Mengejar Cinta Ketos Jutek
Fiera Alika Baksara, siswa kelas 2 SMA yang kini menjabat sebagai ketua OSIS. Fiera merupakan siswi pertama yang menjadi ketua OSIS ,sebelum sebelum nya selalu siswa yang mendudukinya.
Memiliki sikap yang tegas, ekspresi datar dan juga jutek membuat dirinya di takuti oleh siswa siswi lain. Semenjak Fiera menjadi ketua OSIS, populasi tukang bolos dan telat semakin berkurang. Mereka tidak berani menghadapi Fiera jika sudah berpatroli. Ketahuan, dan ingin kabur? Itu hanya usaha yang sia sia.Karena Fiera akan menangkap dan memberi sanksi yang tegas kepada si tukang pelanggar aturan.
Untuk setiap organisasi, dan kemajuan sekolah dalam prestasi. Fiera sangat handal, dengan kejelian dan kepintaran dirinya, ia bisa menggali setiap bakat yang di miliki oleh teman teman sekolahnya. Sehingga semua orang bisa melihat, di awal jabatannya ia sudah membuat sekolah Laksana jaya meraih kemenangan di bidang akademi, dan membawa piala juara pertama.
Selain itu, Fiera merupakan seorang siswi yang memiliki paras cantik. meskipun jutek dan cuek, Fiera tetaplah menjadi primadona di sekolah nya. Ia memiliki dua sahabat yang selalu vada untuk nya. Yaitu, Angle dan Raisa.
Angle orang nya tomboy, lucu dan sangat sayang pada kedua sahabatnya. Ia menjabat sebagai sekretaris OSIS. Sementara Raisa, si imut dan Lola tidak mau mengikuti jejak kedua sahabatnya itu. Menurut Raisa, ikut OSIS sama saja menambah beban otak nya. Dia orang yang tidak mau ribet.
Di antara ketiga gadis cantik itu, Raisa merupakan fake girl. Dia adalah siswi polos yang suka bergonta ganti pasangan di setiap malam minggu. Kira kira itu polos atau gimana?? Ah gak tahu lah, biar itu jadi urusan tu bocah.
Kehidupan Fiera terlihat biasa saja, kedua orang tuanya adalah pembisnis hebat. Kedua orang tuanya merupakan seorang CEO di Perusahaan yang berbeda. Di depan mata orang luar, Fiera merupakan anak yang sangat beruntung memiliki orang tua yang hebat. Namun, anak anak tetaplah menginginkan kasih sayang, bukan uang nya saja.
Kadang, Fiera merasa tidak penting di dalam hidup keluarga nya. Ia sering sendiri di rumah, bahkan ia merasa tidak di perhatikan. Fiera sudah melakukan apapun agar kedua orang tua nya melihat pada nya.
Segala prestasi yang Fiera raih, adalah sebuah bentuk usaha agar kedua orang tuanya melihat dan memberikan apa yang ia inginkan.
Namun sama saja, Fiera sudah lelah berharap. Sekarang, ia mulai menjalani kehidupan seperti biasanya. Mengikuti segala organisasi hanya untuk membuat dirinya sibuk.
Hari ini, seperti biasa nya Fiera bangun sangat pagi. Membersihkan tempat tidur, dan mempersiapkan diri untuk melewati kehidupan yang sama saja dari yang sebelum belum nya.
Setelah selesai bersiap, Fiera turun menuju ke meja makan sembari menyandang tas ransel nya.
Di meja makan, terlihat mama dan papa nya sudah duduk di kursi yang saling berlawanan. Pemandangan yang sama di setiap paginya. Mama nya sibuk dengan ponsel nya, sedang kan papa nya sibuk dengan koran nya.
"Pagi..",sapa Fiera hany sekedar formalitas saja.
"Pagi sayang"
"Pagi sayang"
Kedua nya sama sama membalas, tapi tidak melirik ke arah putri mereka.
"Aku pamit" lirih Fiera lagi, ia tidak berniat makan bersama dengan kedua orang tua nya. Ia sama sekali tidak memiliki niat itu, kenapa? Karena ia tidak mau jadi patung yang akan menyaksikan kesibukan mereka masing-masing.
Untuk apa aku kalian buat? Kalo kehadiran ku tidak penting bagi kalian. Aku anak atau boneka? Kalian selalu sibuk dan memikirkan diri kalian sendiri!.
