Aku Pinjam Dia
Siang yang cerah di sebuah kampus swasta terkenal di fakultas ekonomi, para mahasiswa nampak berkumpul didepan sebuah layar besar yang menampilkan nilai ujian akhir semester mereka. wajah ceria sedih dan kaget terpampang jelas siang itu, namun ada satu mahasiswa yang dengan wajah datar melihat layar itu lalu segera meninggalkannya. Tidak beberapa lama, mahasiswa itu dirangkul oleh 2 orang lainnya
"Jester!! juara satu lagi" ucap Luke tersenyum menatap Jester disampingnya
"IPK sempurna lagi seperti biasa, kamu tidak bosan jadi nomer satu?" sindir Harry temannya yang lain
"Haah... itu mudah, aku bahkan mengikuti ujian ini dengan mata tertutup" Jester katakan itu dengan nada sombongnya
"Huuu... dasar kutu buku" Timpal kedua temannya yang terlihat kesal, sembari berjalan menuju taman fakultas dan duduk beristirahat disalah satu kursi taman
"Liburan semester kalian mau kemana?" Tanya Luke sembari meletakkan tasnya di meja taman
"Seperti biasa, aku harus kencan dengan pacarku Anna. Aku tidak tahu dengan kalian para jomblo" ucap Harry dengan nada sindiran
"Enak aja!! aku juga ada kencan, jangan samakan aku dengan si jomblo abadi ini" Luke menjawab sindiran Harry
"Bodo amat, aku sibuk untuk menatap semester tiga" sahut Jester sembari menatap langit cerah siang itu
"Dia sepertinya sedang menangis dalam hati" Luke berbisik pada Harry namun suaranya dapat didengar oleh Jester
"Jangan keras keras, nanti kamu dikutuk juga olehnya" Bisik Harry menyahut bisikan Luke dengan suara yang lumayan keras juga, mereka berdua sengaja untuk menyindir Jester
"Sial!! aku dengar bodoh!" teriak Jester sambil melempar sebuah buku kearah mereka berdua, lemparan itu ditangkap oleh Luke
"Lagian kamu ini kan kaya raya, papa mu juga yang membiayai kami kuliah disini" Harry heran dengan nasib sahabatnya satu ini, Harry merasa bahwa Jester tidak memiliki hal yang kurang untuk mendekati wanita.
"Tampangmu juga gak jelek jelek amat, tapi sejak SMP kamu gak pernah berpacaran" Luke menimpali keheranan Harry, mereka berdua nampak asyik mengejek Jester namun perhatian Jester saat itu tertuju pada seorang wanita yang kebetulan melewati mereka bersama teman temannya
"Camilla hah? sudahlah lupakan gadis itu" celetuk Luke melihat arah tatapan mata Jester
"Lagian apa sih mau Camilla? dia kan menggantungmu" Timpal Harry, mereka berdua terlihat tidak senang jika sahabatnya dekat dengan wanita itu
"Tidak, bukan seperti itu. Dia itu menginginkan aku fokus pada kuliahku karena dia tahu aku anak tunggal pewaris jaringan hotel Gates Corp." dengan nada sangat yakin Jester menjelaskan kepada keduanya
"Ternyata selain Jomblo abadi dia juga bodoh" Bisik Luke kepada Harry namun suaranya tetap keras
"Dia hanya pintar akademik, tapi urusan percintaan dia bodoh" sahut Harry sambil dan kemudian keduanya tertawa bersamaan
"Cukup!! Menjauh lah dariku jika ingin menggosip tentangku!! dasar kalian teman bodoh!!!" Jester kembali melempar sebuah buku kepada mereka sambil berteriak kesal, Jester beranjak meninggalkan kedua temannya untuk ke parkiran kampus namun kedua temannya terus mengikuti Jester di belakangnya.
"Mau apa kalian mengikuti ku bodoh?" kesal Jester sembari berbalik dan membentak keduanya
"Heeii kami berangkat bersama mu dan tentu pulang bersamamu juga kan? tega sekali mau meninggalkan kami disini" Luke terlihat kesal melihat Jester akan meninggalkannya, ketiganya kemudian terlibat pertengkaran kecil dan saling ejek sepanjang perjalanan menuju parkiran kampus.
