Kontrak

Di sore hari menjelang senja, perjalanan pulang keluarga Scott yang menegangkan dengan sedikit keheningan dan ketidaknyamanan dialami oleh Naomi didalam mobilnya, bagaimana tidak... Naomi merasa ibunya mencurigai sesuatu yang janggal atas hubungannya dengan Jester. Naomi yang hanya bisa tertunduk sepanjang perjalanan seakan bisa membaca situasi yang akan terjadi dalam perjalanan mereka pulang dari pesta keluarga Gates.

"Ayah tidak tahu kamu berpacaran dengan putra keluarga Gates, bagaimana itu bisa terjadi?" seketika suara Evans memecah keheningan dan mengagetkan Naomi

"Aah Eeh iya ayah, itu terjadi... begitu saja" dengan nada terbata namun lembut Naomi menjawab pertanyaan Evans

"Selama ini ayah sangat khawatir dengan masa depanmu, kamu tidak pernah terlihat dekat dengan seorang pria. Tapi ayah senang kamu berpacaran dengan putra sahabat ayah sendiri" nada senang terdengar jelas dari perkataan Evans, Naomi hanya tersenyum sedangkan Naoko terdiam memandangi wajah Naomi

"Benarkah Jester Gates pacarmu, Naomi?" pertanyaan dari Naoko ini yang Naomi khawatirkan

Naomi terlihat terkejut sambil memandangi wajah Naoko, sebuah pertanyaan sederhana dengan sedikit menekan sudah membuat Naomi seperti berada di ujung jurang. Naomi kembali menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan mata Naoko.

"Apa maksudmu Naoko? bukankah jelas tadi Naomi dibawa langsung oleh Will? jika bukan seorang pacar, lalu apa hubungan mereka? hahaha" Evans menimpali dengan nada bahagia dan tanpa rasa curiga sedikit pun

"Kamu benar Evans san, sepertinya ini adalah hal yang sangat membahagiakanmu" jawab Naoko sambil terus memandangi Naomi, sedangkan Naomi hanya bisa terus tertunduk. Pandangan Naoko pada Naomi benar benar menyiratkan kecurigaannya, tapi dia berusaha menutupinya dari Evans.

Di pelataran sebuah rumah yang megah, nampak seorang asisten dengan membawa kursi roda bersiap menyambut Evans. Keluarga Scott memang keluarga yang kaya raya, tak heran jika Evans mengkhawatirkan masa depan percintaan putri semata wayangnya.

Setelah mobil terparkir sempurna di carport mereka semua turun dari mobil, Naomi terkejut ketika secara tiba - tiba Naoko memegang lengannya dan membalikkan badan Naomi saat mereka mengikuti Evans dengan kursi rodanya yang sedang didorong oleh asisten untuk memasuki rumah.

"Ibu..." Ucap Naomi dengan nada takut, wajah ketakutan dan terkejutnya tergambar jelas saat itu dan menambah kecurigaan Naoko pada Naomi.

"Ibu tidak ingat pernah mengajarimu berbohong, Naomi... benarkah Jester Gates itu Pacarmu?" Naoko menatap tajam Naomi yang terlihat tertekan, Naomi hanya tertunduk ketakutan tanpa berkata apapun untuk menjawab pertanyaan Naoko. Naoko melepaskan tangannya dari lengan Naomi lalu meninggalkan Naomi

"Ibu kecewa padamu" dengan sedikit tekanan Naoko mengatakannya dan berjalan meninggalkan Naomi di pelataran rumah

"Iya..." gumam Naomi dengan nada yang pelan, meski tidak terdengar jelas namun Naoko menghentikan langkahnya tanpa berbalik menatap Naomi yang berada dibelakangnya.

