Kata katanya membuatku kesal

Aku pun kebingungan, dan langsung menuju kekelasnya yang di ikuti Lusi sahabatku.

Ketika kelas selesai sedangkan anak-anak masih di lokal, Riko menarik tanganku ke balkon lagi.

"Heii... aku bukan pembantumu yang seenaknya kau tarik-tarik"kataku sambil marah.

"Ya sebentar lagi kau akan menjadi pembantuku"ujarnya.

"Apa maksudmu?"tanyaku tak mengerti.

Riko pun menyodorkan selembar nota yang di dalamnya tertulis nama LARAS WATI yang berhutang sepuluh juta, mataku pun langsung terbelalak tidak percaya.

"Coba katakan bagaimana kamu pembayarnya, apa mengunakan tubuh mu?"katanya sambil menunjukan seringai giginya.

"Hei ..brengsek lu pikir aku cewek gampangan, meskipun satu hari kau minta melayanimu langsung lunas hutang ini, namun aku tidak akan sudi, lebih baik aku bekerja seumur hidup"kataku marah.

"Sungguh kata yang tepat sasaran ,kalau begitu jadi pembantuku sampai hutang ini lunas, atau kamu akan di kejar-kejar kariyawan bengkel ini"katanya dengan tersenyum yang membuatku jijik.

"Kamu!"sungguh aku tak bisa berkata-kata lagi, namun apalah dayaku memang aku yang salah.

"Tapi kembalikan ikat rambutku dulu"jawabku pasrah.

"Tunggu hutangmu selesai baru aku kembalikan"ujarnya.

"KAMU...!"kata-katanya membuatku hilang akal.

"Oke! mari kita bahas cara kamu membayar hutang, besok aku akan menyerahkan kontrak bayar hutangnya"senyumnya sambil meninggalkanku sendiri yang masih berdiri tidak percaya, sedangkan aku masih mahasiswi tapi mempunyai hutang yang besar menurutku, aku mengengam erat kertas tersebut, sambil mengeluh

"Tuhannnnnnn.......kenapa sejak bertemu dengannya hidupku sungguh kacau, apakah ini hukumanku karena tidak bisa menjaga peninggalan ibu yang terakhir,maafkan aku ibu"rintih hatiku sambil menangis.

Aku pun pulang dengan langkah gontai.

"Ada apa nduk? Mukamu di tekut begitu"tanya ayah.

"Aku baik-baik saja yah"jawabku dengan malas.

"Apa kamu sakit?"tanya ayah lagi sambil memegangi dahiku, merasakan suhu tubuhku.

"Tidak apa-apa ayah, aku mau istirahat dulu ya ayah"ujarku langsung nyelonong masuk ke kamar.

"Apa kamu tidak makan dulu nduk?"tanya ayahku khawatir.

"Tidak ayah aku masih belum lapar"

"Oh ya lah"jawab ayahku pasrah.

Aku pun masuk kamar langsung terbaring kelelahan, aku pun menatap kertas yang kuremas tadi, sungguh aku masih belum percaya aku berhutang sebanyak ini, dan aku harus merahasiakan hutang ini dari ayah, ayah tidah boleh tau masalah ini kucoba memejamkan mataku untuk melupakan sejenak rasa melelahkan hidup ini, tak terasa aku pun tertidur.

***

Keesokan harinya aku berangkat kuliah seperti biasa, kucoba menghilangkan rasa lelahku semalam.

Tiba-tiba tanpaku sadari Riko langsung menarikku menuju arah balkon lagi.

"Heh, lepaskan"teriakku.

Riko pun memberi beberapa lembar kertas untuk aku membacanya.

Kulihat satu persatu , sungguh mataku terbelalak, semuanya sungguh tak masuk akal.

Yang di dalam tertulis, aku harus mengikuti semua apa yang di perintahnya, setiap hari menjadi pembantunya di sekolah akan di potong 50.000, akan tetapi jika hari libur ketika riko meminta nya untuk bekerja akan di potong 100.000, jika aku menolak ketika dia memerintahkan melakukan sesuatu akan di tambah menjadi 300.000.

Dan apa bila Riko merasa bosan dia akan memutuskan kontrak kapanpun ia mau meskipun hutang masih ada.

"Heh, brengsek kamu gila ya, kapan selesainya hutang ini bangsat!"sergahku dengan marah-marah tak karuan.

"Ini adalah perintah, mulai hari ini bawakan tasku ke kelasku"kata Riko sambil melemparkan tasnya kepadaku, tanpaku sadari aku menangkapnya.

