Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan

"Siapa yang sakit?" tanya Isyana.

"Ma, Abang masuk rumah sakit."

"Apa?!" ucap Isyana kaget.

"Iya Ma. Ayo kita segera ke sana!" ajak Tristan sambil menyambar kunci mobilnya dan berjalan cepat keluar rumah.

"Sakit apa katanya Tris?" tanya Isyana semakin khawatir. Mereka kini sudah duduk di mobil dan Tristan sudah menyetir mobilnya.

"Nggak tahu Ma, tadi aku belum sempat nanya sama Lukas." Semakin khawatir saja Isyana. "Cepetan Tris! Mama khawatir dengan terjadi sesuatu sama Abang kamu."

"Ini sudah cepat Ma tapi keadaan jalanan yang tidak mendukung. Tenanglah Ma tidak akan terjadi sesuatu yang buruk sama Abang, Abang pasti sembuh kok."

Sampai di rumah sakit Isyana langsung menuju kamar rawat Nathan. Sampai di depan pintu dia bertemu perawat dan langsung menanyakan keadaan Nathan. Suster pun menjelaskan perihal keadaan pasien.

"Oke terima kasih Sus."

"Sama-sama Nyonya."

"Nath bagaimana keadaanmu Nak?" Kini Isyana sudah duduk di samping tempat tidur Nathan. Dia langsung meraba tubuh putra sulungnya.

"Nathan baik-baik saja kok Ma."

"Pokoknya mulai sekarang mama tidak mau ya kamu terlibat dalam misi apapun."

"Maksud Mama?"

"Mama tahu kenapa kamu sakit seperti ini. Kami kehujanan kan?" Mama bisa menebak pasti kamu ikut aksi-aksi itu lagi."

"Aksi-aksi apa sih Ma?" kilah Nathan.

"Jangan pikir mama tidak tahu ya, mama tadi dapat info bahwa kamu ikut menjalankan misi sampai ke tengah lautan. Nathan, berapa kali mama bilang padamu jangan membahayakan diri kamu. Biarlah pihak yang berwajib yang menangani semuanya, percayakan sama mereka tidak perlu ikut campur."

Nathan menelan ludah lalu menunduk dan berkata, " Iya Ma."

"Iya-iya begitu setiap kali dinasehati, tapi tidak pernah menggubris omongan Mama. Mending adik kamu nih meski kadang dia melawan omongan mama tapi ujung-ujungnya nurut juga sama mama." Ucapan Isyana membuat telinga Tristan terasa mengembang hingga ia mengulas senyuman.

"Tante jangan begitu dong, masa bandingin anak-anak sendiri." Lukas protes karena tidak terima sahabatnya dibandingkan dengan adik kembarnya sendiri.

"Kamu ini juga Luk semua gara-gara kamu. Kenapa sih harus mengajak Nathan segala. Kamu tahu kan tante tidak suka anak tante membahayakan dirinya?"

"Tapi Tante kami berdua kan sama- sama suka..."

"Mau jadi pahlawan gitu?" potong Isyana.

"Ma!" Lukas meminta pembelaan dari mama Janet namun mamanya itu tampak mengangkat bahu pertanda dia tidak mau ikut campur dengan urusan putranya.

"Marahi terus jeng, dia memang keterlaluan. Dasar anak bandel." Bukannya membantu sang anak Janet malah memanas-manasi Isyana.

"Ma!" Lukas melotot ke arah mamanya ingin protes.

"Makanya kalau sama nyokap ya nurut, " ujar Tristan sambil tertawa.

"Cih mentang-mentang tadi dipuji," protes Lukas namun Tristan tidak mendengarkan ucapan Lukas.

🌷🌷🌷🌷🌷

Seorang pemuda tampan sedang nongkrong di depan kampus bersama teman-temannya. Dia tampak mengganggu beberapa mahasiswi yang lewat di depan mereka dengan gombalan recehnya.

"Hei Mbak-mbak mau tanya dong?" Tristan menyetop salah satu mahasiswi yang sedang berjalan menuju kantin bersama teman-temannya. Ini sudah kali ketiga untuk hari ini dia mengganggu mahasiswi yang lewat di depannya.

"Mau tanya apa Mas?" Gadis itu tampak serius.

"Tanya jalan," sahut Tristan singkat.

