Episode 1

Author pov

Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 16 jam, pesawat yang ditumpangi Fio dan mamanya pun tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta. Sementara itu mama Nita sudah bersiap-siap untuk turun sedangkan si cantik putri kesayangannya masih asyik memejamkan matanya. Mama Nita hanya bisa menggelengkan melihat tingkah putrinya itu, sebab dari mulai pesawat lepas landas sampai tiba di tanah air Fio hanya menghabiskan waktunya untuk tidur. Mama Nita tidak habis pikir bagaimana bisa Fio menjadi orang yang takut ketinggian padahal pada zamannya dulu saat masih muda, dia sangat menyukai ketinggian.

"Sayang bangun dulu, nanti di rumah lanjut lagi tidurnya! "

"Hmm iya ma! " Jawab Fio seadanya. Ahh perjalanan jauh benar-benar membuatnya jetlag apalagi dengan naik pesawat terbang seperti ini. Gadis bermata coklat itu tampak mengedarkan pandangannya pada sekitar, rasanya ingin sekali dia kembali tidur.

"Fio nanti tidurnya dilanjut di mobil, sebentar lagi pesawatnya mendarat! Kamu siap-siap, jangan sampai ada barang kamu yang ketinggalan! " Peringat sang mama mengingat anak gadisnya yang cukup ceroboh dan sedikit pelupa itu.

"Ayeyey captain! " Seru Fio yang mana membuat sang mama tersenyum. Mama Nita sudah merasa lega melihat senyum putri tersayangnya mengingat bagaimana wajah gugup putrinya saat masih akan take-off.

Akhirnya pesawat pun benar-benar sudah mendarat dengan selamat di bandara internasional Soekarno-Hatta. Mama Nita dan Fio pun segera turun bersama dengan penumpang lainnya.

"Huft, akhirnya sampai juga! " Seru Fio sembari mengambil ponsel untuk memotret dirinya di tempat yang baru.

"Kakak katanya jemput dimana Fi? " Tanya mama Nita, kini mereka sedang mengantri untuk mengambil koper.

"Katanya sih di sekitar sini ma, aku juga kurang tahu! "

Setelah mendapatkan koper mereka, mereka pun segera menuju pintu keluar. Melihat sekeliling untuk menemukan orang yang mereka cari. Mama Nita sendiri juga masih asing dengan bandara ini sebab beliau juga jarang berkunjung ke Indonesia. Terakhir kali mama Nita berkunjung dengan papa Mark saat nenek Fio meninggal, itupun sudah sekitar satu tahun lalu.

"Ma! " Teriak seorang laki-laki muda yang sedang bersandar pada sebuah tembok. Melihat dua orang wanita yang amat sangat dikenalinya keluar dari bandara sembari menarik koper ditangan masing-masing.

Mama Nita pun tersenyum dia sangat mengenali laki-laki yang kini berlari padanya itu. Bagaimana tidak mengenalinya, meskipun mereka dipisahkan oleh jarak tetapi dengan kemajuan teknologi sekarang jarak bukanlah hal yang tersulit.

"Mama, I miss you so much! " Ucapnya sambil memeluk erat wanita paruh baya itu. Mama Nita pun melakukan hal yang sama, memeluk erat satu-satunya anak laki-laki yang sangat dicintainya. Dan inilah salah satu alasan kenapa mama Nita ingin kembali ke tanah air segera, dia tahu dulu tidak banyak waktu yang dapat dia habiskan bersama sang putra dan kini karena semuanya sudah sesuai tempatnya mama Nita memutuskan untuk menjaga sang putra meskipun bisa dikatakan terlambat.

"I miss you too son! Kamu sepertinya hidup dengan baik disini meskipun tanpa mama! " Kata Mama Nita sembari mengusap kepala anaknya yang kini tingginya sudah melampaui jauh darinya. Dia sangat senang, meskipun mereka tinggal berjauhan tetapi melihat anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik.