"Iya... dia pacarku bu, tapi hubungan kami sedang tidak baik saat pertemuan tadi. Kami bertengkar kecil dan itu sebabnya kami canggung, aku bisa buktikan jika ibu memaksanya" ucap Naomi mempertegas jawabannya sembari berbalik menatap Naoko yang memunggunginya

"Evans san sangat senang dengan putra Will san, jangan kecewakan ayahmu dengan kebohongan" ucap Naoko lalu berjalan meninggalkan Naomi di pelataran rumah itu, untuk beberapa saat Naomi masih terlihat tidak dapat menggerakkan kakinya untuk masuk kedalam rumah

Pagi yang cerah keesokan harinya, liburan akhir semester sedang berlangsung dan para mahasiswa - mahasiswi tidak memiliki kegiatan yang berhubungan dengan kampus. Di rumah keluarga Gates terlihat Jester masih tidur nyenyak, dengan kaos dan boxer Jester terlihat sangat menikmati hari - hari menganggurnya. Masih seperti biasanya ketika libur semester tiba, si kutu buku itu selalu menghabiskan masa liburannya dengan tidur dan tidur tanpa kegiatan berarti lainnya.

"Smack Down!!!" William berteriak sembari berlari masuk kedalam kamar Jester lalu melompat dan menjatuhkan badannya kearah Jester yang masih tidur

"Buuuuuffffhhh!!!! apa lagi ini papa?!!" teriak Jester dengan rintih kesakitan, William beranjak dan berdiri disebelah kasur Jester dengan memamerkan otot - ototnya yang besar

"Bangun pemalas! ini memang liburan tapi bukan berarti kamu boleh bermalas malasan" ucap William penuh semangat, Jester dengan wajah kesal kemudian berdiri dan hendak menerkam papanya

"Uugh... dasar papa!! kenapa setiap pagi selalu seperti ini!!!" bentak Jester, dengan penuh semangat Jester dan William bergulat di kamar, saling kunci dan banting menjadi pemandangan Marry saat masuk kedalam kamar Jester

"Uuuuh~ hubungan papa dan anak ini memang selalu mesra..." celetuk Marrie dengan gemas, Marry tersenyum manis melihat kelakuan suami dan anaknya yang terkesan brutal ini

"Mama!!! suruh suami mu ini berhenti!!! aarrrgghh" teriak Jester saat tangan dan kaki nya di kunci oleh William sehingga dirinya sudah tidak dapat bergerak lagi

"Kamu lihat? Papa masih terlalu kuat bagi kamu, hahahaha" William melepaskan kuncian nya lalu berdiri dan kembali memamerkan otot - ototnya dengan bangga di hadapan Marry, Marry pun tertawa melihat pertarungan itu telah usai

"Dasar papa gila!! uughh" Jester masih berguling - guling kesakitan dilantai, namun Marrie dan William hanya melihat Jester yang kesakitan itu.

"Jess ada tamu yang mau bertemu denganmu, karena itu mama membangunkan mu" ucap Marrie lembut, Jester terlihat tidak antusias dan malah memunggungi Marry sambil duduk dilantai

"Suruh dia pulang, aku tidak ingin di ganggu saat ini" tegas Jester, William dan Marry tersenyum saat itu

"Tapi tamu mu sudah ada disini" ucap Marrie sambil menarik lengan Naomi ke sebelahnya memasuki kamar Jester, namun Jester masih memunggungi Marry dan Naomi tanpa sepatah katapun.

"Selamat pagi...." dengan wajah malu Naomi mengucapkan salam, Jester mengenali suara itu lalu berbalik untuk memastikan dugaannya.

"Waaa!! kenapa kamu bisa tahu rumahku?!" Jester terkejut namun tiba tiba kaki William menempel di pipi, William dengan wajah kesal menatap putranya itu

"Ya tentu saja karena dia pacarmu!! apa maksud dari pertanyaanmu itu?!" bentak William, Jester melirik William yang kakinya masih ada di pipinya dengan perasaan kesal dan malu.

