UC : Bab 2 : (Tidak) Baik-Baik Saja

Tidak ada waktu untuk menangis, sekarang dokter tengah menangani pasiennya.

Di sana, di dekat jendela rumah sakit. Gheana berdiri mematung dengan masih menggunakan pakaian pengantinnya, tatapannya sendu dan pikirannya tak karuan atas kejadian yang baru saja terjadi.

Masih terbayang dengan jelas tragedi yang baru terjadi, saat itu Gheana menghilangkan rasa lemas yang menyerang tubuhnya karena syok kemudian berlari menghampiri tubuh lelaki yang akan menikahinya beberapa menit yang lalu.

Ketika masih sadarkan diri, Tresna terus mengatakan kata "Maaf." Yang Gheana sendiri tidak tau maaf untuk apa, Gheana hanya bisa menangis kemudian memeluk Tresna yang perlahan kehilangan kesadaran nya.

Kemudian setelah Gheana berteriak meminta pertolongan, barulah para penonton itu bergerak membantu. Ada yang langsung menyiapkan mobil untuk membawa Tresna kerumah sakit, dan ada yang membantu membopong tubuh Tresna masuk ke dalam mobil.

Posisi kepala Tresna berada di kedua paha Gheana ketika dalam perjalanan tadi, sambil hati Gheana tak berhenti berdoa agar keadaan Tresna baik-baik saja. Sekalipun terlihat dengan jelas bahwa keadaan Tresna sedang tidak baik-baik saja, tetapi tidak ada yang salah dalam berharap kan?

Sekarang, Gheana beserta keluarganya juga keluarga Tresna termasuk Vion sedang menunggu kabar yang akan diberikan dokter. Jantung mereka sama berdebar nya dan juga dengan harapan yang sama, agar Tresna dalam kondisi baik.

Tiba-tiba Vion berdiri dan berjalan menghampiri Gheana kemudian menariknya menjauh, Gheana yang tak siap pun terkejut dan berusaha agar tangan Vion terlepas dari tangannya. Sayang, tenaga Vion tentu lebih besar dibandingkan dengan tenaga Gheana.

Gheana memandang sekitarnya, padahal Gheana tengah menunggu kabar dokter tetapi Vion malah membawanya ke taman rumah sakit. Entah apa maksudnya, yang jelas Gheana mulai merasa kesal pada sosok lelaki yang kini berdiri dihadapannya tanpa tampang berdosa.

"Dengar... Ini adalah hari pernikahanmu dengan Kakakku kan? Dan sebuah kecelakaan menimpanya, hmmm kau pasti malu kan karena pernikahan mu dengan nya gagal? Bagaimana kalau aku menggantikan posisinya untuk menikahi mu hari ini?" tanya Vion akhirnya setelah berkata panjang lebar membuat Gheana melotot menatapnya dari awal hingga akhir pertanyaan.

"Kau, gila." Dengan penuh penekanan, Gheana mengatakannya kemudian bergegas meninggalkan Vion yang Gheana syukuri karena Vion tidak menahannya pergi.

Begitu Gheana tiba di tempat nya yang semula, keadaan di sana sudah berubah. Nike Anjelika, Ibu nya Tresna terlihat menangis di pelukan suaminya, Prasetya Pratama.

Gheana yang bingung melihat situasi itupun segera menghampiri keluarga nya yang kemungkinan tau tentang kondisi Tresna saat ini, Gheana sedikit mengutuk Vion karena menariknya begitu saja tadi membuat Gheana tidak mendengar penjelasan dokter.

Gheana menghampiri Dina yang terlihat duduk sambil memangku anak nya, "Mbak," panggilnya.

Dina menoleh dan menyuruh Gheana untuk duduk, Gheana pun duduk sesuai permintaan Dina.

"Tadi Mbak liat kamu ditarik sama laki-laki itu, siapa dia sebenarnya?" tanya Dina penasaran, karena saat pertengkaran antara calon adik ipar dengan lelaki itu tadi Dina tidak begitu memperhatikan.

"Dia Vion Grastian. Adik dari calon suamiku, Mbak," jawab Gheana singkat.

"Lalu?"

Gheana mengangguk-anggukkan kepalanya, "Dia mantanku," jawab nya singkat lagi.

"Tadi pas kamu pergi, dokter ngejelasin kalo kondisi Tresna sangat kritis. Dia kehilangan banyak darah dan membutuhkan transfusi darah, tapi darah yang dibutuhkan lagi kosong di rumah sakit ini," jelas Dina tanpa diminta penjelasan oleh Gheana.

Dina tau, Gheana pasti butuh penjelasan itu.

Gheana terdiam sesaat, "Apa golongan darah nya, Mbak?" tanya Gheana kemudian.

"Ab+," jawab Dina cepat.

