Part 2. Misi Yang Gagal

Setelah Chexil hilang dari pandangan barulah Nathan bangkit dari duduknya dan mengajak Lukas untuk pergi.

"Ayo katanya ada yang gawat!"

"Kita pergi dengan mobilku atau mobilmu saja?" tanya Lukas.

"Terserah tapi kalau bawa mobilku kamu saja yang nyetir, soalnya aku lagi males."

"Tumben kamu males biasanya paling bersemangat diantara kita-kita."

"Sebenarnya aku paling malas bepergian ditengah-tengah cuaca seperti ini. Terlalu ekstrim."

"Misi kita lebih ekstrim Bro." Lukas menepuk pundak Nathan dan Nathan hanya mengangguk malas. Kemudian Lukas memakai jas hujan yang sempat ia lepas tadi dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil Nathan.

Setelah sampai di depan pos satpam Lukas menghentikan mobilnya. "Ayo Nat cepetan!" Nathan pun mengangguk dan ikut masuk ke dalam mobil.

"Sorry gue pake' mobil elo, sebab kayaknya mobil ini yang lebih cocok dipakai saat cuaca seperti ini."

"Tidak apa-apa, pakai saja."

"Lo aneh sedari tadi, kayak nggak semangat gitu, emang ada apaan sih?"

"Kan aku sudah bilang, hari ini aku lagi malas."

"Apa karena cewek tadi?"

"Nggak ada hubungannya," tukas Nathan.

"Kali aja elo terus memikirkan dia jadi nggak semangat buat melakukan ataupun memikirkan hal yang lain."

Plak!

Nathan memukul lengan Lukas "Jangan bercanda Bro, aku bukan elo yang lihat cewek cantik dikit langsung melotot. Bisa-bisa bola mata Lo lompat keluar dengan sendirinya." Sedari tadi Nathan melihat mata Lukas memandang Chexil tak berkedip.

"Mataku tuh Nat emang pintar kalau lihat cewek cantik otomatis tak berkedip tapi kalau lihat yang bopeng-bopeng dikit langsung merem."

"Bukan pinter tapi itu yang namanya mata keranjang."

"Aish mata keranjang," ujar Lukas terkekeh.

"Kita mau kemana ini?"

"Mau membantu kepolisian kabarnya sindikat mafia yang selama ini bergerak di Eropa kini mulai masuk ke negara kita dengan menyelundupkan obat-obatan terlarang."

"Memang kita mau ngapain?"

"Ya ampun kok masih nanyak sih?Kayaknya otak Lo oleng ya hari ini kena angin kencang. Tadi Devan telepon kita di suruh bantu kakaknya yang polisi itu untuk menangkap orang-orang itu."

"Elo pikir gampang ya menangkap mereka."

"Ayolah Nathan selama ini kan kita sering membantu mereka untuk menangkap buronan masa sekarang kita menolak sih kalau dibutuhkan lagi."

"Ini berbeda akan sangat susah, terlalu berbahaya. Kita tidak tahu jaringan mereka ada di mana saja. Jangan-jangan bukannya kita yang menangkap tapi malah kita yang tertangkap."

"Ayolah Bro jangan pesimis begitu, kalau tidak dicoba mana tahu kita bisa atau tidak lagipula aku tadi sudah menyanggupi untuk ikut membantu mereka."

"Ya sudahlah terserah kamu. Terus kita akan kemana ini?"

"Ke pelabuhan karena kita harus melakukan pelayaran. Kabarnya mereka akan sampai dalam setengah jam di tengah laut perairan kita."

"Elo yakin dalam kondisi seperti ini akan melakukan pelayaran? Oh God, bisa mati aku sebelum menikah," ujar Nathan sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Cih lebay Lo kayak adek Lo si Tristan."

"Jangan bawa-bawa adik gue."

"Iya-iya sorry, tapi kita harus bergegas soalnya menurut kabar mereka akan melakukan transaksi di tengah laut dan mereka memang sengaja mengambil waktu saat cuaca seperti ini agar gerakannya tidak tercium oleh publik dan polisi bisa saja kesusahan untuk menangkap mereka dalam kondisi seperti ini."

"Iya gue paham."

"Ya sudah ayo turun kita sudah sampai. Tuh mereka sudah menunggu kita."

Setelah memarkirkan mobilnya mereka bergegas ke tempat para polisi yang kini sudah siap dengan berbagai peralatan yang dibutuhkan. Mereka semua kemudian langsung menaiki spead board dan langsung menuju lautan.

Sampai di tengah laut seorang polisi dengan mengendari jetski menghampiri kapal mereka dan mengabarkan bahwa kapal musuh sudah memasuki wilayah.

Mereka pun bersiap-siap untuk melakukan penangkapan. Saat ada kapal besar yang bergerak ke arah mereka, mereka langsung bergerak mendekat. Namun ternyata setelah diperiksa kapal tersebut hanya membawa barang-barang biasa tak seperti kabar yang terdengar bahwa mereka membawa narkoba.