"Jalan?" Gadis itu tampak mengernyit

"Jalan apa ya?"

"Jalan ke hatimu," ucap Tristan sambil terkekeh. Gadis itu hanya menggeleng sambil tersenyum lalu pergi begitu saja dari hadapan Tristan dan kawan-kawan.

"Udah tahu yang ngomong Tristan malah ditanggapin," ujar salah satu teman wanita itu.

"Nggak apa-apa deh yang penting kocak, lumayan buat hiburan di saat kita mumet mikirin mata kuliah yang bikin penat," ucap teman lain sambil menoleh.

"Hei Tris aku udah tahu jalannya."

"Apaan?"

"Dari mata turun ke leher baru ke hati," ujar gadis tersebut sambil cekikikan.

"Sip," ujar Tristan sambil nyengir kuda.

Di saat seperti itu muncullah sosok gadis cantik yang berjalan ke arah mereka.

"Tris ada sasaran baru tuh," ujar Dimas dan Tristan tidak merespon karena dia terpana dengan kecantikan gadis yang sedang berjalan pelan ke arahnya.

"Woi tutup mulut! Awas ada lalar masuk," ucap Dimas kala melihat Tristan memandang gadis itu dengan mata tak berkedip sambil menganga.

"Awas ileran," sambung teman yang lain. Tristan hanya mengusap mulutnya tanpa mau mengalihkan pandangannya.

"Aroma-aromanya bakal berpaling dia dari gadis kecilnya," ujar Dimas.

"Hai apa kabar?" Chexil mencoba menyapa Tristan meski agak ragu apalagi tatapan Tristan berbeda saat ia bertemu pertama kali di pos satpam.

"Hai juga, aku dan semua yang ada di sini pada baik kok."

"Oh syukurlah kalau begitu, saya ke sini hanya ingin...."

"Tahu nggak cicak apa yang bikin aku tersiksa?" Tristan langsung memotong perkataan Chexil dengan gombalan recehnya.

Chexil mencoba berpikir, "nggak tahu."

"Cecak nafas ku melihat senyumanmu."

"Eaaa, eaak." Dimas dan kawan-kawan bersuara di belakang bagaikan backing vokal saja.

"Ya sudah enggak usah dilihat kalau begitu. Kamu tahu nggak mobil apa yang bisa galau?" balas Chexil karena merasa Tristan orangnya ternyata supel.

"Hem apa ya?" Tristan berpikir keras sambil memainkan telunjuk di depan bibinya.

"Ayo Tris tebak!" ujar Dimas tidak sabaran.

"Hmm, apa ya? Nyerah deh aku," ujar Tristan pasrah.

"Yah masa kalah sama cewek sih Lo," ujar Dimas lagi. "Nggak asyik lah Tris."

"Saat kau Mobilang cinta tapi ditolak duluan," ujar Chexil sambil terkekeh.

"Hmm, kayaknya aku belum pernah deh ditolak cewek tapi kalau nolak cewek sih sering." Tristan sok sombong.

"Cih Lo mana berani nembak cewek bisanya cuma ngerayu doang," ujar Dimas.

"Itu karena aku laki-laki yang setia Man," ujar Tristan menepuk pundak Dimas.

"Alah setia apaan? Kalau suka ngerayu cewek begituan."

"Hanya sekedar cari sensasi Man biar hidup tidak jenuh."

"Oh ya perkenalan nama saya Tristan dan cowok resek di belakang saya ini namanya Dimas," ucap Tristan memperkenalkan dirinya dan juga sahabatnya sambil mengulurkan tangan pada Chexil.

"Kok beda dia ya sama yang kemarin? Aku kira dia kalem ternyata malah banyak tingkah. Nggak salah ya aku suka sama dia kemarin sampai-sampai terbawa mimpi segala? Ah Chexil kamu aneh, bukankah ini yang kamu inginkan dua hari yang lalu yaitu ingin dia mengenalkan namanya padamu," batin Chexil.

"Ya sudahlah," gumamnya kemudian.

"Ngomong apaan?" tanya Tristan karena mendengar Chexil seperti berbisik.

"Ah nggak aku cuma mau ngembaliin ini. "Chexil memberikan jaket Nathan pada Tristan.

"Sebenarnya aku sudah kemarin sih mau ngembaliinnya tapi aku cari-cari kamu tidak ada."

