"Apa ini dari mendiang pacarmu?" Tanyanya berdelik.
"Bukan urusanmu, brengsek! Kembalikan!" Sergaku lagi.
"Baiklah, nanti setelah pulang kuliah aku kembalikan" katanya sambil meninggalkanku pergi.
Aku masih terdiam terpaku berdiri. perasaanku, aku entah ada di dunia yang mana.
Tiba-tiba Lusi datang melihat aku terpaku ia pun menepuk pundakku, barulah aku tersadar.
"Kamu ngapain disini menangis?" Tanya Lusi heran.
Aku pun segera menghapus air mataku.
"Aku sedih Lus, ikat rambut ibuku di ambil Riko" jawabku sambil memeluk Lusi.
"Oke yang sabar ya, apa dia akan mengembalikan lagi ngak?" Tanya Lusi sambil menepuk pundakku.
"Katanya nanti pulang sekolah" kataku menjelaskan.
"Nanti kita tunggu oke!" Hibur Lusi.
"Oke lah kalau begitu" kataku dengan cemberut.
Kami pun memasuki kelas, perasaanku sangat lama pelajaran hari ini, apa aku terus terpikirkan ikat rambut ibuku
Setelah kuliah usai aku langsung bergegas mencari Riko, kutunggu di depan pintu namun belum juga terlihat batang hidungnya.
Seketika itu Lusi datang menghampiriku.
"Laras maaf ya aku ngak bisa nemenin kamu, soalnya adikku Dino demam, barusan di telpon Ibu mau bawa ke klinik" kata Lusi sambil memelas.
"Oke ngak papa Lus, pergi aja ,apa parah?" Tanyaku kasihan.
"Ngak, cuma demam aja kok" kata Lusi membuatku lega.
"Oke nanti selesai ini ku kerumahmu ya"
"Iya, aku pergi dulu ya Laras" kata Lusi melambaikan tangan.
"Ya hati-hati Lus"
"Oke!" Jawabnya singkat sambil berlari.
Terasa 1 jam aku menunggu Riko yang menyebalkan itu, sehingga sepi di ruang tersebut, aku pun melangkah keluar, tiba-tiba mobil Riko berhenti di depanku.
Ia membuka kaca jendela mobilnya sambil memainkan ikat rambut Ibuku, sungguh membuatku naik darah.
"Cukup Riko kembalikan" kataku tegas.
"Oh ternyata Kamu mengetahui namaku" seringainya.
"Siapa yang tidak mengenalmu makhluk yang paling menyebalkan sepertimu" kataku marah.
"Ah masa, padahal banya wanita tergila-gila padaku jangankan anak di bawah umur sampai nenek-nenek pun ngefans samaku" katanya sambil membanggakan diri.
"Itu mereka tidak tau sifat aslimu, jika Mereka tau , Mereka pun merasa jijik" kataku sambil memandang kesamping.
"Bukan mereka yang tidak tau , kamunya perempuan aneh" katanya meledek.
Ingin rasanya aku mencakar dan mencekiknya namun ia pun menginjak pedal gas mobilnya,sambil mengeluarkan tangannya yang memegangi ikat rambut ibuku.
Tanpa pikir panjang aku melihat batu sebesar kepalan tangan orang dewasa, aku pun mengambilnya lalu melemparkan ke kaca jendela belakangnya.
Trannkkk...
Eh...ternyata tepat sasaran, kaca jendelanya pecah.
Mobil Riko pun langsung berhenti.
"Oh tuhan... apa yang telah aku lakukan" rintihku dalam hati sambil menyesal.
Riko pun turun melihat kondisi mobilnya, ia pun langsung menatapku, ia berjalan menuju ke hadapanku.
"Kamu sungguh wanita pemberani ya, berani menantangku!" Katanya melirikku.
"Oh baru tau"Kataku nantang.
"Apa Kamu tau berapa harga mobil itu?" Katanya sambil menunjuk mobilnya.
"Ngak tau dan ngak mau tau" sergahku.
Ia pun mendekati wajahku, aku ketakutan menekuk wajahku kebawah dan memejamkan mataku.
"Heh! Kenapa Kamu memejamkan matamu, berharap Aku menciummu" katanya sambil menjauhkan kembali wajahnya, membuatku malu.
"Dasar gila lu" sergahku.
"Oke siapa namamu?" Tanyanya santai sambil melihat tulisan nama di dada kiriku yang tertulis nama panjangku. Aku berusaha menutup namanya.
"Oh Laras Wati, nama yang sungguh jelek" ejeknya membuatku kesal.
