UC : Bab 3 : (Bukan) Kabar Baik

Keadaan Tresna mulai stabil setelah mendapatkan donor darah dari Gheana, beberapa anggota keluarga Gheana juga Tresna ada yang sudah pulang. Yang tersisa hanya Gheana, Vion, kedua orang tua Tresna, juga kedua orang tua Gheana.

Gheana berbaring dengan kepala nya berpangku di kedua kaki Ibu nya, sedangkan kepala Ibu nya menyandar di pundak sang Ayah.

Vion berada di tembok sebrang tempat Gheana berbaring, matanya dengan lekat menatap wajah yang matanya terpejam indah. Seketika, Vion merasa bodoh karena pernah melukai wanita secantik Gheana yang berakhir penyesalan di dalam dirinya.

Beberapa menit kemudian, mata indah milik Gheana terbuka perlahan karena ada sedikit keributan yang sampai ke telinga nya.  Dilihatnya orang tua Tresna tengah berbincang dengan dokter, dengan suara tak tidak terlalu keras namun sampai ke telinga Gheana.

"Bukankah keadaannya sudah stabil? Lalu kenapa?" tanya Pak Prasetya sambil memeluk dari samping istrinya yang jika tidak dipeluk seperti itu, maka mungkin akan terjatuh karena lemas mendengar berita dokter.

"Bu, kenapa?" tanya Gheana pada Wina--Ibu nya yang sekarang menatap Gheana.

"Keadaan Tresna kritis karena ada pendarahan di kepalanya," jawab Wina menjelaskan dengan singkat dari yang ia dengar.

Gheana segera bangun dan menghampiri dokter, "Tapi keadaan nya bisa stabil lagi kan?" tanya Gheana dengan cepat.

Dokter menatap Gheana sekilas lalu mengangguk dan kembali menatap Pak Prasetya, "Kami akan mengusahakan yang terbaik, saya hanya ingin memberitahu informasi terkini tentang pasien," ujar dokter itu lalu beralih menatap Gheana yang terlihat dengan jelas kekhawatiran nya.

"Jangan berhenti berdoa dan berharap tentang keadaan pasien," katanya kemudian masuk ke ruang rawat Tresna lagi.

Gheana menatap orang tua Tresna, lebih tepatnya menatap Nike--Ibunya Tresna yang menangis dalam pelukan Pak Prasetya--Ayahnya Tresna.

Gheana kembali ke tempatnya semula, dilihatnya ponsel. Jam di ponselnya menunjukkan pukul tiga sore, Gheana menarik napas. Gheana tak pernah berhenti berharap yang terbaik tentang kondisi calon suaminya itu.

Pernikahan yang sudah disiapkan selama tiga minggu lamanya, gagal dan berantakan hanya karena masa lalu yang ternyata adik dari calon suami Gheana. Gheana bertemu tatap dengan Vion yang tak bosan menatap Gheana, senyum tersungging begitu saja di bibir Vion membuat Gheana segera berpaling.

"Dia lelaki gila," gumam Gheana pelan.

Bagaimana Gheana tidak berkata Vion gila, sedangkan lebih dari sekali Gheana menjelaskan bahwa dirinya sudah memiliki calon suami, sudah memiliki kekasih hati yang baru. Tetapi, Vion masih saja mengejar dan meminta Gheana untuk kembali.

Seakan lupa pada luka yang Vion goreskan pada Gheana, Vion terus mengejar setelah apa yang dilakukannya dulu.

Sungguh, berbagai cara telah Gheana lakukan hanya untuk melupakan kisah bodoh itu. Tetapi, bahkan tiga tahun berlalu Gheana belum juga lupa sedangkan Vion berbahagia dengan kekasih baru nya yang selalu berganti-ganti.

Lalu, tepat di taman itu. Gheana tidak menyangka akan dipertemukan dengan Tresna, entah cinta pada pandangan pertama atau bercanda. Tepat dihari pertama mereka jumpa, diakhir pertemuan pertama mereka, Tresna mengatakan bahwa dia jatuh cinta dengan Gheana dan bertanya apakah Gheana mau menjadi istrinya.

