Singkat cerita, kini pemuda itu sudah selesai rapat.
“Papi, bangga padamu!” ucap seorang pria yang berusia yang akan menginjak kepada lima tahun ini.
“Makasih, pih!” ucap seorang pemuda yang berusia hampir 27 tahun itu dengan tinggi 177 cm.
“Ohiya, ada yang ingin papi bicara denganmu.” Ucap Andrew Mahendra pendiri Mahendra Group.
“Baik pih, kalau begitu kita keruangan Pras saja.” Ucap Prasya. Yah, dia adalah Prasya Pratama Mahendra anak pertama dari Andrew Mahendra sekaligus pewaris dari Mahendra group karena dia hanya memiliki adik perempuan yang akan mewarisi perusahaan maminya.
Pras dan papinya pun segera menuju ruangan khusus CEO.
“Adikmu, seminggu lagi akan tiba. Papi harap kau menjemputnya dibandara.” Ucap Andrew.
“Apa dia datang untuk berlibur atau melanjutkan pendidikannya disini?” tanya Pras.
“Sepertinya dia akan melanjutkan pendidikannya disini karena seperti itu yang telah dia katakan pada mami.” jawab Andrew.
“Ah, baiklah. Aku akan menjemputnya.” Ucap Pras.
“Baiklah jika begitu papi pergi dulu.” Ucap Andrew segera pergi.
Tidak lama sepeninggal Andrew, Hans tiba.
“Bagaimana? Apa kau sudah menemukan siapa gadis itu?” tanya Pras.
“Maaf tuan muda CCTV dilantai itu masih dalam tahap perbaikan sehingga kami,,” ucap Hans.
“Jadi maksudmu tidak ada jejak apapun mengenai gadis itu?” tanya Pras tajam.
“Maaf tuan. Tapi saya menemukan ini.” Ucap Hans sambil menyerahkan sebuah anting.
“Anting?” tanya Pras memandang sebuah anting itu.
“Saya yakin itu milik gadis itu.” Ucap Hans.
“Ohiya, apa kau sudah mengurus semuanya?” tanya Pras.
“Sudah tuan. Semua sudah dibayar termasuk seprai dan selimut yang anda bawa.” Ucap Hans.
“Kerja bagus! Aku akan memberikanmu bo,, oh tidak bonus itu akan kau dapatkan jika kau berhasil menemukan gadis itu. Tapi untuk saat ini aku harus memberikan pelajaran pada seseorang.” Ucap Pras dengan tatapan mematikan sambil menatap seorang gadis yang baru saja masuk ke ruangannya.
“Ngapain kau datang kesini? Hah?” ucap Pras tajam.
“Sayang, jangan kasar dong. Aku ini datang kesini untuk minta maaf. Sebenarnya aku tidak bermaksud melakukan itu jika kau menerima cintaku. Aku sangat mencintaimu sayang.” Ucap gadis itu sambil bergelayut manja ditubuh Pras.
Pras langsung saja mendorong Kimy hingga dia terjatuh, “Jangan salahkan aku bersikap kasar padamu karena apa yang telah kau lakukan sudah melewati batas dan tunggu saja pembalasan dariku. Dan asal kau tahu saja aku semakin jijik melihatmu. Hans bawa dia keluar dari sini. Jangan izinkan dia masuk ke kantorku lagi.” Ucap Pras mengalihkan pandangannya dari Kimy.
“Sayang kau tega padaku.” Ucap Kimy merayu.
“Hans apa kau tidak dengar apa yang aku perintahkan.” Ucap Pras tajam.
Hans pun segera membawa Kimy keluar dengan sedikit memaksa karena gadis itu tidak ingin pergi.
“Dasar asisten sialan, tunggu saja aku menjadi nyonya disini. Kau orang pertama yang akan aku pecat.” Ucap Kimy begitu dia ditarik paksa dari ruangan pria pujaannya.
Hans yang mendengarnya tidak memperdulikannya dan langsung masuk kembali ke ruangan tuannya, “Apa sudah kau singkirkan sampah itu?” tanya Pras.
“Sudah tuan.” Jawab Hans.
“Kalau begitu sekarang kau harus segera mengurus panarikan semua investasi dari perusahaan ayahnya, aku tidak ingin bekerja sama dengan perusahaan mereka. Dan segera berikan semua berita ini kepada media. Aku ingin dia hancur.” Ucap Pras dengan tatapan menakutkan.
“Baik tuan.” Ucap Hans segera berlalu ke ruangannya untuk melakukan tugas yag diberikan tuan mudanya.
Sementara Pras di ruangannya melihat kembali selimut dan seprai yang diambilnya dari hotel sambil menatap sebuah anting, “Siapa kau? Apa kau sangat membenciku hingga kau meninggalkanku sebelum aku bangun. Tapi aku pastikan aku pasti akan menemukanmu! Aku pasti akan mencarimu gadis dengan hijab pink.” Ucap Pras sambil menatap anting. Yah, Pras hanya mengingat bahwa gadis itu menggunakan hijab pink.
