Part 4. Panik

Setelah mendarat akhirnya Nathan dan Lucas menuju mobil.

"Nath apa kamu punya baju ganti lebih?" tanya lukas saat melihat Nathan menenteng baju ganti dan berjalan menuju kamar mandi di pelabuhan.

"Ambil sendiri di jok belakang, dalam tas ranselku," sahut Nathan sambil terus melangkah menuju kamar mandi, tubuhnya menggigil karena hampir seharian ini terkena air hujan apalagi bajunya yang basah tidak segera diganti. Nathan terlalu perfect sehingga ketika ditawarkan baju ganti oleh salah satu anggota polisi dia menolaknya dengan halus. Bagi Nathan yang tidak terbiasa, memakai pakaian orang membuatnya risih.

"Kita mau ke mana ini? Mau ke kampus dulu, buat ambil mobilku atau langsung ke rumahmu?"

"Bagaimana kalau kita ke rumahmu saja Luk? Kan lebih dekat jaraknya dari sini. Nanti kamu bisa menyuruh sopir ayahmu untuk mengambil mobilmu di kampus sebab saat ini aku benar-benar lelah dan ingin segera beristirahat," jawab Nathan dengan bibir bergetar.

"Kamu kenapa? Sepertinya keadaanmu tidak baik-baik saja."

"Aku tidak apa-apa Luk, mungkin aku hanya masuk angin saja karena kehujanan dari tadi."

"Tapi Nath, suhu tubuh kamu panas," ucap Lukas khawatir karena setelah meraba dahi Nathan ternyata pria itu demam.

"Aku tidak apa-apa Luk palingan habis minum obat penurun panas nanti sembuh sendiri," ujar Nathan menenangkan Lukas.

"Tapi ... aku takut mama Syasa khawatirin dan juga curiga kalau tahu keadaanku, makanya untuk malam ini aku mau nginep di rumahmu saja ya!" mohon Nathan pada Lukas.

"Baiklah," sahut Lukas sambil mengendarai mobil menuju kediamannya sendiri.

Sesampainya di kediamannya, Lukas langsung memarkirkan mobil Nathan di garasi.

"Ayo!" Lukas menggandeng tangan Nathan lalu berjalan menuju pintu rumah.

"Loh mobilmu mana Luk?" tanya Mama Janet ketika tidak melihat mobil putranya tapi yang ada di garasi malah mobil Nathan.

"Aku tinggal di kampus Ma dititipkan sama pak satpam. Mama suruh Pak sopir aja ya untuk menjemput mobil itu," Pinta Lukas pada mamanya.

"Ckk, kebiasaan nih anak kalau malas mau ngambil mending minta antar saja sama Pak sopir tidak usah bawa mobil segala ke kampus." Mama Janet geram melihat tingkah putranya yang suka meninggalkan mobilnya di mana saja.

"Bukan begitu Ma, tapi aku buru-buru karena ada misi dan mobil Nathan sepertinya cocok dibawa dalam kondisi hujan deras seperti ini. Jadi ya terpaksa aku tinggalin mobil Lukas aja di kampus."

"Misi apalagi Lukas? Kenapa kamu mesti ajak-ajak Nathan lagi sih?Bukankah mamanya Nathan tidak pernah mengizinkan Nathan untuk ikut dalam misi kalian yang berbahaya itu ya?"

"Ssst... diam lah Ma, makanya Tante Syasa tidak boleh diberitahu."

"Terserah kalian lah tapi kalau ada apa-apa Mama tidak mau ikut campur, kalian harus tanggung sendiri tidak usah bawa-bawa nama mama terutama di depan mamanya Nathan."

"Iya deh Ma," ucap Lukas pasrah.

"Bandel!" Mama Janet geram pada putranya tersebut. Berulang kali dinasehatin supaya tidak ikut terlibat dalam misi polisi masih terus saja ikut-ikutan.

