Part 5

“Apa kalian sudah mengetahuinya?” tanya Zia akhirnya mengerti bahwa orang tuanya itu pasti ingin menanyakan hal yang sudah selama ini dia sembunyikan.

“Jadi katakan apa itu benar?” tanya Gibran menatap putrinya.

“Kalian ngomong apa sih, Zea gak ngerti.” Ucap Zea tiba-tiba karena dia bingung kenapa kedua orang tuanya itu seolah-olah mengintrogasi kakaknya.

“Zea, kau masuk kamarmu!” perintah Gibran.

“Gak, Zea akan disini.” Ucap Zea.

“Dek, ayo sana kau pergi. Kakak ingin bicara dengan papa dan mama.” Pinta Zia memohon.

Zea pun akhirnya menuruti perkataan kakaknya itu karena perintah kakaknya adalah hal mutlak untuknya karena dia sangat menyayangi kakaknya itu.

“Siapa ayah anak itu?” tanya Gibran begitu Zea pergi.

“Pa! Gak usah emosi. Putri kita pasti gak akan melakukan itu.” Ucap Alya.

Tiba-tiba Zia bersimpuh dihadapan kedua orang tuanya, “Maafin Zia! Semua itu benar. Zia sedang hamil tapi sungguh Zia gak tahu siapa pria itu.” Ucap Zia menangis.

“Bagaimana bisa kau tidak tahu siapa laki-laki itu. Apa kau berusaha melindungi bajingan itu?” tanya Gibran tegas.

“Pa, Tenang! Kak ayo berdiri, gak baik jongkok seperti itu. Ayo sekarang kamu ceritakan semuanya.” Ucap Alya menyuruh Zia duduk.

Zia pun menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewati kepada kedua orang tuanya itu, “Kakak! Kenapa menyembunyikan itu dari kami? ” tanya Alya.

“Maafin Zia Ma! Zia takut membuat kalian malu. Zia janji gak akan membuat kalian malu.” Ucap Zia memeluk mamanya itu. Alya pun memeluk putrinya itu dengan erat sambil menangis membayangkan apa yang telah dialami putrinya itu sendiri.

“Pa, maafin Zia! Zia berdosa pada papa. Zia janji gak akan membuat papa,,” ucap Zia.

“Sekarang lebih baik kau tidur, itu gak baik untuk kesehatanmu.” potong Gibran meninggalkan putri dan istrinya itu di ruang keluarga.

“Ma!” panggil Zia.

“Sudah yaa! Lebih baik kau tidur sekarang, itu gak baik untuk ibu hamil jika harus tidur larut.” Ajak Alya mengantarkan putrinya itu ke kamarnya.

Sementara Zea dari kamarnya yang menguping pembicaraan mereka ikut menangis karena tidak menyangka hal seperti itu terjadi pada kakaknya.

***

Keesokan paginya, seperti biasanya mereka saat ini sedang sarapan. Semuanya diam, tidak ada yang bicara dan hanya fokus dengan sarapan dihadapan mereka.

Tiba-tiba Zea bersuara untuk memecah keheningan.

“Kak, ayo makan! Ini baik untuk ka,,” ucap Zea terpotong.

“Kamu sudah tahu? Apa kamu menguping lagi?” tanya Zia berusaha tersenyum.

“Maaf kak! Tapi kakak harus kuat begitu juga dengan calon keponakanku dia harus sehat. Ayo makan ini.” Ucap Zea mengambilkan makanan untuk kakaknya itu. Zia pun hanya tersenyum menerima makanan dari adiknya itu.

“Pa! ini bagus untuk kesehatan papa.” Ucap Zia sambil mengambilnya lauk untuk papanya. Gibran pun hanya diam menerima lauk yang diberikan putri sulungnya itu.

“Kak, kamu makan juga ini.” Ucap Alya memberikan makanan untuk Zia. Zia pun tersenyum menerimanya.

***

3 hari berlalu.

“Kak, ini aku punya sesuatu untuk kakak!” ucap Zea sambil menyerahkan sepasang sepatu bayi kepada kakaknya itu.

“Makasih dek! Tapi kok kamu belinya warna biru?” tanya Zia.

“Karena aku yakin bahwa calon keponakanku itu pasti cowo.” Ucap Zea tersenyum.

Zia hanya tersenyum mendengar perkataan adiknya itu. Yah, semua keluarganya memperlakukannya seperti biasa, seperti tidak ada yang terjadi bahkan mereka menjadi lebih memperhatikannya. Begitu juga dengan papanya, dia menunjukkan perhatiannya secara tidak langsung. Kedua orang tua Zia bukannya tidak marah bahwa putri kebanggaan mereka hamil diluar nikah tapi mereka hanya berusaha menerimanya karena walau bagaimanapun bayi dalam kandungan Zia tidak bersalah dan itu tetaplah cucu mereka. Zea pun seperti itu, dia tetap menghormati kakaknya seperti biasa, baginya kakaknya tetap panutannya.

“Kamu gak marah pada kakak dek?” tanya Zia.