"Ya sudah lanjutkan perjalanannya!" ujar salah satu polisi kepada nakhoda kapal pengiriman barang tersebut.

"Itu ada kapal lain." Lukas berkata sambil menunjuk ke arah depan kapal.

"Ayo kejar!"

Mereka pun mengejar kapal tersebut. Melihat kapal tersebut semakin menjauh membuat mereka semua curiga bahwa kapal itulah yang mereka incar.

"Pinjam jetski nya," ujar Nathan kepada beberapa polisi yang terlihat mengendarai jetski. Salah satu dari mereka memberikan jetskinya kepada Nathan kemudian dirinya naik ke spead bord bergabung dengan anggota polisi yang lain.

Saat ditengah laut arah Nathan berbalik, dia yang biasanya mengambil arah ke kiri sekarang malah berbalik ke arah kanan. Dia hanya memberikan kode pada polisi dengan lambaian tangan supaya polisi yang lain ada yang mengikuti arah gerakannya. Namun sayangnya pemandangan laut yang berkabut dan angin kencang membuat pemandangan menjadi kabur.

Sedangkan polisi yang lainnya terus saja bergerak ke kiri mengikuti kapal tadi. Namun sayangnya kapal yang mereka kejar tidak membawa barang-barang yang mereka cari.

"Dimana Nathan?" Lukas yang menyadari sahabatnya sedang tidak ada di sekitar menjadi khawatir.

"Ada apa Lukas?"

"Nathan Pak kok tidak ada ya?"

"Saya lihat dia berbalik arah tadi," sahut salah satu polisi.

"Kalau begitu kita berbalik arah saja Pak. Kita harus menyusul dia barangkali dia melihat sesuatu. Bukankah barang yang kita cari tidak ada di sini?"

"Baiklah, walaupun kapal ini terlihat mencurigakan tapi kita tidak menemukan bukti di sini."

Sedangkan di bagian tengah laut yang lain jetski yang Nathan kendarai mengeram karena kehabisan bahan bakar. Dia yang mencurigai perahu nelayan tadi bekerja sama dengan kapal tadi segera mengejarnya namun ternyata nasib baik tidak berpihak padanya. Jet ski nya macet di tengah laut.

"**** mengapa macet di sini sih?" Nathan memukul bagian body jet ski, "Apa yang harus aku lakukan?" Nathan menggaruk kepalanya, khawatir tidak ada yang melihat gerakannya tadi. Bagaimana kalau tidak ada yang menolongnya.

Sedang ia dalam keadaan panik angin kencang dan hujan deras terus melanda. Ombak besar datang bergulung ke arahnya. Nathan mencoba menyeimbangkan diri dan jet ski nya. "Mama maafkan Nathan tidak mendengarkan perkataan mama." Ia berucap dalam hati, pasrah dengan keadaan walaupun usianya harus sampai di sini, paling tidak dia berakhir dengan keadaan memperjuangkan keselamatan rakyatnya dari ancaman narkoba yang bisa merusak mental warga negara.

Beberapa saat kemudian spread board polisi sampai dan menolong dirinya.

"Ya Tuhan terima kasih kau masih memberikan kesempatan untukku hidup." Nathan mengucapkan syukur kepada Tuhan di dalam hati.

"Pak saya curiga kapal tadi telah memindahkan barang ke dalam perahu yang saya ikuti tadi dan kapal tersebut telah berhasil memancing kita untuk terus mengikutinya."

"Kamu benar kita sudah terkecoh. Kemana arah perahu itu bergerak?"

"Ke arah sana Pak," tunjuk Tristan.

"Oke kita akan terus mengikuti. Pak percepat laju kapalnya!" perintahnya pada sang nakhoda.

Polisi lain tampak menghubungi polisi daratan agar segera mencegat di pinggir-pinggir pantai.

"****!" Dia mengumpat sendiri karena tidak bisa terhubung karena sinyal.

"Sepertinya kita akan gagal lagi sekarang," ujar salah satu polisi setelah beberapa jam mengitari laut tidak jua menemukan perahu tersebut.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Arman

Arman

mulai mantap

2022-05-06

0

Yuni Verro

Yuni Verro

yah gak ketemu

2022-05-05

0

Teh pucuk harum

Teh pucuk harum

nyimak!!