"Eh Nathan kenapa?" tanya mama Janet kemudian, ketika melihat wajah Nathan yang tampak memerah. Pemuda itu tampak menggigil.

"Demam dia Ma," jawab Lukas.

"Ini semua pasti gara-gara kamu tahu," ucap mama Janet sambil menoyor kepala putranya.

"Auw sakit Ma."

"Biarin! Ayo nak Nathan masuk dulu biar tante buatkan teh hangat buat kamu," ujar mama Janet sambil masuk ke dalam rumah. Nathan pun mengangguk dan mengikuti langkah mama Janet.

"Luk bawa dia ke kamarmu!" perintah mama Janet pada Lukas.

"Oke Ma. Ayo Nath!"

Sampai di dalam kamar Lukas, Nathan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Kepala terasa pusing dan hidungnya terasa bindeng akibat terlalu lama diguyur air hujan.

Beberapa saat kemudian mama Janet datang dengan segelas teh hangat dan sup ayam di tangannya.

"Ini tehnya diminum dulu Nak Nathan setelah itu baru sup ayamnya. Tante mau ambilkan kamu obat dulu ya!"

"Terima kasih Tante," ujar Nathan lalu meneguk teh hangat.

"Lanjut ke sup nya," ujar Lukas.

Nathan mengangguk dan meraih mangkok berisi sup ayam tersebut lalu melahapnya.

"Kamu nggak makan Luk?"

"Kalau aku mah tenang bisa ambil sendiri di dapur."

"Ini Nak Nathan obatnya," ujar mama Janet sambil menyodorkan obat dan segelas air setelah melihat Nathan sudah menghabiskan sup ayamnya. Nathan pun menurut dan meneguk obat tersebut. Setelah itu ia merebahkan tubuhnya kembali ke ranjang. Sedangkan mama Kanner dan Lukas pamit keluar kamar.

Malam menjelang, tapi Nathan belum pulih juga bahkan suhu panas di tubuhnya meningkat dua kali lipat. Nathan terlihat seperti orang kejang-kejang membuat Lukas menjadi panik dan memanggil mamanya ke luar.

"Ma! Ma!" panggil Lukas dengan nafas tersengal-sengal.

"Ada apa sih Luk? Kayak dikejar setan aja, ngos-ngosan kayak gitu."

"Bukan begitu Ma tapi Nathan... Nathan Ma."

"Ada apa dengan Nathan?" Mama Janet ikut panik.

"Dia kenang-kejang Ma."

"Apa?"

"Iya Ma."

"Kamu gendong dia keluar, biar mama suruh pak sopir buat menyiapkan mobil. Kita harus lekas membawanya ke rumah sakit.

"Baik Ma." Lukas berlari ke dalam kamar dan menggotong tubuh Nathan ke luar kamar dan segera membawanya ke garasi rumah. Mobil sudah disiapkan oleh pak sopir, Lukas langsung memasukkan tubuh Nathan ke dalam mobil dan dirinya pun ikut masuk diikuti mama Janet kemudian.

"Jalan Pak!"

"Mama, mama." Nathan mengigau menyebut mamanya.

"Bagaimana ini Ma, tubuhnya semakin panas." Lukas semakin panik.

"Tenangkan dirimu Luk! Pak yang lebih cepat dong nyetirnya!"

"Iya Nya." Pak sopir menambah kecepatan laju mobilnya. Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit dan Nathan langsung ditangani oleh dokter.

🌷🌷🌷🌷🌷

"Tris mana Abang kamu, sudah malam begini kok belum balik-balik juga?"

"Tristan nggak tahu Ma, tadi siang Tristan pulang duluan sedangkan Abang katanya masih ada kuliah tambahan."

"Tapi sampai saat ini masih belum kelar juga?" Isyana merasa aneh.

"Aduh Nathan kemana sih kamu?" Isyana panik, sebab sejak tadi siang teleponnya tidak diangkat oleh putranya tersebut.