***
Tiga hari berlalu dengan sangat cepat, Zia yang berusaha untuk melupakan kejadian itu justru semakin mengingatnya bahkan akhir-akhir ini Zea dan kedua orang tuanya merasa aneh dengan tingkahnya.
“Kak, kau kenapa?” tanya Zea.
“Maksudnya? Emang kakak kenapa?” tanya Zia balik.
“Kau aneh kak.” Ucap Zea jujur.
“Kau bukan seperti kakak yang kukenal. Aku tahu kau memang sulit bergaul tapi setidaknya itu hanya dengan orang yang baru kau kenal. Tapi kau,, akhir-akhir ini berubah.” Ucap Zea.
“Hahahh,, maksudnya kakak berubah jadi power rangers gitu atau spriderman? Kakak hanya pusing aja kok dengan laporan kakak.” Ucap Zia bohong.
“Tapi aku merasa kau berbeda kak. Kau tidak lagi ceria seperti biasanya dan tatapanmu itu sendu seperti menyimpan beban berat kak.” Ucap Zea.
“Ah, kamu sok tahu dek. Kakak baik-baik aja kok. Sudah sana kau pergi, kakak harus melanjutkan laporan kakak.” Usir Zia karena jika tidak bisa saja dia mengatakan semuanya kepada adiknya itu.
Zea pun terpaksa keluar dari kamar kakaknya itu.
“Maafkan kakak dek. Kakak hanya belum siap mengatakan ini pada kalian. Kakak hanya bisa berdoa semoga ini tidak akan terjadi padamu.” Gumam Zia sambil meneteskan airmata.
***
Sementara disisi lain.
“Kau tega melakukan ini padaku Pras?” teriak Kimy begitu masuk ruangan Pras.
“Maaf tuan, saya sudah,,” ucap sekretaris Pras.
Pras pun hanya mengangguk mengerti dan menyurus sekretarisnya itu pergi.
“Pras kenapa kau melakukan ini padaku?” teriak Kimy emosi.
“Bukankah kau sudah tahu alasan aku melakukannya. Bukankah sudah aku katakan bahwa tunggu saja pembalasan dariku.” Ucap Pras tajam.
“Tapi kenapa kau menarik semua investasimu dari perusahaan papa? Aku yang melakukan semua itu Pras, tidak ada hubungannya dengan papa.” Ucap Kimy lesu.
“Agar ayahmu tahu akibat terlalu menuruti keinginan putri yang selalu dia banggakan itu.” Ucap Pras.
“Kau jahat Pras, tunggu saja pembalasanku.” Teriak Kimy kembali.
“Aku pasti akan menunggunya tapi sebelum itu kau harus,,” ucap Pras.
Tiba-tiba banyak polisi yang sudah tiba diruangan Pras.
“Bawa dia pak. Saya tidak ingin melihatnya lagi.” Ucap Pras.
Polisi itupun segera membawa Kimy untuk diproses dengan kasus dugaan penipuan terhadap agensinya untuk menjadi seorang artis dan banyak kasus lainnya.
“Hans, bagaimana apa kau sudah menemukan keberadaan gadis itu?” tanya Pras.
“Maaf tuan, kami belum menemukannya tapi dimalam yang sama dilantai 6 hotel itu diadakan pertemuan sesama tenaga kesehatan tapi disana tidak ada seorang gadis semuanya sudah memiliki pasangan mereka masing-masing.” Ucap Hans menjelaskan info yang dia dapat.
“Apa kau sudah menyelidikinya baik-baik?” tanya Pras.
“Sudah tuan hanya itu acara yang dilangsungkan pada jam itu. Dan seperti perkataan tuan bahwa gadis itu masih perawan sepertinya dia salah satu tamu dihotel itu. Tapi yang membuat saya bingung, pada malam itu tidak ada seorang gadis yang melakukan cek in dan cek out dihotel tersebut. Kami sudah meminta daftarnya dari pihak hotel.” Ucap Hans.
“Bagaimana dengan CCTV pintu masuk hotel itu?” tanya Pras.
“Tidak ada apapun.” Ucap Hans.
“Masa iya dia melewati semua CCTV dihotel itu?” ucap Pras frustasi karena ini sudah hari ketiga sejak kejadian itu tapi tetap saja belum ada petunjuk.
Hans pun berpikiran sama dengan tuan mudanya itu karena CCTV yang masih dalam tahap perbaikan hanya lantai 5 sedangkan yang lainnya aktif tapi tidak ada apapun.
“Apa kau mengutukku!” ucap Pras menatap anting itu lagi setelah Hans keluar dari ruangannya.
Yah, Pras selalu membawa anting itu kemana-mana karena sepertinya dia telah terikat dengan anting itu. Dia tidak akan tertidur sebelum memandang anting itu.
*
*
Happy reading guys,,😊
Jangan lupa like, vote, komen, dan favoritin.🙏🏻
Mohon maaf jika ada typo guys,,🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Nendah Wenda
lanjut
2023-11-07
0
Siti Nurmilah
kasih judul dong thor di setiap part nya maaf ya semangaat terus thor
2022-07-07
1