Dunia Mu

Dunia Mu

Kejadian aneh

Dihirupnya dalam-dalam angin pagi yang melintas melewati celah jendela kamar. Sani terbangun dengan sebuah selimut tebal yang menutupi tubuhnya saat itu. Saat mengangkat kaki dia sedikit meringis merasakan berat tubuh yang menindih. Dicobanya beberapa kali untuk bangun, ternyata berat itu tidak sebanding dengan tenaganya di pagi hari. Sani sangat malas membuka mata dan memastikan beban apa yang sudah menindihnya hingga dia tidak bisa bergerak sama sekali. Secara perlahan sorot matanya yang masih samar mengintip ke bagian tubuhnya saat itu, seperti tubuh seseorang tepat di atas badannya yang tertutup oleh selimut. Sani tidak mengatakan apapun, dia hanya menutup mata lagi dan diam beberapa saat.

Siapa lagi yang akan membuatnya jengkel sepagi ini? Kesadarannya yang masih belum terkumpul sempurna karena pengaruh alkohol semalam. Sekali lagi dengan malas Sani menggerakkan kakinya tapi ternyata masih sulit. "Siapa yang sedang tidur ini?" Pikirnya yang masih berusaha menggerakkan kaki dengan mata tertutup, karena saat itu dia masih malas untuk membuka mata.

"Bibi... Bibi..." Teriaknya berusaha meminta tolong kepada pembantu di rumahnya.

Sani tidak mendengarkan sebuah jawaban apapun.

Sekali lagi dia mencoba untuk bangun dengan menyingkirkan tubuh lain dari atas badannya itu.

Saat ingin membuka mata dia merasa kesulitan, perlahan dia bisa melihat ruangan kamar tapi matanya langsung tertutup lagi.

Sani menggunakan tangannya untuk membuka selimut yang saat itu mulai terasa sesak. Tapi keanehan terjadi lagi, kali ini tangannya yang sangat berat untuk digerakkan.

Panik, Sani mulai merasa cemas tak tahan, selain sesak dia juga mulai kesal karena tubuhnya yang tidak bisa bergerak sama sekali. Namun semakin dia merasakan panik sesuatu yang menindihnya semakin berat dan lebih berat dari sebelumnya.

Untuk pertama kalinya dia mengalami kejadian aneh, dia tidak tahu kejadian seperti apa yang sedang menimpanya itu.

Saat mulai putus asa Sani menggunakan semua tenaganya untuk bangun, dan akhirnya berhasil.

Keringat bercucuran dan sudah basah dari atas kepala, napasnya yang turun naik tidak seirama karena rasa sesak tadi. Dan saat memastikan, Sani semakin bingung dibuatnya. Dia tidak melihat apapun yang seperti dalam penglihatannya tadi ada sesuatu yang menindih di tubuhnya karena itu dia sulit untuk bangun. Disingkapnya semua selimut yang menempel ke tubuhnya, Sani langsung berdiri dan mencari ke semua sudut di ruangan bahkan sampai ke bagian bawah tempat tidurnya. Dia mulai merasa aneh, tidak ada apapun. Apa mungkin karena efek alkohol? Pikirnya yang masih berasumsi sama.

Sani langsung tidak memperdulikannya, dia berjalan ke arah jendela dan mengambil jepit rambut dari atas meja di sampingnya. Pandangannya tertuju ke bagian bawah dari tempat kamarnya yang saat itu berada di lantai 3. Keadaan di jalan sudah ramai, karena hari ini hari Minggu dia pun seperti biasa akan bersantai di rumah.

Saat asik melihat ke bawah Sani merasakan langkah pelan dengan bayangan orang yang melintas di sudut matanya. Dia langsung memastikan, tapi tidak ada apapun. Hatinya yakin jika tadi jelas-jelas ada seseorang yang sengaja lewat.

Sani kembali tidak memperdulikannya, mungkin efek alkohol yang masih mempengaruhi semua inderanya.

Saat matanya melihat ke arah kamar mandi Sani langsung terpikirkan untuk segera bersiap, dia ingat dengan sebuah acara yang akan diadakan di rumahnya ini tepat pukul 17.00. Masih sangat lama memang, tapi dia harus mandi sebelum pergi belanja, lagi pula karena hari sudah sangat siang tidak mungkin dia pergi tanpa mandi.

Matanya melihat HP yang tergeletak di atas meja, diambil telpon genggamnya itu. Dari layar muncul begitu banyak panggilan tidak terjawab. "AYAH." Sebuah nama dari kontak panggilan teratas. Sani langsung mengabaikannya dan kembali menyimpan Hp di tempat semula.

