Cinta Riko Dan Laras

Cinta Riko Dan Laras

Dia menyebalkan

Suatu pagi, saat pembagian materi berlanjut aku permisi buru buru ketoilet, setelah selesai aku tak sengaja melewati toilet laki-laki, pintunya sedikit terbuka, perlahan lahan aku melihat seorang anak pria yang sebaya denganku memegang pistol sungguhan, dia sedang menodongkan pistolnya di cermin, aku sungguh merasakan ketakutan hingga gemetaran dan ternyata dia menyadari keberadaanku dan aku pun lari sekencang-kencangnya memasuki kelas kembali.

Ketika sampai di kursiku, aku langsung menundukan kepala, menyembunyikan wajah ketakutan, sedikitku intip dari pintu ia hanya melewati kelasku.

"Syukurlah selamat juga nyawaku," kataku dalam hati sambil memegang dada yang bedegub kencang.

Disini lah kehidupan kacauku di mulai.

Perkenalan dulu.

Namaku Laras, aku mahasiswi jurusan desainer, sedangkan anak Laki-laki tadi bernama Riko, ia jurusan manejemen bisnis karena Ayahnya pengusaha, meskipun masih mahasiswa namun usahanya sudah banyak berkembang seperti hotel, restoran, cafe dan lainnya. Sungguh anak yang beruntung.

Masalah ia membawa pistol karena semua pengawal sedang besama Ayahnya, itu hanya berjaga-jaga takutnya musuh Ayahnya tiba-tiba menyerangnya.

Kembali kecerita.

Paginya aku berangkat kuliah, kupikir hidupku akan baik-baik saja seperti biasanya, tak kusangka ketika pembagian materi selesai, di saat anak-anak masih ramai di kelas, aku di tarik ke atas balkon kampus lantai 5, aku sangat ketakutan ketika itu.

"Apa yang kamu liat kemaren di toilet?" Tanyanya pelan.

"Aku tidak melihat apa pun," ku coba jawab dengan santai.

"Jangan berbohong, jika sampai cerita ini tesebar keseluruh kampus tamat riwawatmu, mengerti," katanya mengancam.

Aku terdiam, ia pun berlalu bersama 2 temannya yang lain.

Ke esok harinya aku berangkat ke kampus, sesampainya di kelas semua anak-anak heboh!

Merekapun berhamburan datang kepadaku dan dengan pertanyaan yang membuatku sangat pusing.

"Laras bagaimana Kamu kenal sama dia?"

"Laras apa Kalian dekat?"

"Laras minta nomor WA nya donk?"

"Laras kenalin Aku ke dia donk?"

"Laras,Laras,Laras,Laras................?"

"DIAMMMMMMMM..............!!!!!" Teriakku sekencang-kencangnya.

"Oke aku jelasin, aku ngak dekat sama dia , aku ngak ada nomor WA-nya, karena dia menyeretku kemaren, aku tak sengaja melihat dia sedang berpacaran! oke selesai," jawabku menjelaskan.

"Siapa wanitanya?" tanya Lusi penasaran.

"Aku ngak liat wajahnya, yang pasti dia berkuliah di sini seperti Kita, rambut panjang, wanita yang misteriuslah pokoknya" jawabku ngasal agar tidak di tanyain lagi.

Sungguh tak kuperhitungkan dulu ternyata ceritaku yang asal-asalan tersebut, tersebar keseluruh Kampus.

Lagi-lagi Riko datang ke kelasku dan kembali menyeretku ke balkon lantai 5 tersebut.

"Sungguh pandai mengarang cerita kamu, kenapa kamu tidak jadi penulis saja menulis cerita fiksi?" Tanyanya sambil menatapku tajam.

"Lebih baik cerita seperti inikan ketimbang Aku jujur," jawabku eteng sambil mencibirkan bibirku.

Tiba-tiba saja ia menarik ikat rambutku. Aku kaget.

"Wanita misterius, berkuliah di sini seperti Kita, dan berambut panjang, apa Kamu mengambarkan dirimu?" tanyanya mengangkat alis.

"Kembalikan ikat rambutku!" Sergahku yang berusaha mengapai ikat rambut yang ada di tangannya.

Tiba-tiba ia mencampakkan ikat rambutku ke bawah dari balkon lantai 5 tersebut, Aku panik dan lari melewati tangga langsung menuju dimana ikat rambutku di buang, itu ada pemberian terakhir dari ibuku 2 tahun yang lalu sebelum ia pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Aku mencari kesana kemari sambil meneteskan air mata, namun tak kunjung kutemui. Aku hampir putus asa, tapi teringat itu pemberian Almarhumah Ibu aku tatap mencarinya hingga ketemu.

Riko pun ikut turun dan menatapku dari kejauhan.

"Kenapa ia mencarinya sambil meneteskan air mata, apa begitu penting hanya ikat rambut sampai mencari segitu gigihnya?" tanya Riko dalam hati.