"Baiklah, papa tidak akan mengganggu pergulatan kalian. Nikmati masa muda kalian!!" dengan tatapan dan senyum nakal William mengatakannya

William dan Marry meninggalkan Jester dan Naomi berdua dikamar, didalam kamar itu nampak Jester berdiri lalu merapihkan kamarnya yang berantakan karena kekacauan yang dilakukan oleh William. Naomi melihat Jester yang merapihkan kamarnya sembari berjalan menuju sebuah sofa dikamar itu lalu duduk dengan santainya.

"Maaf kamu harus melihat kelakuan brutal papaku" celetuk Jester yang menahan perasaan malunya karena memiliki keluarga yang terbilang unik, Naomi tersenyum sembari menatap langit - langit kamar Jester

"Hubungan Kalian sangat.... berbeda ya..." sedikit bergumam Naomi mengatakannya, Jester menoleh menatap Naomi dengan heran.

"Apa maksudnya?" tanya Jester, Naomi tersentak mendengar pertanyaan Jester

"Ooh tidak tidak... cuma kalian sangat... tidak tersekat" jawab Naomi lalu menunduk dan seperti tidak ingin meneruskan pembicaraan itu, Jester kembali merapihkan kamarnya

"Oooh ya mungkin... tapi kenapa kamu tahu rumahku?" tanya Jester dengan nada heran

"Kamu bodoh ya? siapa yang tidak tahu dimana rumah keluarga Gates" jawab Naomi sambil mencari sesuatu didalam sling bag nya.

Sementara itu Jester berjalan mendekati Naomi dengan kepala yang dipenuhi pikiran kotor "wanita, dikamar, berdua" kata kata itu memenuhi kepalanya sebelum akhirnya pikiran itu tiba - tiba terhenti karena Naomi menyodorkan sebuah kertas di depan Jester

"Apa ini?" tanya Jester sembari mengambil kertas yang disodorkan oleh Naomi

"Kontrak, aku bersedia bersandiwara denganmu tapi kamu harus menandatangani kontrak itu. setiap pelanggaran aku akan adukan kamu ke polisi" Ucap Naomi dengan ancaman, Jester memandang Naomi dengan wajah kesal lalu membaca kontrak itu.

Tidak beberapa lama Jester nampak bergemetar sambil memegangi kertas itu, seakan Jester membaca sesuatu yang menakutkan.

"Kenapa? aku bersedia jika kamu menandatangani itu, masalah bayaran jika menurutmu terlalu besar aku masih mau menegosiasikannya, selain bayaran aku..." Belum selesai Naomi menjelaskan Jester menggebrak meja dengan kontrak yang disodorkan

"Jangan bercanda.... Jangan bercanda!!" bentak Jester yang terlihat begitu marah dan penuh emosi, Naomi sampai terkejut saat Jester tiba - tiba membentaknya

"Haaa? apa maksudmu?" tanya Naomi yang sedikit ketakutan karena Jester tiba - tiba membentak

"Semua yang ada dalam kontrak ini hanya ada jenis - jenis pelecehan seksual!! tidak ada hal lain selain itu bahkan tentang bayaran yang baru saja kamu sebutkan, di larang mencium, dilarang menyentuh, dilarang pegang tangan, dilarang memandang ke area sensitif dan lain - lain lagi tentang pelecehan. Kamu pikir aku ini predator?!" dengan nada marah Jester mengatakan itu, Naomi berdiri sambil menunjuk wajah Jester

"Ini untuk melindungi ku! lagian kamu terlalu memiliki pikiran kotor, kamu harusnya malu karena aku tahu dalam pikiranmu tadi saat kita sedang berduaan dikamar ini!! tatapanmu itu membuatku merinding!!" bentak Naomi, Jester pun terdiam dan memandang Naomi dengan tatapan kesal.

"Lagian, ini cuma demi orangtuamu agar kamu tidak dianggap kelainan kan?!" tanya Naomi lalu kembali duduk di Sofa, Jester kembali menatap kertas itu dengan wajah kesal.