Perasaannya sangat senang setelah acara semalam, rasanya semua beban lari dalam pikirannya. Tapi tidak mungkin kan jika dia harus melakukannya setiap hari.

Sani langsung menata bath tub dan mengisi air hingga penuh. Dia menyalakan musik dengan lampu yang sengaja dimatikan. Dari sudut kamar mandi hanya ada lilin aroma yang menyala sebagai satu-satunya penerangan.

Alunan musik yang langsung menyatu dengan mood nya, ditambah suasana kamar mandi yang akan memanjakannya. Sani mulai memasuki bath tub dan berendam untuk beberapa menit saja. Itu rencananya, tapi kenyataannya dia terlalu nyaman dan sampai tertidur lagi.

Rumahnya yang sangat mewah dengan 3 lantai yang luas, Sani sepertinya sudah terbiasa meskipun kadang-kadang dia harus sendirian tinggal di rumah.

Tok...tok...

Sebuah suara yang mulai mengusik, suara ketukan pintu dari arah luar. Samar terdengar ke telinga tapi Sani mengabaikannya, pikirnya mungkin hanya pembantu rumah yang akan menyuruhnya makan di bawah.

Tok...tok...tok...

Beberapa saat suara itu kembali terdengar dan karena terlalu nyaring membuat Sani sangat kesal.

"Ia Bibi tunggu saja!" Teriak Sani dari arah dalam.

Sani tidak mendengar sebuah jawaban.

Tok...tok...tok...

Lagi-lagi suara itu terdengar menyusul.

Sani langsung bangun dan mulai kesal, apakah Bibi tidak bisa sabar?

Beberapa saat suara itu menghilang. Awalnya Sani akan bangun tapi karena suara itu tidak terdengar lagi dia kembali memutuskan untuk melanjutkan rutinitasnya. Biarkan saja Bibi pembantunya menunggu, Bibi harus sabar.

Kegiatan mandi sudah selesai, Sani sedikit terkejut ternyata dia menghabiskan waktu 1 jam lamanya untuk mandi.

Hp di atas meja kembali bergetar lagi menunjukkan sebuah panggilan masuk dan mengalihkan perhatiannya. Sani menebak Ayahnya mungkin yang menelpon. Rasanya semakin malas saja setiap kali Sani menerima panggilan dari Ayahnya. Tidak lama Hp nya kembali diam, lalu kemudian bergetar lagi menandakan ada chat WA masuk. Sani sedikit penasaran, dia berjalan mengambil Hp nya.

"Sani Bibi meninggal di pasar, Ayah dapat kabar dari supir katanya ada seseorang yang menabrak Bibi."

Seperti di sambar petir di siang bolong. Sani mengulangi lagi chat yang ia baca karena tidak percaya. Rasanya tidak mungkin jika Ayahnya berbohong. Lantas tadi siapa? Pikirnya yang langsung teringat kejadian di kamar mandi. Di rumahnya ini hanya ada dirinya sendiri dan Bibi, jika Bibi sudah pergi ke pasar lalu yang mengetuk pintu kamar mandi siapa? Sani terperanjat kaget bukan main, rasanya jantungnya langsung berhenti seketika. Sani kembali memperhatikan ke arah kamar mandi, saat itu perasaannya mulai terjaga ada rasa takut yang membuat dia terus memperhatikan seisi kamar. Tapi tidak ada apapun yang aneh selain perasaannya saja.

Tanpa menunggu waktu Sani langsung berlari meninggalkan kamar menuju pintu dan menuruni tangga dengan terburu-buru. Dia lupa hanya memakai handuk kimono dan rambut basah yang belum disisir.

Dituruninya setiap anak tangga dengan jantung yang terus semakin kencang berdegup.

Tidak ada suara lain di rumah itu, yang terdengar hanya langkah dari sendal yang dia pakai ketika menyentuh lantai.

Sani langsung menghentikan langkahnya sekaligus hingga membuatnya hampir terjatuh karena tubuhnya yang tidak seimbang.

Ada sesuatu yang melewati dinding di dekat pintu keluar.

Sani tidak lagi berlari dia kali ini berjalan dengan sangat hati-hati. Rasanya sesuatu yang menyeramkan seperti di film horror yang sering dia tonton akan terjadi. Sani tahu jika di rumahnya kini hanya ada dia sendirian tidak ada siapapun lagi.

Matanya terus mengawasi ke bagian dinding yang ada di samping pintu. Rasanya sudah tidak tahan lagi tapi yang bisa dilakukannya hanya keluar dari rumah. Tidak ada cara lain.