"Mungkin Abang tidak bisa pulang Ma kan kondisi jalanan licin kayak gini." Tristan mencoba menenangkan mamanya.

"Mana mungkin Tris Abangmu itu kan tidak suka mengulur-ulur waktu pulang. Kalau pun dia mau tinggal di kampus dulu biasanya dia kasih kabar sama mama. Lagian dia kan pakai mobil. Kamu aja yang pakai motor bisa sampai rumah masa abang kamu tidak? Mama khawatir takut terjadi sesuatu sama dia."

"Tenang dulu lah Ma mungkin mobil Abang nggak bisa lewat. Mama tahu sendiri kan angin kenceng telah merobohkan pohon-pohon. Mungkin saja Abang nggak bisa lewat karena ada pohon yang tumbang yang menghalangi jalanan yang Abang tempuh. Sedangkan Tristan pulangnya tadi kan sebelum hujan turun."

"Tapi mama tetap khawatir."

"Biar aku telepon Devan atau Lukas siapa tahu Abang bersama mereka."

Isyana hanya mengangguk.

Nathan lalu menelpon Devan.

"Bagaimana Tris?"

"Tadi Abang bersama Devan tapi katanya Abang sudah pulang."

Semakin panik saja Isyana.

"Aku telepon Lukas saja dulu Ma, barangkali Abang nginap di sana."

"Cepetan Tris!"

"Ia Ma bentar."

Tristan memencet nomor telepon Lukas.

📱"Halo Luk, Abang ada di sana?"

📱"Tris Abangmu masuk rumah sakit.

📱"Apa? Kirimkan alamat rumah sakit secepatnya!"

"Siapa yang sakit?" tanya Isyana.

"Ma, Abang masuk rumah sakit."

"Apa?"

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

perasaan Seorang ibu g bisa dibohongi..merasa khawatir jika anak anaknya dalam masalah