“Kenapa aku harus marah? Emang kakak membuat kesalahan?” tanya Zea menatap kakaknya itu.

“Kamu gak malu punya kakak yang hamil tanpa suami?” tanya Zia lagi.

“Buat apa aku malu. Aku yakin kakak gak mungkin berniat melakukan itu hanya saja takdir yang mempermainkan kakak. Aku yakin kakak pasti bisa menjalani ini. Kakak itu hebat, kakak itu kebanggaanku. Pokoknya kakak jangan memikirkan apapun itu gak baik. okay!” Ucap Zea memeluk kakaknya.

“Makasih dek!” ucap Zia.

“Ya sudah jika begitu aku pergi dulu ya kak. Aku harus ngerjain tugas karena dosennya kiler. Kakak jaga keponakanku dengan baik.” pesan Zea sambil berlalu keluar.

Zia hanya menatap kepergian adiknya itu dengan sendu, “Maafin kakak dek! Sepertinya kakak gak bisa melakukan apa yang kau minta. Kakak lebih baik kalian memarahi kakak daripada harus seperti ini.” Batinnya.

Zia pun segera mengambil sesuatu dan mulai mengerjakannya.

***

Sementara di sisi lain.

“Obat apa ini Pras?” tanya Celine sambil melempar sebuah botol obat pada putranya begitu putranya sampai dari kantor.

“Itu,,” ucap Pras sambil melihat botol obat itu.

“Ngapain kamu minum obat pereda mual? Apa kamu menghamili seorang gadis?” tanya Celine tajam.

“Ada apa ini ribut-ribut?” tanya Andrew melihat istrinya berteriak pada putra mereka.

“Lihatlah pih putramu. Dia minum obat pereda mual, sepertinya dia mengalami ngidam sepertimu dulu. Entah siapa gadis yang telah dia hamili.” Ucap Celine.

“Sabar Mih. Pras ayo ceritakan semuanya!” pinta Andrew.

Pras pun menceritakan semua kejadiannya.

“Lalu apa kau belum menemukan gadis itu?” tanya Andrew.

“Belum pih, aku sudah mencarinya kemana-mana tapi hasilnya nihil bahkan CCTV dihotel itupun tidak merekam gadis itu.” Ucap Pras.

“Lalu apa hanya itu perjuanganmu untuk menemukannya?” tanya Celine.

“Aku pasti akan mencarinya Mih sampai kapanpun.” Ucap Pras yakin.

“Tapi buktinya kau sudah hampir dua bulan kau belum menemukan apapun. Apa kau yakin menemukannya?” tanya Andrew.

“Aku yakin akan menemukannya walau harus sampai tua pun aku tetap akan mencarinya.” Ucap Pras.

“No! Gak boleh, papi gak setuju. Kau adalah pewarisku jadi kau tidak boleh hanya mencarinya. Kau hanya punya waktu sebulan lagi untuk mencarinya jika tidak kau harus melupakannya dan menerima perjodohan yang telah kami atur karena Mahendra Group butuh pewaris.” Ucap Andrew.

“Pih! ” protes Celine dan dijawab gelengan kepala oleh Andrew.

“Aku minta waktu dua bulan pih, aku akan mencarinya. Jika tidak maka aku akan menerima perjodohan kalian.” Ucap Pras yakin.

“Okay, baiklah. Ingat, dua bulan!” ucap Andrew tersenyum.

Pras pun segera pergi menuju kamarnya.

“Pih! Siapa yang akan kau jodohkan dengannya? Kok aku gak tau.” Ucap Celine.

“Itu hanya untuk menggertaknya mih. Aku pun gak punya siapapun calon untuk dijodohkan dengannya. Aku hanya ingin dia segera menemukan gadis yang telah dihamilinya itu. Dan seperti dugaanmu, kemungkinan besar gadis itu memang sedang hamil karena dia mengalami hal sama sepertiku saat kau hamil dia.” Ucap Andrew.

“Aku harap dia segera menemukan gadis itu, sepertinya dia gadis baik-baik.” ucap Celine.

“Ohiya, aku belum melihat putri kita. Dimana dia?” tanya Andrew.

“Biasa dia pergi ke vila mengunjungi Hanifa.” Jawab Celine.

“Dasar anak itu.” Ucap Andrew.

Sementara dikamar Pras, baru saja selesai menghubungi Hans untuk menyakan proses penyelidikannya.

“Apa kau kesusahan sekarang? Segitu bencinya kah kau padaku hingga tidak datang mencariku?” ucap Pras sambil memandang anting itu lagi.

*

*

Happy reading guys !!😊

Jangan lupa like, komen, vote, dan favoritin

🙏🏻

Mohon maaf jika ada typo guys

🙏🏻

Terpopuler

Comments

Nendah Wenda

Nendah Wenda

semoga cepat di pertemukan kasihan Zia harus hamil tanpa suami

2023-11-07

0

Siti Nurmilah

Siti Nurmilah

tmbah penasaran jd nya thor

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Partai 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Pengumuman
192 Pengumuman
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Partai 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Pengumuman
192
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!