episode 2

Gadis dengan bola mata warna hazel itu tampak mengerjapkan matanya. Menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela kamarnya. Fio menggeliat kan tubuhnya, rasanya punggungnya seperti ditusuk paku bumi saja setelah naik pesawat kurang lebih selama enam belas jam.

"Hoamm! " Sekali lagi gadis itu kembali menguap kemudian membenarkan letak selimutnya yang berantakan dan berusaha menutupi matanya yang silau akan cahaya matahari. Tapi baru saja hendak kembali memejamkan mata, suara laki-laki yang sangat dikenalinya mengetuk pintu kamarnya dengan tidak sabaran.

" Dek sama mama disuruh bangun sarapan, kalo mau tidur lagi nanti tapi sarapan dulu! " Teriak Ale sembari mengetuk pintu kamar adiknya dengan begitu keras bahkan sampai terdengar dari lantai bawah.

"Aaaa kak Ale...! " Teriak Fio dengan kesal, kakaknya itu selalu saja menggangu dirinya.

" Cepetan mama udah nunggu daritadi tau! "

Dengan langkah malas, Fio pun turun dari ranjangnya. Kemudian berjalan ke arah pintu untuk memberitahu pada kakaknya jika dia sudah bangun.

" Fio udah bangun kakak! " Ucapnya sembari membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Dih anak cewek jam segini baru bangun bukannya bantuin mama di dapur! " Kritik sang kakak yang mana membuat Fio mencebikkan bibirnya.

" Iya besok Fio bangun pagi, lebih pagi dari ayam jago yang berkokok! Ayo sekarang kita sarapan, Fio udah laper banget! "

" Eits... eits... eits cuci muka dulu! Muka kayak sapi kecebur sungai gitu! Jorok! " Perintah Ale sembari menarik adiknya untuk kembali ke dalam kamar dan setidaknya mencuci muka sebelum sarapan.

"Iya-iya kak Ale turun dulu sana bikin polusi udara aja! " Kata Fio sembari berlari sebelum sang kakak mengeluarkan tanduknya mendengar ucapannya tadi.

" Dasar bocil! " Ucap Ale tak mau kalah dari sang adik.

Laki-laki berusia dua puluh tahun itu kemudian berjalan meninggalkan kamar adiknya kembali ke ruang makan dimana sang mama sudah menunggu. Selain mama disana juga ada seorang asisten rumah tangga yang mereka cari sebelumnya. Sebenarnya mama Nita mengatakan jika dirinya tidak perlu asisten rumah tangga sebab dia bisa menangani semua urusan rumah tangga sendiri. Tetapi karena papa Mark yang begitu posesif dan overprotective terhadap istrinya itu mau tidak mau mama Nita pun harus menerima keputusan sang kepala keluarga.

" Mana adikmu Le? " Tanya mama saat sang anak sudah berada di tangga terakhir sementara itu anak perempuannya juga belum kelihatan batang hidungnya.

"Masih cuci muka katanya tadi ma! " Jawab Ale kemudian duduk tepat di depan sang mama.

"Mau mama ambilin dulu nasi gorengnya? "

"Iya ma, aku udah kangen banget sama masakan mama! " Jawab Ale kegirangan melihat nasi goreng yang sudah dibuat oleh mama Nita.

Mama Nita pun tersenyum melihat binar bahagia dari wajah sang anak. Sebenarnya dia sendiri juga merindukan putranya itu, putranya yang tidak pernah rewel dengan apa yang dimasak untuknya.

"Oh iya kata papa peralatan buat kantor baru mau dateng ya? "

"Iya ma katanya sih kalau nggak hari ini ya besok, belum pasti juga! Tapi kemarin Ale bilang kalau bisa kirimnya agak sorean aja pas Ale udah selesai kuliahnya! "

" Kamu fokus kuliah aja masalah peralatan kantor biar mama nanti yang tanganin, biar dikirim ke rumah aja. Kantor juga belum sepenuhnya selesai kan? "

"Tapi nanti sama papa gimana? Papa marah nggak kalo mama ngurus gituan? Nanti Ale dimarahin papa, nggak mau ah! Kemarin aja waktu mama belum dateng papa telfon Ale berjam-jam cuma suruh jagain dia bidadarinya! Telinga Ale sampai panas dengernya! " Ucap Ale sembari mengusap telinganya mengingat papanya yang tidak henti-hentinya memberi wejangan padanya untuk menjaga adik dan mamanya.

" Hahaha... nggak apa-apa nanti biar mama yang bilang ke papa. Lagian kalau ditaruh di kantor takutnya hilang kan belum selesai benahin kantornya! "

"Hu'um juga sih ma, apalagi barang-barang yang dipesen papa import semua harus nunggu beberapa bulan baru sampai! "

Saat mereka berdua asyik berbicara, tak lama kemudian Fio pun turun masih dengan piyama tidur serta sandal rumahnya. Tetapi kali ini, pemilik mata warna hazel itu sudah merapikan rambutnya.