"Aarrh aku kesal, kontrak ini membuat aku terlihat seperti predator, tapi aku gak punya pilihan lain" kesal Jester yang terlihat pasrah, Naomi tersenyum menatap Jester.

"Bagus... nih tanda tangan" Naomi menyodorkan ballpoint, Jester mengambilnya dan kemudian menandatangani kontrak itu lalu keduanya berjabat tangan

"Senang berbisnis denganmu" ucap Naomi sambil tersenyum

"Aku juga" walaupun hatinya kesal namun Jester merasa lega mendapatkan pacar bohongan untuk sementara waktu sampai dirinya berhasil mendapatkan Camilla

"Waah pasangan muda - mudi ini sudah mau melakukan bisnis bersama ya... bahagianya" tiba tiba Marrie muncul masuk kedalam kamar Jester tanpa mengetok pintu lebih dahulu, Jester dan Naomi secara bersamaan menatap Marrie yang berjalan mendekati keduanya

"Waaa Mama!! kenapa tidak ketok pintu dulu?!" Jester kaget sembari menutupi meja tempat Jester menandatangani kontrak

"Aaah Nyonya Marrie..." ucap Naomi lalu dengan sigap mengambil kertas itu dan menaruh kembali kertas itu kedalam sling bag nya, Marrie berusaha melihat kertas yang Naomi pegang

"Kertas apa itu? boleh aku membacanya?" Tanya Marrie dengan senyum manis menatap keduanya, Jester dan Naomi semakin terlihat panik.

"Ahahaha tidak tidak... itu cuma sesuatu yang tidak penting" ucap Jester panik, Jester menatap Naomi yang berada di belakangnya dan memberikan kode kedipan mata agar mendukungnya

"Aah.. Eeh... benar Nyonya Marrie... ini tidak penting" Naomi menimpali sambil menatap Jester, namun Naomi bukan orang yang pandai berbohong. Wajahnya sangat terlihat dia sedang menutupi sesuatu

"Ooh iya!! Naomi, kamu ada urusan kan? terima kasih ya sudah mampir" masih dengan nada panik Jester mencoba mengalihkan pembicaraan, Jester memahami bahwa Naomi adalah pembohong yang buruk. Masih dengan kode kedipan mata Jester menatap Naomi sambil mengatakannya

"Ooh benar, aku pamit ya... dadah... Nyonya Marrie aku pamit" Naomi membungkukkan badannya memberi salam lalu berlari kecil melewati Marrie yang berdiri didepan pintu masuk, Marrie hanya terdiam menatap Naomi

"Aku akan mengantarkan ke depan Naomi" ucap Jester sembari mengejar Naomi.

Nampak Jester dan Naomi pergi dari kamar dengan wajah lega, namun senyum yang biasa Marrie tunjukkan mendadak hilang dan menatap pintu keluar kamar dengan tatapan penuh kecurigaan.

Jester dan Naomi berjalan berdua hingga didepan pelataran rumah keluarga Gates tanpa sepatah kata pun, disana Naomi tiba tiba terkejut. Naomi agak berlari mendekati carport seakan sedang mencari sesuatu, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Ada apa Naomi?" tanya Jester yang menyadari kebingungan Naomi

"Dimana mobil dan supirku?" tanya Naomi dengan nada kebingungan, Jester mulai menoleh kanan kiri mencari mobil dan supir Naomi namun di carport dan sekitaran halaman tidak ada tanda mobil Naomi berada diarea itu.

"Ooh kamu sama supir pribadi, mungkin dia sakit perut dan keburu cari kamar mandi. aku pesankan taksi ya" jawab Jester yang hendak kembali masuk kedalam rumah untuk mengambil handphone nya

Tapi tiba - tiba William berlari mendekat kearah Jester yang hendak masuk kedalam rumah dari arah carport, melewati Naomi yang sangat terkejut karena tiba - tiba pukulan William mendarat di perut Jester.

