PAPA?

Mobil yang membawa Melody masuk ke sebuah rumah mewah berpilar besar bak istana. Rumah siapa ini?

"Tuan Sam! Kami menemukan Nona Claudia!"

Samar-samar, Melody mendengar salah satu pria yangvtadi membawanya melapor pada seorang pria yang baru keluar dari dalam rumah bak istana tersebut.

"Menemukannya dimana?" Tanya pria yang tadi dipanggil Tuan Sam.

"Di terminal bus." Salah seorang dari mereka membuka pintu mobil dan Melody langsung mendelik pada pria bernama Sam tersebut.

"Sudah selesai berlibur, Nona?" Sapa Sam pada Melody.

"Aku bukan nonamu! Kalian semua siapa?" Tanya Melody galak.

Sam sedikit mengernyit sebelum kemudian pria itu bertanya pada beberapa orang yang tadi membawa pulang Melody.

"Nona Claudia baru saja mengalami kecelakaan? Atau kepalanya baru terbentur sesuatu?"

"Tidak! Tuan!"

"Lalu kenapa dia tidak mengenaliku?" Tanya Sam bingung. Yang ditanya malah garuk-garuk kepala dan bingung.

"Tuan Sam!" Seorang maid tergopoh-gopoh menghampiri Sam.

"Ada apa?"

"Tuan besar sudah bangun dan mencari anda," ujar maid tadi memberikan laporan.

"Aduh!" Sam menepuk keningnya sendiri dan kembali menghampiri Melody yang masih berada di dalam mobil.

"Kau mau apa?" Melody beringsut mundur hingaga menabrak pintu mobil saat Sam memaksanya keluar.

"Ikut aku sebentar!" Perintah Sam tegas.

"Aku tidak mau! Sudah kubilang aku bukan Nona Claudia! Aku Melody!" Cecar Melody yang kembali melotot tajam pada Sam.

"Baiklah, Melody! Bisakah kau turun sebentar dan membantuku?" Sam sedikit melunakkan nada bicaranya.

"Membantu apa memangnya?" Melody masih menatap awas pada Sam.

"Membantuku untuk berpura-pura menjadi Nona Claudia agar Tuan Harun sembuh dari shock-nya dan tak banyak pikiran!" Terang Sam pada Melody.

"Tapi aku bukan Nona Claudia! Kenapa kalian semua memanggilku Nona Claudia? Aku bahkan tidak tahu siapa itu Nona Claudia!" Cerocos Melody panjang lebar.

"Nona Claudia adalah Nona Muda di keluarga Setyawan, putri tunggal dari Tuan Harun Setyawan dan kebetulan wajahnya mirip sekali denganmu," jelas Sam panjang lebar.

"Mustahil! Aku tak pernah punya saudara kembar!" Melody masih tak percaya pada ucapan dan cerita Sam.

"Silahkan turun dulu dan aku akan menunjukkan foto Nona Claudia padamu!" Sam mempersilahkan dengan sopan.

"Apa kalian orang jahat?" Melody masih merasa ragu.

"Jika maksudmu orang jahat yang suka menyiksa dan membunuh orang, maaf! Kami bukan orang seperti itu!" Jawab Sam penuh kesungguhan.

"Mari, Nona Melody!" Sam mempersilahkan sekali lagi dengan sangat sopan.

Meskipun masih diliputi keraguan, Melody akhirnya turun dari mobil dan mengikuti Sam masuk ke dalam rumah mewah di hadapan mereka. Ini benar-benar kali pertama bagi Melody menginjakkan kakinya di dalam rumah mewah bak istana seperti ini.

Melody mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruang tamu dari rumah megah nan mewah tempatnya berdiri saat ini. Ada foto dirinya disana dan seorang pria tua asing.

Tidak!

Itu bukan Melody!

Apa itu Nona Claudia?

Kenapa wajahnya mirip sekali dengan Melody?

"Itu Nona Claudia dan Tuan Harun Setyawan," terang Sam seraya menunjuk ke arah foto besar yang sedang dipandangi oleh Melody.

"Nona Claudia sedang kemana memangnya?" Tanya Melody tanpa mengalihkan pandangannya.

"Berlibur satu pekan. Tapi saya juga tak tahu berlibur kemana, karena ponselnya ditinggal di rumah," jelas Sam seraya tertawa kecil.

"Maid akan mengantar anda ke kamar, Nona Claudia-"

"Aku Melody!" Potong Melody cepat.

"Anda adalah Nona Claudia sampai Nona Claudia yang asli kembali," Sam tertawa renyah seolah ini adalah sebuah guyonan. Apa pria ini masih menganggap Melody sebagai Claudia dan dia hanya pura-pura percaya pada Melody.

