Cinta Tak Salah

Cinta Tak Salah

Part 1

Ziandra Putry Malik adalah seorang gadis berusia 25 tahun dan berhijab yang berasal dari keluarga sederhana. Ziandra merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang adik perempuan bernama Zeandra Putry Malik yang tiga tahun lebih muda darinya yang saat ini sedang menempuh pendidikan bidan semester 4 di kampus yang sama dengan Zia.

Zia mahasiswa tingkat akhir profesi ners, saat ini dia disibukkan menyusun laporan akhir nersnya. Yah, Zia dan teman-teman seprofesinya sudah ditarik dari rumah sakit seminggu yang lalu, sehingga saat ini dia sedang menyusun tugas laporan akhirnya. Zia termasuk tipe gila kerja karena jika dia sudah punya pekerjaan maka pekerjaan itu harus cepat selesai. Begitu pun dengan penyusunan laporannya dia selalu ingin itu cepat selesai karena dia berencana akan mengikuti UKOM yang akan diadakan 3 bulan lagi. Sehinggga hari libur pun dia tetap menyusun laporannya, seperti saat ini.

“Kak, apa laporan kakak sudah selesai?” tanya Zea.

“Belum, baru mau masuk isinya. Kenapa dek?” tanya Zia menatap adiknya.

“Gak apa-apa sih. Zea hanya nanya aja.” Timpal Zea tersenyum.

“Kamu yaa kebiasaan deh. Kakak pikir ada apa.” Zia pun kembali fokus dengan laporannya.

“Kak, apa kakak belum ingin menikah setelah lulus nanti?” tanya Zea tiba-tiba.

“Hmm,, belum deh. Kakak harus mendapatkan pekerjaan dulu nanti setelah itu kakak akan memikirkan hal lain.” Ucap Zia yang tetap fokus dengan laporannya.

“Begitu yaa.” ucap Zea.

“Iya. Ee,, tapi kenapa kamu nanya gitu? Apa kamu sudah punya keinginan menikah lebih dulu dari kakak?” goda Zia.

“Ahh,, kakak! Aku masih ingin kuliah jadi bidan dulu.” Ucap Zea.

“Gak apa-apa dong jika kamu ingin menikah lebih dulu. Kakak izinin kok. Tapi emang kamu punya pacar?” goda Zia Lagi.

“Kan, kakak tahu bahwa pacaran itu dilarang. Aku itu ingin mengikuti jejak kakak yang sampai saat ini belum juga memiliki pacar padahal umur kakak sudah tua.” Ledek Zea.

“Hey, apa kamu bilang? Kakak tua? Asal kamu tahu aja kakak itu awet muda.” Ucap Zia menatap adikknya tajam.

“Hahhah,, kakak lucu deh. Tapi memang benar sih kakak awet muda.” Ucap Zea.

“Gitu dong. Ee,, tapi serius kenapa kamu nanya gitu?” tanya Zia.

“Yah, gak ada. Zea hanya penasaran hanya dengan rencana kakak kedepannya.” Ucap Zea.

“Kamu beneran belum ingin menikah mendahului kakak kan?” tanya Zia.

“Iss,, kakak nyebelin. Kan sudah Zea bilangin bahwa Zea masih ingin jadi bidan dulu.” Ucap Zea.

“Iya, kuliah aja dulu yang benar nanti itu mikirin nikah. Kakak aja yang sudah sebentar lagi lulus, pusing apa yang harus dilakukan kedepan.” Ucap Zia.

“Ee,, kak bukankah kakak sudah ditawari pekerjaan ya di rumah sakit kakak praktik profesi?” Zea bertanya karena dia pernah mendengar kakaknya mengatakan itu.

“Itu, memang benar tapi kakak masih bingung karena sudah ada juga rumah sakit lain yang menawari kakak bekerja.” Ucap Zia.

“Ihh,, kakakku ini memang cerdas sampai segitu banyak rumah sakit yang mengantri ingin kakak jadi perawat disana. Kakak adalah idolaku.” Ucap Zea memeluk Zia.

“Ah, kamu bisa aja. Kamu juga hebat dek.” Ucap Zia membalas pelukan adiknya itu.

Mereka berdua sangat rukun bahkan hampir tidak ada pertengkaran yang terjadi di antara mereka. Mereka selalu saling membantu satu sama lain.

***

Hari ini hari senin, awal minggu keluarga Zia sedang sarapan.

“Kak, apa kau akan ke kampus hari ini?” tanya Alya, mama Zia dan Zea.

“Umm,, sepertinya Zia harus ke kampus hari ini Ma.” Jawab Zia sambil makan.

“Terus bagaimana laporanmu?” tanya Alya.

“Alhamdulillah sudah masuk isi Ma.” Jawab Zia.