"Uuuoooogghhh!!!!" Jester berlutut sambil menahan rasa sakit, kepalanya perlahan membentur lantai dan posisi Jester berubah menjadi bersujud sambil memeluk perutnya.

"Tuan Will... apa ini?" Naomi nampak syok dan tidak percaya ada seorang ayah yang melakukan itu kepada anaknya tanpa alasan yang jelas, William menatap anaknya yang bersujud sambil memegangi perut dengan tatapan kesal.

"Anak bodoh... aku sudah mengusir supir Nona Naomi... Haah.." ucap William sambil melempar sebuah kunci mobil ke sebelah kepala Jester

"Gunakan Porsche papa dan bawalah Nona Naomi jalan - jalan, jangan tunjukkan wajahmu lagi didepan papa jika Nona Naomi tidak mendapatkan kesenangan di hari pertama liburan semester ini" tegas William lalu meninggalkan mereka dan masuk kedalam rumah sambil menutup pintu dengan sikap yang cool, tidak lama Naomi mendekati Jester lalu bersimpuh dan melihat keadaan Jester

"Heeiii... kamu masih hidup kan? itu pukulan yang keras loh" Naomi berkata dengan nada yang santai dan wajah tanpa dosa.

"Papa.... aku akan membalas mu...." ucap Jester dengan nada bergetar terlihat akan pingsan di pelataran rumah itu

Terlihat kasar dan aneh, yah begitulah perilaku William kepada putranya.Tapi dia adalah sosok ayah yang begitu penuh perhatian terhadap putranya. Hal seperti itu sudah menjadi makanan sehari hari bagi Jester dan papa nya dan menjadikan sebuah kekonyolan yang menghibur bagi Marrie Gates.