Gheana hanya menjawab dengan tawa kecil dan menganggap itu bercanda, tetapi di hari berikutnya Tresna meminta untuk kembali bertemu. Mereka berkomunikasi lewat perpesanan karena sudah bertukar nomor dihari pertama pertemuan itu, Gheana yang tengah berada di jam kerja memutuskan untuk mengiyakan ajakan Tresna untuk bertemu.

Kemudian, mereka bertemu setelah Gheana selesai bekerja yang kebetulan Tresna juga sudah selesai bekerja. Mereka memutuskan untuk bertemu di salah satu cafe yang berada di dekat tempat Gheana bekerja, Gheana sampai lebih awal karena jaraknya yang dekat.

Sambil menunggu Tresna datang, Gheana memesan minuman terlebih dahulu karena merasa sedikit haus.

Tresna datang dengan senyuman dan sebuket bunga, Gheana menggeleng tak percaya pada apa yang dilihatnya.

"Bunga yang indah untuk Nona Gheana, bagaimana? Maukah menjadi istriku?" tanya Tresna di awal perjumpaan di pertemuan kedua.

Gheana menggeleng, "Berhenti bercanda," katanya sambil tertawa pelan dan mengambil sebuket bunga mawar yang Tresna sodorkan, "Terima kasih," ujarnya kemudian.

Tresna hanya tersenyum dan duduk, kemudian mereka memesan makanan dan makan bersama. Hal yang sama terjadi selama tiga puluh hari, hingga dihari ke tiga puluh itu Gheana memutuskan untuk menjawab dengan jawaban yang berbeda.

"Kalau aku menjawab mau, apa yang akan Tuan Tresna katakan selanjutnya?" tanya Gheana memanggil Tresna dengan embel-embel Tuan karena Tresna juga memanggilnya dengan sebutan Nona.

Tresna tersenyum, "Kalau hari ini Nona menjawab mau, maka besok aku akan menemui keluarga Nona. Lalu lusa, akan ku bawa kedua orangtuaku. Dan selanjutnya, pernikahan kita akan terjadi. Satu lagi, tiga puluh hari ini aku tidak bercanda, Nona."

Gheana tertegun mendengar jawaban Tresna, Gheana bingung harus berkata apa. Beberapa detik kemudian, Gheana menoleh ke arah Tresna yang menatapnya lekat.

"Ulangi pertanyannya," kata Gheana.

Tresna mengambil tangan Gheana yang sedikit bergetar, Tresna tersenyum "Maukah menjadi istriku?" tanya nya kemudian.

Gheana tersenyum, mengangguk membuat Tresna mematung.

Gheana dibuat terkejut dengan sentuhan di bahunya membuatnya menoleh, Gheana tersenyum kikuk. Pikirannya melayang mengingat pertemuan pertama hingga pertemuan ke tiga puluh dengan Tresna, membuat Gheana tak menyangka bahwa hari ini pernikahan itu hampir terjadi.

"Apa yang kau pikirkan, nak?" tanya Bu Wina yang merasa heran karena melihat putrinya tersenyum malu-malu sejak tadi.

"Ah, itu Bu. Aku teringat dengan awal-awal pertemuanku dengan Mas Tresna," jawab Gheana sambil menunduk.

Gheana tersenyum simpul ketika Bu Nike dengan Pak Prasetya menghampiri, Nike duduk di samping Gheana membuat Gheana menoleh.

Bu Nike mengambil tangan Gheana, bibirnya tersenyum tetapi mata nya menatap dengan sendu.

"Tidak ada yang mengharapkan hal ini terjadi terhadap Tresna, pernikahan yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari terpaksa tertunda. Sekarang, Gheana pulanglah dulu kerumah untuk berganti pakaian. Telinga ku masih bisa mendengar beberapa omongan orang yang lewat sejak pagi tadi," kata Bu Nike bermaksud meminta agar Gheana pulang sebentar untuk berganti pakaian.

