Hari pertama Ganda di sekolah ini, berjalan dengan sangat baik. Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan sahabat nya Rafael di sini. Ia pikir, bakalan cari teman yang sohib lagi di sini.
Ganda berjalan melewati parkiran, ia melihat sosok cewe yang sejak awal masuk ke sekolah ini sudah menarik perhatian nya.
"Dia gadis itu kan?" gumam Ganda. Perlahan ia berjalan mendekati Fiera yang sedang duduk bersama seekor kucing.
Ganda melirik ke kiri dan kanan, sekolah sudah mulai sepi. Kenapa gadis ini masih ada di sekolah ini?.
Fiera menyadari kehadiran Ganda, dengan sinis ia menatap Ganda.
"Santai bro, gue cuma kaget aja liat Lo masih ada di sini" kata Ganda menjawab tatapan mata Fiera yang seakan mengintimidasi nya.
Fiera tidak menjawab, ia malah bangkit dan beranjak dari sana. Merasa tidak di hargai, membuat Ganda menjadi jengkel.
"Gak punya sopan santun banget"
Fiera berhenti, ia mendengar ucapan Ganda barusan.
"Gue gak perlu menjawab ucapan yang tidak penting dari Lo!" balas Fiera tanpa menoleh, kemudian melanjutkan langkah nya masuk ke dalam mobil yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
"Huuuu Dasar, cewe kalo sok jual mahal yah gitu! "
Ganda pun masuk ke dalam mobil nya dan melajukan mobil nya pulang. Di dalam hati nya, ganda masih sangat gondok dengan Fiera, gadis yang sempat membuat nya terpesona.
"Apa sih, yang Rafael suka dari gadis jutek itu. Cantik si iya, tapi bukan selera gue deh kalo yang begituan!"
Ganda terus melajukan mobil nya, ia harus segerah pulang dan berganti pakaian. Ganda sudah memiliki janji bertemu dengan teman teman nya di kafe.
"Sudah pulang sayang?" sambut sang ibunda.
"Iya Bun, ini mau keluar lagi" jawab Ganda setelah mengecup punggung tangan bunda nya.
"Lah, gak istirahat dulu. Baru keluar lagi?"
"Gak deh Bun, teman teman Ganda udah pada nunggu soal nya" balas Ganda.
"Yaudah deh, sana mandi dulu. Baru pergi"
"Siap Bun!!" jawab ganda memberi hormat ala ala upacara Senin pada bunda nya.
Melihat kelakuan putra sulung nya, membuat Lusi terkekeh pelan. Anak anak nya terlihat lucu dan manis. Apalagi putri bungsu nya, mereka seakan masih bayi jika di hadapan kedua orang tua nya.
"Semoga kalian bahagia selalu" doa Lusi dalam hati.
"Bunda!!!! Elena pulang!!!!" teriak gadis yang memakai seragam SMP ketika masuk ke dalam rumah.
"Aduh sayang, kenapa teriak teriak sih. Bunda gak budek sayang"
"Maaf Bun, lagi semangat ini" kekeh Elena.
"Yaudah sini, duduk dulu sama bunda"
Elena duduk di samping bunda nya, ia dengan manja memeluk tubuh yang selalu memberikan kenyamanan baginya.
"Sayang, menurut kamu. Gaun mana yang lebih bagus?" tanya Lusi menunjukkan beberapa foto pada Elena.
"Hmmm.... Seperti nya ini jauh lebih bagus deh Bun. Biar ketika bunda memakainya terlihat bersinar dan manis gitu" ungkap Elena.
"Memang deh yah, pilihan anak bunda selalu bagus"
"Jelas dong, elena gitu Lo" jawab Elena dengan bangga.
"Oh iya Bun, bg Ganda udah pulang?"
"Udah, kenapa emang?"
"Elena mau minta anterin ke cafe, mau jumpa sama temen" kata Elena.
"Oh yaudah, tuh samperin dia ke kamar. Katanya mau pergi lagi tu" kata Lusi.
"Huh?" Elena terlonjak kaget, ia langsung berlari menuju ke kamar Ganda.
Brak!!! Brak!!!
"Ganda!!! bukain pintu nya. Gue mau ngomong!!!"
Brak!!! brak!!!!
"Ganda!!!!"
Elena terus berteriak sembari menggebrak pintu kamar ganda sampai Ganda membukakan pintu.