"Oh kemarin ya? Kemarin aku lagi sakit."

"Oh pantesan, makasih ya." Setelah mengatakan itu Chexil langsung berbalik dan pergi.

"Sama-sama. Eh ini punya siapa? Padahal aku nggak pernah minjemin jaket pada siapapun." Tristan baru tersadar setelah gadis itu pergi.

"Memang bukan punya Lo?" tanya Dimas.

"Bukan," ujar Tristan sambil memeriksa jaket tersebut.

"Alah jangan bohong kamu, jangan-jangan elo selingkuh ya dari gadis kecil Lo itu."

"Apaan sih Lo Dim, ngaco aja ngomong."

"Atau jangan-jangan kamu nembak dia ya dan dia menolaknya seperti ucapannya tadi?"

"Ugh, makin ngaco aja. Kayaknya udah waktunya mulut Lo dijejali bakso biar omongannya nggak ngelantur kemana-mana."

"Kuy marilah cepat ke kantin."

"Ini kan jaketnya bang Nath."

"Punya Nathan Abang Lo itu?"

"Kayaknya sih iya, mungkin dia salah orang tadi dikirain aku ini bang Nathan, tapi ya sudahlah sama saja biar aku yang ngasih sama Abang."

"Kayaknya bakal saingan nih abang sama adik." Dimas cekikikan.

"Bisa saja adiknya yang kalah saing soalnya abangnya tuh kan gayanya cool, pasti lebih banyak disukai gadis-gadis cantik."

"Terserah kalian deh mau ngomong apa, tapi bagiku meski wajah kami saya, gaya kami berbeda tapi Tristan lah yang paling keren dan selalu di depan." Tristan berkata dengan begitu pede membuat semua temannya menertawakannya sebelum akhirnya beranjak ke kantin.

Bersambung....

Maaf ya teman-teman novel ini slow up date soalnya Author masih fokus di cerita Louis. Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