"Apa bisa mengajukan untuk mendonorkan darah?" tanya Gheana lagi.

"Ya, tentu," jawab Dina.

"Eee... tapi, apa keluarga Mas Tresna nggak ada yang mau donorin darah nya?" tanya Gheana kemudian, bingung.

"Kondisi mereka semua dalam keadaan tidak terlalu sehat untuk melakukan transfusi darah," jawab Dina menjelaskan.

Gheana menganggukkan kepalanya, kemudian beranjak dari duduknya ketika pintu ruangan itu terbuka. Gheana segera menghampiri dokter bersamaan dengan keluarga Tresna, mereka menunggu kabar yang akan diberikan dokter.

"Keadaan pasien semakin kritis, sebaiknya temukan pendonor darahnya cepat," ucap dokter tersebut menjelaskan tentang keadaan Tresna secara singkat.

"A--aku, dok!" seru Gheana membuat semua menatapnya.

"Dia calon suamiku, ambil darahku sebanyak yang dibutuhkan," kata Gheana berharap dokter menyetujuinya.

Dokter menatap Gheana sebelum menganggukkan kepala, "Kita akan melakukan pengecekan terlebih dahulu, apakah kondisi pendonor bisa mendonorkan darahnya," jawab dokter itu lalu meminta Gheana mengikutinya ke ruang transfusi.

Langkah Gheana terlihat pasti, dia ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk calon suaminya itu. Dia yakin bisa mendonorkan darahnya, tentu saja karena Gheana merasa dia dalam kondisi sehat.

Gheana duduk di kursi yang disediakan, lalu dokter pun mulai melakukan pemeriksaan terhadapnya. Setelah selesai, Gheana diminta menunggu di depan ruangan agar memudahkannya jika dipanggil.

Gheana terdiam menunggu hasil pemeriksaan tadi sambil duduk dan matanya menatap terus-menerus pada pintu yang sekarang tertutup.

Gheana langsung berdiri ketika pintu ruangan terbuka bersamaan dengan dokter yang melangkah keluar, dokter itu tersenyum dan mengangguk. "Persiapkan dirimu untuk transfusi darah," ujar Dokter itu kemudian melenggang pergi menghampiri keluarga pasien untuk memberitahukan bahwa pendonor darah telah ditemukan.

Dokter berhenti dihadapan keluarga Tresna yang mengharapkan kabar baik, "Setelah melakukan pengecekan tadi, calon istri pasien bisa mendonorkan darahnya," ujar Dokter membuat keluarga Tresna bernapas lega.

"Syukurlah," kata mereka bersamaan.

Dokter pun segera melangkah ke ruang transfusi darah untuk mengambil darah Gheana dan di donorkan ke Tresna, Gheana terlihat sangat siap ketika Dokter kembali.

"Siap?" tanya dokter memastikan.

Gheana mengangguk yakin.

Kemudian dokter melakukan transfusi darah sesuai prosedur nya, setelahnya mempersilahkan Gheana untuk beristirahat terlebih dahulu di ranjang yang ada di ruangan tersebut sementara dokter itu pergi ke ruangan dimana Tresna berada.

Gheana berbaring sambil menatap langit-langit ruangan, ditarik dan hembuskan nya napas dengan stabil. Pikirannya ia tenangkan dengan cara berusaha berpikir positif, Tresna pasti akan baik-baik saja.

Setelah dirasa keadaannya sudah stabil, Gheana segera meninggalkan ruangan tersebut dan menghampiri keluarganya yang sedang menunggu Tresna.

Lagi, Gheana duduk di dekat Dina yang masih memangku anaknya.

"Ghe, mungkin sebentar lagi Mbak pulang," ujar Dina tepat ketika Gheana mendaratkan bokongnya di kursi.

Gheana menatap Kakak nya dan beralih menatap keponakannya yang terlihat mulai sedikit rewel, tidak seanteng sebelumnya.

"Mysell rewel ya, Mbak?" tanya Gheana yang dijawab dengan anggukan kepala Dina.

"Iya, dia mulai rewel. Jadi mungkin sebentar lagi Mbak pulang," jawab Dina sambil tangannya menepuk-nepuk punggung anaknya pelan agar tidak terlalu rewel.

Gheana menganggukkan kepala nya dan menyandarkan kepalanya ke dinding setelahnya, kepalanya terasa sedikit pusing sekarang.

***

Jika tertarik untuk lanjut membaca, jangan lupa klik like dan beri sedikit komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis ~~ Love L0VEEERSS

Terpopuler

Comments

Alitha Fransisca

Alitha Fransisca

Lanjut!!!!