Tak lama kemudian aku pun menemukan ikat rambut tersebut sambil kegirangan dan tanpa sadar Riko merampas kembali ikat rambutku.

"Ini sebagai jaminannya jika kamu menyebar cerita karanganmu lagi" katanya masuk kedalam mobilnya.

"Brengsek, kembalikan ikat rambutku" teriakku marah.

"Baiklah, jika kamu tidak menyebarkan rumor lagi" jawab Riko sambil menyengir.

"Awas ilang , Ku gorok luuuuuuuu..." teriakku, karena mobil Riko langsung melaju kencang.

"Apa hidupnya ngak akan senang, kalau ngak gangguin hidup orang lain apa?" Gerutuku dalam hati.

Aku pun langsung pulang, melangkahkan kaki dengan malas.

Aku tinggal bersama Ayah saja, dan Ayahku kerja jualan bakso keliling, tapi syukurnya kebutuhan tercukupi hingga aku bisa kuliah di Universitas favoritku.

Ayahku sedang siap-siap mau berangkat jualan karena saat tengah hari ia pulang, dan melanjutkan di sore harinya.

"Kenapa wajahmu cemberut nduk?" Tanya Ayah mengkerutkan dahinya karena heran.

"Ikat rambut ibu di ambil orang gila yah" kataku sambil duduk di teras rumah dengan suara lemas.

"Kenapa di pakai, kok ngak di simpan?" Tanya Ayah lagi.

"Beberapa hari ini aku rindu sama Ibu yah, makanya aku pakai, dan ngak taunya malah di ambil anak nakal yang kurang kerjaan" jawabku dengan wajah yang masih lemas.

"Ya udah esok kalo ketemu di ambil lagi, itu pemberian mendiang ibumu nduk, ya udah Ayah pergi dulu , jangan lupa makan ya" kata Ayah sambil menghidupkan motor dan pergi menjauh.

"Ya yah" jawabku sambil berdiri masuk ke rumah dengan langkah gontai.

"Ibu maafin Laras ya, Laras ngak bisa jagain pemberian Ibu dengan baik, semoga Ibu tidak marah ya" keluhku sedih sambil terbaring di kamar lusuhku.

Tanpa sadar aku pun tertidur, dan aku malah memimpikan Riko yang menyebalkan itu, di mimpiku dia malah memasukan ikat rambutku kedalam sungai yang airnya mengalir, aku pun menangis histeris sambil mengejar ikat rambutku.

Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku, tak terasa air mata menetes, ternyata aku nagis beneran.

Aku pun menuju kedapur karena perutku sungguh terasa lapar.

"Semoga saja besok dia mengembalikan ikat rambutku" kataku dalam hati.

***

Ke esokan paginya Aku berangkat pagi-pagi sekali, dan sambil menunggu dia di depan pintu masuk, sekitar setengah jam aku di sana barulah aku melihat Riko bersama teman-temannya datang, aku langsung menarik tangannya menuju ruang kosong.

"Kembalikan ikat rambutku sekarang" kataku mengulurkan tangan.

"Apa sebegitu pentingnya bagi mu?" Tanyanya sambil melihat wajahku lekat.

"Ya, Sangat penting" jawabku tegas, sambil menatap balik wajahnya.

"Oh... coba katakan seberapa pentingnya benda ini?" Tanyanya lagi sambil mendekatkan wajahnya ke depan wajahku.

Kutolak dadanya hingga berjarak sedikit.

"Kau harus tau, gimana rasanya orang yang paling kamu cintai pergi tapi ngak pernah kembali lagi untuk selamanya, satu-satunya yang paling berharga adalah barang pemberian terakhirnya" sergahku dengan mata berkaca-kaca.

Dia pun terdiam sejenak sambil menatap mataku yang hampir saja menangis.