Fiera tiba di sekolah, terlihat angle dan Raisa sudah menunggu nya di parkiran.
"Morning, my baby Fie!!!" Sapa Raisa penuh semangat. Namun, di balas dengan sapaan biasa oleh Fiera.
"Cih, di kacangin" ejek Angle yang langsung mendapat pukulan dari Raisa.
Fiera dan kedua sahabatnya berjalan menuju ke ruang OSIS. Sebagai rutinitas ketua OSIS, Fiera selalu berpatroli sebelum masuk ke kelas setelah bel masuk berdering.
"Eh bentar lagi bel" pekik Raisa melirik jam tangan nya.
"Gue mesti ke kelas kan?" Ujar nya lagi.
"Tentu aja, emang Lo mau. Kita tangkap, dan di hukum?" Sahut Angle menakut nakuti Raisa.
"Ih ogah, bisa bisa betis sama paha gue Pisa dari tubuh gue. Gak, gue gak mau!!!!" Raisa berteriak membayangkan dirinya di hukum oleh Fiera, lalu ia berlari sekencang nya menuju ke kelas.
Fiera menggeleng melihat tingkah sahabatnya satu itu. Polos tapi fake.
"Dasar, badgirl Abal Abal" cibir Angle tertawa, ia berhasil mengerjai teman nya.
"Udah ah yuk cabut, gue mau periksa laporan kegiatan yang kemarin.Belum sempat gue baca" ucap Fiera. Mereka pergi menuju ke ruang OSIS. Jam masuk masih ada sekitar 10 menit lagi, jadi mereka bisa sedikit bersantai.
Beberapa menit setelah nya, anggota OSIS lain nya mulai berdatangan. Mereka semua memberi salam pada Fie selaku ketua mereka.
"Gue denger ni yah, dari bokap gue. Bakal ada anak baru ni di sekolah kita" ujar Susi, dia merupakan anak dari guru bahasa English di sekolah ini. Segala informasi Susi paling update tentang sekolah mereka.
"Beneran?" Tanya teman nya.
"Iya, klaian gak percaya? Kata bokap gue ni yah. Dia ganteng banget"lanjut Susi.
"Wah bagus ni, kita bisa cuci mata" sahut teman nya lagi.
Obrolan sekelompok anak OSIS itu terdengar oleh Angle, dan Fiera juga.Tapi Fiera terlihat tidak peduli dengan obrolan mereka.
"Eh, kalian ngomong apa tadi?"tanya Angle penasaran.
Susi langsung berbalik dan memberitahu Angle dengan senang hati.
"Sekolah kita bakalan ada anak baru Angle, dia itu tampan banget. Lo bisa kaya nya berganti penampilan. Siapa tahu tahun ini Lo jadi peminim dan bisa merasakan apa itu cinta" ucap Susi, lalu tertawa bersama teman temannya. Bukan hanya Susi, Fiera pun ikut terkekeh mendengar canda lan Susi.
Angle cemberut, ia kesal pada Susi yang selalu mengomentari dirinya yang tomboy. Bukan mengejek, Susi hanya ingin angle tampil beda dan sedikit peminim.
"Gak lucu!" Sungut Angle menghentak kan kakinya pergi dari hadapan mereka.
Kring!!!!!!!!!!!
Bel masuk pun berbunyi, Fiera dan pasukan OSIS langsung keluar dari ruangan dan mulai mencar untuk berpatroli.
Dari arah luar gerbang, terlihat sebuah motor melaju masuk melewati gerbang sekolah. Pak satpam yang sedang menarik gerbang langsung melompat kaget merasakan hempasan angin yang kuat saking laju nya motor itu.
"Astaga, di dalam sekolah pun masih ugal ugalan" gerutu pak satpam menggelengkan kepalanya, ia kembali melanjutkan menarik gerbang dan menguncinya.
Motor itu berhenti di parkiran, terlihat seorang pria mengenakan seragam SMA Laksamana jaya turun dari atas motornya. Yah, pria tampan itulah yang membuat pak satpam kaget. Pria ini merupakan anak baru di sekolah ini, ia sudah terbiasa datang terlambat dan yah karena itulah dirinya sering berpindah pindah sekolah.
Laksamana Jaya merupakan SMA ke 10 yang pria itu tempati. Dengan alasan yang sama pria itu terus berpindah pindah sekolah.