"Pagi ma! " Sapa Fio sembari mencium pipi sang mama kemudian duduk disampingnya. Saat sudah duduk dan hendak menaruh kepalanya di atas meja, mama segera menggelengkan kepalanya. Pertanda jika Fio tidak boleh melakukan hal itu.

"Maaf ma, Fio lupa! " Katanya sambil tersenyum memperlihatkan gigi seperti biji mentimun miliknya.

"Mana kado buat kakak? " Todong sang kakak saat Fio baru saja membalikkan piringnya dan hendak menyendok nasi goreng makanan favoritnya.

"Ya ampun kak Ale, tolong mengertilah sedikit! Adikmu ini nyawanya baru saja terkumpul dan bersatu, bisa-bisanya ya kamu! " Ucap Fio penuh dramatis sambil menggelengkan kepalanya seakan-akan tidak percaya dengan ucapan kakaknya.

"Nggak bisa, kamu udah janji sama kakak dan kakak juga udah nepatin janji buat bantuin kamu beresin kamar tapi kamunya malah tidur huft! "

"Hehe ya kemarin kan aku capek kak, nanti deh abis ini kalau Fio nggak lupa! "

"Dih kamu ya emang nggak niat buat kasih ke kakaknya! Sekarang aja habis ini kakak mau ke kampus ada acara sebentar! "

" Wihh kakak habis ini mau ke kampus ya? " Tanya Fio yang hanya di jawab deheman oleh sang kakak.

"Aku mau ikut, kalau kakak ngizinin aku ikut nanti aku kasih hadiahnya! "

"Lah kenapa kamu mau jadi ikut ke kampus sih? "

"Aku bosen di rumah kak lagipula sekolah aku juga belum dimulai sekalian aku juga mau jalan-jalan! Tahu sendiri kan adikmu ini sudah sangat lama meninggalkan negara ini! " Kata Fio dengan nada sedih pada akhir ucapnya, dibuat seolah-olah dia sangat menginginkan hal itu.

" Nanti kakak ada kegiatan sama temen-temen nggak bisa jagain kamu terus, next time aja deh! "

" Big no! aku maunya sekarang. Kalau kakak izinin aku ikut hari ini aku bakal bantuin kakak buat bilang ke papa kalau kakak mau tukar mobilnya, gimana? "

Ale yang mendengar tawaran dari sang adik pun terlihat senang. Dirinya sendiri bukan tidak berani bilang pada papanya jika ingin berganti mobil, hanya saja dia baru berganti mobil dua bulan lalu dan tabungannya juga menipis tidak cukup untuk menukar mobil lamanya. Dengan adanya Fio yang bilang ke papa Mark setidaknya nanti papa pasti akan membantu masalah ke uangnya karena tahu sendiri si tuan putri yang meminta pasti raja akan mengabulkannya.

"Beneran kamu bakal bilang ke papa? "

"Iya beneran kak, dijamin deh mobil kakak bakal ganti dalam satu minggu ini! "

"Oke, tapi kamu juga bilang ke papa buat tambahin duit kakak! "

"Tenang aja, semuanya beres! "

"Oke deal! " Kata Ale kemudian menjabat tangan sang adik yang mana diikuti pula oleh sang adik. Sementara itu mama Nita hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan siblings yang sejak dulu tidak pernah berubah itu. Sang kakak yang sangat mudah diperdaya oleh adiknya tetapi tetap nurut aja.

"Tunggu dulu, Fio punya satu permintaan lagi! "

"Apa lagi sih dek, jangan bilang kamu berubah pikiran. Perjanjian aja baru dibuat! " Ucap Ale khawatir jika Fio tiba-tiba membatalkan ucapnya.

"Enak aja, nggak gitu. Fio cuma mau kalau ke kampusnya naik motor milik kak Ale! "

"Tapi motor kak Ale ada di apartemen! "

"Ya udah nanti kita ambil dulu ke apartemen setelah itu kita ke kampus kak Ale! "

"Tapi kamu mabuk nggak naik motor? " Tanya Ale khawatir mengingat adiknya itu tidak pernah naik motor setelah tinggal di Italia.

" Nggak tahu makanya kita coba dulu! "

"Ma gimana boleh nggak? " Ale pun bertanya pada sang ibu untuk mendapatkan izin. Bagaimana pun izin orang tua adalah yang terpenting sebelum kita melakukan sesuatu hal.

" Iya tapi kalian harus tetep hati-hati! Ale juga harus bener-bener jagain Fio! "

"Siap ma, udah sana kamu mandi dulu dek! Kamu kalau mandi bisa setengah hari sendiri! "

"Ih aku mandi lama ya karena biar bersih lah! Emang kakak mandi bebek cuma lima menit udah keluar lagi! "

"Enak aja mandi bebek, kamu itu mandi kebo alias berendam kayak kebo." Ucap Ale tak mau kalah ganti mengolok-olok adiknya.

"Udah jangan bertengkar, Fio kamu segera mandi nanti kak Ale terlambat ke kampusnya! Kamu Ale juga siap-siap dulu! " Kata Mama Nita menengahi pertengkaran dua anaknya itu.

Terpopuler

Comments

Jeniemi

Jeniemi

Next💪💪😘

2022-02-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!