bahagia Jasmine tidak menyadari kalau matanya tiba tiba berkaca kaca. Suasana pun sontak langsung berubah haru, Ia kemudian memeluk Ria dan di situ air matanya menetes. Ia kemudian menghapus air matanya dan melepaskan pelukannya.
"Tapi, bagaimana kamu tau kalau Ijaz akan kembali lagi ke Indonesia?" tanya Jasmine kepada Ria.
"Aku berjumpa dengan orang tuannya di toko, mereka membeli bunga," jawab Ria dengan baik namun karena bahagianya Jasmine karena Ijaz akan kembali ke Indonesia ia pun langsung bergegas meninggalkan Ria dan keluar dari rumah untuk menemui orang tua Ijaz tanpa mendengarkan penjelasan Ria yang selanjutnya. Melihat Jasmine langsung berlari keluar dari rumah, Ria pun mengejar Jasmine dan berusaha memberi tau Jasmine kalau orang tua Ijaz sudah pergi. Sesampainya di depan toko Jasmine terlihat terkejut karena ia tidak melihat seorang pun. Beberapa saat kemudian Ria sampai di dekat Jasmine dengan nafas yang naik turun tidak beraturan.
"Dimana orang tua Ijaz?" tanya Jasmine dengan melihat ke sana kemari.
"Mereka sudah pergi, beberapa menit yang lalu Jasmine!" jawab Ria.
Mendengar ucapan itu Jasmine tiba tiba terlihat sedih, Ria yang simpati pun langsung mendekati Jasmine dan memegangi bahu Jasmine dari belakang lalu ia mengusap perlahan bahu Jasmine untuk menenangkan Jasmine.
"Jangan seperti ini, orang tua Ijaz bilang ke aku kalau mereka akan kembali lagi ke sini, jadi kamu jangan sedih. Suatu hari nanti kamu akan bertemu dengan orang tua Ijaz, dan semua penantian kamu, semuanya akan segera berakhir!" jawab Ria lalu ia mengajak masuk Jasmine dan mendudukkan Jasmine di kursi tunggu Ria kemudian mengambil air minum untuk Jasmine agar dia lebih tenang. Jasmine pun meminum air itu dan kembali tersenyum kepada Ria. Melihat hal itu Ria pun terlihat ikut bahagia dan tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments