Terpaksa Menikahi Putri Mafia

Terpaksa Menikahi Putri Mafia

Part 1. Pertemuan Pertama

Hujan mengguyur lebat bumi Pertiwi. Awan hitam pekat dan tebal menyelimuti seluruh langit kota. Petir menyambar saling sahut-menyahut seakan tidak pernah mau berhenti. Seorang gadis tampak berdiri di sebuah pos satpam sambil bersedekap dada.

"Tumben Nona belum dijemput? Biasanya jam segini sopir Nona sudah standby di depan kampus." Pak satpam mengurai keheningan diantara keduanya. Sedari tadi hanya suara hujan, petir dan angin kencang yang mendominasi ruangan tersebut.

"Tidak tahu Pak, mungkin karena cuaca buruk sehingga pak sopir menunda penjemputan nya," ujar gadis bermanik cokelat dan berambut lurus sebahu itu. Chexil tampak cantik dengan setelan kemeja biru dan rok hitam bergaris biru selutut.

"Mengapa tidak dihubungi saja? Masa sih dia tidak khawatir dengan anak majikannya?"

"Sudah Pak tapi sepertinya cuaca buruk berdampak pada semua jaringan sehingga tidak ada satupun ponsel keluarga atau pak sopir yang bisa dihubungi."

"Oh begitu ya? Kalau begitu Nona harus sedikit bersabar, mungkin sebentar lagi sopir Nona datang dan saya berharap badai ini segera berakhir."

"Iya Pak semoga saja."

"Pak! Pak satpam!" Seorang lelaki muda dan tampan berjalan ke arah satpam dengan payung di tangannya.

"Ia Tan, ada apa?" Pak satpam memang suka memanggil Nathan dan Tristan Tan Tan apabila mereka berdua terlihat berjalan bersama. Namun sayang keduanya jarang bersama karena memiliki teman masing-masing. Apalagi jurusan yang mereka ambil di perkuliahan ini berbeda dan ruangan kelas mereka letaknya berlawanan.

Nathan lebih suka bergaul dengan teman-temannya yang suka menantang Adrenalin sedangkan Tristan lebih suka bergaul dengan teman-teman yang santai.

"Bapak dipanggil Pak Dekan!"

"Oke saya ke sana dulu tapi tolong jagain nih pos ya sebentar, takutnya ada tamu atau maling yang menyusup ke kampus." Pak satpam terkekeh.

"Mana mungkin ada tamu hujan-hujan begini sih Pak?Mending tidur aja deh daripada bertamu."

"Kali aja Tan ada kepentingan mendesak."

"Maling kayaknya juga takut mati deh Pak. Tidak akan mau menerjang badai seperti ini." Chexil menimpali sambil tersenyum.

"Bisa aja sih Non, kalau perut lapar apapun bisa dilakukan Non." Pak satpam tertawa kecil sambil meraih payung yang Nathan bawa tadi lalu melenggang pergi.

"Iya juga sih Pak," jawab Chexil sambil tersenyum membuat Nathan yang kebetulan menoleh melihat senyum manis yang tertoreh di bibir gadis tersebut.

Nathan pun ikut tersenyum dan mengangguk sopan pada gadis tersebut sebagai ganti sapaan. Chexil pun menjawab dengan anggukan.

Hujan semakin bertambah deras dan angin kencang merobohkan beberapa bangunan dan menumbangkan pohon-pohon. Akses jalan sulit dilewati karena ada sebagian pohon yang bahkan tumbang melintang di tengah jalan.

Sialnya, sopir yang ditugaskan untuk menjemput Chexil harus menghadapi itu. Dia berusaha menyingkirkan pohon-pohon di jalanan agar mobilnya bisa lewat. Sesama sopir yang melintas saling membantu, menggotong pohon yang tumbang ke pinggir jalan agar mobil mereka bisa melintasi jalanan.

Di dalam pos satpam tubuh Chexil sudah tampak menggigil. Kemeja pendek dan rok selutut yang dia pakai tidak mendukung dengan cuaca. Sesekali dia mengusap-usap lengannya untuk sedikit menghilangkan kedinginan. Dinginnya hujan plus angin kencang serasa membuat tubuhnya seperti membeku.

Nathan yang melihat tubuh gadis itu tampak bergetar menahan hawa dingin, segera melepaskan jaket yang dipakainya dan menghampiri gadis itu yang masih tetap saja berdiri sedari tadi.

Dia kemudian memasangkan jaket ke tubuh Chexil dari belakang. Chexil menoleh dan membenarkan letak jaketnya. "Terima kasih," ucapnya.

Nathan hanya mengangguk tanpa bicara satu patah kata pun.

Hening tidak ada yang bicara, hanya suara angin dan petir yang terus menggelegar.

"Duduklah!" Setelah sekian lama tidak ada yang bicara Nathan tiba-tiba menepuk kursi yang ada di sampingnya.

Chexil membalas dengan senyuman sesaat kemudian beranjak ke arah Nathan dan duduk di dekatnya dengan canggung. Selama ini dia tidak pernah berteman terlalu akrab dengan para lelaki apalagi sampai duduk berdua seperti ini tanpa ada orang lain lagi yang menemani.

Dia melirik wajah Nathan. Ekspresi pria itu terlalu sulit untuk ditebak, terlihat cuek dan dingin tidak seperti yang ia lihat tadi yang senyumnya seolah membuat kehangatan ditengah hawa dingin yang menerpa.

Tapi entah mengapa Chexil menyukai sikap dinginnya itu. Seolah dia melihat Nathan begitu sempurna. Sosok pria muda tampan yang tidak terlalu banyak bicara maupun tingkah.

Sesaat kemudian salah seorang teman Nathan memanggil.

"Hei, pantesan kau ku cari-cari sedari tadi tidak ada, rupanya ada di sini." Lucas menyapa Nathan sambil melambaikan tangan.

"Ada apa?"

"Ada yang gawat," kata Lucas.

"Dimana?" Nathan bertanya dengan serius.

Lucas melirik ke arah Chexil. "Siapa?" bisiknya pada Nathan.

Nathan hanya mengangkat bahu tanda tak tahu.

"Gimana si Bro, berduaan sedari tadi masih belum kenalan?" Nathan hanya menggeleng.

"Payah Lo," ujar Lucas sedang Nathan hanya cuek-cuek saja.

Lucas lalu beranjak ke samping Chexil dan mengulurkan tangan. "Lukas," ucapnya memperkenalkan diri.

Chexil menerima uluran tangan Lukas "Chexil." Ia melirik Nathan berharap pria itu juga memperkenalkan diri karena ia amat penasaran dengan nama pria tersebut. Namun nyatanya Nathan sama sekali tidak tertarik untuk memperkenalkan dirinya.

"Ayo pergi!" ajak Lukas sambil menarik tangan Nathan.

"Tunggu dulu, tunggu pak satpam balik setelah itu baru kita pergi."

"Kenapa, kamu mengkhawatirkan dia?" bisik Lukas sambil melirik ke arah Chexil.

"Bukan begitu tapi aku tadi dititipi tempat ini oleh pak satpam tadi."

"Tapi kita ada misi yang lebih penting dari sekedar menjaga tempat ini," ujar Lukas.

"Kalau begitu kamu pergi sendiri. Aku tidak bisa meninggalkan sesuatu yang sudah diamanatkan kepada saya."

Mendengar jawaban Nathan Chexil semakin menyukai pria itu sedang Lukas tampak jengkel karena temannya yang satu itu tidak bisa dipaksa kalau sudah tidak memutuskan sesuatu.

Pak satpam muncul berjalan pelan ke arah mereka bertiga. Bersamaan dengan itu sopir yang menjemput Chexil datang.