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Pertemuan Pertama
2 Part 2. Misi Yang Gagal
3 Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4 Part 4. Panik
5 Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6 Part 6. Visual
7 Part 7. Disekap
8 Part 8. Keanehan
9 Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10 Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11 Part 11. Keinginan Felix
12 Part 12. Jebakan
13 Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Permohonan Tristan
16 Part 16.Terkejut
17 Part 17. Hari Pernikahan
18 Part 18. Seperti Orang Asing
19 Part 19. Nathan atau Tristan?
20 Part 20. Dia Milikku
21 Part 21. Mencurigai
22 Part 22. Baju Aneh
23 Part 23. Harapan
24 Part 24. Iri Bilang Bos
25 Bab 25 Mertua Vs Menantu
26 Part 26. Hanya Pencuri?
27 Part 27. Menghindar
28 Part 28. Segitiga Beracun
29 Part 29. Mengerjai Dimas
30 Part 30. Risih
31 Part 31. Daddy?
32 Part 32. Mencurigakan
33 Part 33. Kembali Dingin
34 Part 34. Pertengkaran
35 Part 35. Alat Sadap
36 Part 36. Permintaan Opa
37 Part 37. Kekhawatiran Nathan
38 Part 38. Tuduhan
39 Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40 Part 40. Curhatan Chexil
41 Part 41. Emosi
42 Part 42. Sembunyi Darinya
43 Part 43. Aku Membencimu
44 Part 44. Terbakar Cemburu
45 Part 45. Tangisan Chexil
46 Part 46. Bertemu Felix
47 Part 47. Lagu Sendu
48 Part 48. Pencarian
49 Part 49. Tempat Tinggal Baru
50 Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51 Part 51. Menemui Mertua
52 Part 52. Akal-Akalan Lukas
53 Part 53. Bertemu Davin
54 Part 54. Aku Hamil
55 Part 55. Stres
56 Part 56. Ide Tristan
57 Part 57. Kedatangan Nela
58 Part 58. Ajakan Kerjasama
59 Part 59. Kenyataan
60 Part 60. Chexil
61 Part 61. Penangkapan
62 Part 62. Kekacauan
63 Part 63. Pengkhianat
64 Part 64. Bingung
65 Part 65. Satu Kenyataan Baru
66 Part 66. Pertemuan Keluarga
67 Part 67. Sadar Dari Pingsan
68 Part 68. Tantrum
69 Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70 Part 70. Kesal
71 Part 71. Tukaran
72 Part 72 Ketahuan
73 Part 73. Perasaan Nathan
74 Part 74. Dua Rasa
75 Part 75. Meresapi Rasa
76 Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77 Part 77. Nyata
78 Part 78. Maafkan Aku
79 Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80 Part 80. Baju Masuk Angin
81 Part 81. Hilang
82 Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83 Part 83.
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88.
89 Part 89.
90 Part 90.
91 Hanya Sekedar Promosi
92 Sapa Author + Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. Pertemuan Pertama
2
Part 2. Misi Yang Gagal
3
Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4
Part 4. Panik
5
Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6
Part 6. Visual
7
Part 7. Disekap
8
Part 8. Keanehan
9
Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10
Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11
Part 11. Keinginan Felix
12
Part 12. Jebakan
13
Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Permohonan Tristan
16
Part 16.Terkejut
17
Part 17. Hari Pernikahan
18
Part 18. Seperti Orang Asing
19
Part 19. Nathan atau Tristan?
20
Part 20. Dia Milikku
21
Part 21. Mencurigai
22
Part 22. Baju Aneh
23
Part 23. Harapan
24
Part 24. Iri Bilang Bos
25
Bab 25 Mertua Vs Menantu
26
Part 26. Hanya Pencuri?
27
Part 27. Menghindar
28
Part 28. Segitiga Beracun
29
Part 29. Mengerjai Dimas
30
Part 30. Risih
31
Part 31. Daddy?
32
Part 32. Mencurigakan
33
Part 33. Kembali Dingin
34
Part 34. Pertengkaran
35
Part 35. Alat Sadap
36
Part 36. Permintaan Opa
37
Part 37. Kekhawatiran Nathan
38
Part 38. Tuduhan
39
Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40
Part 40. Curhatan Chexil
41
Part 41. Emosi
42
Part 42. Sembunyi Darinya
43
Part 43. Aku Membencimu
44
Part 44. Terbakar Cemburu
45
Part 45. Tangisan Chexil
46
Part 46. Bertemu Felix
47
Part 47. Lagu Sendu
48
Part 48. Pencarian
49
Part 49. Tempat Tinggal Baru
50
Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51
Part 51. Menemui Mertua
52
Part 52. Akal-Akalan Lukas
53
Part 53. Bertemu Davin
54
Part 54. Aku Hamil
55
Part 55. Stres
56
Part 56. Ide Tristan
57
Part 57. Kedatangan Nela
58
Part 58. Ajakan Kerjasama
59
Part 59. Kenyataan
60
Part 60. Chexil
61
Part 61. Penangkapan
62
Part 62. Kekacauan
63
Part 63. Pengkhianat
64
Part 64. Bingung
65
Part 65. Satu Kenyataan Baru
66
Part 66. Pertemuan Keluarga
67
Part 67. Sadar Dari Pingsan
68
Part 68. Tantrum
69
Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70
Part 70. Kesal
71
Part 71. Tukaran
72
Part 72 Ketahuan
73
Part 73. Perasaan Nathan
74
Part 74. Dua Rasa
75
Part 75. Meresapi Rasa
76
Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77
Part 77. Nyata
78
Part 78. Maafkan Aku
79
Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80
Part 80. Baju Masuk Angin
81
Part 81. Hilang
82
Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83
Part 83.
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88.
89
Part 89.
90
Part 90.
91
Hanya Sekedar Promosi
92
Sapa Author + Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!