Begitulah keseharian mereka bertiga, banyak mahasiswa lain yang menyebut mereka sebagai three musketeers. Tiga sahabat yang tidak dapat terpisahkan, walau sering bertengkar tapi mereka adalah sahabat yang saling mendukung satu sama lain. Selagi mereka berjalan sambil bercanda tidak sengaja Jester menabrak Camilla hingga terjatuh
"Aaaw..." rintih Camilla yang terjatuh, Jester terkejut dan berusaha menarik lengan Camilla
"Eee.... maaf.... Maaf Camilla" Sambil berusaha menolong Camilla yang terjatuh, namun mata Jester malah tertuju pada rok yang tersingkap sehingga paha putih Camilla pun terlihat jelas
"Matamu melihat kemana?" tanya Camilla sembari berusaha menutupi pahanya
"Aaah iya iya maaf... aku tidak bermaksud..." Jester salah tingkah saat itu
"Tidak apa si nomor satu, selamat ya juara satu lagi" dengan senyuman manis Camilla mengatakan itu
"OOh iya iya.. aku juara satu ya, aku juga tidak sangka... eeem Camilla anu eeee..." Jester terbata bata ingin mengatakan sesuatu
"heem? iya apa?" tanya Camilla dengan wajah penasaran
"Eeeh ya kamu tahu kan liburan... semester telah selesai... tentang rencanamu..." kalimat Jester benar benar tidak beraturan karena terlalu panik saat berhadapan dengan Camilla
"Iyaa tentang rencana liburan semesterku kan?" Tanya Camilla
"Camilla!! ayo kita pulang" Teman wanita Camilla memanggilnya
"Oooh iya, aku segera datang!! kamu ingin bicara apa Jester?" tanya Camilla lagi kepada Jester
"Tidak ada..." dengan wajah penuh penyesalan
"Ooh baiklah, sampai jumpa setelah liburan semester" Camilla meninggalkan Jester sambil melambaikan tangan dan penuh dengan senyuman, Jester pun melambaikan tangannya tanpa semangat melepaskan kepergian Camilla
"Tidak ada harapan, si jomblo abadi ini tidak memiliki harapan" bisik Luke pada Harry yang tepat berada dibelakang Jester
"Dasar perjaka, kutukan itu terlalu kuat memang" Timpal Harry dengan wajah kasihan menatap Jester
"Diam kalian dasar bodoh!! aku ini gugup!!" Jester meninggalkan mereka berdua dengan perasaan marah pada diri sendiri, mereka bertiga berjalan menuju mobil Jester yang terparkir di parkiran kampus dan sebelum mereka memasuki mobil itu tiba tiba Luke memegang pundak Jester, Jester berbalik menatap Luke dengan wajah heran.
"Camilla memang gadis yang cantik, kulitnya putih, wajah yang mempesona, bentuk tubuh yang bagus dan sifat ceria yang memberikan semangat. Namun kamu harus ingat bahwa kamu sudah pernah di tolaknya di awal semester" Luke mengatakan itu dengan wajah yang serius sambil terus menggenggam pundak Jester
"Luke kamu.... menggenggam pundak ku erat cuma untuk berbicara itu?" Jester heran dengan Luke
"Seperti mobil BMW mu ini, meski dia terlihat cantik jika kamu tidak memiliki uang untuk membelinya kamu hanya dapat memandanginya di showroom. Kamu harus memiliki modal yang cukup untuk membawa pulang BMW ini, sama dengan kasus mu dengan Camilla. kamu harus sadar modalmu tidak cukup" dengan nada bijak Luke menjelaskan, Jester dan Luke terdiam beberapa saat saling bertatapan.
Untuk pertama kalinya mereka melakukan percakapan dengan sangat serius tidak sepeti biasanya yang penuh dengan guyonan dan kekonyolan tingkah mereka bertiga. Jester tahu betul apa yang dibicarakan oleh Luke dan membuat Jester terdiam memikirkan baik - baik perkataan Luke, namun mendadak terdengar suara deru mobil yang tidak asing mendekat lalu menabrak bumper mobil Jester lumayan keras sampai menghancurkan lampu dan bumper depan mobil BMW 440i miliknya.
"Waaaa!!! apa apaan ini?!!" teriak Jester histeris sambil memegang kepalanya, mobil kesayangannya harus hancur tertabrak oleh mobil yang tiba - tiba muncul.