Tak terasa tangannya yang mulai gemetar menyentuh gagang pintu. Rasanya satu detik berlalu seperti satu menit lamanya, Sani tidak bisa membayangkan apapun yang lebih menakutkan sudah terjadi dengannya. Dia tidak ingin mendeskripsikan apapun yang sedang terjadi, Sani menolak semua pikiran itu. Dengan menutup mata Sani terus mengumpulkan keberanian untuk menggerakkan gagang pintu hingga akhirnya terbuka. Sangat beruntung karena Bibi tidak menguncinya. Tanpa basa-basi dia langsung pergi berlari menuju grasi mobil yang terparkir di belakang halaman.

Sani terdiam lagi mengingat mobilnya itu terparkir di grasi luas yang ada di belakang halaman rumah, selain posisinya yang jauh dan ruangan itu sangat gelap. Dia tidak punya lagi keberanian untuk pergi ke sana.

Terpopuler

Comments

Kaisar Tampan

Kaisar Tampan

Merinding tor, semangat ya

2022-07-06

1

Peri_Atri

Peri_Atri

Salam hangat dari "Dikira Janda sama si Duda" thor

2022-05-12

2

lihat semua
Episodes
1 Kejadian aneh
2 Mama simpanan
3 Ayah yang salah
4 Flashback Sani
5 Ira
6 Nenek Andre
7 Masalalu Andre
8 Sani?
9 Insiden Ira
10 insiden fatal
11 Sosok Perempuan berambut panjang
12 Sosok hitam di hutan
13 Terjebak di dalam hutan
14 Tumbal Setan perempuan
15 Ruqyah
16 Teka-teki
17 Datang kembali
18 Sani tidak gila
19 Insiden di depan Rsj
20 Gadis baik hati
21 Teror
22 Rahasia Anis
23 Rahasia Anis 2
24 Rahasia Anis 3
25 RSJ cempaka raya
26 Cerita tentang RSJ cempaka
27 Keributan
28 Kabar duka
29 Kecemasan
30 Target 1
31 Tri dan Pak Tarman
32 Tentang Anis
33 Awal tragedi.
34 Fakta terungkap
35 Salah tingkah
36 Pergi berkunjung
37 Kesempatan
38 Sani sudah sadar
39 Saksi
40 Nenek sepuh di bus
41 Harapan Andre
42 Kabar tak pasti
43 Kabar Sani
44 Ternyata?
45 rencana
46 Pintu lain di rumah sakit
47 Niat baik Pak Doni
48 Pencarian bukti
49 keputusan supir
50 Jin penjaga / Jin pemangsa di dalam kalung
51 Telpon dari polisi
52 Fakta nenek sepuh
53 Kejadian lagi.
54 Sebenarnya siapa Pak Tarman?
55 Ingatan Sri
56 Rencana penggerebekan.
57 Terbongkar
58 Pelarian Pak Tarman
59 Pelarian Pak Tarman
60 Tak disangka
61 Gugup
62 Di kantor polisi
63 Rencana batal
64 Pergi menemui Nenek
65 Tri yang pingsan
66 Pergi ke rumah Pak Rais
67 Perjalanan ke rumah sakit
68 Bagaimana Jadinya?
69 Kemunculannya lagi
70 Penglihatan Andre
71 Orang di luar
72 Keanehan
73 Setan perempuan.
74 Di rumah tetangga Pak Dean
75 Pengganggu di rumah Bu Ratih.
76 berulah lagi
77 Mimpi
78 Kabar buruk
79 Hantu di dalam mobil.
80 Kematian Tri
81 Pertemuan terakhir
82 Kesaksian Andre di hadapan Polisi
83 Akhirnya semua tersampaikan
84 Rencana pulang.
85 Akhirnya
86 Andre berpamitan
87 Kabar tak diduga
88 Bayangan trauma
89 Kepulangan Sani
90 Penguntit
91 Kenapa Sani?
92 Penglihatan Bu Ratih
93 Sosok perempuan dan Bu Ratih
94 Pengakuan Bu Ratih
95 Teka-teki sosok perempuan
96 Bu Ratih dan cerita Pak Ustadz
97 Pertemuan Sani dan Ayah
98 Pertemuan Andre dengan masalalunya
99 Akhirnya Sani pulang
100 Pamit
101 Sifat asli Sani
102 Andre asisten Sani
103 Teka-teki rumah Sani
104 Misteri rumah Sani
105 Ayah Sani pulang
106 Rahasia pintu lain di rumah Sani
107 Larangan Ayah
108 Tulisan di tembok rumah
109 Keakraban Bapak Penjaga Rumah
110 Mimpi buruk. Ada apa dengan Pak Dean?
111 Pergi dengan Sani
112 Berita Pak Dean