Hari semakin sore, dan sejak pagi tadi tiba beberapa orang yang lewat secara bisik-bisik membicarakan tentang Gheana yang mengenakan gaun pengantin. Mereka prihatin, tetapi salah dalam berbicara membuat Bu Nike yang mendengarnya menjadi tak enak hati.

Gheana tersenyum, ia mengkhawatirkan Tresna sampai lupa bahwa masih menggunakan pakaian pengantin.

Ponsel nya dilihat lagi, jam menunjukkan pukul 16.00 membuat Gheana mengangguk.

"Mama akan mengabari tentang keadaan Tresna lewat aplikasi perpesanan, atau mungkin... Kita bisa bergantian menjaga Tresna?" ujar Bu Nike diakhiri dengan tanya.

Gheana mengangguk setuju, "Mama jangan lupa memberi kabar," jawab Gheana menyebut Bu Nike dengan sebutan Mama sesuai dengan permintaan Bu Nike sendiri ketika dua keluarga itu tengah membahas soal pernikahan Gheana dan Tresna.

Bu Nike memeluk Gheana, "Hati-hati di jalan," kata nya kemudian melepaskan pelukan itu dan beralih menatap Vion yang hanya diam bersandar pada dinding.

"Vion, antar kan calon kakak ipar mu juga orang tua nya pulang. Setelah itu kembali lagi ke sini," pinta Bu Nike pada Vion yang langsung di jawab dengan anggukan kepala.

Lalu Vion, Gheana, Bu Wina serta Pak Akmal pun berjalan meninggalkan depan ruangan tempat Tresna tengah di tangani. Mereka akan menggunakan mobil Vion dan disetiri oleh nya, Gheana dan Bu Wina duduk di tempat penumpang sedangkan Pak Akmal duduk di kursi samping kemudi berdampingan dengan Vion.

***

Jika tertarik untuk lanjut membaca, jangan lupa klik like dan beri sedikit komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis ~~ Love L0VEEERSS

Terpopuler

Comments

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

salam hangat dari find the Perfect Love dan cinta online

2022-03-06

2

Dandi Ramadhan

Dandi Ramadhan

nextt

2022-02-16

2

SAquenn

SAquenn

seruu yaaaa 😍 sayangnya ga bs ngebut bc nya karna agk sibuk. Bakal ku rekomendasiin sih ke temen² ku, semangat thorrr