iya Tristan paling terdepan Mewek nya 🤣🤣🤣

2024-05-14

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

chexil salah orang Tristan adalah kembarannya Natan

2024-05-14

0

Femmy Femmy

Femmy Femmy

😃😃😃😃

2024-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Pertemuan Pertama
2 Part 2. Misi Yang Gagal
3 Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4 Part 4. Panik
5 Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6 Part 6. Visual
7 Part 7. Disekap
8 Part 8. Keanehan
9 Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10 Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11 Part 11. Keinginan Felix
12 Part 12. Jebakan
13 Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14 Part 14. Dilema
15 Part 15. Permohonan Tristan
16 Part 16.Terkejut
17 Part 17. Hari Pernikahan
18 Part 18. Seperti Orang Asing
19 Part 19. Nathan atau Tristan?
20 Part 20. Dia Milikku
21 Part 21. Mencurigai
22 Part 22. Baju Aneh
23 Part 23. Harapan
24 Part 24. Iri Bilang Bos
25 Bab 25 Mertua Vs Menantu
26 Part 26. Hanya Pencuri?
27 Part 27. Menghindar
28 Part 28. Segitiga Beracun
29 Part 29. Mengerjai Dimas
30 Part 30. Risih
31 Part 31. Daddy?
32 Part 32. Mencurigakan
33 Part 33. Kembali Dingin
34 Part 34. Pertengkaran
35 Part 35. Alat Sadap
36 Part 36. Permintaan Opa
37 Part 37. Kekhawatiran Nathan
38 Part 38. Tuduhan
39 Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40 Part 40. Curhatan Chexil
41 Part 41. Emosi
42 Part 42. Sembunyi Darinya
43 Part 43. Aku Membencimu
44 Part 44. Terbakar Cemburu
45 Part 45. Tangisan Chexil
46 Part 46. Bertemu Felix
47 Part 47. Lagu Sendu
48 Part 48. Pencarian
49 Part 49. Tempat Tinggal Baru
50 Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51 Part 51. Menemui Mertua
52 Part 52. Akal-Akalan Lukas
53 Part 53. Bertemu Davin
54 Part 54. Aku Hamil
55 Part 55. Stres
56 Part 56. Ide Tristan
57 Part 57. Kedatangan Nela
58 Part 58. Ajakan Kerjasama
59 Part 59. Kenyataan
60 Part 60. Chexil
61 Part 61. Penangkapan
62 Part 62. Kekacauan
63 Part 63. Pengkhianat
64 Part 64. Bingung
65 Part 65. Satu Kenyataan Baru
66 Part 66. Pertemuan Keluarga
67 Part 67. Sadar Dari Pingsan
68 Part 68. Tantrum
69 Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70 Part 70. Kesal
71 Part 71. Tukaran
72 Part 72 Ketahuan
73 Part 73. Perasaan Nathan
74 Part 74. Dua Rasa
75 Part 75. Meresapi Rasa
76 Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77 Part 77. Nyata
78 Part 78. Maafkan Aku
79 Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80 Part 80. Baju Masuk Angin
81 Part 81. Hilang
82 Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83 Part 83.
84 Part 84.
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88.
89 Part 89.
90 Part 90.
91 Hanya Sekedar Promosi
92 Sapa Author + Pengumuman
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1. Pertemuan Pertama
2
Part 2. Misi Yang Gagal
3
Part 3. Apa Aku Mencintainya?
4
Part 4. Panik
5
Part 5. Kemarahan Isyana dan Kekocakan Tristan
6
Part 6. Visual
7
Part 7. Disekap
8
Part 8. Keanehan
9
Part 9. Pertolongan Untuk Chexil
10
Part 10. Seperti Ada Yang Mengikuti
11
Part 11. Keinginan Felix
12
Part 12. Jebakan
13
Part 13. Masuk Dalam Perangkap
14
Part 14. Dilema
15
Part 15. Permohonan Tristan
16
Part 16.Terkejut
17
Part 17. Hari Pernikahan
18
Part 18. Seperti Orang Asing
19
Part 19. Nathan atau Tristan?
20
Part 20. Dia Milikku
21
Part 21. Mencurigai
22
Part 22. Baju Aneh
23
Part 23. Harapan
24
Part 24. Iri Bilang Bos
25
Bab 25 Mertua Vs Menantu
26
Part 26. Hanya Pencuri?
27
Part 27. Menghindar
28
Part 28. Segitiga Beracun
29
Part 29. Mengerjai Dimas
30
Part 30. Risih
31
Part 31. Daddy?
32
Part 32. Mencurigakan
33
Part 33. Kembali Dingin
34
Part 34. Pertengkaran
35
Part 35. Alat Sadap
36
Part 36. Permintaan Opa
37
Part 37. Kekhawatiran Nathan
38
Part 38. Tuduhan
39
Part 39. Kenapa Tidak Kau Nikahi Saja?
40
Part 40. Curhatan Chexil
41
Part 41. Emosi
42
Part 42. Sembunyi Darinya
43
Part 43. Aku Membencimu
44
Part 44. Terbakar Cemburu
45
Part 45. Tangisan Chexil
46
Part 46. Bertemu Felix
47
Part 47. Lagu Sendu
48
Part 48. Pencarian
49
Part 49. Tempat Tinggal Baru
50
Part 50. Kekecewaan Orang Tua
51
Part 51. Menemui Mertua
52
Part 52. Akal-Akalan Lukas
53
Part 53. Bertemu Davin
54
Part 54. Aku Hamil
55
Part 55. Stres
56
Part 56. Ide Tristan
57
Part 57. Kedatangan Nela
58
Part 58. Ajakan Kerjasama
59
Part 59. Kenyataan
60
Part 60. Chexil
61
Part 61. Penangkapan
62
Part 62. Kekacauan
63
Part 63. Pengkhianat
64
Part 64. Bingung
65
Part 65. Satu Kenyataan Baru
66
Part 66. Pertemuan Keluarga
67
Part 67. Sadar Dari Pingsan
68
Part 68. Tantrum
69
Part 69. Bagai Buah Si Malakama
70
Part 70. Kesal
71
Part 71. Tukaran
72
Part 72 Ketahuan
73
Part 73. Perasaan Nathan
74
Part 74. Dua Rasa
75
Part 75. Meresapi Rasa
76
Part 76. Mimpi Atau Nyata?
77
Part 77. Nyata
78
Part 78. Maafkan Aku
79
Part 79. Pembicaraan Anak Muda
80
Part 80. Baju Masuk Angin
81
Part 81. Hilang
82
Part 82. Kesal Tapi Bahagia
83
Part 83.
84
Part 84.
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88.
89
Part 89.
90
Part 90.
91
Hanya Sekedar Promosi
92
Sapa Author + Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!