"Aktingmu bagus sekali, Cla!" Gumam Sam lagi.

Sial!

Ternyata Sam memang masih tak percaya kalau ia Melody dan bukan Nona Claudia!

"Sekarang, masuk kamar, ganti baju lusuhmu itu, dan segera temui Papamu, sebelum tekanan darahnya naik lagi!"titah Sam panjang lebar pada Melody.

"Kamarku dimana?" Tanya Melody yang tak mau lagi membantah atau meyakinkan Sam kalau ia adalah Melody dan bukan Nona Claudia. Rasanya sia-sia saja karena Sam Sam ini pasti tak akan percaya.

"Kau masih mau melanjutkan dramamu? Baiklah!" Sam berucap sedikit sinis.

"Maid!" Seru Sam pada seorang maid di rumah besar tersebut.

"Ada apa,Tuan Abrisam?" Tanya maid yang langsung datang menghadap Sam yang ternyata nama panjangnya adalah Abrisam itu.

Terserah saja!

"Antarkan Nona Claudia amnesia ini ke kamarnya!" Perintah Sam pada Maid.

"Baik, Tuan!"

"Mari, Nona Claudia!" Maid mempersilahkan Melody untuk naik tangga dan mereka selanjutnya menuju ke salah satu kamar yang berada di lantai dua.

"Ini kamar anda, Nona Claudia! Silahkan masuk!" Ujar maid lagi seraya membuka pintu kamar.

Melody sontak ternganga saat melihat isi di dalam kamar Nona Claudia. Ada sebuah ranjang king size yang terbalut sprei warna putih beraksen batik. Lalu ada banyak lemari kaca berisi koleksi tas, dan sepatu. Semuanya terlihat mahal dan mewah.

Maid sudah pergi meninggalkan Melody yang masih ternganga tak percaya di dalam kamar. Entah Melody harus bersyukur atau Melody harus sedih mendapati kenyataan ini. Melody yang kemarin masih jadi gadis kampung miskin, hari ini mendadak jadi seorang Nona Muda kaya raya yang punya segalanya karena kebetulan wajahnya mirip Nona Claudia.

Tok tok tok!

"Nona Claudia!" Panggil Sam dari luar kamar.

Melody buru-buru membuka pintu.

"Astaga! Belum ganti baju?" Sam berdecak sambil menggeleng-geleng dengan lebay.

"Mau kemana memangnya?" Tanya Melody bingung.

"Menemui papa tersayang anda, Nona Claudia!" Jawab Sam lebay.

"Cepatlah membersihkan diri dan ganti baju!" Titah Sam selanjutnya.

"Baiklah! Silahkan pergi!" Usir Melody seraya membanting pintu kamar.

Setelah mengunci pintu kamar, Melody mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar dan langsung bisa menemukan kamar mandi. Tanpa membuang waktu, Melody segera membersihkan diri karena gadis itu juga sudah risih dengan tubuhnya yang penuh keringat.

****

"Silahkan masuk!" Ucap Sam seraya membuka pintu kamar Papa Harun. Tadi selesai mandi, Melody memang langsung turun lagi dan menemui Sam yang langsung mengantarnya ke kamar Pak Harun Setyawan yang kata Sam adalah papa kandung Nona Claudia.

"Selamat siang, Tuan! Nona Claudia sudah pulang," lapor Sam pada seseorang yang sedang terbaring di atas tempat tidur.

"Cla!" Panggil pria paruh baya itu dengan suaranya yang lemah.

"I-iya, Pa!" Jawab Melody sedikit tergagap. Melody masih mematung dan tak langsung memeluk Papa Harun, karena Melody masih sedikit bingung.

"Anda sedang apa, Nona? Peluk Papa anda!" Bisik Sam geregetan.

Melody kembali tergagap dan melangkah dengan ragu ke arah tempat tidur.

"Kau akhirnya pulang, Cla!" Ucap Papa Harun seraya merentangkan kedua tangannya ke arah Melody yang masih ragu-ragu untuk menghambur ke dalam pelukan Papa Harun. Meskipun pada akhirnya Melody tetap memeluk pria paruh baya tersebut.

"Papa khawatir sekali padamu, Cla!" Ujar Papa Harun seraya memeluk erat Melody.

Sedikit aneh!

Tapi tak tahu kenapa, Melody merasakan hatinya menghangat hanya karena dipeluk oleh Papa Harun. Melody seolah rindu pada pelukan seperti ini.

Seperti inikah pelukan seorang papa?

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

😲🤔

2022-05-27

0

A.0122

A.0122

mungkin memang kembar tpi karna orang tuanya bercerai jd ambil satu²

2022-03-15

2

keke global

keke global

hiks hiks...kepisah ama Papahmu Melody

2022-02-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!