"Huh, seperti nya gue terlalu cepet nih datang nya" gumam pria itu tersenyum miring.
Tanpa membawa tas, hanya bermodalkan tampang. Pria itu berjalan santai dari parkiran menuju ke ruang kepala sekolah.
Karena hari ini adalah hari pertama nya, pria itu sedikit kebingungan mencari dimana ruangan kepala sekolah.
"Berhenti!!" teriak seseorang dengan suara tegas nya. Pria itu pun berhenti dan berbalik melihat siapa yang sudah berteriak kepada nya.
Bukan nya takut, pria itu malah melirik kiri dan kanan mencari apalah ada orang lain di sekitar nya. Ia tidak mau malu jika nanti terlalu percaya diri menyahuti teriakan seseorang.
",Heh, kita itu ngomong sama Lo!" bentak Angle. Ia berjalan mendekati siswa yang dengan tidak tahu malu nya berjalan santai di saat bel sudah bunyi.
"Kalian ngomong sama gue?" tanya pria itu lagi sembari menunjuk dirinya.
"Ya iyalah, masa kita ngomong sama kebo!" balas Angle lagi. Fiera masih diam, menatap siswa yang mengenakan seragam sama seperti dirinya dengan seksama.
Seperti nya cowok ini anak baru yang Susi bilang. Heh, di awal masuk aja udah gak taat aturan. Apalagi sudah menjadi siswa di sini!.
"Fie, kok bengong aja sih. Nih telat nih" kata angle menyenggol bahu Fiera.
Fiera menghela nafas, ia menatap pria itu intens.
"Lo anak baru?" tanya Fiera. Siswa itu mengangguk ragu.
"i-iya, gue baru pindah di sini. Pusing nyari ruang kepala sekolah" jawab nya jujur sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Busiet, ni cewe menarik juga. Meskipun jutek dan terlihat datar banget. Tapi, aurah kecantikan nya berkoar banget man..
"Heh! kok Lo malah bengong sih. Kesambet Lo yah!" teriak Angle menyadarkan pria itu.
"Lo lanjut patroli, gue anter cowo ini ke ruangan pak Somat" ujar Fiera.
Angle mengangguk mengerti, lalu ia kembali melanjutkan patroli.
"Lo. Ikut gue!" Fiera berjalan lebih dulu, wajah nya benar benar datar tanpa ekspresi.
"Ni cewe batu atau apa sih. Datar banget!"gumam siswa itu yang masih terdengar oleh Fiera.
"Gue mendengar nya!" balas Fiera ketus.
"Huh, apa ?" siswa itu langsung berjalan cepat menyusul Fiera yang berjalan cepat menuju ke ruangan kepala sekolah.
"Ini ruangan kepala sekolah, Lo bisa mengetuk lalu masuk." kata Fiera setelah mereka sampai di depan ruangan kepala sekolah. Siswa itu tak merespon, ia malah menatap wajah Fiera dengan senyum senyum sendiri.
Pluk~
"Ahw" siswa itu malah meringis kesakitan sbari memegangi kaki nya, dengan sengaja Fiera menginjak kaki nya.
"Lo gila yah? sakit tahu kaki gue"
"Makanya, Jangan bengong terus. Dasar, cowo aneh!" dengus Fiera, lalu pergi meninggalkan siswa aneh yang menurut nya akan menjadi berandalan baru di sekolah nya.
"Cantik sih cantik. Tapi sayang, jutek" gumam siswa itu menatap kepergian Fiera, lalu ia berbalik menghadap ke ruangan pak Somat.
"Astaga!!" pekik siswa itu kembali kaget. Pria tua dengan tiba-tiba sudah berdiri di depan wajah nya.
"Ha, kamu ngapain di sini? kenapa masih belum masuk?" tanya kepal sekolah.
"Maaf pak, saya siswa pindahan. Dan baru masuk hari ini" jawab siswa itu sopan.
"Ohh jadi kamu anak nya Braindi itu?"
Siswa itu mengangguk cepat, ketika nama papa nya di sebut pak Somat.
"Oh yaudah, silakan masuk. Saya sudah menunggu kamu sejak tadi" kata pak Somat. Siswa itu pun mengangguk pelan, lalu mengikuti pak Somat masuk ke dalam ruangan nya.