Sebuah Mercedes Benz S600 berwarna hitam menabrak BMW 440i milik Jester, terlihat pria paruh baya keluar dari S600 dengan tuxedo dan kacamata hitamnya sambil membawa sebuah tongkat baseball memandangi Three Musketeers. Pria dengan otot kekar dan terlihat seperti kepala mafia itu lalu melepaskan kacamata hitamnya dan memandang ketiganya dengan tatapan seperti ingin membunuhnya, Ketiga sahabat itu nampak panik saat bertatapan mata dengan pria paruh baya itu.
"Kalian...." ucap pria paruh baya itu sambil mengacungkan tongkat baseball kearah ketiganya, Nampak jelas wajah ketakutan ketiganya
"Kalian... Penyuka sesama jenis!!!" teriak pria paruh baya itu dengan suara lantang, kejadian itu membuat ketiganya shock, seketika keributan itu menjadi bahan tontonan seisi kampus. Selain karena tabrakan itu, suara lantang dari pria paruh baya itu membuat seisi kampus berkumpul di area parkir
"Papa!!! apa yang kamu lakukan?!!" Teriak Jester panik karena menjadi bahan tontonan seisi kampus
"Hentikan perbuatan menyimpang kalian atau aku akan membunuh kalian disini sekarang juga!!" Ancam pria paruh baya itu yang ternyata adalah ayah dari Jester. Jester, Luke dan Harry masih menahan malunya namun berusaha agar tetap tenang.
"Tuan Will ada apa ini? kenapa aku jadi terlibat kejadian memalukan ini?!" Tanya Luke yang bingung harus berbuat apa ditengah kejadian memalukan itu.
"Ibuuu jemput aku tolong...." ucap Harry dengan nada ketakutan dan perasaan malu
"Sudahi sandiwara persahabatan kalian, aku sudah dengar rumor tentang anakku Jester" ucap William menjelaskan atas tindakannya hari ini
"Rumor?!" ketiganya kompak mengatakan hal yang sama
"Rumor bahwa anakku menyukai sesama jenis dan kalian lah kekasihnya!!!" William berteriak dan memukul kap mobil Jester dengan pemukul baseball nya, teriakan itu kembali menyulut keributan mahasiswa dan mahasiswi yang berkumpul ditempat itu.
"Apa yang papa katakan?!! dasar papa bodoh!!! aku ini normal!!!" Jester terlihat marah dan membentak William
"Kamu yang bodoh dasar anak bodoh!!" William membalas ejekan Jester, terjadi saling ejek antara ayah dan anak yang sangat seru.
"Kita tinggalkan saja urusan keluarga ini" bisik Luke kepada Harry, Harry menatap Luke dengan tatapan serius
"Kabuurr!!" teriak Harry sambil berlari pergi, Luke yang kaget Harry kabur duluan lalu memutuskan untuk lari juga tanpa sepatah katapun.
"Wooiii!!! bantuin aku bodoh!! jangan kabur!! Arrrhhhgg!" teriak Jester sambil melihat kedua sahabatnya kabur
"Sudahlah Jester... aku malu menjadi papa mu, jangan panggil aku papa lagi. Ciao" dengan santainya William hendak meninggalkan Jester, seperti tidak membuat keributan sebelumnya
"Papa yang membuat keributan dan papa juga yang malu? Aku yang malu memiliki papa sepertimu!!" sambil menunjuk nunjuk William Jester katakan itu, William menghentikan langkahnya dan kembali menatap Jester.
"Setidaknya papa sudah mencapai kesuksesan dalam bidang karir dan mendapatkan istri secantik mama mu, Sedangkan kamu? dasar anak penyuka sesama jenis" William terlihat akan memasuki mobilnya yang bagian depannya rusak parah karena tabrakan dengan mobil Jester
"Aku tidak kelainan!! aku punya pacar" dengan penuh keyakinan Jester mengatakan itu, perkataan Jester membuat William menunda untuk masuk kedalam mobil.