2024-05-14

0

Yuni Verro

Yuni Verro

bandel nih

2022-05-05

1

Teh pucuk harum

Teh pucuk harum

💪💪💪

2022-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Pertemuan Pertama
2 Part 2. Misi Yang Gagal
3 Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4 Part 4. Panik
5 Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6 Part 6. Visual
7 Part 7. Disekap
8 Part 8. Keanehan
9 Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10 Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11 Part 11. Keinginan Felix
12 Part 12. Jebakan
13 Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Permohonan Tristan
16 Part 16.Terkejut
17 Part 17. Hari Pernikahan
18 Part 18. Seperti Orang Asing
19 Part 19. Nathan atau Tristan?
20 Part 20. Dia Milikku
21 Part 21. Mencurigai
22 Part 22. Baju Aneh
23 Part 23. Harapan
24 Part 24. Iri Bilang Bos
25 Bab 25 Mertua Vs Menantu
26 Part 26. Hanya Pencuri?
27 Part 27. Menghindar
28 Part 28. Segitiga Beracun
29 Part 29. Mengerjai Dimas
30 Part 30. Risih
31 Part 31. Daddy?
32 Part 32. Mencurigakan
33 Part 33. Kembali Dingin
34 Part 34. Pertengkaran
35 Part 35. Alat Sadap
36 Part 36. Permintaan Opa
37 Part 37. Kekhawatiran Nathan
38 Part 38. Tuduhan
39 Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40 Part 40. Curhatan Chexil
41 Part 41. Emosi
42 Part 42. Sembunyi Darinya
43 Part 43. Aku Membencimu
44 Part 44. Terbakar Cemburu
45 Part 45. Tangisan Chexil
46 Part 46. Bertemu Felix
47 Part 47. Lagu Sendu
48 Part 48. Pencarian
49 Part 49. Tempat Tinggal Baru
50 Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51 Part 51. Menemui Mertua
52 Part 52. Akal-Akalan Lukas
53 Part 53. Bertemu Davin
54 Part 54. Aku Hamil
55 Part 55. Stres
56 Part 56. Ide Tristan
57 Part 57. Kedatangan Nela
58 Part 58. Ajakan Kerjasama
59 Part 59. Kenyataan
60 Part 60. Chexil
61 Part 61. Penangkapan
62 Part 62. Kekacauan
63 Part 63. Pengkhianat
64 Part 64. Bingung
65 Part 65. Satu Kenyataan Baru
66 Part 66. Pertemuan Keluarga
67 Part 67. Sadar Dari Pingsan
68 Part 68. Tantrum
69 Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70 Part 70. Kesal
71 Part 71. Tukaran
72 Part 72 Ketahuan
73 Part 73. Perasaan Nathan
74 Part 74. Dua Rasa
75 Part 75. Meresapi Rasa
76 Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77 Part 77. Nyata
78 Part 78. Maafkan Aku
79 Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80 Part 80. Baju Masuk Angin
81 Part 81. Hilang
82 Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83 Part 83.
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88.
89 Part 89.
90 Part 90.
91 Hanya Sekedar Promosi
92 Sapa Author + Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. Pertemuan Pertama
2
Part 2. Misi Yang Gagal
3
Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4
Part 4. Panik
5
Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6
Part 6. Visual
7
Part 7. Disekap
8
Part 8. Keanehan
9
Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10
Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11
Part 11. Keinginan Felix
12
Part 12. Jebakan
13
Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Permohonan Tristan
16
Part 16.Terkejut
17
Part 17. Hari Pernikahan
18
Part 18. Seperti Orang Asing
19
Part 19. Nathan atau Tristan?
20
Part 20. Dia Milikku
21
Part 21. Mencurigai
22
Part 22. Baju Aneh
23
Part 23. Harapan
24
Part 24. Iri Bilang Bos
25
Bab 25 Mertua Vs Menantu
26
Part 26. Hanya Pencuri?
27
Part 27. Menghindar
28
Part 28. Segitiga Beracun
29
Part 29. Mengerjai Dimas
30
Part 30. Risih
31
Part 31. Daddy?
32
Part 32. Mencurigakan
33
Part 33. Kembali Dingin
34
Part 34. Pertengkaran
35
Part 35. Alat Sadap
36
Part 36. Permintaan Opa
37
Part 37. Kekhawatiran Nathan
38
Part 38. Tuduhan
39
Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40
Part 40. Curhatan Chexil
41
Part 41. Emosi
42
Part 42. Sembunyi Darinya
43
Part 43. Aku Membencimu
44
Part 44. Terbakar Cemburu
45
Part 45. Tangisan Chexil
46
Part 46. Bertemu Felix
47
Part 47. Lagu Sendu
48
Part 48. Pencarian
49
Part 49. Tempat Tinggal Baru
50
Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51
Part 51. Menemui Mertua
52
Part 52. Akal-Akalan Lukas
53
Part 53. Bertemu Davin
54
Part 54. Aku Hamil
55
Part 55. Stres
56
Part 56. Ide Tristan
57
Part 57. Kedatangan Nela
58
Part 58. Ajakan Kerjasama
59
Part 59. Kenyataan
60
Part 60. Chexil
61
Part 61. Penangkapan
62
Part 62. Kekacauan
63
Part 63. Pengkhianat
64
Part 64. Bingung
65
Part 65. Satu Kenyataan Baru
66
Part 66. Pertemuan Keluarga
67
Part 67. Sadar Dari Pingsan
68
Part 68. Tantrum
69
Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70
Part 70. Kesal
71
Part 71. Tukaran
72
Part 72 Ketahuan
73
Part 73. Perasaan Nathan
74
Part 74. Dua Rasa
75
Part 75. Meresapi Rasa
76
Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77
Part 77. Nyata
78
Part 78. Maafkan Aku
79
Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80
Part 80. Baju Masuk Angin
81
Part 81. Hilang
82
Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83
Part 83.
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88.
89
Part 89.
90
Part 90.
91
Hanya Sekedar Promosi
92
Sapa Author + Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!