“Syukurlah jika begitu tapi kamu harus ingat jika kamu lelah maka harus istirahat.” Pesan Alya.

“Iya Ma.” Jawab Zia.

“Jangan Cuma iya kak, tapi lakuin.” Ucap Gibran, papa Zia dan Zea.

“Iya Pa.” ucap Zia.

“Kalau kamu dek, bagaimana kuliahmu?” tanya Alya.

“Semuanya baik-baik aja Ma.” Jawab Zea.

“Kamu juga jangan lelah-lelah.” Ucap Alya.

“Iya Ma.” Jawab Zea.

“Kalian itu putry kami yang paling kami sayangi nak.” Ucap Gibran.

“Kami juga menyayangi Mama dan Papa.” Ucap Zia dan Zea bersamaan.

Mereka pun akhirnya melanjutkan acara sarapan mereka. Setelah itu Zia dan Zea pamit menuju kampus bersama tapi dengan menggunakan sepeda motor berbeda. Yah, kedua kakak beradik itu memiliki sepeda motor sendiri.

***

Zia saat ini sedang ada di kantin kampusnya sendiri sambil menyusun kembali laporannya. Zia tidak memiliki teman akrab di kampusnya. Untuk itulah dia selalu kemana-mana sendiri atau kadang bersama adiknya. Tapi karena hari ini Zea ada mata kuliah yang padat maka akhirnya Zia sendiri. Zia tidak suka keramaian untuk itulah dia jarang bergabung dengan teman-teman seprofesinya dan hanya jalan bersama adiknya.

Drt,, drt,, drt,,

“Halo, Assalamu’alaikum dok!” salam Zia begitu mengetahui bahwa itu adalah dokter yang membimbingnya waktu praktik di rumah sakit.

“Wa’alaikumsalam suster Zia.” Jawab dokter Erina.

“Ada apa dokter menghubungi saya, apa ada masalah?” tanya Zia.

“Gak ada masalah nak hanya saja dokter bisa minta tolong padamu?” tanya dokter Erina.

“Minta tolong apa dokter?” tanya Zia balik.

“Besok malam saya harus menghadiri sebuah acara di hotel Zeus, tapi anak saya sedang sakit dan tidak bisa saya tinggalkan sedang itu pertemuan yang sangat penting. Jadi bisakah kamu menggantikan saya kesana. Saya Mohon!” Ucap Erina.

“Menggantikan dokter? Apa saya bisa? Saya takut nanti membuat kesalahan yang dapat mempengaruhi nama baik dokter.” Ucap Zia.

“Saya tahu kemampuanmu, kamu bisa melakukan lebih. Saya mohon Nak.” Ucap Erina.

“Ah, baiklah dokter. Saya akan mewakili dokter. Terimah kasih atas kepercayaan dokter.” Ucap Zia.

“Saya yang harus berterimah kasih nak karena kamu mau membantu saya. Terimah kasih nak. Semua berkas yang kamu bawa sudah saya siapkan.” Ucap Erina.

“Baik dokter nanti akan saya ambil di rumah dokter.” Ucap Zia.

“Terimah kasih sekali lagi nak. Maaf merepotkanmu.” Ucap Erina.

“Gak apa-apa dokter.” Ucap Zia.

Sambungan telepon pun segera terputus setelah mereka selesai bicara. Zia pun melanjutkan penyusunan laporannya. Sore harinya dia pergi menjemput berkas yang harus dia bawa ke rumah dokter Erina.

***

Keesokan harinya, setelah sedikit menyelesaikan penyusunan laporannya. Sore harinya, Zia pun segera bersiap-siap untuk pergi ke acara untuk mewakili dokter Erina di hotel Zeus.

“Ma, Pa, Zia pamit yaa..” ucap Zia menyalami kedua orang tuanya itu.

“Hati-hati dijalan kak.” Ucap orang tua Zia bersamaan.

“Kakak, hati-hati. Mau Zea temani?” tanya Zea.

“Gak usah dek. Kakak bisa kok sendiri. Kakak kan hanya mewakili dokter Erina.” Ucap Zia memandang wajah adiknya itu.

“Baiklah. Tapi kakak jaga diri baik-baik disana.” Ucap Zea.

“Iya adikku sayang. Jangan khawatir. Okay?” ucap Zia.

Zia pun segera berangkat menuju hotel Zeus karena undangan pertemuannya pukul 7.30.

*

*

Happy reading guys😊

Jangan lupa like, komen, vote, dan favoritin.🙏🏻

Mohon maaf jika ada typo🙏🏻

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

menarik

2023-11-07

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Hmmmm☺

2023-09-01

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Assalamu'alaikum
baca dr comment 2 readers, ni karya bagus..
cus ya aq mampir ,Mbak

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Partai 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Pengumuman
192 Pengumuman
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Partai 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Pengumuman
192
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!