"Siapa yang sakit?" tanya Isyana.
"Ma, Abang masuk rumah sakit."
"Apa?!" ucap Isyana kaget.
"Iya Ma. Ayo kita segera ke sana!" ajak Tristan sambil menyambar kunci mobilnya dan berjalan cepat keluar rumah.
"Sakit apa katanya Tris?" tanya Isyana semakin khawatir. Mereka kini sudah duduk di mobil dan Tristan sudah menyetir mobilnya.
"Nggak tahu Ma, tadi aku belum sempat nanya sama Lukas." Semakin khawatir saja Isyana. "Cepetan Tris! Mama khawatir dengan terjadi sesuatu sama Abang kamu."
"Ini sudah cepat Ma tapi keadaan jalanan yang tidak mendukung. Tenanglah Ma tidak akan terjadi sesuatu yang buruk sama Abang, Abang pasti sembuh kok."
Sampai di rumah sakit Isyana langsung menuju kamar rawat Nathan. Sampai di depan pintu dia bertemu perawat dan langsung menanyakan keadaan Nathan. Suster pun menjelaskan perihal keadaan pasien.
"Oke terima kasih Sus."
"Sama-sama Nyonya."
"Nath bagaimana keadaanmu Nak?" Kini Isyana sudah duduk di samping tempat tidur Nathan. Dia langsung meraba tubuh putra sulungnya.
"Nathan baik-baik saja kok Ma."
"Pokoknya mulai sekarang mama tidak mau ya kamu terlibat dalam misi apapun."
"Maksud Mama?"
"Mama tahu kenapa kamu sakit seperti ini. Kami kehujanan kan?" Mama bisa menebak pasti kamu ikut aksi-aksi itu lagi."
"Aksi-aksi apa sih Ma?" kilah Nathan.
"Jangan pikir mama tidak tahu ya, mama tadi dapat info bahwa kamu ikut menjalankan misi sampai ke tengah lautan. Nathan, berapa kali mama bilang padamu jangan membahayakan diri kamu. Biarlah pihak yang berwajib yang menangani semuanya, percayakan sama mereka tidak perlu ikut campur."
Nathan menelan ludah lalu menunduk dan berkata, " Iya Ma."
"Iya-iya begitu setiap kali dinasehati, tapi tidak pernah menggubris omongan Mama. Mending adik kamu nih meski kadang dia melawan omongan mama tapi ujung-ujungnya nurut juga sama mama." Ucapan Isyana membuat telinga Tristan terasa mengembang hingga ia mengulas senyuman.
"Tante jangan begitu dong, masa bandingin anak-anak sendiri." Lukas protes karena tidak terima sahabatnya dibandingkan dengan adik kembarnya sendiri.
"Kamu ini juga Luk semua gara-gara kamu. Kenapa sih harus mengajak Nathan segala. Kamu tahu kan tante tidak suka anak tante membahayakan dirinya?"
"Tapi Tante kami berdua kan sama- sama suka..."
"Mau jadi pahlawan gitu?" potong Isyana.
"Ma!" Lukas meminta pembelaan dari mama Janet namun mamanya itu tampak mengangkat bahu pertanda dia tidak mau ikut campur dengan urusan putranya.
"Marahi terus jeng, dia memang keterlaluan. Dasar anak bandel." Bukannya membantu sang anak Janet malah memanas-manasi Isyana.
"Ma!" Lukas melotot ke arah mamanya ingin protes.
"Makanya kalau sama nyokap ya nurut, " ujar Tristan sambil tertawa.
"Cih mentang-mentang tadi dipuji," protes Lukas namun Tristan tidak mendengarkan ucapan Lukas.
🌷🌷🌷🌷🌷
Seorang pemuda tampan sedang nongkrong di depan kampus bersama teman-temannya. Dia tampak mengganggu beberapa mahasiswi yang lewat di depan mereka dengan gombalan recehnya.
"Hei Mbak-mbak mau tanya dong?" Tristan menyetop salah satu mahasiswi yang sedang berjalan menuju kantin bersama teman-temannya. Ini sudah kali ketiga untuk hari ini dia mengganggu mahasiswi yang lewat di depannya.
"Mau tanya apa Mas?" Gadis itu tampak serius.
"Tanya jalan," sahut Tristan singkat.
"Jalan?" Gadis itu tampak mengernyit
"Jalan apa ya?"
"Jalan ke hatimu," ucap Tristan sambil terkekeh. Gadis itu hanya menggeleng sambil tersenyum lalu pergi begitu saja dari hadapan Tristan dan kawan-kawan.
"Udah tahu yang ngomong Tristan malah ditanggapin," ujar salah satu teman wanita itu.
"Nggak apa-apa deh yang penting kocak, lumayan buat hiburan di saat kita mumet mikirin mata kuliah yang bikin penat," ucap teman lain sambil menoleh.
"Hei Tris aku udah tahu jalannya."
"Apaan?"
"Dari mata turun ke leher baru ke hati," ujar gadis tersebut sambil cekikikan.
"Sip," ujar Tristan sambil nyengir kuda.
Di saat seperti itu muncullah sosok gadis cantik yang berjalan ke arah mereka.
"Tris ada sasaran baru tuh," ujar Dimas dan Tristan tidak merespon karena dia terpana dengan kecantikan gadis yang sedang berjalan pelan ke arahnya.