113 Sosok Almarhum Ibu
114 Kenyataan pahit
115 pertemuan Andre dengan seseorang
116 Kecemasan
117 Bapak penjaga rumah
118 Rahasia turun temurun Andre
119 Pilihan untuk Andre
120 Pengganggu Malam hari
121 Keadaan semula
122 Alasan dan rahasia Pak Arman
123 Fakta yang tidak diharapkan
124 ada apa dengan orang-orang?
125 Bisnis kotor
126 Rasa penasaran Sani
127 Pencarian Sani
128 Bagaimana dengan Sani?
129 Permohonan Pak Arman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Kejadian aneh
2
Mama simpanan
3
Ayah yang salah
4
Flashback Sani
5
Ira
6
Nenek Andre
7
Masalalu Andre
8
Sani?
9
Insiden Ira
10
insiden fatal
11
Sosok Perempuan berambut panjang
12
Sosok hitam di hutan
13
Terjebak di dalam hutan
14
Tumbal Setan perempuan
15
Ruqyah
16
Teka-teki
17
Datang kembali
18
Sani tidak gila
19
Insiden di depan Rsj
20
Gadis baik hati
21
Teror
22
Rahasia Anis
23
Rahasia Anis 2
24
Rahasia Anis 3
25
RSJ cempaka raya
26
Cerita tentang RSJ cempaka
27
Keributan
28
Kabar duka
29
Kecemasan
30
Target 1
31
Tri dan Pak Tarman
32
Tentang Anis
33
Awal tragedi.
34
Fakta terungkap
35
Salah tingkah
36
Pergi berkunjung
37
Kesempatan
38
Sani sudah sadar
39
Saksi
40
Nenek sepuh di bus
41
Harapan Andre
42
Kabar tak pasti
43
Kabar Sani
44
Ternyata?
45
rencana
46
Pintu lain di rumah sakit
47
Niat baik Pak Doni
48
Pencarian bukti
49
keputusan supir
50
Jin penjaga / Jin pemangsa di dalam kalung
51
Telpon dari polisi
52
Fakta nenek sepuh
53
Kejadian lagi.
54
Sebenarnya siapa Pak Tarman?
55
Ingatan Sri
56
Rencana penggerebekan.
57
Terbongkar
58
Pelarian Pak Tarman
59
Pelarian Pak Tarman
60
Tak disangka
61
Gugup
62
Di kantor polisi
63
Rencana batal
64
Pergi menemui Nenek
65
Tri yang pingsan
66
Pergi ke rumah Pak Rais
67
Perjalanan ke rumah sakit
68
Bagaimana Jadinya?
69
Kemunculannya lagi
70
Penglihatan Andre
71
Orang di luar
72
Keanehan
73
Setan perempuan.
74
Di rumah tetangga Pak Dean
75
Pengganggu di rumah Bu Ratih.
76
berulah lagi
77
Mimpi
78
Kabar buruk
79
Hantu di dalam mobil.
80
Kematian Tri
81
Pertemuan terakhir
82
Kesaksian Andre di hadapan Polisi
83
Akhirnya semua tersampaikan
84
Rencana pulang.
85
Akhirnya
86
Andre berpamitan
87
Kabar tak diduga
88
Bayangan trauma
89
Kepulangan Sani
90
Penguntit
91
Kenapa Sani?
92
Penglihatan Bu Ratih
93
Sosok perempuan dan Bu Ratih
94
Pengakuan Bu Ratih
95
Teka-teki sosok perempuan
96
Bu Ratih dan cerita Pak Ustadz
97
Pertemuan Sani dan Ayah
98
Pertemuan Andre dengan masalalunya
99
Akhirnya Sani pulang
100
Pamit
101
Sifat asli Sani
102
Andre asisten Sani
103
Teka-teki rumah Sani
104
Misteri rumah Sani
105
Ayah Sani pulang
106
Rahasia pintu lain di rumah Sani
107
Larangan Ayah
108
Tulisan di tembok rumah
109
Keakraban Bapak Penjaga Rumah
110
Mimpi buruk. Ada apa dengan Pak Dean?
111
Pergi dengan Sani
112
Berita Pak Dean
113
Sosok Almarhum Ibu
114
Kenyataan pahit
115
pertemuan Andre dengan seseorang
116
Kecemasan
117
Bapak penjaga rumah
118
Rahasia turun temurun Andre
119
Pilihan untuk Andre
120
Pengganggu Malam hari
121
Keadaan semula
122
Alasan dan rahasia Pak Arman
123
Fakta yang tidak diharapkan
124
ada apa dengan orang-orang?
125
Bisnis kotor
126
Rasa penasaran Sani
127
Pencarian Sani
128
Bagaimana dengan Sani?
129
Permohonan Pak Arman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!