Gelora Cinta Sang Majikan
Sepasang pengantin baru tengah bercumbu di malam pertamanya. Namun, tiba-tiba sang suami menghentikan aktivitasnya dengan secara langsung. Rasa yang membuncah saat itu juga berakhir karena kecewa. Malam pertama yang diidam-idamkan seketika hancur lebur.
Perjodohan dari sang ayah ia terima dengan ikhlas, bahkan ia rela kehilangan orang yang dicintainya demi manjaga nama baik keluarga. Fatal bagi keluarga Wiliam menjalin hubungan dengan orang sederhana, terlebih tidak sepadan dengan martabatnya.
Pengantin baru itu menyudahi ritual malam pertama tanpa pelepasan. Pria yang bernama Affandra Wiliam itu bangkit dari tumpuan tubuh istrinya, lalu ia duduk di tepi ranjang dengan kaki menjuntai sambil menyentuh kening.
"Katakan, siapa yang telah mendahuluiku?" tanya Affandra yang kerap dipanggil Andra. Ia begitu sangat kecewa pada istrinya.
Istrinya hanya bisa terdiam dengan air mata yang sudah menggenang. Tanpa ada perkenalan terlebih dulu di antara mereka, hanya satu minggu mereka diberi waktu untuk pendekatan. Karena keduanya begitu menjunjung tinggi nama keluarga, pada akhirnya mereka menikah.
Aileen, gadis yang menjadi istri dari Affandra Wiliam itu langsung meraih selimut. Menutupi tubuhnya yang masih polos. Ia beranjak dari tempatnya dan langsung berdiri di hadapan sang suami, lalu ia berlutut. Ia berharap suaminya bisa mengerti akan dirinya.
"Maaf, maafkan aku yang tak bisa menjaga mahkotaku." Aileen sendiri memiliki kekasih yang sangat ia cintai, mahkotanya ia berikan kepada kekasihnya sebelum pernikahan mereka terjadi.
"Kenapa tidak bilang dari awal? Tahu begitu aku tidak akan menikahimu!"
Andra tak menghiraukan istrinya yang masih berlutut. Baginya, kehormatan adalah harga diri yang harus dijaga dengan baik. Sia-sia rasanya ia sudah menjunjung tinggi nama baik keluarga, pada akhirnya ia tetap kecewa. Demi nama baik keluarganya ia sampai rela memendam perasaannya pada seseorang.
Andra beranjak dari tempatnya, memakai bajunya kembali lalu pergi dengan penuh kekecewaan. Ia tak lagi bisa mencintai istrinya, padahal, baru saja ia akan mencoba menjalani sebuah keluarga yang menurutnya akan bahagia. Melihat Aileen yang cantik dan pendiam, ia rasa akan mudah melabuhkan perasaannya pada istrinya itu.
Namun, pada kenyataannya ia harus menelan pil pahit. Ia juga tak bisa begitu saja melepaskan Aileen karena harus menjaga nama baik dari sebuah keluarga yang amat terhormat. Dua keluarga yang menjadi satu.
Keluarga mereka cukup terpandang dan dikenal banyak orang. Kali ini yang bisa dilakukan Andra hanya memberi waktu untuk pernikahannya. Ia merasa sudah menjadi korban karena keegoisan orang tuanya. Andai, Aileen masih menjaga martabatnya sebagai wanita terhormat, tentu ia pasti menjalani rumah tangga yang diinginkan oleh orang tuanya itu.
Setelah kepergian Affandra, Aileen menangis. Sejujurnya, ia pun sama tak menginginkan pernikahan ini. Ia begitu mencintai kekasihnya, tapi apa daya, demi kebahagiaan orang tuanya ia harus merelakan hubungannya kandas dengan kekasihnya itu.
Yang ia harapkan dari pernikahan ini, suaminya bisa menerimanya. Namun pada kenyataannya, Andra kecewa padanya.
***
Andra termenung, sesekali ia meneguk minuman yang ia pegang dari sebuah gelas. Ia mengalihkan kekecewaannya pada minuman beralkohol, berharap bisa melupakan apa yang terjadi pada dirinya.
Sepintas, sekelebat bayangan muncul dalam benaknya. Sosok gadis cantik dengan kesederhanaannya mampu membuat hatinya terpacu pada gadis itu. Dua tahun ia memendam rasa, disaat ia akan mencoba untuk melupakannya dan terganti oleh istri yang dipilihkan orang tuanya ternyata sia-sia.
Andra terus meneguk minuman beralkohol itu sampai tandas, sampai ia mabuk berat pada saat itu juga. Dengan tubuh sempoyongan, ia mencoba berjalan dan kembali masuk ke dalam rumah. Disaat ia sudah berada di dalam, ia melihat sosok yang dicintainya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menghampirinya dan menarik lengan gadis itu.
