Keadaan Tresna mulai stabil setelah mendapatkan donor darah dari Gheana, beberapa anggota keluarga Gheana juga Tresna ada yang sudah pulang. Yang tersisa hanya Gheana, Vion, kedua orang tua Tresna, juga kedua orang tua Gheana.
Gheana berbaring dengan kepala nya berpangku di kedua kaki Ibu nya, sedangkan kepala Ibu nya menyandar di pundak sang Ayah.
Vion berada di tembok sebrang tempat Gheana berbaring, matanya dengan lekat menatap wajah yang matanya terpejam indah. Seketika, Vion merasa bodoh karena pernah melukai wanita secantik Gheana yang berakhir penyesalan di dalam dirinya.
Beberapa menit kemudian, mata indah milik Gheana terbuka perlahan karena ada sedikit keributan yang sampai ke telinga nya. Dilihatnya orang tua Tresna tengah berbincang dengan dokter, dengan suara tak tidak terlalu keras namun sampai ke telinga Gheana.
"Bukankah keadaannya sudah stabil? Lalu kenapa?" tanya Pak Prasetya sambil memeluk dari samping istrinya yang jika tidak dipeluk seperti itu, maka mungkin akan terjatuh karena lemas mendengar berita dokter.
"Bu, kenapa?" tanya Gheana pada Wina--Ibu nya yang sekarang menatap Gheana.
"Keadaan Tresna kritis karena ada pendarahan di kepalanya," jawab Wina menjelaskan dengan singkat dari yang ia dengar.
Gheana segera bangun dan menghampiri dokter, "Tapi keadaan nya bisa stabil lagi kan?" tanya Gheana dengan cepat.
Dokter menatap Gheana sekilas lalu mengangguk dan kembali menatap Pak Prasetya, "Kami akan mengusahakan yang terbaik, saya hanya ingin memberitahu informasi terkini tentang pasien," ujar dokter itu lalu beralih menatap Gheana yang terlihat dengan jelas kekhawatiran nya.
"Jangan berhenti berdoa dan berharap tentang keadaan pasien," katanya kemudian masuk ke ruang rawat Tresna lagi.
Gheana menatap orang tua Tresna, lebih tepatnya menatap Nike--Ibunya Tresna yang menangis dalam pelukan Pak Prasetya--Ayahnya Tresna.
Gheana kembali ke tempatnya semula, dilihatnya ponsel. Jam di ponselnya menunjukkan pukul tiga sore, Gheana menarik napas. Gheana tak pernah berhenti berharap yang terbaik tentang kondisi calon suaminya itu.
Pernikahan yang sudah disiapkan selama tiga minggu lamanya, gagal dan berantakan hanya karena masa lalu yang ternyata adik dari calon suami Gheana. Gheana bertemu tatap dengan Vion yang tak bosan menatap Gheana, senyum tersungging begitu saja di bibir Vion membuat Gheana segera berpaling.
"Dia lelaki gila," gumam Gheana pelan.
Bagaimana Gheana tidak berkata Vion gila, sedangkan lebih dari sekali Gheana menjelaskan bahwa dirinya sudah memiliki calon suami, sudah memiliki kekasih hati yang baru. Tetapi, Vion masih saja mengejar dan meminta Gheana untuk kembali.
Seakan lupa pada luka yang Vion goreskan pada Gheana, Vion terus mengejar setelah apa yang dilakukannya dulu.
Sungguh, berbagai cara telah Gheana lakukan hanya untuk melupakan kisah bodoh itu. Tetapi, bahkan tiga tahun berlalu Gheana belum juga lupa sedangkan Vion berbahagia dengan kekasih baru nya yang selalu berganti-ganti.
Lalu, tepat di taman itu. Gheana tidak menyangka akan dipertemukan dengan Tresna, entah cinta pada pandangan pertama atau bercanda. Tepat dihari pertama mereka jumpa, diakhir pertemuan pertama mereka, Tresna mengatakan bahwa dia jatuh cinta dengan Gheana dan bertanya apakah Gheana mau menjadi istrinya.
Gheana hanya menjawab dengan tawa kecil dan menganggap itu bercanda, tetapi di hari berikutnya Tresna meminta untuk kembali bertemu. Mereka berkomunikasi lewat perpesanan karena sudah bertukar nomor dihari pertama pertemuan itu, Gheana yang tengah berada di jam kerja memutuskan untuk mengiyakan ajakan Tresna untuk bertemu.
Kemudian, mereka bertemu setelah Gheana selesai bekerja yang kebetulan Tresna juga sudah selesai bekerja. Mereka memutuskan untuk bertemu di salah satu cafe yang berada di dekat tempat Gheana bekerja, Gheana sampai lebih awal karena jaraknya yang dekat.
Sambil menunggu Tresna datang, Gheana memesan minuman terlebih dahulu karena merasa sedikit haus.
Tresna datang dengan senyuman dan sebuket bunga, Gheana menggeleng tak percaya pada apa yang dilihatnya.
"Bunga yang indah untuk Nona Gheana, bagaimana? Maukah menjadi istriku?" tanya Tresna di awal perjumpaan di pertemuan kedua.
