Ujian Cinta
Dihari yang bahagia ini, senyuman manis terlihat merekah dibibir Gheana Putri yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahannya dengan lelaki yang baru dua bulan ia kenal.
Tresna Prasetya adalah lelaki yang ia kenal dua bulan lalu disebuah taman, lelaki yang berhasil mencuri hatinya hanya dalam waktu tiga puluh hari lalu memutuskan untuk meminangnya tiga puluh hari kemudian tepatnya hari ini.
Tresna langsung mendatangi keluarga Gheana, ketika Gheana menjawab kata cinta yang Tresna tanyakan tanpa bosan hingga tiga puluh hari.
Bukan hanya kata cinta, Gheana jatuh hati pada rupa dan sikap yang begitu rupawan yang ada di dalam diri Tresna.
Setelah kurang lebih tiga tahun Gheana berusaha melupakan seseorang yang telah menghancurkan hatinya, Gheana sangat bersyukur karena dipertemukan dengan lelaki sebaik dan juga tampan seperti Tresna.
Tetapi dibalik senyum bahagianya, ada sedikit kekhawatiran yang datang begitu saja.
Lelaki yang selama tiga tahun sangat Gheana usahakan untuk dilupakan itu hadir kembali setelah Gheana menjawab kata cinta Tresna, dan meminta Gheana untuk kembali bersamanya.
Lelaki itu meminta Gheana kembali bersamanya tanpa memperdulikan ucapan Gheana, tentang Gheana yang sudah memiliki kekasih hati yang baru.
Tetapi, rasa khawatir itu segera ia tepis dan berganti dengan harapan agar acara yang disiapkan selama tiga minggu lamanya itu berjalan dengan lancar.
Gheana tidak perlu mengkhawatirkan hari ini, karena hari ini adalah hari bahagianya.
"Pihak mempelai pria sudah datang, mempelai wanita harus segera siap," ujar seseorang memberitahu dari pintu kamar.
Dina, kakak Gheana yang membantu merias Gheana pun mengiyakan karena hanya tinggal memasang pewarna bibir maka riasan Gheana selesai dan akad bisa dilaksanakan.
Ketika Gheana telah siap dengan make up nya, Dina mengangguk menatap Gheana dari pantulan cermin. Senyumnya mengembang, kemudian Dina berniat keluar untuk memberitahukan bahwa mempelai wanita telah siap.
"Mbak," ucap Gheana tiba-tiba sambil menahan Dina, kakaknya.
"Ya, kenapa Ghea?" tanya Dina.
"Aku sudah cantik?" tanya Gheana pelan.
"Iya, mempelai wanita ini sudah cantik. Adikku ini cantik sekali, Mbak mau keluar sebentar untuk memberitahu kalau kamu sudah siap dan akad bisa dilaksanakan. Setelah itu Mbak kesini lagi menemani kamu selama akad, dan mendampingi kamu keluar setelah akad," jelas Dina yang ditanggapi dengan anggukan oleh Gheana.
Dengan tersenyum, Dina menghampiri Ayah dan Ibunya untuk memberitahukan tentang adiknya yang kini telah siap.
Ayah dan Ibu pun tersenyum dan mengangguk kemudian Dina kembali ke kamar untuk menemani adiknya selama akad berlangsung diluar kamar.
Dengan menggunakan microfon, suara Tresna terdengar hingga ke dalam kamar. Gheana yang merasa sedikit berdebar pun memegang tangan Dina, Dina tersenyum dan mengelus tangan Gheana agar Gheana tidak terlalu tegang.
"Bissmillah," ujar Dina membuat Gheana menatapnya dan tersenyum kemudian mengulangi perkataan Dina.
"Saya terima nikah dan kawinnya Gheana Putri binti Akmal Sukrata dengan mas kawin sebuah rumah dan seperangkat alat solat dibayar tunai!" Dengan lantang dan dalam sekali tarikan napas, Tresna mengucapkan akad.
Penghulu bertanya, "Bagaimana para saksi? Sah?"
"Sah!"
"Tidak!"
Jantung Gheana bagai berhenti berdetak ketika ada satu sahutan yang bertentangan dengan sahutan lainnya, dari suara Gheana seperti mengenalnya.
Gheana beralih menatap Dina yang sama terkejutnya, tidak ada yang menyangka bahwa kejadian ini akan terjadi.
"Mbak," panggil Gheana pada Dina.
Dina mengangguk, "Tidak ada salahnya kalau kita lihat keluar," jawab Dina, kemudian dirinya serta adik juga bridesmaids lain yang ada di ruangan itu pun bersama-sama keluar dari kamar untuk melihat siapa saksi yang menolak sah nya pernikahan Gheana dan Tresna.