~•
"Guys!!!!!. Guysss!!!!!!" Susi berlari masuk ke dalam kelasnya dengan berteriak histeris, membuat semua perhatian di kelas nya langsung tertuju kepadanya.
"Ada apa sih Susi, Lo bikin gue jantungan deh!" gerutu yang lain.
"Aduhh, kalian akan lebih jantungan lagi jika mendengar apa yang gue sampein nanti!" balas Susi.
"Yaudah, bilang aja sekarang Susi, jangan buat kita penasaran!" desak Raisa.
Bertepatan saat itu, Fiera dan Angle masuk ke dalam kelas. Seketika semua siswa langsung berhamburan ke kursi masing-masing, kecuali Susi dan Raisa.
"Yah, kalian malah kabur! gue kan belum umumim" gerutu Susi, ia belum sadar jika Fiera sudah masuk ke dalam kelas.
"Seperti nya kita ngobrolnya nanti saja Susi, pas istirahat nanti" lirih siswi lain dengan nada sedikit pelan.
"Kenap-" Susi langsung menutup mulutnya ketika berbalik dan mendapati Fiera berdiri di belakang nya.
"Seperti nya kalian benar, hehe,,,, kita bicara nanti" Susi tercengir.
Kelas 2 IPA satu langsung hening, mereka sebenarnya sangat penasaran dengan pengumuman yang akan Susi katakan, tapi mau bagaimana lagi. Fiera sudah datang, waktunya untuk mereka belajar.
Melihat wajah penasaran teman teman nya, Susi menjadi tidak tega. Ia berdiri lagi dari duduknya, lalu berjalan ke depan kelas.
"Guys, di sekolah kita itu bakalan ada anak baru, dan dari data data yang gue tahu ni yah. Dia tampan banget guys!!! sebaik nya kalian berdandan deh sekarang!" seru Susi.
Namun, reaksi teman teman nya tidak seperti yang di harapkan nya. Mereka semua terlihat biasa saja, dan hanya menggigit bibir mereka menahan gejolak yang benar-benar akan meledak sekarang.
"Benarkah? wahhh kita harus tampil cantik nih" ujar Raisa.
"Kalian yang lain kenapa diam aja?" tanya Randi, si mulut ember di kelas IPA.
"Bahagianya simpen aja buat nanti" kekeh siswi yang duduk tak jauh drai meja Fiera.
"Yah, gak seru" gerutu Susi, ia gagal membuat kelas nya heboh.
"Gue sama Fiera udah lihat siswa pindahan itu." celetuk Angle, Susi dan yang lain nya langsung menoleh pada nya.
"Beneran???" tanya Raisa.
"Menurut gue dia cowo biasa aja, gak seperti ekspetasi kalian. Sebaiknya jangan berharap lebih deh" kata Angle acuh.
Sementara Fiera hanya menghela nafas melihat teman teman sekelasnya sibuk apabila ada anak baru, apalagi anak baru itu laki laki. Padahal, menurut Fiera di sekolah nya masih banyak pria yang tampan dan bergaya cool di sekolah nya.
"Guys, kalo Angle mah kita gak perlu dengerin. Dia kan gak suka laki" bisik Susi.
"Heh, Lo pikir gue lesbi apa!" bentak Angle marah.
"Haha, canda Angle. Lagian kita gak percaya sama deskripsi Lo. Lo kan acuh banget sama cowo, mau gimana tampan juga, Lo gak bakal tertarik. Karena sifat Lo itu beda sama kita" jelas Susi.
"Bener juga" celetuk siswa lain.
"Angel, ntar sore Mabar yak!" ajak siswa lain.
"Oke, Lo traktir makan yak!" sahut Angle.
"Oke."
"Nah tu liat, dia tahunya game dan bola. Gak bakal peduli tampan atau tidak nya seorang pria" gerutu Susi.
"Serah Lo deh"
Susi terus berkoar di depan, ia mengatakan semua tentang siswa pindahan itu. Raisa pun sudah ikut berdiri saking semangatnya.
"Selamat pagi anak anak!"
ucap Bu guru yang sudah berdiri ambang pintu kelas.
"Astaga!" pekik Susi, ia langsung berlari dan duduk ke kursinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ivanka Anata
Angle atau Angel?
2022-09-09
0
Nur Hidayah
Maaf kak Author baru baca🙏
2022-02-22
1
Ceritaku
namanya juga bandel😅🤣
2022-02-20
0