2022-03-10

2

Chengil

Chengil

jejak fav juga nih

2022-03-07

2

Mega Ackerman

Mega Ackerman

Aku mampir kak

2022-03-06

2

lihat semua
Episodes
1 UC : Bab 1 : (Tidak) Sah!
2 UC : Bab 2 : (Tidak) Baik-Baik Saja
3 UC : Bab 3 : (Bukan) Kabar Baik
4 UC : Bab 4 : (Tanpa) Pemberitahuan
5 UC : Bab 5 : (Tanpa) Pemberitahuan Lagi
6 UC : Bab 6 : Kejutan Yang Buruk
7 UC : Bab 7 : Fakta Yang Mengejutkan
8 UC : Bab 8 : Hati Yang Patah
9 UC : Bab 9 : Dekorasi Yang Hancur
10 UC : Bab 10 : Pagi Yang Mengejutkan
11 UC : Bab 11 : Rencana Liburan
12 UC : Bab 12 : Amrita Julika
13 UC : Bab 13 : Liburan
14 UC : Bab 14 : Renungan
15 UC : Bab 15 : Potret
16 UC : Bab 16 : Senja
17 UC : Bab 17 : Cerita Ayu
18 UC : Bab 18 : Insomnia
19 UC : Bab 19 : Potret Dari Ayu
20 UC : Bab 20 : Kembali ke Rutinitas
21 UC : Bab 21 : Angan-angan Vion
22 UC : Bab 22 : Lima Tahun Berlalu
23 UC : Bab 23 : Naskah Ke 31
24 UC : Bab 24 : Butik
25 UC : Bab 25 : Vion Dan Pacar Barunya
26 UC : Bab 26 : Sakit
27 UC : Bab 27 : Kekaguman Karyawan
28 UC : Bab 28 : Sebuah Obrolan
29 UC : Bab 29 : Sebuah Keinginan
30 UC : Bab 30 : Ada Calon?
31 UC : Bab 31 : Kunjungan Lifi
32 UC : Bab 32 : Niat Gheana
33 UC : Bab 33 : Rencana Kerjasama
34 UC : Bab 34 : Masakan Terenak
35 UC : Bab 35 : Ternyata....
36 UC : Bab 36 : Ungkapan Dav
37 UC : Bab 37 : Mbak Lala si Pebisnis
38 UC : Bab 38 : Makan Malam di Roman Resto
39 UC : Bab 39 : Tawaran Dav
40 UC : Bab 40 : Gheana Cinta Pertama Dav
41 UC : Bab 41 : Rasa Bangga Keluarga
42 UC : Bab 42 : Keputusan Menjadi Penentu Hidup
43 UC : Bab 43 : Fakta Mbak Lala
44 UC : Bab 44 : Wajah Bangun Tidur Gheana
45 UC : Bab 45 : Nomor Tak Dikenal
46 UC : Bab 46 : Dav Kecelakaan
47 UC : Bab 47 : DVN Compotion
48 UC : Bab 48 : Keputusan Gheana
49 UC : Bab 49 : Gaun Pernikahan
50 UC : Bab 50 : Panggil Mama
51 UC : Bab 51 : Ayu?
52 UC : Bab 52 : Kesalahpahaman
53 UC : Bab 53 : Diskusi Pernikahan
54 UC : Bab 54 : Rencana Pernikahan
55 UC : Bab 55 : Keraguan Sahabat Gheana
56 UC : Bab 56 : Siapa Dav?
57 UC : Bab 57 : Harapan Sahabat Gheana
58 UC : Bab 58 : Makan Siang Bersama
59 UC : Bab 59 : Sekedar Mengobrol
60 UC : Bab 60 : Designer Internasional Bertamu
61 UC : Bab 61 : Dav Bertamu
62 UC : Bab 62 : Akad Nikah
63 UC : Bab 63 : Pesta Pernikahan
64 UC : Bab 64 : Acara Dansa
65 UC : Bab 65 : Acara Masih Berlanjut
66 UC : Bab 66 : Lelah Usai Pesta
67 UC : Bab 67 : Aktivitas Pagi
68 UC : Bab 68 : Rumah Baru
69 UC : Bab 69 : Halaman Belakang Rumah
70 UC : Bab 70 : Bersama Pasangan Halal
71 UC : Bab 71 : Kejutan Untuk Gheana
72 UC : Bab 72 : Bintang Palsu
73 UC : Bab 73 : Takut Gagal
74 UC : Bab 74 : Harapan Yang Sama
75 UC : Bab 75 : The First Time
76 UC : Bab 76 : Ruang Kecantikan
77 UC : Bab 77 : Gedung Gheana
78 UC : Bab 78 : Persiapan Gedung Gheana
79 UC : Bab 79 : Mall DavGhe
80 UC : Bab 80 : Ayo Kerja Sama
81 UC : Bab 81 : Jajanan SD
82 UC : Bab 82 : Mama Sakit
Episodes