Gadis itu terlonjak kaget, takut dilihat oleh para penghuni di rumah itu, gadis itu mencoba melepaskan tangannya. Tapi sayang, Andra tak melepaskannya begitu saja. Ia malah menariknya masuk ke dalam kamar milik gadis itu.
Sosok yang dicintai Andra adalah seorang pembantu di rumah itu, sejak pertama kali melihatnya, ia sudah jatuh cinta. Ia tak berani mengungkapkan perasaannya karena tak ingin kehilangannya. Bisa dibayangkan kalau ia mencurahkan isi hatinya pada gadis itu, bukan ia saja yang terhapus dari daftar keluarga. Gadis itu pun pasti terkena imbasnya.
"Tuan, lepaskan!" Gadis itu meronta. Gadis yang bernama Ayunindya itu ketakutan kala sang majikan mendekatkan diri padanya. Sebuah lengan sudah melingkar di pinggangnya.
Karena mabuk, Andra kehilangan kesadarannya. Ia langsung saja mendaratkan bibirnya di bibir Ayunindya. Sebuah ciuman dari seseorang yang penuh cinta, kelembutan dari ciuman itu membuat Ayunindya terperanga. Sejak awal bertemu, ia menyadari bahwa sang majikan memiliki rasa padanya. Bagitu pun dengan dirinya.
Tapi keduanya hanya bisa diam tanpa mencurahkan isi hati masing-masing. Sadar akan kesalahan yang mereka perbuat malah akan menjadi malapetaka bagi dirinya. Maka dari itu, mereka hanya bisa memendam perasaannya. Tapi malam ini, Andra tak bisa lagi memendam perasaan itu.
Kecewa pada istrinya, ia melampiaskannya pada Ayunindya. Entah sejak kapan pakaian mereka terlepas. Karena keduanya memiliki perasaan yang sama, membuat mereka tidak bisa mengontrol diri.
"Aku mencintaimu, Ayunindya. Sangat mencintaimu."
Seketika, air mata gadis itu luruh kala Andra berhasil mengambil mahkotanya. Ayunindya pun tak bisa menolak karena ia memang mencintai majikannya. Lalu, apa yang akan terjadi setelah ini? Mereka tak berpikir kembali karena mereka tetiba tertidur dalam keadaan saling memeluk.
Keesokkan harinya.
"Nindya, Nindya ..." Seseorang memanggilnya sambil mengetuk pintu kamarnya.
Ayunindya yang masih tertidur seketika terbangun karena mendengar suara kepala asistent memanggilnya. Setengah sadar, Nindya mencoba beranjak dari posisinya. Tapi sebuah tangan menindihnya. Pada saat itu juga, ia teringat kejadian semalam.
Nindya menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Tuan Affandra."
Sang majikan yang tadinya tertidur seketika terbangun. Ia mengerjapkan-ngerjapkan matanya. Kamar itu terasa asing baginya ketika ia melihat seisi ruangan itu. Terkejut, ia langsung beranjak.
"Nindya," kata Andra. "Kenapa aku bisa di sini?" tanyanya kemudian. Andra tersadar dengan kondisinya, ia melihat gadis itu yang tak mengenakan pakaian. Hanya sebuah kain yang menutup tubuhnya, Andra arahkan pandangannya ke arah lain. Ia melihat bercak darah di sprai.
"Apa semalam kita-."
Belum Andra melanjutkan kata-katanya, gadis yang ada di hadapannya langsung mengangguk. Memberi jawaban apa yang terjadi pada diri mereka.
"Astaga ..." Andra menjambak rambutnya frustrasi. Lalu ia mengingat semua tentang semalam. Berawal dari kekecewaan yang ia dapatkan dari istrinya, sampai ia mabuk dan berakhir di sini.
"Nindya." Panggilan itu kembali terdengar.
"Iya, sebentar," sahutnya.
"Tuan sembunyi," kata Nindya.
Andra gelagapan, ia memakai bajunya cepat-cepat. Begitu pun dengan Nindya.
"Sembunyi di sana." Nindya menunjuk ke arah pintu.
Andra pun menurut. Sementara Nindya, ia merapihkan rambutnya yang berantakan. Lalu berjalan sedikit tertatih karena merasa sakit dibagian intinya.
Nindya membuka pintu, dan di balik pintu itu ada Andra yang bersembunyi.
"Kenapa belum ke dapur?" kata kepala asisten itu pada Nindya.
"Maaf, aku kesiangan," jawabnya.
"Cepat mandi, lalu segera ke dapur."
Nindya mengangguk, lalu menutup pintu.
...----------------...
Rekomendasi novel terbaik dan bikin baper.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
cihhh ni nidya dpt bekas deh
2023-09-20
0
Diana Resnawati
mampir thor...
2023-04-26
0
Widi Widurai
cinta memang buta shayy.. logika jd ga maen.
2022-12-11
1