"Aduh, Elena. Lo berisik banget sihm Gue baru selesai mandi bege!" gerutu Ganda kesal, ia membukakan pintu kamarnya lebar lebar, lalu kembali masuk untuk mengeringkan rambut nya.
Elena tercengir, ia kan tidak tahu Abang nya sedang mandi.
"Nah, mau apa lu ribut ke kamar gue?" Ganda berdiri di depan kaca sembari memakai minyak rambut dan menyemprotkan parfum ke tubuh nya. Aroma maskulin langsung menyeruak ke dalam Indra penciuman Elena.
"Gue mau minta anterin ke cafe"
"Gak bisa!"
"Lah kok gak bisa, tadi malam lu bilang bisa. Gimana sih!"
"pokoknya gak bisa!" tolak Ganda.
Elena menggeram, ia sudah terlanjur berjanji sama teman teman ngumpul di cafe.
"Lo harus anterin gue, kalo gak. Gue bakalan bilang sama bunda dan ayah. kalo Lo balapan lagi!" ancam Elena.
"bilang aja, gue kan gak balapan lagi"
"Tapi gue ada buktinya"
"Yauda Sono!!!" balas Ganda tidak terpengaruh dengan ancaman adik nya.
"Ganda Lo bener bener yah, gue tuh dah janji tau. Masa gue harus batalin sih"
"Ya terserah!!" jawab ganda acuh.
ganda menghitung di dalam hati,
1.
2.
3.
"Bundaaaaaaaaaaa hiksss Ganda gak mau anterin aku bundaaaaaaa. Hikssss"
Tuh kan, apa yang ganda pikirkan. Dia pasti akan menangis sesuai perhitungan nya.
"Ganda!!!!!" sahut Lusi dari bawah.
"Huh, iya iya gue anterin" dengus ganda pasrah.
"Oke, gue ganti baju dulu" jawab Elena girang. Tangis yang tadi ia perlihatkan secara magic hilang seketika dan berganti dengan tawa kegirangan.
"Memang yah, cewe itu paling mudah dalam berakting. Dalam tangis, dia bisa tertawa." gerutu Ganda.
Setelah bersiap, ganda pun turun ke bawah. Ia duduk di samping bunda nya sembari menunggu adik nya bersiap.
"Bunda, kenapa sih harus ganda yang anterin bocah itu"
"Yah trus mau gimana sayang? dia masih SMP. Gak boleh bawa mobil"
"Tapi Bun, nanti tu yah. Teman teman dia itu kaya gak pernah lihat orang tampan. histeris dan yahhh nyusahin aku" kelu nya.
"Gak bakal kok, aku cuma janjian sama satu orang aja" jawab Elena dari atas tangga.
"Nah tuh denger" sela Lusi.
Dengan pasrah ganda hanya bisa menghela nafas. Susah memang melawan wanita di muka bumi ini, ada aja jawaban nya untuk membalas laki laki.
"Yaudah deh , Ganda berangkat dulu" kata nya berpamitan.
"Hati hati yah"
"Dah Bun, Elena pergi dulu" pamit Elena mencium pipi bunda nya.
"Manja lu" ledek Ganda.
"Biarin, wekk"
Mereka akhirnya berangkat menuju ke cafe yang Elena katakan. Ternyata, cafe tempat tongkrongan ganda dan adiknya itu sama. So, ganda gak perlu capek capek muter muter anterin adik nya.
Sesampainya di cafe, ganda menahan tangan adik nya sebelum turun darai mobil.
"Awas yah, kalo Lo gatel ke cowo!" tegas Ganda.
"Heh, Lo pikir gue cewe apaan? gue ini Elena, gadis mahal bukan gadis murahan!" jawab Elena.
"Awas aja gue lihat lu macem macem" ulang Ganda lagi memperingatkan adiknya. Meskipun sering membuat adik nya kesal, ganda juga merupakan kakak laki-laki yang posesif jika bersangkutan dengan keluarga nya.
"Iya iya, bawel lu ah"
Ganda pun melepas tangan adiknya, ia keluar dan masuk ke dalam cafe secara terpisah dengan adik nya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Nani Nurhayati
Bahasanya kurang bagus, masa sm kakaknya manggil nama saja
2023-02-01
0
Lestari Hadi
l
2022-03-15
0
Muhammad Nasywan Nabil
kya ya seru aku mMpir thor
2022-02-19
0