2022-02-14

3

lihat semua
Episodes
1 UC : Bab 1 : (Tidak) Sah!
2 UC : Bab 2 : (Tidak) Baik-Baik Saja
3 UC : Bab 3 : (Bukan) Kabar Baik
4 UC : Bab 4 : (Tanpa) Pemberitahuan
5 UC : Bab 5 : (Tanpa) Pemberitahuan Lagi
6 UC : Bab 6 : Kejutan Yang Buruk
7 UC : Bab 7 : Fakta Yang Mengejutkan
8 UC : Bab 8 : Hati Yang Patah
9 UC : Bab 9 : Dekorasi Yang Hancur
10 UC : Bab 10 : Pagi Yang Mengejutkan
11 UC : Bab 11 : Rencana Liburan
12 UC : Bab 12 : Amrita Julika
13 UC : Bab 13 : Liburan
14 UC : Bab 14 : Renungan
15 UC : Bab 15 : Potret
16 UC : Bab 16 : Senja
17 UC : Bab 17 : Cerita Ayu
18 UC : Bab 18 : Insomnia
19 UC : Bab 19 : Potret Dari Ayu
20 UC : Bab 20 : Kembali ke Rutinitas
21 UC : Bab 21 : Angan-angan Vion
22 UC : Bab 22 : Lima Tahun Berlalu
23 UC : Bab 23 : Naskah Ke 31
24 UC : Bab 24 : Butik
25 UC : Bab 25 : Vion Dan Pacar Barunya
26 UC : Bab 26 : Sakit
27 UC : Bab 27 : Kekaguman Karyawan
28 UC : Bab 28 : Sebuah Obrolan
29 UC : Bab 29 : Sebuah Keinginan
30 UC : Bab 30 : Ada Calon?
31 UC : Bab 31 : Kunjungan Lifi
32 UC : Bab 32 : Niat Gheana
33 UC : Bab 33 : Rencana Kerjasama
34 UC : Bab 34 : Masakan Terenak
35 UC : Bab 35 : Ternyata....
36 UC : Bab 36 : Ungkapan Dav
37 UC : Bab 37 : Mbak Lala si Pebisnis
38 UC : Bab 38 : Makan Malam di Roman Resto
39 UC : Bab 39 : Tawaran Dav
40 UC : Bab 40 : Gheana Cinta Pertama Dav
41 UC : Bab 41 : Rasa Bangga Keluarga
42 UC : Bab 42 : Keputusan Menjadi Penentu Hidup
43 UC : Bab 43 : Fakta Mbak Lala
44 UC : Bab 44 : Wajah Bangun Tidur Gheana
45 UC : Bab 45 : Nomor Tak Dikenal
46 UC : Bab 46 : Dav Kecelakaan
47 UC : Bab 47 : DVN Compotion
48 UC : Bab 48 : Keputusan Gheana
49 UC : Bab 49 : Gaun Pernikahan
50 UC : Bab 50 : Panggil Mama
51 UC : Bab 51 : Ayu?
52 UC : Bab 52 : Kesalahpahaman
53 UC : Bab 53 : Diskusi Pernikahan
54 UC : Bab 54 : Rencana Pernikahan
55 UC : Bab 55 : Keraguan Sahabat Gheana
56 UC : Bab 56 : Siapa Dav?
57 UC : Bab 57 : Harapan Sahabat Gheana
58 UC : Bab 58 : Makan Siang Bersama
59 UC : Bab 59 : Sekedar Mengobrol
60 UC : Bab 60 : Designer Internasional Bertamu
61 UC : Bab 61 : Dav Bertamu
62 UC : Bab 62 : Akad Nikah
63 UC : Bab 63 : Pesta Pernikahan
64 UC : Bab 64 : Acara Dansa
65 UC : Bab 65 : Acara Masih Berlanjut
66 UC : Bab 66 : Lelah Usai Pesta
67 UC : Bab 67 : Aktivitas Pagi
68 UC : Bab 68 : Rumah Baru
69 UC : Bab 69 : Halaman Belakang Rumah
70 UC : Bab 70 : Bersama Pasangan Halal
71 UC : Bab 71 : Kejutan Untuk Gheana
72 UC : Bab 72 : Bintang Palsu
73 UC : Bab 73 : Takut Gagal
74 UC : Bab 74 : Harapan Yang Sama
75 UC : Bab 75 : The First Time
76 UC : Bab 76 : Ruang Kecantikan
77 UC : Bab 77 : Gedung Gheana
78 UC : Bab 78 : Persiapan Gedung Gheana
79 UC : Bab 79 : Mall DavGhe
80 UC : Bab 80 : Ayo Kerja Sama
81 UC : Bab 81 : Jajanan SD
82 UC : Bab 82 : Mama Sakit
Episodes