Terpopuler

Comments

Athaya

Athaya

Bapaknya serem ya🙄🙄😁😁

2022-06-06

2

The'an V M

The'an V M

ayah aneh,tapi cool..👍🏻👍🏻

2022-03-31

5

Eva Sri Wahyuni

Eva Sri Wahyuni

ekstrim banget pak, sampai di tonjok gitu wkwk

2022-03-13

2

lihat semua
Episodes
1 Orang Asing
2 Seorang Selebgram
3 Kontrak
4 Jadi, Siapa Dia?
5 Kecurigaan Naoko
6 Bakat Terpendam
7 Teman Baru
8 New Circle
9 Sebuah Pertanyaan
10 Hal Tidak Terduga
11 Dilema Jester
12 Sebuah Rasa
13 Pertemuan, Naomi dan Camilla
14 Labirin
15 Kecurigaan Selena
16 Rumah Baru
17 Hari Penuh Kejutan
18 Pesta Kecil
19 Apa Yang Terjadi?
20 Pinggiran Kota
21 Berteriaklah Naomi!!
22 Jester, Ada Apa Denganmu?
23 Awal Dari Kejutan Baru
24 Insting Grece
25 Serangan Camilla
26 Retakan, Naomi dan Selena
27 Rencana Camilla
28 Aku Lelah
29 Ungkapan Perasaan
30 Cemburu
31 Hari Yang Melelahkan
32 Jester Menghilang
33 Evans dan Masa Lalunya
34 Kebesaran Hati Naomi
35 Kunci Hati
36 Ciuman Pertama
37 Masa Lalu Naomi (1)
38 Masa Lalu Naomi (2)
39 Terbongkar
40 Jester dan Naomi Terpojok
41 Serangan Balik Naomi
42 Pembentukan Band Baru
43 Tamu
44 Make Over, Jester
45 Kencan Pertama, Jester dan Camilla
46 Redanya Api Cemburu
47 Liam Becca
48 Hati Yang Sudah Rapuh
49 Ikatan yang Masih Kuat
50 Terbukanya Segel Hati
51 Kenyataan Yang Menyakitkan
52 Kencan Yang Direncanakan
53 Tentang Sebelas Bulan Kedepan
54 Negosiasi
55 Sarah Arielle
56 Wanita Dibalik Telepon
57 Tak Lagi Sama
58 Dukungan dan Cinta
59 Tangisan Selena
60 Tersadar
61 Comfort Zone
62 Luka Lama Jester
63 Masa Lalu Jester
64 Kekhawatiran
65 Kehadiran Yang Tidak Diduga
66 Kotak Pandora
67 Analisa Luke dan Harry
68 Siasat Luke dan Harry
69 Langkah Pertama
70 Alasan
71 Kecewanya Jester
72 Sebuah Janji
73 Curiga Berlebihan
74 Aku Tidak Pantas
75 Hati Yang Sudah Damai
76 Ganjalan Di Hati
77 Untuk Kedua Kalinya
78 Janji Yang Telah Terucap
79 Rencana Awal Yang Berhasil
80 Ikatan Cinta
81 Normal Day
82 Terkubur
83 Kebencian Yang Memuncak
84 Pesta Ulang Tahun
85 Arti Kehadiran
86 Kamu Milikku!!
87 Sebuah Pengakuan
88 Terpuruk
89 Curahan Hati
90 Rencana Balas Dendam
91 Kedai Ice Cream
92 Luapan Isi Hati
93 Pemutusan Kontrak
94 Untuk Terakhir Kalinya
95 Aku Miliknya
96 Sikap Manis Jester
97 Semakin Mesra
98 Tiga Belas Hari
99 Komitmen Jester
100 Liburan
101 Bandara Charles de Gaulle
102 "My Last Dreams"
103 16 Jam Yang Lalu
104 Masih Adakah Harapan
105 Kasih Sayang Seorang Ayah
106 Lagu Terakhir
107 Bioskop Terbuka Paris
108 Janji Yang Kau Ingkari
109 Seorang Pria Sejati
110 Pulang
111 Malaikat Pelindung
112 Pesan Terakhir
113 Aku Yang Sebenarnya
114 Menepati Janji
115 Awal Dari Semuanya
116 Akhir Semester
117 Kediaman Arthur Gates
118 Arthur Gates
119 Persidangan
120 Tantangan Arthur
121 Arielle Yang Tersisa
122 Harapan Untuk Keluarga Gates
123 Seleksi Di Mulai
124 Hasil Ujian
125 Penolakan Sarah
126 Kekompakan Jester dan William
127 Pembelaan Seorang Ibu
128 Sosok Yang Dibutuhkan
129 Ujian Seleksi Kedua
