We Best Love

We Best Love

prolog

Hai perkenalkan nama ku Fiorella Eleua Mendes biasanya di panggil Fio aja, soalnya ribet wkwk. Tapi kalo nenek aku biasanya panggil Pio, lah lebih aneh lagi kan wkwk. Kalian pasti mikir aku adalah bule ya? Yapss bener banget aku adalah si anak blasteran papa Mark dan mama Donita. Jadi papa ku itu asli dari Italia sementara mamaku adalah wanita pribumi asli. Entah keberuntungan mama yang bagus atau bagaimana aku tidak tahu hingga bisa dapet papa yang gantengnya pake banget, tapi mamaku juga cantik banget kok.

Aku anak kedua dari dua saudara, alias aku punya kakak laki-laki yang juga ganteng banget tapi suka jail. Kakak aku bernama Galen Parama Mendes biasanya sih aku panggilannya kak Ale tapi kalau kebanyakan orang panggilnya Rama, lokal banget nama panggilan kakakku wkwk. Dia tuh sebenarnya care banget sama keluarganya tapi karena kita jarang ketemu jadi dia suka jail banget kalo ketemu. Kak Ale sekarang sedang berkuliah disalah satu universitas negeri di Jakarta.

Jadi hari ini aku dan mama sedang bersiap-siap untuk kembali ke tanah air. Yapss aku dan keluargaku berencana untuk menetap di Indonesia mulai sekarang. Dan ini juga keinginan lama mama yang belum terlaksana. Sebenarnya tinggal di Italia sangatlah tidak buruk disana aku juga mempunyai banyak teman dan juga lingkungan rumah kami sangatlah sehat. Tetapi Indonesia begitu menggoda untuk mama, ya mau tidak mau kita sekeluarga harus pindah lagipula kak Ale juga berada di Indonesia sendiri tentu saja itu membuat mama semakin khawatir.

Oh ya mama ku dulu adalah seorang kepala departemen pemasaran disalah satu perusahaan yang cukup terkenal di kota tempat kami tinggal. Tapi beberapa tahun yang lalu mama sudah mengundurkan diri dan menjadi ibu dan istri yang baik di rumah. Sedangkan papaku adalah seorang pengacara, beliau bekerja di sebuah firma hukum yang lumayan besar juga. Dan karena mama ingin tinggal di Indonesia, papa memutuskan untuk membuat firma hukum sendiri disana. Dan kebetulan perusahaan papa juga sebentar lagi sudah selesai. Bertepatan dengan kontrak kerja papa yang di Italia juga selesai.

Jika kalian mengira aku bukan lahir di Indonesia, kalian salah besar. Dulu aku lahir di Indonesia setelah usia delapan tahun, papa mengajak keluarga kecilnya untuk pindah ke Italia karena disana papa mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus. Sementara itu kak Ale yang saat itu duduk di bangku sekolah dasar memutuskan untuk menetap di Indonesia bersama nenek dan bibi. Bukan tanpa sebab kak Ale tidak mau ikut, jadi saat itu dia sedang mengikuti perlombaan tingkat nasional taekwondo dan dia benar-benar menyukai olahraga yang bisa dibilang cukup ekstrim itu. Oleh karena itu papa menyetujui jika kak Ale tetap di Indonesia.

Sedangkan untuk aku saat itu masih bisa dibilang kecil jadi ikut saja apa yang mama katakan. Padahal waktu itu aku sedang menyukai pria tetangga rumah yang usianya tidak jauh berbeda denganku. Dia sangat tampan dan juga baik, kami sering menghabiskan waktu bersama. Karena mama dan mama anak laki-laki itu bersahabat. Ahh tapi sekarang aku tidak terlalu banyak berpikir mengenainya lagipula kita sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi, mungkin dia juga sudah tidak mengingatku lagi kan?

"Sayang kamu udah bawa semua barang-barang kamu? " Tanya mama dengan suara lembutnya. Wanita hebat ku ini memang selalu menjadi yang terbaik.

