Nikah Kontrak
🕊🕊
Perjodohan, satu kata keramat yang tidak aku sukai. Karena menurutku perjodohan cukup di alami oleh Siti Nurbaya di zamannya. Di era modern seperti sekarang ini tidak memerlukan yang namanya perjodohan. Aku akui kedua orang tuaku bertemu dan saling jatuh cinta karena perjodohan.
Aku Varel, putra tunggal Vino. Papa bekerja sebagai sekertaris Kenzo pemilik Group Sanjaya. Siapa yang tidak mengenal Kenzo di kota ini. Dia adalah salah satu billionaire di kota ini.
"Varel, ada sesuatu hal yang ingin Papa dan Mama sampaikan padamu." Ucap Papa padaku suatu malam,ketika kami selesai makan malam.
"Ada apa pa?" Tanyaku penasaran
Tidak biasa Papa seserius ini.
"Hemmm, menarik nafas dalam sebelum berbicara.
"Begini Nak, Papa dan Mama telah berjanji pada sahabat kami akan menjodohkanmu pada putri mereka."
Ucap Papa pelan takut menyinggungku.
"Di jodohkan?"
Ini adalah kata keramat yang tidak aku sukai, tetapi mengapa aku harus mengalami perjodohan itu.
"Iya sayang," Tambah Mama.
"Siapa?" Tanyaku,Aku berusaha tenang dan tidak terlihat marah. Padahal saat ini, sangat ingin rasanya aku berteriak dan memaki kedua orang tuaku.
"Nasya, kamu mengenalnya. Dia putri Kenzo dan Nancy sahabat sekaligus bos Papa."
"Nasya? Gadis manja dan sombong itu. Aku tidak mau, aku tidak ingin menikah dengan gadis itu.
"Jaga ucapanmu Varel,dia anak bos Papa. Jangan pernah kamu mengatainya macam-macam." Ucap Papa marah padaku.
"Mama tolong jangan jodohkan Varel pada gadis itu. Varel tidak menyukainya."
"Papa tidak ingin penolakan darimu. Kamu harus menerima perjodohan ini."
"Papa, please. Pikirin perasaan Varel sekali ini saja."
"Kamu harus menerima perjodohan ini."
"Tapi pa..."
"Papa tidak ingin mendengar penolakan darimu."
"Papa..."
Papa menatap tajam padaku, membuat nyaliku ciut untuk melawannya.
"Terserah kalian saja." Aku berdiri meninggalkan kedua orangtuaku. Aku memasuki kamar dan membanting pintu kamar dengan keras.
Aku rebahan di atas kasur empukku, memikirkan nasibku setelah menikah dengan Nasya si gadis manja.
"Tidak bisa begini terus, aku perlu reflesing." Berguman pelan, meraih kunci mobil yang tergeletak di meja nakas.
Menaiki mobil, melaju dengan kecepatan sedang Varel menuju sebuah club malam terkenal dikota ini.
"Lo datang juga, tuh muka kenapa ditekuk gitu?" Tanya Edho menyambut kedatanganku. Edho adalah sahabatku.
Aku tidak menjawab pertanyaan Edho, aku langsung duduk mendaratkan bokongku di kursi kosong di samping Edho.
Aku memesan segelas wine, langsung meminumnya sekali teguk.
Edho menatap heran padaku.
"Ada masalah apa?" Tanya Edho penasaran. "Tidak biasanya lo seperti ini?" Tambahnya lagi.
"Papa dan Mama mau jodohin gue sama anak sahabatnya." Jawabku enteng terus meminum segelas wine.
"Lo di jodohin?" Edho terkejut dengan ucapanku.
"Haha..." Edho tertawa ngakak.
"Lo ketawain gue!" Menatap marah pada Edho
"Sorri..." Mengangkat kedua tanganya.
"Gue merasa lucu dengan pemikiran paman Vino. Kok bisa dia berpikir akan menjodohkanmu. Lo sih terlalu lama menjomblo. Ngak bisa move on dari Naura."
"Ini ngak ada hubungannya dengan Naura ya. Jangan pernah sebutkan nama gadis itu di depanku lagi."
"Move on bro. Terima aja perjodohan itu, siapa tahu dia bisa membuatmu melupakan Naura."
"Masalahnya aku akan dijodohkan dengan Nasya anaknya paman Kenzo. Kamu tahukan gadis manja itu."
"Nasya?" musuh bebuyutanmu itu?"
"Iya, Nasya gadis manja dan nyebelin itu."
"Bagaimana sekarang rupa gadis itu, kita terakhir bertemu dengannya ketika masih SMP. Dia pindah ke negara K." Terlihat perubahan di wajah Edho.
"Aku tidak memperdulikan rupanya, aku sangat membencinya." Ucap Varel meminum segelas wine. Entah berapa gelas wine diminumnya. Mukanya memerah bak kepiting rebus saat ini.
