Seperti biasanya, Fiera dan anggota OSIS lain nya melakukan patroli ke seluruh penjuru sekolah. Mereka terus mencari cari murid yang melanggar aturan.
Angle dan Susi satu team dengan Fiera. Mereka berpatroli ke bagian parkir dan bagian taman samping sekolah.
Ketika mereka bertiga masuk ke parkiran, tidak sengaja Susi berteriak kaget melihat Ganda berjalan cepat setelah memarkirkan motor nya.
"Ahhh itu si tampan!!!" Teriak Susi.
Fiera yang tidak menghadap ke depan langsung menoleh. Ia melihat Ganda terkejut mendengar teriakan Susi.
"Kalo Lo terlambat, tolong menghindar lah dari 3 cewe ini"
"Siapa?"
"Pertama calon kekasih gue, Fiera. Kedua, gadis tomboy itu. Dan ketiga, anak guru bahasa Inggris. Ketiga cewe ini harus Lo hindarin. "
"Kenapa? "
"Mereka bertiga adalah anggota OSIS, yang satu ketua, yang satu sekretaris dan yang satu bendahara. Secinta cinta nya mereka sama lu, ketiga gadis ini akan tetap menghukum Lo sesuai aturan"
Ganda menelan Saliva nya, ucapan Rafael masih terngiang di benak nya.
"Heh, berhenti!!!" Teriak Angle ketika melihat ganda akan kabur.
Ketiga cewe itu berjalan menghampiri ganda yang pura pura biasa saja.
"Lo telat?" Tanya Susi ganjen.
"Ih kok Lo ganjen gitu ngomong nya" protes Angle.
"Ih apaan sih An, namanya gue lagi ushaa" balas Susi cemberut, tapi berubah senyum ketika menatap Ganda.
Sementara Fiera hanya mendengus melihat tingkah kedua teman nya.
"Pergi ke ruang OSIS sekarang!" titah Fiera ketus.
"Siapa elu? Nyuruh nyuruh gue!" Balas Ganda menatap Fiera malas.
"Heh anak baru, Lo gak tahu dia siapa? Dia itu ketua OSIS di sini, setiap yang tidak mentaati peraturan sekolah! Maka akan di beri sanksi oleh Fiera!" Kata Angle menjelaskan.
"Gue gak peduli, Lo aja Sono ke ruang OSIS. Gue mau masuk!" Tolak Ganda acuh, lalu ia berlalu hendak pergi.
"Baru dua hari sekolah di sini, tapi Lo udah membuat onar yah!" geram Fiera, ia menarik kerah baju Ganda dari belakang, lalu menyeretnya ke ruang OSIS.
Ganda yang kaget, tidak siap dengan perlakuan Fiera terpaksa berjalan mundur dan mengikuti kemana Fiera menyeretnya.
"Aduhhh gimana ini, gue harus belain siapa?" Gumam Susi kebingungan.
"Udah, belain Fiera aja. Kan dia benar!" Usul Angle.
"Ah yaudah lah, lu bener kali ini" jawab Susi setuju dengan usulan Angle. Mereka setengah berlari menyusul Fiera dan Ganda yang sudah jalan duluan.
Banyk siswa siswi yang kaget mendengar teriakan Ganda meminta di lepaskan. Mereka yang belum ada guru langsung mengintip di jendela kelas, atau ada yang sengaja berlari ke arah pintu untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Astaga....Mampus dah tu anak baru. ketahuan terlambat" gumam mereka.
"Yahh baru aja kemarin gue ingatkan, udah ketangkap aja tuh dia" kata Rafael menepuk jidat nya.
"Biar dia kapok Raf, mungkin dia penasaran dengan hukuman Fiera" kekeh teman sebangku Rafael.
Fiera baru melepaskan cekalan tangan nya di kerah belakang baju Ganda ketika mereka sudah berada di dalam ruang OSIS.
Tak berapa lama setelah mereka masuk, anggota OSIS yang lain pun tiba di sana.
"Duduk!" Titah Fiera.
"Gila nih, gue di perintah perintah oleh cewe?? Gak, ini pencemaran nama baik nih!" Pikir Ganda, jiwa kejantanan nya meronta ronta. Apalagi di dalam ruangan ini bukan hanya mereka berdua.
"Heh, Lo gak denger?"tanya Angle.
Ganda malah bersikedap dada menatap Fiera malas, ia tidak akan mau terlihat lemah di mata mereka.
"Lo itu cewe, gak berhak bentak bentak dan nyuruh nyuruh gue!" Balas Ganda tegas.