"Udah ma, beberapa barang yang lain juga udah aku kirim dulu beberapa hari yang lalu! " Jawabku sambil memakai sneakers yang akan menemaniku menginjakkan kakiku kembali ke tanah air setelah sekian lama. Oh ya asal kalian tahu kenapa aku mengatakan ini kali pertamanya setelah sekian lama aku berada di Italia kembali ke Indonesia karena aku benar-benar tidak pernah berkunjung ke Indonesia lagi. Hanya satu alasannya, aku sangat takut untuk naik pesawat terbang. Jadi jika waktu liburan tiba aku hanya akan menghabiskan waktu ku disini dan keluarga ku lah yang akan berkunjung ke Italia.

"Kamu sudah siapkan sayang? " Tanya papa sembari mengusap surai berwarna coklat ku. Aku sangat tahu pasti papa sangat khawatir dengan anak perempuan satu-satunya ini.

"It's okey pa, aku udah siap. Kemarin juga udah konsultasi ke dokter! " Jawabku sambil tersenyum untuk mengurangi rasa khawatir papa.

"Okey anak papa yang paling cantik ini memang yang terhebat! " Katanya lagi kemudian memelukku untuk menyimpan rasa rindu yang mungkin akan datang. Fyi, papaku tidak ikut penerbangan hari ini. Jadi beliau akan menyusul di lain hari karena masih harus menyelesaikan beberapa hal disini.

" Oh ya sayang, aku udah menyiapkan beberapa kebutuhan kamu yang mungkin akan kamu butuhkan saat kita tidak ada. Aku sudah menyiapkan beberapa jas, kaos kaki beserta ****** ***** yang bisa kamu pakai untuk pergi ke kantor. Aku juga sudah menyiapkan beberapa vitamin di kotak obat." Ucap mama sambil memeriksa beberapa dokumen yang akan kami gunakan saat penerbangan nanti.

"Sayang, I'm not a kid anymore, I can prepare everything myself! "

"Are you serious? Even yesterday you didn't know where your socks were! " Jawab mama sambil mencebikkan bibirnya, mengejek kebiasan papa yang sedikit ceroboh.

Aku pun tertawa mendengar mereka yang sedang berdebat kecil itu. Aku tahu hal-hal kecil itulah yang membuat mereka semakin jatuh cinta untuk setiap harinya. Apalagi ini adalah pertama kalinya mereka berpisah di tempat terjauh setelah sekian lama bersama. Dan aku sangat yakin papa pasti akan sangat merindukan mama melihat bagaimana ke-bucinan papa terhadap mama. Aku jadi iri, aku ingin mendapatkan suami yang seperti papa. Yang benar-benar memembuat mama menjadi seperti seorang RATU.

"Okey karena kalian sudah siap, lebih baik kita berangkat ke bandara sekarang. Don't be late girl's! " Seru papa sembari membawa koper milikku dan mama keluar rumah. Aku sangat bersyukur sekarang sudah ada kantor jasa kirim yang benar-benar sangat membantu. Jika tidak ada, aku tidak tahu lagi harus dengan cara apa membawa barang-barang kami yang begitu banyak bersama kami.

Akhirnya setelah menempuh waktu selama tiga puluh menit, kami tiba di bandara Fiumicino atau bandara internasional Leonardo Da Vinci dimana bandara yang akan mengantarkan kami ke Indonesia. Sepanjang perjalanan tadi papa tidak henti-hentinya mengingtkan ku dan mama untuk selalu menjaga kesehatan dan memberinya kabar setiap saat. Ahh aku juga sangat jatuh cinta dengan pria hebat ku satu ini.

Pada akhirnya setelah kami menyelesaikan boarding pass dan pesawat take off atau lepas landas menuju ke tempat tujuannya.

Aku tahu suatu saat pasti aku akan merindukan negara ini lagi. Aku pasti akan merindukan teman-teman sekolah dan bermain ku. Dan merindukan suasana musim salju yang tidak bisa aku dapatkan di Indonesia. Akhirnya aku memilih untuk memejamkan mata sembari menunggu pesawat tiba di bandara internasional Soekarno-hatta.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!