130 Hasil Ujian Kedua
131 Masa Lalu "GAS"
132 Kemarahan Arthur
133 Sejarah GAS
134 Darah Gates
135 Satu Minggu Terpisah
136 Disaat Yang Bersamaan
137 Sisi Lain Arthur
138 Nasihat
139 Seminggu Berlalu
140 Intuisi
141 Tahap Selanjutnya
142 Magic Word
143 Pertemuan Pertama
144 Suasana Baru
145 Tahap Akhir
146 Kemenangan
147 Melepas Rindu
148 Wajah Baru
149 Lembaran Baru
150 Keraguan
151 Yang Sedang Berjalan
152 Breaking News
153 Kegaduhan
154 Dua Pilihan Sulit
155 Sentuhan Lembut
156 Pesan Terakhir
157 Jeritan Pilu
158 Jester Yang Aku Kenal
159 Menjadi Jester
160 Suara Tawa Ditengah Hujan
161 Masa Lalu Camilla (1)
162 Masa Lalu Camilla (2)
163 Memaafkan
164 Dukungan Penuh
165 Berhasilnya Rencana Jester
166 Kemelut Di Malam Yang Sama
167 Uluran Tangan
168 Kebaikan Tanpa Alasan
169 Pertemuan Yang Penuh Amarah
170 Terulang
171 Konferensi pers
172 Kegagalan
173 Pegawai Baru
174 Pelukan Hangat
175 Berilah Kesempatan
176 Coffee Shop Di Tengah Kota
177 Tengah Malam
178 Kejutan Di Pagi Hari
179 Hati Yang Berubah
180 Kedatangan Yang Ditunggu
181 Maaf Yang Ingin Disampaikan
182 Mengganti Formasi
183 Acara Di Mulai
184 Kebimbangan Jester
185 Bonsai Pertama
186 Sebuah Pesan Yang Dilanggar
187 Ketulusan
188 Kedatangan William dan Marrie
189 Pertanyaan Selena
190 Kampus
191 Sarah dan Selena
192 Dua Orang Gagal
193 Ketegasan Justin
194 Kepulangan Naomi
195 Luapan Kerinduan
196 Hanggar Nomor Dua Belas
197 Intuisi Seorang Sahabat
198 Tak Kuasa Untuk Menahan
199 Masa Lalu Naoko (1)
200 Masa Lalu Naoko (2)
201 Masa lalu Naoko (3)
202 Epilog
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Orang Asing
2
Seorang Selebgram
3
Kontrak
4
Jadi, Siapa Dia?
5
Kecurigaan Naoko
6
Bakat Terpendam
7
Teman Baru
8
New Circle
9
Sebuah Pertanyaan
10
Hal Tidak Terduga
11
Dilema Jester
12
Sebuah Rasa
13
Pertemuan, Naomi dan Camilla
14
Labirin
15
Kecurigaan Selena
16
Rumah Baru
17
Hari Penuh Kejutan
18
Pesta Kecil
19
Apa Yang Terjadi?
20
Pinggiran Kota
21
Berteriaklah Naomi!!
22
Jester, Ada Apa Denganmu?
23
Awal Dari Kejutan Baru
24
Insting Grece
25
Serangan Camilla
26
Retakan, Naomi dan Selena
27
Rencana Camilla
28
Aku Lelah
29
Ungkapan Perasaan
30
Cemburu
31
Hari Yang Melelahkan
32
Jester Menghilang
33
Evans dan Masa Lalunya
34
Kebesaran Hati Naomi
35
Kunci Hati
36
Ciuman Pertama
37
Masa Lalu Naomi (1)
38
Masa Lalu Naomi (2)
39
Terbongkar
40
Jester dan Naomi Terpojok
41
Serangan Balik Naomi
42
Pembentukan Band Baru
43
Tamu
44
Make Over, Jester
45
Kencan Pertama, Jester dan Camilla
46
Redanya Api Cemburu
47
Liam Becca
48
Hati Yang Sudah Rapuh
49
Ikatan yang Masih Kuat
50
Terbukanya Segel Hati
51
Kenyataan Yang Menyakitkan
52
Kencan Yang Direncanakan
53
Tentang Sebelas Bulan Kedepan
54
Negosiasi
55
Sarah Arielle
56
Wanita Dibalik Telepon
57
Tak Lagi Sama
58
Dukungan dan Cinta
59
Tangisan Selena
60
Tersadar
61
Comfort Zone
62
Luka Lama Jester
63
Masa Lalu Jester
64
Kekhawatiran
65
Kehadiran Yang Tidak Diduga
66