Gheana menggeleng, "Berhenti bercanda," katanya sambil tertawa pelan dan mengambil sebuket bunga mawar yang Tresna sodorkan, "Terima kasih," ujarnya kemudian.
Tresna hanya tersenyum dan duduk, kemudian mereka memesan makanan dan makan bersama. Hal yang sama terjadi selama tiga puluh hari, hingga dihari ke tiga puluh itu Gheana memutuskan untuk menjawab dengan jawaban yang berbeda.
"Kalau aku menjawab mau, apa yang akan Tuan Tresna katakan selanjutnya?" tanya Gheana memanggil Tresna dengan embel-embel Tuan karena Tresna juga memanggilnya dengan sebutan Nona.
Tresna tersenyum, "Kalau hari ini Nona menjawab mau, maka besok aku akan menemui keluarga Nona. Lalu lusa, akan ku bawa kedua orangtuaku. Dan selanjutnya, pernikahan kita akan terjadi. Satu lagi, tiga puluh hari ini aku tidak bercanda, Nona."
Gheana tertegun mendengar jawaban Tresna, Gheana bingung harus berkata apa. Beberapa detik kemudian, Gheana menoleh ke arah Tresna yang menatapnya lekat.
"Ulangi pertanyannya," kata Gheana.
Tresna mengambil tangan Gheana yang sedikit bergetar, Tresna tersenyum "Maukah menjadi istriku?" tanya nya kemudian.
Gheana tersenyum, mengangguk membuat Tresna mematung.
Gheana dibuat terkejut dengan sentuhan di bahunya membuatnya menoleh, Gheana tersenyum kikuk. Pikirannya melayang mengingat pertemuan pertama hingga pertemuan ke tiga puluh dengan Tresna, membuat Gheana tak menyangka bahwa hari ini pernikahan itu hampir terjadi.
"Apa yang kau pikirkan, nak?" tanya Bu Wina yang merasa heran karena melihat putrinya tersenyum malu-malu sejak tadi.
"Ah, itu Bu. Aku teringat dengan awal-awal pertemuanku dengan Mas Tresna," jawab Gheana sambil menunduk.
Gheana tersenyum simpul ketika Bu Nike dengan Pak Prasetya menghampiri, Nike duduk di samping Gheana membuat Gheana menoleh.
Bu Nike mengambil tangan Gheana, bibirnya tersenyum tetapi mata nya menatap dengan sendu.
"Tidak ada yang mengharapkan hal ini terjadi terhadap Tresna, pernikahan yang sudah disiapkan dari jauh-jauh hari terpaksa tertunda. Sekarang, Gheana pulanglah dulu kerumah untuk berganti pakaian. Telinga ku masih bisa mendengar beberapa omongan orang yang lewat sejak pagi tadi," kata Bu Nike bermaksud meminta agar Gheana pulang sebentar untuk berganti pakaian.
Hari semakin sore, dan sejak pagi tadi tiba beberapa orang yang lewat secara bisik-bisik membicarakan tentang Gheana yang mengenakan gaun pengantin. Mereka prihatin, tetapi salah dalam berbicara membuat Bu Nike yang mendengarnya menjadi tak enak hati.
Gheana tersenyum, ia mengkhawatirkan Tresna sampai lupa bahwa masih menggunakan pakaian pengantin.
Ponsel nya dilihat lagi, jam menunjukkan pukul 16.00 membuat Gheana mengangguk.
"Mama akan mengabari tentang keadaan Tresna lewat aplikasi perpesanan, atau mungkin... Kita bisa bergantian menjaga Tresna?" ujar Bu Nike diakhiri dengan tanya.
Gheana mengangguk setuju, "Mama jangan lupa memberi kabar," jawab Gheana menyebut Bu Nike dengan sebutan Mama sesuai dengan permintaan Bu Nike sendiri ketika dua keluarga itu tengah membahas soal pernikahan Gheana dan Tresna.
Bu Nike memeluk Gheana, "Hati-hati di jalan," kata nya kemudian melepaskan pelukan itu dan beralih menatap Vion yang hanya diam bersandar pada dinding.
"Vion, antar kan calon kakak ipar mu juga orang tua nya pulang. Setelah itu kembali lagi ke sini," pinta Bu Nike pada Vion yang langsung di jawab dengan anggukan kepala.
Lalu Vion, Gheana, Bu Wina serta Pak Akmal pun berjalan meninggalkan depan ruangan tempat Tresna tengah di tangani. Mereka akan menggunakan mobil Vion dan disetiri oleh nya, Gheana dan Bu Wina duduk di tempat penumpang sedangkan Pak Akmal duduk di kursi samping kemudi berdampingan dengan Vion.
***
Jika tertarik untuk lanjut membaca, jangan lupa klik like dan beri sedikit komentar sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis ~~ Love L0VEEERSS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
salam hangat dari find the Perfect Love dan cinta online
2022-03-06
2
Dandi Ramadhan
nextt
2022-02-16
2
SAquenn
seruu yaaaa 😍 sayangnya ga bs ngebut bc nya karna agk sibuk. Bakal ku rekomendasiin sih ke temen² ku, semangat thorrr
2022-02-14
3