"Kenapa lo begitu membencinya? Bukankah dia gadis yang cantik.
"Dia manja selalu saja merepotkanku padahal dia lebih tua satu tahun dariku. Dia tidak pernah dewasa,aku tidak menyukai gadis manja."
Edho hanya tersenyum kecut.
Apakah kamu tahu, Varel. Nasya adalah cinta pertamaku. Beruntung sekali nasibmu dijodohkan dengan Nasya.
"Turun ke lantai dansa yuk.."
Ajak Edho menarik tangan Varel mengikutinya.
"Lo aja, gue pusing." Jawab Varel menepis tangan Edho yang menariknya.
"Ayo bro, lagunya enak." menarik tangan Varel, tidak peduli penolakan dari Varel.
Dengan terpaksa Varel mengikuti Edho. Mereka turun kelantai dansa.
Walaupun awalnya enggan mengikuti Edho, Varel terlihat menikmati musik yang DJ mainkan. Dia menari mengikuti alunan musik yang dimainkan sang DJ. Dengan tubuh terhuyung mabuk, Varel terus menari tanpa henti.
"Ups......"
Ucap Varel spontan menarik tangannya.
Tanpa sengaja tangan Varel mendarat di dada seorang gadis.
"Mesum lo." Reflek si gadis menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
"Sorry, gue ngak sengaja." Mengangkat kedua tangannya keatas. Tersenyum senang karena menyentuh benda kenyal dan montok kepunyaan sang gadis.
Sang gadis membalikan tubuhnya pergi dengan kesal meninggalkan Varel yang tersenyum sendiri.
***
"Jangan memaksanya menerima perjodohan ini sayang." Ucap Anita pada Vino setelah kepergian Varel.
"Mau bagaimana lagi, kalau tidak di paksa anak itu tidak akan mau menerima perjodohan ini."
"Biarkan dia memilih jalannya sendiri, dia berhak bahagia dengan pilihannya."
"Apa yang akan aku katakan pada Kenzo dan Nancy. Mereka sangat mengharapkan Varel menjadi menantu mereka."
"Berbicaralah pelan-pelan pada mereka, mereka pasti akan mengerti kok. Aku akan membantumu berbicara nantinya."
"Sejujurnya aku mengkhawatirkan putraku itu, sejak ditinggal oleh kekasihnya bernama Naura itu. Aku tidak pernah melihatnya bersama gadis lain lagi. Dia selalu bersama sahabatnya Edho. Itulah alasan utamaku menerima tawaran Kenzo untuk menjodohkan Varel dan Nasya.
Edho merupakan anak Clara sahabat Vino dan Kenzo dulu. Walaupun ada permasalahan rumit antara Kenzo dan Clara tetapi semuanya terselesaikan dengan baik. Mereka kembali berteman dengan baik. Begitupun dengan anak-anak mereka. Kecuali Nasya anak Kenzo, dia pindah ke negara K dan melanjutkan studinya di sana.
"Berikan dia waktu sayang, dia pasti bisa move on kok dari Naura."
"Sampai kapan? Sudah 3 tahun berlalu, dia tetap menutup rapat hatinya untuk orang lain. Aku tidak bisa menunggunya untuk move on. Kita harus membantunya melupakan gadis itu."
"Tetapi jangan dengan cara memaksanya menerima perjodohan ini, kasian dia Vino. Dia putraku satu-satunya, aku menginginkan dia bahagia."
"Aku juga menginginkan kebahagian untuk putraku. Makanya aku mengenalkannya pada putri Kenzo. Aku tidak memaksanya menerima perjodohan ini. Biarkan mereka berkenalan dulu dan memutuskan kelanjutan perjodohan ini.
"Tapi tadi kamu seperti memaksanya!"
"Aku hanya kesal saja, karena dia berkata hal buruk tentang Nasya. Bagaimana reaksi Kenzo dan Nancy melihat anaknya dikatai begitu."
"Berbicaralah dengan pelan-pelan pada Varel. Aku yakin dia akan mengerti kok. Ingat, jangan memaksanya.
"Aku paham sayangku." Mencubit pelan hidung istrinya.
Vino dan Anita menyudahi perdebatan mereka dengan memasuki kamar dan beristirahat.
.
.
.
.
Semoga kalian menyukai cerita ini. ini merupakan kelanjutan seri kedua dari MBA. Novel ini mengkisahkan tentang percintaan anak-anak Kenzo Vs Nancy, Vino Vs Anita, Revan Vc loli dan Alex Vs Clara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Dita Ciano
visualnya dong thor
2021-07-13
0
Mamath Arfan
Like👍👍👍
2021-03-10
0
Nandini Tumanggor
baru ini novel cewe ny lebih kaya dari cowo nya
2021-02-12
2