"Cih, lalu . Apa cowo alay dan letoy kaya Lo yang pantas bentak dan nyuruh nyuruh kita?" Tantang Fiera.
Ganda langsung terdiam mendengar jawaban Fiera.
"Gue baru di sini, wajar lah gue terlambat sekali dua kali!" Balas Ganda masih tidak mau kalah.
"Dari awal masuk saja udah melanggar aturan, apalagi sudah lama di sini. Lo bisa membuat nama baik sekolah ini tercemar!" Kata Fiera lagi dengan sinis.
Ganda merasa semakin tertantang oleh sikap Fiera yang seakan meremehkan dirinya.
"Udah lah, beri dia hukuman sesuai keterlambatan dia." Titah Fiera pada rekan OSIS nya yang lain. Susi langsung memberitahu berapa menit Ganda terlambat. Hal itu juga membuat ganda sedikit terkejut, sejak kapan mereka melihat jam dan memperhitungkan semua ini?.
Setelah memberi perintah, Fiera langsung mengambil tas nya dan keluar dari ruangan itu. Tinggallah Ganda dan beberapa anak OSIS saja yang ada di sana.
"Karena Lo terlambat 5 menit, maka Lo mendapatkan hukuman membersihkan toilet cowo" kata Dodit, salah satu anggota OSIS yang Fiera beri perintah.
"Gue gak mau!!" Tolak Ganda.
"Kalo Lo gak mau, yah sudah. Surat peringatan dari kepala sekolah akan di terima oleh orang tua Lo!"jawab Dodit.
"Udah lah Ganda, Lo patuhi aja. Gak bakal ada ynag bisa melawan Fiera. Sekolah ini sudah di kuasai oleh gadis cantik itu." Kata anggota OSIS lain nya.
"Bener tuh, Fiera sangat pintar. Semua guru berpihak kepadanya."
"Yah, karena dia memang pintar, disiplin dan...segalahnya lah yang mendekati sempurna" sambung Dodit.
Ganda tidak bergeming, ia hanya diam mendengarkan pujian pujian yang di lontarkan oleh anak OSIS yang sangat menyebalkan baginya.
~•
Sekitar 20 menit guru menjelaskan materi pembelajaran, Ganda tiba di dalam kelas. Perawakan nya sudah tidak rapi lagi.
Tuk!! Tuk!!!
"Masuk!" titah Bu Tuti.
Ganda pun membuka pintu kelas, lalu masuk menghadap ke Bu Tuti.
"Maaf Bu, saya terlambat masuk. Soalnya tadi-."
"Sudah duduk saja ke kursi kamu" potong Bu Tuti cepat. Tadi Fiera sudah menjelaskan padanya perihal Ganda yang terlambat.
"Baik Bu"
Ganda berjalan menuju ke meja nya, ia sempat melirik ke arah Fiera yang ternyata juga menatap ke arahnya.
Coba aja Lo cowo, dah gue ajak adu jotos Lo!.
Ganda duduk di kursinya, ia memperhatikan Bu Tuti menjelaskan materi dengan malas. Hati yang tidak tenang, atau hati yang sedang gondok. Akan sangat sulit menerima pembelajaran. Apalagi seperti ganda saat ini, ia sangat kesal pada Fiera. Materi yang Bu Tuti Jelaskan tidak masuk ke otaknya. Di tambah lagi, sejak tadi Fiera terus yang maju ke depan untuk menjawab pertanyaan dari Bu Tuti.
Bu Tuti adalah guru pengajar pelajaran Matematika. Sangat cocok dengan Fiera yang pecinta pelajaran matematika. Saking suka nya, Fiera selalu ikut olimpiade matematika setiap tahun nya. Hebatnya, dirinya yang selalu memenangkan olimpiade tingkat SMA.
Kringgggggg!!!!!!!!
"Baiklah anak anak, pembelajaran kita cukupkan sampai di sini" kata Bu Tuti menutup pembelajaran.
Anak anak bernafas lega, akhirnya otak mereka bisa bernafas sejenak.
Siswi siswi penggemar Ganda langsung berhamburan mengelilingi meja Ganda. Bahkan ada juga yang berasal dari kelas lain masuk ke dalam kelas mereka hanya untuk menghampiri Ganda.
"Ganda, ini makan siang untuk mu"
"Ganda, gue bawain Lo coklat"
"Ganda gue boleh makan sama Lo gak?"
"Ganda.."
"Ganda..."
Berbagai macam kalimat terdengar di telinga ganda secara bersamaan. Ia malah menjadi pusing, entah ucapan siapa yang harus ia dengar terlebih dulu.