Updated 82 Episodes

1
UC : Bab 1 : (Tidak) Sah!
2
UC : Bab 2 : (Tidak) Baik-Baik Saja
3
UC : Bab 3 : (Bukan) Kabar Baik
4
UC : Bab 4 : (Tanpa) Pemberitahuan
5
UC : Bab 5 : (Tanpa) Pemberitahuan Lagi
6
UC : Bab 6 : Kejutan Yang Buruk
7
UC : Bab 7 : Fakta Yang Mengejutkan
8
UC : Bab 8 : Hati Yang Patah
9
UC : Bab 9 : Dekorasi Yang Hancur
10
UC : Bab 10 : Pagi Yang Mengejutkan
11
UC : Bab 11 : Rencana Liburan
12
UC : Bab 12 : Amrita Julika
13
UC : Bab 13 : Liburan
14
UC : Bab 14 : Renungan
15
UC : Bab 15 : Potret
16
UC : Bab 16 : Senja
17
UC : Bab 17 : Cerita Ayu
18
UC : Bab 18 : Insomnia
19
UC : Bab 19 : Potret Dari Ayu
20
UC : Bab 20 : Kembali ke Rutinitas
21
UC : Bab 21 : Angan-angan Vion
22
UC : Bab 22 : Lima Tahun Berlalu
23
UC : Bab 23 : Naskah Ke 31
24
UC : Bab 24 : Butik
25
UC : Bab 25 : Vion Dan Pacar Barunya
26
UC : Bab 26 : Sakit
27
UC : Bab 27 : Kekaguman Karyawan
28
UC : Bab 28 : Sebuah Obrolan
29
UC : Bab 29 : Sebuah Keinginan
30
UC : Bab 30 : Ada Calon?
31
UC : Bab 31 : Kunjungan Lifi
32
UC : Bab 32 : Niat Gheana
33
UC : Bab 33 : Rencana Kerjasama
34
UC : Bab 34 : Masakan Terenak
35
UC : Bab 35 : Ternyata....
36
UC : Bab 36 : Ungkapan Dav
37
UC : Bab 37 : Mbak Lala si Pebisnis
38
UC : Bab 38 : Makan Malam di Roman Resto
39
UC : Bab 39 : Tawaran Dav
40
UC : Bab 40 : Gheana Cinta Pertama Dav
41
UC : Bab 41 : Rasa Bangga Keluarga
42
UC : Bab 42 : Keputusan Menjadi Penentu Hidup
43
UC : Bab 43 : Fakta Mbak Lala
44
UC : Bab 44 : Wajah Bangun Tidur Gheana
45
UC : Bab 45 : Nomor Tak Dikenal
46
UC : Bab 46 : Dav Kecelakaan
47
UC : Bab 47 : DVN Compotion
48
UC : Bab 48 : Keputusan Gheana
49
UC : Bab 49 : Gaun Pernikahan
50
UC : Bab 50 : Panggil Mama
51
UC : Bab 51 : Ayu?
52
UC : Bab 52 : Kesalahpahaman
53
UC : Bab 53 : Diskusi Pernikahan
54
UC : Bab 54 : Rencana Pernikahan
55
UC : Bab 55 : Keraguan Sahabat Gheana
56
UC : Bab 56 : Siapa Dav?
57
UC : Bab 57 : Harapan Sahabat Gheana
58
UC : Bab 58 : Makan Siang Bersama
59
UC : Bab 59 : Sekedar Mengobrol
60
UC : Bab 60 : Designer Internasional Bertamu
61
UC : Bab 61 : Dav Bertamu
62
UC : Bab 62 : Akad Nikah
63
UC : Bab 63 : Pesta Pernikahan
64
UC : Bab 64 : Acara Dansa
65
UC : Bab 65 : Acara Masih Berlanjut
66
UC : Bab 66 : Lelah Usai Pesta
67
UC : Bab 67 : Aktivitas Pagi
68
UC : Bab 68 : Rumah Baru
69
UC : Bab 69 : Halaman Belakang Rumah
70
UC : Bab 70 : Bersama Pasangan Halal
71
UC : Bab 71 : Kejutan Untuk Gheana
72
UC : Bab 72 : Bintang Palsu
73
UC : Bab 73 : Takut Gagal
74
UC : Bab 74 : Harapan Yang Sama
75
UC : Bab 75 : The First Time
76
UC : Bab 76 : Ruang Kecantikan
77
UC : Bab 77 : Gedung Gheana
78
UC : Bab 78 : Persiapan Gedung Gheana
79
UC : Bab 79 : Mall DavGhe
80
UC : Bab 80 : Ayo Kerja Sama
81
UC : Bab 81 : Jajanan SD
82
UC : Bab 82 : Mama Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!