"Oke, aku kebengkel dulu bonnya atas namamu"ia pun pergi menuju mobilnya.
Ketika memasuki mobilnya ia pun tersenyum licik.
"Inilah saatnya aku mengerjaimu habis-habisan Laras Wati" kata Riko tersenyum.
Aku menghela nafas, sungguh tak bisa berkata-kata.
"Apa yang telah aku lakukan, meskipun begitu, aku tidak perlu memecahkan kaca mobilnya, bagaimana aku membayarnya nanti" keluhku dalam hati dan pulang tanpa mendapatkan hasilnya.
Riko pun melaju di jalan dengan mobil pecahnya, tanpa ia sadari dari belakang ternyata di ikuti Ayahnya , karena ayahnya pulang dari kantor melihat kaca mobil anaknya pecah.
Datang lah seorang kariyawan bengkel tersebut menghampiri Riko.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanyanya sopan.
"Iya, kaca jendela mobil belakangnya pecah" jelas Riko.
"Oh kenapa bisa begitu parahnya?" Tanya pegawai itu heran.
"Pacar saya lagi marah dan ngambek jadi ngak sengaja memecahkan kacanya" jawabnya ngasal.
"Baik tuan kami akan memperbaikinya tapi harap menunggu dua sampai tiga hari" kata pegawai sopan.
"Baiklah" jawabnya singkat.
Ia pun menelpon salah satu temannya yg bernama Radit, karena ia minta di jemput untuk mengantarnya pulang kerumah.
Di perjalanan pulang.
"Kenapa kaca mobilmu bisa pecah?" Tanya Radit.
"Di pecahin Laras" katanya santai.
"Siapa Laras?" Tanya Radit
"Perempuan yang kuambil ikat rambutnya" jelas Riko.
"Heh! Sungguh, apa kamu kurang kerjaan, sepertinya dia perempuan kasar"
"Hahaha biar hidupku semakin berwarna, selama ini wanita hanya datang dan memujaku, sungguh membosankan, aku butuh tantangan, saat ini setidaknya aku mempunyai mainan baru" katanya dengan penuh kemenangan.
"Sungguh aku tak mengerti dirimu sekarang" kata Radit sambil menyetir mobil kesayangannya.
Di saat bersamaan, Ayah Riko turun dari mobilnya dan mendatangi mobil milik anaknya.
Seketika itu kariyawan bengkel pun menghampiri ayah Riko.
"Ada perlu Saya bantu Tuan" katanya sopan.
"Oh iya ini mobil milik anak saya, apa yang terjadi sehingga kacanya pecah begini?" Tanya ayah Riko heran.
"Oh dia mengatakan bahwa pacarnya tidak sengaja memecahkan kaca jendela mobilnya karena ia sedang ngambek Tuan"kata kariyawan tersebut (sungguh kariyawan yang jujur, ngak bisa nyimpan rahasia).
"Oh baiklah, tolong totalkan notanya saya akan membayarnya"
"Baik Tuan" kata pegawai itu mengangguk.
Tak berapa lama kariyawannyapun datang.
"Ini notanya Tuan totalnya 5000.000"
"Baik saya transfer saja ya"
"Ya Tuan terima kasih"
Ayah Riko pun segera meluncur pulang kerumah.
Beberapa hari kemudian mobil Riko pun sudah selesai dan bisa di ambil, Riko pun langsung kebengkel dan menanyakan totalnya.
"Sudah di bayar ayah Tuan beberapa hari yang lalu" jelas kariyawan tersebut.
"Oh totalnya berapa?"
"5000.000 Tuan" kata pegawai itu.
"Boleh Saya minta nota kosongnya?" Tanya Riko.
"Baik lah" kariyawan tersebut pun menyodorkan selembar nota kosong.
Riko pun mengisi nota tersebut.
Ia pun mengisinya atas nama LARAS WATI
bon yang harus di bayar ia meletakan angka 10.000.000 (sepuluh juta)
ia menuliskan sambil tersenyum licik.
Ke esokan harinya sekarang gantian Riko datang pagi yang menungguku di depan pintu.
Tak lama aku pun datang bersama Lusi.
Riko pun menatap wajahku dan langsung pergi, ternyata ia hanya memastikan bahwa aku datang kuliah hari ini.
Sebel aku.
BERSAMBUNG
SEKIAN TERIMA KASIH
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Follow ig : tinatina3627
like and favoritr dulu
2022-03-31
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Semangat kak ceritanya udah bagus, Riko sama Laras bener bener kaya kucing tikus
masuk list fav, mampir juga ya ke "Mystery"
2022-03-29
4
Juliani
semangat
2022-03-27
0