"Stop!!!!!!" Raisa berdiri di depan mereka semua, mendorong setiap siswi yang mengelilingi meja Ganda.
"Kalian ini gimana sih, Ganda itu bukan artis, dia juga butuh udara segar. Tolong beri dia kebebasan, kalo kalian pengen ngasih hadiah, taro aja tuh di atas meja diam Entar juga dia ambil" jelas Raisa lantang. Ganda pun langsung mengacungkan jempol nya menyetujui ucapan Raisa.
"Bener tuh, ini kelas. Bukan jumpa fens!" sambung Susi.
"Udah bubar bubar!!!" teriak Raisa lagi.
Fiera yang masih ada di kelas hanya diam dan terlihat acuh dengan ke gaduhan yang terjadi.
"Ke kantin yuk Fie" ajak Angle, ia merasa perut nya keroncongan.
"Hem..yuk" balas Fiera mengangguk menerima ajakan Angle, Fiera juga merasa lapar sekarang.
"Susi, Raisa. Kita mau ke kantin, kalian mau ikut gak??" ajak Angle pada kedua teman nya itu.
Susi dan Raisa saling berpandangan, mereka tengah sibuk menghalangi anak anak yang terlalu bar bar pada Ganda.
"Duluan aja, kita nanti nyusul?!" balas Raisa.
"Huh, mau mau aja mereka jadi bodyguard tu cowo" dengus Angle.
"Udah lah, biarin aja" sahut Fiera menarik tangan Angle keluar dari kelas.
Melihat kepergian Fiera, Ganda menjadi tidak fokus. Ia harus menyelesaikan urusan nya dengan Gadis itu sebelum semua orang semakin meremehkan dirinya, dan gadis itu semakin meninggi di hadapan nya.
"Raisa, Susi, tolong urus mereka dulu ya. Gue ada janji sama pak Somat!" alasan Ganda.
"Hah, gimana?" tanya Raisa dan Susi bingung. Mereka sengaja mengusir semua siswi siswi itu agar bisa Deket sama tu cowok. Eh malah tu cowok kabur.
"Ganda!!! Ganda!!!!" teriak Susi dan Raisa bersahutan.
"Yah pergi Sus, kita gagal deh!" lirih Raisa.
"Mana anak anak udah bubar semua" sambung Susi. Mereka berdua hanya bisa menghela nafas menatap semua hadiah yang siswi siswi itu kasih untuk ganda.
Ganda berlari di lorong kelas, ia berniat mengejar Fiera dan Angle yang sudah berjalan sedikit lebih jauh. Eh malah Rafael datang dan menahan Ganda.
"Mau kemana Lo man?" cegat Rafael.
"Gue..Gue--"
Yah dia udah mau sampai ke kantin. Mana ada Rafael lagi, gak mungkin kan gue ngomong soal kemarin di depan ni bocah!.
"Woy... ditanyain juga, malah bengong!" tegur Rafael menepuk bahu Ganda.
"Eh iya, apa tadi?" tanya Ganda gagap.
"Lo kenapa sih, kesambet setan apa? pake gugup lagi" kata Rafael meledek Ganda.
"Gue sesak ni, cewe cewe di sini pada mengerumuni gue. Makanya gue kabur dan mencari tempat aman" kata Ganda beralasan. Melihat ekspresi Rafael, seperti nya ia percaya dengan ucapan Ganda yang memang tidak bohong.
"Sehari dua hari emang gitu boy, nanti juga mereka berhenti sendiri ketika Lo acuh dan biasa saja sama mereka" kata Rafael.
"Keliatan banget pengalaman nya" celetuk Ganda.
Yah, gagal deh gue balas tu cewe. Harusnya gue bisa tindas dia di luar wewenang anak Osis. Gue bakalan cari maslaah dengannya secara individual, bukan perorganisasi!.
"Yah, bengong lagi!" dengus Rafael.
"Eh gak kok, yuk kantin. Gue traktir"
"Wah demen nih" sorak Rafael semangat.
Mereka pun berjalan beriringan menuju ke kantin, sembari berjalan ke kantin Rafael terus menjelaskan padan Ganda tentang peraturan di sekolah nya. Ia tidak mau Ganda terus terusan mendapat hukuman dari OSIS.
Namun, Ganda terlihat tidak peduli dengan penjelasan penjelasan yang Rafael berikan. Di dalam pikirannya hanya satu, memikirkan bagaimana cara membalas Fiera.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ririn Savetalyana
semangt ganda
2022-02-19
1
only you
next thorr
2022-02-09
2
Irda farahdiba
mampir ka
2022-02-08
1