"Tidak ada yang seperti itu ma, aku tumbuh dengan baik karena mama juga. Karena jika aku tidak tumbuh dengan baik mama pasti akan sedih dan marah kan! " Jawabnya kemudian mencium pipi mamanya itu.

"Yaaa! kalian berdua saling berpelukan dan melupakan aku! " Kesal Fio yang sejak tadi tidak dihiraukan oleh kedua orang didepannya itu.

"Wah mama kenapa pulang bawa boneka kurcaci? " Tanya Ale sembari memasang wajah seolah-olah terkejut dengan keberadaan adiknya. Yang mana membuat sang adik semakin kesal.

"Kak Ale nyebelin banget sih hih! " Kesal Fio sembari memukul sang kakak dimana membuat Ale semakin senang untuk menggoda adiknya itu.

"Hahaha... wah boneka sekarang sudah sangat canggih ya ma, bisa marah-marah! "

"Kak Ale... ya udah kalo gitu, kadonya buat kak Ale aku cancel aja! " Kesal Fio kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Emang adek punya kado apa buat kak Ale? "

" Kadonya di cancel, nggak ada kado buat kakak huh! " Jawabnya masih sewot dengan kakaknya meskipun di dalam hatinya merasakan rindu dengan kakaknya.

" Adek ada kadonya buat kakak ya ma? " Tanya Ale pada mamanya yang sejak tadi memperhatikan pertengkaran keduanya. Layaknya tokoh kartun anak-anak, tom & jerry. Disetiap pertemuan mereka akan saling menyerang satu sama lain. Tetapi dengan mudahnya untuk berbaikan. Bisa dikatakan begitu lah cara mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain yang sejak kecil sudah dipisahkan oleh tempat dan waktu.

" Ada, beberapa waktu lalu adek minta mama buat temenin beli kado tapi mama nggak ada waktu? "

" Wah beneran? Aaaa ya ampun ternyata mama bawa anak kesayangan cantik keluarga nih! "

" Dih penjilat! " Seru Fio sambil mencebikkan bibirnya.

"Udah-udah jangan berantem dulu, berantemnya nanti di rumah lagi! Kasian adik masih jetlag! "

Akhirnya mereka pun berjalan menuju tempat dimana mobil mereka parkir. Disana sudah ada sopir yang sedang menunggu mereka. Setelah memasukkan koper ke dalam mobil, mobil yang mereka tumpangi pun meninggalkan area parkir bandara.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam akhirnya mereka pun sampai di rumah yang mana dulu pernah ditinggali. Sebenarnya perjalanan dari bandara ke rumah tidaklah terlalu jauh tetapi bagaimana pun ibukota yang penuh dengan kemacetan tidak bisa dihindarkan. Sebelum sampai rumah mereka memutuskan untuk makan malam di restauran terdekat sesuai permintaan Fio. Gadis yang sekarang berusia tujuh belas tahun itu sudah sangat merindukan makanan khas tanah kelahirannya. Meski saat di Italia pun mama Nita sering membuatkan makanan khas Indonesia tetapi makan makanan dari asalnya tentu mempunyai kelezatan tersendiri.

"Dek mana hadiah buat kakak? " Tanya Ale saat Fio baru saja keluar dari mobil.

" Ada tapi kakak bantu aku beres-beres kamar dulu, barang-barang yang Fio kirim udah sampai kan? "

" Udah tapi masih di kamar tamu bawah belum sempet kakak bawa ke kamar kamu! " Jawab Ale sembari mengeluarkan koper milik mama dan adiknya.

" Ih kak Ale udah kayak penjabat aja nggak punya waktu! Atau jangan-jangan kak Ale disini sibuk pacaran nggak kuliah? " Tanya sang adik yang langsung dibantah oleh Ale sendiri.

" Nggak ya, kakak beberapa hari ini ada kegiatan kampus! Kamu jangan ngarang ih! " Jawab Ale merasa adiknya telah menyebarkan gosip yang tidak tidak. Sementara itu mama Nita hanya menggelengkan kepalanya padahal belum masuk ke dalam rumah tetapi pertengkaran dua bersaudara sudah dimulai.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!