"Nah itu pak satpam sudah kembali," ujar Lukas pada Nathan.

"Nah itu dia Non sopirnya sudah datang," ujar pak satpam.

"Iya Pak," sahut Chexil.

Sopir turun dari mobil kemudian mengembangkan payung dan berjalan ke arah pos satpam.

"Ayo Non," ucap sang sopir sambil memayungi Chexil.

"Terima kasih Pak." Sopir keluarga Chexil berterima kasih kepada pak satpam karena selama ini selalu menitipkan Chexil pada satpam agar dijagakan sebelum ia datang menjemputnya.

"Sama-sama pak," jawab pak satpam.

"Terima kasih, jaketnya nanti aku kembalikan setelah selesai dicuci," ucap Chexil pada Nathan dan seperti biasa Nathan selalu merespon dengan anggukan.

"Ayo Pak," ajaknya pada pak sopir lalu ia melangkah ke arah mobil. Sampai di dalam mobil Chexil memandang ke arah Nathan lewat kaca mobil sambil senyum-senyum sendiri.

Sopir yang melihat anak majikannya senyum-senyum lewat kaca spion mengikuti kemana arah mata sang Nona memandang. Ternyata mata Nona nya mengarah ke pria muda yang sedang duduk bersama pak satpam.

"Nona menyukainya ya," ucap sang sopir.

"Ah nggak kok Pak," kilah Chexil.

"Tapi mata Nona mengatakan seperti itu," gumam pak sopir.

Bersambung....

Ini Novel kedua yang insyaallah akan saya up sampai tamat. Jangan lupa dukungannya ya Reades, baik berupa like, vote, rate bintang 5, hadiah, maupun komentarnya. Terima kasih.🙏