Sesampainya Dina dan Gheana juga bridesmaids nya di ruang tamu yang menjadi tempat akad, terlihat Tresna tengah bertengkar dengan lelaki yang tak lain adalah Vion Grastian.
Si mantan yang terus mengajak Gheana untuk kembali mengulang kisah yang lalu, padahal Gheana sudah memberitahukan padanya bahwa dirinya sudah ada yang baru.
Dengan segera Gheana memisahkan keduanya, "Berhenti Vion!" pekik Gheana sebelum melerai.
Tresna juga Vion langsung berhenti bertengkar, pertengkaran yang terlihat ketika Gheana tiba hanya saling mendorong. Akhirnya Vion menatap Gheana kemudian beralih menatap Tresna, lalu tersenyum miring.
"Bisa-bisanya kau menikahi perempuan yang selalu ku ceritakan, Kak!" teriak Vion sambil menunjuk-nunjuk Tresna, Tresna yang ditunjuk hanya bisa menghindari tunjukan Vion agar tidak mengenai matanya.
Gheana mendorong tangan Vion juga tubuhnya hingga menjauh dari Tresna dan dirinya, kemudian ditatapnya Vion juga Tresna.
"Sebentar... Vion panggil Mas Tresna pake Kak? Maksudnya gimana?" tanya Gheana bingung, Gheana memang tau kalau Tresna memiliki adik laki-laki tetapi sangat sulit untuk ditemui dengan alasan sibuk.
"Dia kakak ku Gheana! Dan kau menikah dengannya, aku---aku tidak menyangka hal itu bisa terjadi," jawab Vion sambil menatap Gheana.
Gheana menggelengkan kepalanya lemah, "Pernikahanku bukan urusanmu Vion! Berhenti kembali mengejar, karena masa lalu tidak akan bisa lagi terulang. Kalaupun bisa, kisahnya akan sama. Berakhir luka dan akulah si yang terluka," jelas Gheana membuat seisi ruangan terdiam.
Gheana mendekati Vion yang mematung, "Kau tau? Tiga tahun! Aku butuh tiga tahun untuk melupakan bahwa aku pernah mengenalmu, dan akhirnya aku bisa kembali membuka lembaran baru bersama Mas Tresna. Tetapi kau! Dengan tega dan merasa tidak berdosa merusak segalanya!!!"
"Berhenti mengacau! Cukup aku yang dulu saja kau kacaukan hidupnya, sekarang...jangan! Izinkan aku bahagia," kata Gheana berakhir dengan tangannya yang mengatur memohon.
Vion menurunkan tangan Gheana kemudian menatap Tresna dengan benci, di benak Vion bagaimana pun juga seharusnya Kakaknya itu tidak menikahi Gheana bahkan mendekatinya pun seharusnya jangan. Tentu saja karena selama ini Tresna adalah tempatnya berkeluh kesah masalah percintaan nya, bahkan foto Gheana pun tentu sudah pernah Tresna lihat.
Vion menatap benci Tresna lagi, karena bukannya membantu Vion untuk kembali mendapatkan cinta Gheana justru yang Tresna lakukan adalah membuat Gheana jatuh cinta terhadap dirinya sendiri.
Andai yang akan menikahi Gheana adalah lelaki lain dan bukannya Tresna, maka mungkin Vion akan terima. Tetapi, jika begini? Vion sangat kecewa.
Vion berakhir memeluk Tresna kemudian menepuk-nepuk pundaknya, "Aku kecewa denganmu, Kak. Kau tau dia perempuan yang ku kejar lagi, tetapi bukannya membantu kau malah merebutnya. Tidak memberiku kesempatan," ujar Vion sebelum melepaskan pelukan dan melenggang pergi dengan cepat.
Tresna termenung setelah pelukan itu, kemudian beberapa detik kemudian segera berlari keluar membuat seisi ruangan yang awalnya mengira akad akan berlanjut tetapi justru dibuat panik karena Tresna berlari tanpa aba-aba.
"Vion!" teriak Tresna sebelum suara hantaman keras terdengar membuat semua orang yang akan menjadi saksi pernikahan antara Gheana dan Tresna terlonjak kaget pada kejadian yang ada didepan mata mereka.
Gheana mematung sesaat sebelum air matanya mengalir begitu saja kemudian berlari dengan cepat menghampiri tubuh berimbah darah itu.
***
Jika tertarik untuk lanjut membaca, jangan lupa klik like dan beri sedikit komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis ~~ Love L0VEEERSS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Duwi Hariani
like + fav 😍💕 salam dari sahabat FN 🤗
2022-03-08
3
IG : @thatya0316
sahabat FN datang membawa like dan fav.
. semangat
2022-03-08
3
🐌KANG MAGERAN🐌
aku favoritkan dulu ya kak, kalau sempet nanti ku baca satu2😊🙏
semangat✌
2022-03-08
3