BERSAMBUNG

SEKIAN TERIMA KASIH

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA😁

Terpopuler

Comments

Mira Dedipj

Mira Dedipj

lanjut

2022-05-21

0

Ufika

Ufika

aku mampir ya kak☺
boleh juga mampir di karya aku☺

2022-04-19

0

~~~~~~~~

~~~~~~~~

hai kak salam kenal 👋

aku mampir di cerita kakak udah ak favorit kan juga ☺️

jika berkenan mampir juga di cerita ku

In Love With Gus (Di Cintai Gus)
terimakasih 🙏

2022-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 Dia menyebalkan
2 Aku harus sabar
3 Kata katanya membuatku kesal
4 Pura pura sakit
5 Dia membuat ku kesal
6 Bertemu kakak senior
7 Aku terkekang olehnya
8 Hari yang panjang
9 Mengobati lukanya
10 Di goda emak emak
11 Jatuh cinta tanpa sadar
12 di telpon ibuk ibuk
13 Bingung dengan perasaan sendiri
14 Bermain ke danau
15 Tidur di tempatnya
16 Dia pernah marah karenaku
17 Ketoko baju
18 Bertemu Ayah Riko
19 Menangis
20 Marah
21 Di keluarkan dari kampus
22 Pendaftaran kampus baru
23 Naik Roller coaster
24 Di tampar
25 Di bawa ke pantai
26 Jalan ke pantai
27 Pelangi sebelum badai
28 Batal
29 Berangkat kerumah sahabat Ayah
30 Pertengkaran Ayah dan Pak Kim
31 Di terima kembali
32 Kekantor KUA
33 Tulang kaki sapi
34 Di labrak
35 Mona hamil
36 Tidur di rumah baru
37 Persiapan pernikahan Rino
38 Beres-beres
39 Pesta bersama teman
40 Momen di nyatakan cinta
41 Bertemu Mona
42 Ke SPA
43 Persiapan perayaan
44 Aku di lamar
45 Persiapan menyatakan cinta untuk Lusi dan Putri
46 Hal aneh terjadi
47 Pernyataan cinta
48 Masalah kecil
49 Hadiah untuk Ayah
50 Kejadian mengerikan
51 Pengakuan Mona
52 Belanja denga Mama Riko
53 Pengakuan Doni
54 Perampokan di cafe
55 Di bawa kemarkas perampok
56 Pulang kerumah.
57 Penetapan pernikahan Mona.
58 Karisa berkunjung
59 Hari pernikahan Mona
60 Mimpi aneh
61 Perayaan kampus
62 Menyinggung
63 Menang di perlombaan
64 Rumor
65 Sadar
66 Akun baru
67 introgasi perempuan misterius
68 Rencana
69 Pengakuan Lisa
70 Main kerumah Mona
71 Di culik lagi
72 Kemarahan Lisa
73 Menemui Laras di ruang kosong
74 Lisa masuk rumah sakit
75 Ke rumah sakit
76 Menemani Lisa
77 Kedatangan orang tua Lisa
78 Ke perusahaan
79 Ke perusahaan QT
80 Di traktir makan
81 Awal pertengkaran
82 Riko datang
83 Mengajak belanja ke mall
84 Musibah warung Ayah
85 Rapat
86 Ke datangan keluarga Dewi
87 perencanaan pers terbuka
88 TAMAT
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Dia menyebalkan
2
Aku harus sabar
3
Kata katanya membuatku kesal
4
Pura pura sakit
5
Dia membuat ku kesal
6
Bertemu kakak senior
7
Aku terkekang olehnya
8
Hari yang panjang
9
Mengobati lukanya
10
Di goda emak emak
11
Jatuh cinta tanpa sadar
12
di telpon ibuk ibuk
13
Bingung dengan perasaan sendiri
14
Bermain ke danau
15
Tidur di tempatnya
16
Dia pernah marah karenaku
17
Ketoko baju
18
Bertemu Ayah Riko
19
Menangis
20
Marah
21
Di keluarkan dari kampus
22
Pendaftaran kampus baru
23
Naik Roller coaster
24
Di tampar
25
Di bawa ke pantai
26
Jalan ke pantai
27
Pelangi sebelum badai
28
Batal
29
Berangkat kerumah sahabat Ayah
30
Pertengkaran Ayah dan Pak Kim
31
Di terima kembali
32
Kekantor KUA
33
Tulang kaki sapi
34
Di labrak
35
Mona hamil
36
Tidur di rumah baru
37
Persiapan pernikahan Rino
38
Beres-beres
39
Pesta bersama teman
40
Momen di nyatakan cinta
41
Bertemu Mona
42
Ke SPA
43
Persiapan perayaan
44
Aku di lamar
45
Persiapan menyatakan cinta untuk Lusi dan Putri
46
Hal aneh terjadi
47
Pernyataan cinta
48
Masalah kecil
49
Hadiah untuk Ayah
50
Kejadian mengerikan
51
Pengakuan Mona
52
Belanja denga Mama Riko
53
Pengakuan Doni
54
Perampokan di cafe
55
Di bawa kemarkas perampok
56
Pulang kerumah.
57
Penetapan pernikahan Mona.
58
Karisa berkunjung
59
Hari pernikahan Mona
60
Mimpi aneh
61
Perayaan kampus
62
Menyinggung
63
Menang di perlombaan
64
Rumor
65
Sadar
66
Akun baru
67
introgasi perempuan misterius
68
Rencana
69
Pengakuan Lisa
70
Main kerumah Mona
71
Di culik lagi
72
Kemarahan Lisa
73
Menemui Laras di ruang kosong
74
Lisa masuk rumah sakit
75
Ke rumah sakit
76
Menemani Lisa
77
Kedatangan orang tua Lisa
78
Ke perusahaan
79
Ke perusahaan QT
80
Di traktir makan
81
Awal pertengkaran
82
Riko datang
83
Mengajak belanja ke mall
84
Musibah warung Ayah
85
Rapat
86
Ke datangan keluarga Dewi
87
perencanaan pers terbuka
88
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!