Updated 82 Episodes

1
UC : Bab 1 : (Tidak) Sah!
2
UC : Bab 2 : (Tidak) Baik-Baik Saja
3
UC : Bab 3 : (Bukan) Kabar Baik
4
UC : Bab 4 : (Tanpa) Pemberitahuan
5
UC : Bab 5 : (Tanpa) Pemberitahuan Lagi
6
UC : Bab 6 : Kejutan Yang Buruk
7
UC : Bab 7 : Fakta Yang Mengejutkan
8
UC : Bab 8 : Hati Yang Patah
9
UC : Bab 9 : Dekorasi Yang Hancur
10
UC : Bab 10 : Pagi Yang Mengejutkan
11
UC : Bab 11 : Rencana Liburan
12
UC : Bab 12 : Amrita Julika
13
UC : Bab 13 : Liburan
14
UC : Bab 14 : Renungan
15
UC : Bab 15 : Potret
16
UC : Bab 16 : Senja
17
UC : Bab 17 : Cerita Ayu
18
UC : Bab 18 : Insomnia
19
UC : Bab 19 : Potret Dari Ayu
20
UC : Bab 20 : Kembali ke Rutinitas
21
UC : Bab 21 : Angan-angan Vion
22
UC : Bab 22 : Lima Tahun Berlalu
23
UC : Bab 23 : Naskah Ke 31
24
UC : Bab 24 : Butik
25
UC : Bab 25 : Vion Dan Pacar Barunya
26
UC : Bab 26 : Sakit
27
UC : Bab 27 : Kekaguman Karyawan
28
UC : Bab 28 : Sebuah Obrolan
29
UC : Bab 29 : Sebuah Keinginan
30
UC : Bab 30 : Ada Calon?
31
UC : Bab 31 : Kunjungan Lifi
32
UC : Bab 32 : Niat Gheana
33
UC : Bab 33 : Rencana Kerjasama
34
UC : Bab 34 : Masakan Terenak
35
UC : Bab 35 : Ternyata....
36
UC : Bab 36 : Ungkapan Dav
37
UC : Bab 37 : Mbak Lala si Pebisnis
38
UC : Bab 38 : Makan Malam di Roman Resto
39
UC : Bab 39 : Tawaran Dav
40
UC : Bab 40 : Gheana Cinta Pertama Dav
41
UC : Bab 41 : Rasa Bangga Keluarga
42
UC : Bab 42 : Keputusan Menjadi Penentu Hidup
43
UC : Bab 43 : Fakta Mbak Lala
44
UC : Bab 44 : Wajah Bangun Tidur Gheana
45
UC : Bab 45 : Nomor Tak Dikenal
46
UC : Bab 46 : Dav Kecelakaan
47
UC : Bab 47 : DVN Compotion
48
UC : Bab 48 : Keputusan Gheana
49
UC : Bab 49 : Gaun Pernikahan
50
UC : Bab 50 : Panggil Mama
51
UC : Bab 51 : Ayu?
52
UC : Bab 52 : Kesalahpahaman
53
UC : Bab 53 : Diskusi Pernikahan
54
UC : Bab 54 : Rencana Pernikahan
55
UC : Bab 55 : Keraguan Sahabat Gheana
56
UC : Bab 56 : Siapa Dav?
57
UC : Bab 57 : Harapan Sahabat Gheana
58
UC : Bab 58 : Makan Siang Bersama
59
UC : Bab 59 : Sekedar Mengobrol
60
UC : Bab 60 : Designer Internasional Bertamu
61
UC : Bab 61 : Dav Bertamu
62
UC : Bab 62 : Akad Nikah
63
UC : Bab 63 : Pesta Pernikahan
64
UC : Bab 64 : Acara Dansa
65
UC : Bab 65 : Acara Masih Berlanjut
66
UC : Bab 66 : Lelah Usai Pesta
67
UC : Bab 67 : Aktivitas Pagi
68
UC : Bab 68 : Rumah Baru
69
UC : Bab 69 : Halaman Belakang Rumah
70
UC : Bab 70 : Bersama Pasangan Halal
71
UC : Bab 71 : Kejutan Untuk Gheana
72
UC : Bab 72 : Bintang Palsu
73
UC : Bab 73 : Takut Gagal
74
UC : Bab 74 : Harapan Yang Sama
75
UC : Bab 75 : The First Time
76
UC : Bab 76 : Ruang Kecantikan
77
UC : Bab 77 : Gedung Gheana
78
UC : Bab 78 : Persiapan Gedung Gheana
79
UC : Bab 79 : Mall DavGhe
80
UC : Bab 80 : Ayo Kerja Sama
81
UC : Bab 81 : Jajanan SD
82
UC : Bab 82 : Mama Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!