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

Nathan orangnya betul betul memegang teguh dan menjalankan Amanat yang diberikan

2024-05-14

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

anaknya Lisfi sama Maximus kayaknya

2024-05-10

0

maulana ya_manna

maulana ya_manna

mampir thor

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Pertemuan Pertama
2 Part 2. Misi Yang Gagal
3 Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4 Part 4. Panik
5 Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6 Part 6. Visual
7 Part 7. Disekap
8 Part 8. Keanehan
9 Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10 Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11 Part 11. Keinginan Felix
12 Part 12. Jebakan
13 Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Permohonan Tristan
16 Part 16.Terkejut
17 Part 17. Hari Pernikahan
18 Part 18. Seperti Orang Asing
19 Part 19. Nathan atau Tristan?
20 Part 20. Dia Milikku
21 Part 21. Mencurigai
22 Part 22. Baju Aneh
23 Part 23. Harapan
24 Part 24. Iri Bilang Bos
25 Bab 25 Mertua Vs Menantu
26 Part 26. Hanya Pencuri?
27 Part 27. Menghindar
28 Part 28. Segitiga Beracun
29 Part 29. Mengerjai Dimas
30 Part 30. Risih
31 Part 31. Daddy?
32 Part 32. Mencurigakan
33 Part 33. Kembali Dingin
34 Part 34. Pertengkaran
35 Part 35. Alat Sadap
36 Part 36. Permintaan Opa
37 Part 37. Kekhawatiran Nathan
38 Part 38. Tuduhan
39 Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40 Part 40. Curhatan Chexil
41 Part 41. Emosi
42 Part 42. Sembunyi Darinya
43 Part 43. Aku Membencimu
44 Part 44. Terbakar Cemburu
45 Part 45. Tangisan Chexil
46 Part 46. Bertemu Felix
47 Part 47. Lagu Sendu
48 Part 48. Pencarian
49 Part 49. Tempat Tinggal Baru
50 Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51 Part 51. Menemui Mertua
52 Part 52. Akal-Akalan Lukas
53 Part 53. Bertemu Davin
54 Part 54. Aku Hamil
55 Part 55. Stres
56 Part 56. Ide Tristan
57 Part 57. Kedatangan Nela
58 Part 58. Ajakan Kerjasama
59 Part 59. Kenyataan
60 Part 60. Chexil
61 Part 61. Penangkapan
62 Part 62. Kekacauan
63 Part 63. Pengkhianat
64 Part 64. Bingung
65 Part 65. Satu Kenyataan Baru
66 Part 66. Pertemuan Keluarga
67 Part 67. Sadar Dari Pingsan
68 Part 68. Tantrum
69 Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70 Part 70. Kesal
71 Part 71. Tukaran
72 Part 72 Ketahuan
73 Part 73. Perasaan Nathan
74 Part 74. Dua Rasa
75 Part 75. Meresapi Rasa
76 Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77 Part 77. Nyata
78 Part 78. Maafkan Aku
79 Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80 Part 80. Baju Masuk Angin
81 Part 81. Hilang
82 Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83 Part 83.
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88.
89 Part 89.
90 Part 90.
91 Hanya Sekedar Promosi
92 Sapa Author + Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. Pertemuan Pertama
2
Part 2. Misi Yang Gagal
3
Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4
Part 4. Panik
5
Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6
Part 6. Visual
7
Part 7. Disekap
8
Part 8. Keanehan
9
Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10
Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11
Part 11. Keinginan Felix
12
Part 12. Jebakan
13
Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Permohonan Tristan
16
Part 16.Terkejut
17
Part 17. Hari Pernikahan
18
Part 18. Seperti Orang Asing
19
Part 19. Nathan atau Tristan?
20
Part 20. Dia Milikku
21
Part 21. Mencurigai
22
Part 22. Baju Aneh
23
Part 23. Harapan
24
Part 24. Iri Bilang Bos
25
Bab 25 Mertua Vs Menantu
26
Part 26. Hanya Pencuri?
27
Part 27. Menghindar
28
Part 28. Segitiga Beracun
29
Part 29. Mengerjai Dimas
30
Part 30. Risih
31
Part 31. Daddy?
32
Part 32. Mencurigakan
33
Part 33. Kembali Dingin
34
Part 34. Pertengkaran
35
Part 35. Alat Sadap
36
Part 36. Permintaan Opa
37
Part 37. Kekhawatiran Nathan
38
Part 38. Tuduhan
39
Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40
Part 40. Curhatan Chexil
41
Part 41. Emosi
42
Part 42. Sembunyi Darinya
43
Part 43. Aku Membencimu
44
Part 44. Terbakar Cemburu
45
Part 45. Tangisan Chexil
46
Part 46. Bertemu Felix
47
Part 47. Lagu Sendu
48
Part 48. Pencarian
49
Part 49. Tempat Tinggal Baru
50
Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51
Part 51. Menemui Mertua
52
Part 52. Akal-Akalan Lukas
53
Part 53. Bertemu Davin
54
Part 54. Aku Hamil
55
Part 55. Stres
56
Part 56. Ide Tristan
57
Part 57. Kedatangan Nela
58
Part 58. Ajakan Kerjasama
59
Part 59. Kenyataan
60
Part 60. Chexil
61
Part 61. Penangkapan
62
Part 62. Kekacauan
63
Part 63. Pengkhianat
64
Part 64. Bingung
65
Part 65. Satu Kenyataan Baru
66
Part 66. Pertemuan Keluarga
67
Part 67. Sadar Dari Pingsan
68
Part 68. Tantrum
69
Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70
Part 70. Kesal
71
Part 71. Tukaran
72
Part 72 Ketahuan
73
Part 73. Perasaan Nathan
74
Part 74. Dua Rasa
75
Part 75. Meresapi Rasa
76
Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77
Part 77. Nyata
78
Part 78. Maafkan Aku
79
Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80
Part 80. Baju Masuk Angin
81
Part 81. Hilang
82
Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83
Part 83.
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88.
89
Part 89.
90
Part 90.
91
Hanya Sekedar Promosi
92
Sapa Author + Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!