"Woi tutup mulut! Awas ada lalar masuk," ucap Dimas kala melihat Tristan memandang gadis itu dengan mata tak berkedip sambil menganga.
"Awas ileran," sambung teman yang lain. Tristan hanya mengusap mulutnya tanpa mau mengalihkan pandangannya.
"Aroma-aromanya bakal berpaling dia dari gadis kecilnya," ujar Dimas.
"Hai apa kabar?" Chexil mencoba menyapa Tristan meski agak ragu apalagi tatapan Tristan berbeda saat ia bertemu pertama kali di pos satpam.
"Hai juga, aku dan semua yang ada di sini pada baik kok."
"Oh syukurlah kalau begitu, saya ke sini hanya ingin...."
"Tahu nggak cicak apa yang bikin aku tersiksa?" Tristan langsung memotong perkataan Chexil dengan gombalan recehnya.
Chexil mencoba berpikir, "nggak tahu."
"Cecak nafas ku melihat senyumanmu."
"Eaaa, eaak." Dimas dan kawan-kawan bersuara di belakang bagaikan backing vokal saja.
"Ya sudah enggak usah dilihat kalau begitu. Kamu tahu nggak mobil apa yang bisa galau?" balas Chexil karena merasa Tristan orangnya ternyata supel.
"Hem apa ya?" Tristan berpikir keras sambil memainkan telunjuk di depan bibinya.
"Ayo Tris tebak!" ujar Dimas tidak sabaran.
"Hmm, apa ya? Nyerah deh aku," ujar Tristan pasrah.
"Yah masa kalah sama cewek sih Lo," ujar Dimas lagi. "Nggak asyik lah Tris."
"Saat kau Mobilang cinta tapi ditolak duluan," ujar Chexil sambil terkekeh.
"Hmm, kayaknya aku belum pernah deh ditolak cewek tapi kalau nolak cewek sih sering." Tristan sok sombong.
"Cih Lo mana berani nembak cewek bisanya cuma ngerayu doang," ujar Dimas.
"Itu karena aku laki-laki yang setia Man," ujar Tristan menepuk pundak Dimas.
"Alah setia apaan? Kalau suka ngerayu cewek begituan."
"Hanya sekedar cari sensasi Man biar hidup tidak jenuh."
"Oh ya perkenalan nama saya Tristan dan cowok resek di belakang saya ini namanya Dimas," ucap Tristan memperkenalkan dirinya dan juga sahabatnya sambil mengulurkan tangan pada Chexil.
"Kok beda dia ya sama yang kemarin? Aku kira dia kalem ternyata malah banyak tingkah. Nggak salah ya aku suka sama dia kemarin sampai-sampai terbawa mimpi segala? Ah Chexil kamu aneh, bukankah ini yang kamu inginkan dua hari yang lalu yaitu ingin dia mengenalkan namanya padamu," batin Chexil.
"Ya sudahlah," gumamnya kemudian.
"Ngomong apaan?" tanya Tristan karena mendengar Chexil seperti berbisik.
"Ah nggak aku cuma mau ngembaliin ini. "Chexil memberikan jaket Nathan pada Tristan.
"Sebenarnya aku sudah kemarin sih mau ngembaliinnya tapi aku cari-cari kamu tidak ada."
"Oh kemarin ya? Kemarin aku lagi sakit."
"Oh pantesan, makasih ya." Setelah mengatakan itu Chexil langsung berbalik dan pergi.
"Sama-sama. Eh ini punya siapa? Padahal aku nggak pernah minjemin jaket pada siapapun." Tristan baru tersadar setelah gadis itu pergi.
"Memang bukan punya Lo?" tanya Dimas.
"Bukan," ujar Tristan sambil memeriksa jaket tersebut.
"Alah jangan bohong kamu, jangan-jangan elo selingkuh ya dari gadis kecil Lo itu."
"Apaan sih Lo Dim, ngaco aja ngomong."
"Atau jangan-jangan kamu nembak dia ya dan dia menolaknya seperti ucapannya tadi?"
"Ugh, makin ngaco aja. Kayaknya udah waktunya mulut Lo dijejali bakso biar omongannya nggak ngelantur kemana-mana."
"Kuy marilah cepat ke kantin."
"Ini kan jaketnya bang Nath."
"Punya Nathan Abang Lo itu?"
"Kayaknya sih iya, mungkin dia salah orang tadi dikirain aku ini bang Nathan, tapi ya sudahlah sama saja biar aku yang ngasih sama Abang."
"Kayaknya bakal saingan nih abang sama adik." Dimas cekikikan.
"Bisa saja adiknya yang kalah saing soalnya abangnya tuh kan gayanya cool, pasti lebih banyak disukai gadis-gadis cantik."
"Terserah kalian deh mau ngomong apa, tapi bagiku meski wajah kami saya, gaya kami berbeda tapi Tristan lah yang paling keren dan selalu di depan." Tristan berkata dengan begitu pede membuat semua temannya menertawakannya sebelum akhirnya beranjak ke kantin.
Bersambung....
Maaf ya teman-teman novel ini slow up date soalnya Author masih fokus di cerita Louis. Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Femmy Femmy
iya Tristan paling terdepan Mewek nya 🤣🤣🤣
2024-05-14
0
Femmy Femmy
chexil salah orang Tristan adalah kembarannya Natan
2024-05-14
0
Femmy Femmy
😃😃😃😃
2024-05-14
0