"Ooh iya? buktikan anak penyuka sesama jenis?!" dengan tatapan sinis William mengatakannya
Terlihat seorang mahasiswi berjalan sambil memperhatikan handphone nya seperti tidak peduli dengan keadaan sekitar melewati William dan menuju kearah Jester, tiba tiba Jester menarik tangan mahasiswi itu dan merangkulnya secara tiba tiba. Dengan wajah penuh kemenangan Jester menatap William, William terlihat terkejut saat itu.
"Dia! Dia pacarku!" dengan lantang Jester mengatakannya
"aaaa?? Apa???" Mahasiswi itu terkejut sambil menatap mata Jester yang berada disampingnya, William pun terdiam dengan wajah tidak percaya
"Benarkah? berbalik lah aku ingin melihat wajahmu wahai pacar anakku" dengan nada antusias dan sedikit memiliki harapan bahwa anaknya tidak memiliki kelainan seksual William mengatakannya. Mahasiswi itu berbalik badan dan menatap wajah William dengan wajah yang bingung.
"Siall!!! kamu cantik!!!" ucap William dengan teriakan saat melihat wajah mahasiswi itu, Jester terlihat menunjukkan wajah sombong dan meyakinkan didepan ayahnya.
"Siapa? siapa nama pacarmu ini wahai anakku yang bodoh" tanya William kepada Jester, Jester dengan wajah kebingungan menatap ke Mahasiswi itu
"Siapa? sial!! aku bahkan tidak mengenalnya!! siapa wanita ini?!! Tuhan tolong aku!!" dalam hati Jester bertanya dan memohon akan ada keajaiban, Jester dan mahasiswi itu saling tatap mata sejenak dan kemudian mahasiswi itu dengan senyuman manis kembali menatap William.
"Selamat siang, Aku Naomi. senang bertemu dengan anda" ucap Naomi dengan nada lembut dan tenang
"Aarrrrhhh terima kasih!!! kamu benar benar seperti dewi penolong" dalam pikiran Jester mengucapkannya dan menangis terharu atas kebaikan orang asing yang dirangkulnya itu. William mendekati Jester dan memukul pipinya secara tiba - tiba sampai Jester terjatuh di tanah, Naomi terkejut melihat pria itu memukul wajahnya.
"Apa apaan ini papa bodoh?!" Teriak Jester, Naomi masih shock namun William menatap Jester dengan amarah
"Aku malu!!! aku malu mempunyai anak bodoh sepertimu!! mengapa kamu tidak mengenalkannya sejak pertama kali kalian berpacaran?! sungguh tidak sopan!!" bentak William menjelaskan tindakannya, Naomi terkejut setengah mati dengan perkataan William
"Haaah Pac..." Naomi berteriak namun Jester menutup mulut Naomi dengan kedua tangannya secepat mungkin
"Aku berencana mengenalkannya pada kalian malam ini saat acara ulang tahun pernikahan, haha" Ucap Jester sambil tertawa untuk menutupi kepanikan hingga berkeringat, Naomi menatap Jester penuh amarah.
"Terlalu lama!! aku akan segera membawanya" William menggandeng Naomi menuju mobil S600 di kursi penumpang depan dan mempersilahkan untuk masuk.
"Heeiiii..." Naomi memanggil Jester sebelum masuk, Jester menatap Naomi lalu tiba tiba Naomi mendaratkan salah satu sepatunya kearah Jester dan mengenai kepalanya. Jester terlihat kesakitan
"Maaf... tolong bawakan sepatu itu ya, PACAR!" dengan nada yang seram dan mata yang melotot Naomi mengatakannya pada Jester
"Hahaha, Bagus. Itu yang aku harapkan dari menantuku! hei kau anak bodoh, segera susul kami. Pacar cantikmu ini tidak pantas berada di mobil yang rusak seperti itu" William mengucapkannya sambil meninggalkan Jester disana, mahasiswa mahasiswi disana juga nampak mulai saling berbisik
"Sial... Sialll... Siallll!!! kan papa yang merusak mobilku hingga seperti ini!!!! dasar papa bodoh!!!!" marah malu panik menjadi satu didalam tubuh Jester saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Sleepyhead
/Facepalm/ Luke Harry disturbing, Kek binatang ngengat ngieng ngieng molo
2024-09-28
0
Sleepyhead
Hello there
2024-09-28
0
Athaya
Mampir ya Thor 🤗🤗 awal yang lucu🤣🤣
2022-06-05
2