Kotak Pandora
67
Analisa Luke dan Harry
68
Siasat Luke dan Harry
69
Langkah Pertama
70
Alasan
71
Kecewanya Jester
72
Sebuah Janji
73
Curiga Berlebihan
74
Aku Tidak Pantas
75
Hati Yang Sudah Damai
76
Ganjalan Di Hati
77
Untuk Kedua Kalinya
78
Janji Yang Telah Terucap
79
Rencana Awal Yang Berhasil
80
Ikatan Cinta
81
Normal Day
82
Terkubur
83
Kebencian Yang Memuncak
84
Pesta Ulang Tahun
85
Arti Kehadiran
86
Kamu Milikku!!
87
Sebuah Pengakuan
88
Terpuruk
89
Curahan Hati
90
Rencana Balas Dendam
91
Kedai Ice Cream
92
Luapan Isi Hati
93
Pemutusan Kontrak
94
Untuk Terakhir Kalinya
95
Aku Miliknya
96
Sikap Manis Jester
97
Semakin Mesra
98
Tiga Belas Hari
99
Komitmen Jester
100
Liburan
101
Bandara Charles de Gaulle
102
"My Last Dreams"
103
16 Jam Yang Lalu
104
Masih Adakah Harapan
105
Kasih Sayang Seorang Ayah
106
Lagu Terakhir
107
Bioskop Terbuka Paris
108
Janji Yang Kau Ingkari
109
Seorang Pria Sejati
110
Pulang
111
Malaikat Pelindung
112
Pesan Terakhir
113
Aku Yang Sebenarnya
114
Menepati Janji
115
Awal Dari Semuanya
116
Akhir Semester
117
Kediaman Arthur Gates
118
Arthur Gates
119
Persidangan
120
Tantangan Arthur
121
Arielle Yang Tersisa
122
Harapan Untuk Keluarga Gates
123
Seleksi Di Mulai
124
Hasil Ujian
125
Penolakan Sarah
126
Kekompakan Jester dan William
127
Pembelaan Seorang Ibu
128
Sosok Yang Dibutuhkan
129
Ujian Seleksi Kedua
130
Hasil Ujian Kedua
131
Masa Lalu "GAS"
132
Kemarahan Arthur
133
Sejarah GAS
134
Darah Gates
135
Satu Minggu Terpisah
136
Disaat Yang Bersamaan
137
Sisi Lain Arthur
138
Nasihat
139
Seminggu Berlalu
140
Intuisi
141
Tahap Selanjutnya
142
Magic Word
143
Pertemuan Pertama
144
Suasana Baru
145
Tahap Akhir
146
Kemenangan
147
Melepas Rindu
148
Wajah Baru
149
Lembaran Baru
150
Keraguan
151
Yang Sedang Berjalan
152
Breaking News
153
Kegaduhan
154
Dua Pilihan Sulit
155
Sentuhan Lembut
156
Pesan Terakhir
157
Jeritan Pilu
158
Jester Yang Aku Kenal
159
Menjadi Jester
160
Suara Tawa Ditengah Hujan
161
Masa Lalu Camilla (1)
162
Masa Lalu Camilla (2)
163
Memaafkan
164
Dukungan Penuh
165
Berhasilnya Rencana Jester
166
Kemelut Di Malam Yang Sama
167
Uluran Tangan
168
Kebaikan Tanpa Alasan
169
Pertemuan Yang Penuh Amarah
170
Terulang
171
Konferensi pers
172
Kegagalan
173
Pegawai Baru
174
Pelukan Hangat
175
Berilah Kesempatan
176
Coffee Shop Di Tengah Kota
177
Tengah Malam
178
Kejutan Di Pagi Hari
179
Hati Yang Berubah
180
Kedatangan Yang Ditunggu
181
Maaf Yang Ingin Disampaikan
182
Mengganti Formasi
183
Acara Di Mulai
184
Kebimbangan Jester
185
Bonsai Pertama
186
Sebuah Pesan Yang Dilanggar
187
Ketulusan
188
Kedatangan William dan Marrie
189
Pertanyaan Selena
190
Kampus
191
Sarah dan Selena
192
Dua Orang Gagal
193
Ketegasan Justin
194
Kepulangan Naomi
195
Luapan Kerinduan
196
Hanggar Nomor Dua Belas
197
Intuisi Seorang Sahabat
198
Tak Kuasa Untuk Menahan
199
Masa Lalu Naoko (1)
200
Masa Lalu Naoko (2)
201
Masa lalu Naoko (3)
202
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!