Aku pun menghela nafas sambil mengikutinya dari belakang dengan pasrah.

Aku mengikutinya hingga kekelasnya, di saat pejalan dengan bangganya dia mengatakan bahwa aku pembantunya.

Ada yang tertawa ada juga yang merasa iri melihat dengan tatapan menusukku, bahwa mereka juga ingin di dekat Riko meski hanya menjadi pembantunya.

Sesampainya di kelas.

"Baiklah asiatenku tugasmu selesai sampai disini kerna hari esok ada kerjaan yg lebih berat lagi"katanya berbisik di telingaku membuat telingaku memerah.

"Dasar orang gila"sergahku

aku pun langsung bergegas meninggalkannya, ia pun tersenyum miring melihat kepergianku.

Di lorong koridor anak-anak masih menatapku sepajang jalan, membuat aku tidak nyaman, tiba-tiba ada 3 anak yang menghadangku.

"Hey... bagaimana caramu bisa menjadi asisten Riko? Apa kau menjual dirimu satu malam untuknya? A?.tau kau menggunakan trik kotor lainnya?"tanyanya yang sedang mengintrogasiku.

"Minggir, aku mau lewat!"ujarku datar.

Ketika aku mau melangkahkan kaki temannya yang satu lagi menghalangi jalanku

"Kamu katakan dulu apa trik mu?"

"Aku tidak mempunyai trik apapun"kataku sambil mendorong temannya yang lain langsung berlari kencang.

Akhirnya sampai di kelasku ,aku langsung duduk karena lelah berlari, anak-anak lain memandangiku, sedangkan Lusi langsung mendekatiku.

"Apa yang terjadi Laras, kenapa kamu membawa tas Riko, apakah sekarang kamu menjadi pengikutnya Riko sehingga dengan suka rela membawa tasnya"tanya Lusi bertubi-tubi.

"Apa???...ya kali aku mau membawa tas orang gila itu, aku berhutang sepuluh juta padanya"kataku sambil berbisik.

"APA....kamu...."langsung mulut lusi kututup dengan tanganku agar yang lain tidak mendengarkannya.

"Ssstttttt, gilamu jangan kencang-kencang, apa kamu mau menjatuhkan mertabat temanmu ini"kataku memelas

"Iya maaf, apa kamu bilang kamu punya hutang sepuluh juta, kenapa bisa kamu berhutang dengannya apa dia rentenir?"tanyanya lagi.

"Kemaren aku tidak sengaja memecahkan kaca mobilnya, dan nota hutangnya atas namaku, biar aku tidak di tagih oleh orang kariyawan bengkel, aku harus menjadi pembantunya dan dia akan melunasi hutangnya, sungguh hidupku sial sekarang"keluhku.

"Ye... ini bukan sial namanya ini justru berkah, kalau aku di posisimu umurku di kurang 10 tahunpun aku rela, siapa yang tidak mau berada di sisinya , seorang primadona kampus, orang terkaya, meskipun menjadi pembantupun aku rela"kata lusi sambil menghayal mendongakkan tangannya di dagunya.

Aku nyengir mendengar ucapannya, iya juga dia fans berat Riko, dan timbul lah ide cemerlangku

"Oh ya lusi, bagaimana kalau kamu mengantikanku besok"kataku kepada Lusi.

"Ah! benarkah, apa kamu yakin?"tanyanya tak percaya.

"Iya"jawabku mantap.

"terima kasih Laras"kata Lusi dengan mata berbinar dan memelukku.

Syukurlah, setidaknya aku besok bisa melewati hari yang berat seperti yang di katakan Riko tadi, meskipun sehari untuk menenangkan pikiranku, dan besok aku akan meminta izin sakit, jadi ada Lusi yang mengantikanku membawakan tasnya, dan kurasa dia rela.

"Maaf Lusi, bukan aku memanfaatkanmu, tapi ini permintaan dan impianmu yang ingin di dekat Riko meskipun hanya sebentar saja. Sebenarnya jika kau tak mau aku tidak memaksamu menggantikanku ,tapi jika bisa tentu saja aku akan membiarkanmu bersamanya"kata ku dalam hati

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DAN LIKE YA

Terpopuler

Comments

Juliani

Juliani

semangt

2022-03-27

0

Duyung kesayangan

Duyung kesayangan

Hai kak, triple like dulu ya.
salam dari cinta berbeda keyakinan

2022-03-11

0

MommyAtha

MommyAtha

kenapa g d barter ama bakso aja tuh hutang

2022-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Dia menyebalkan
2 Aku harus sabar
3 Kata katanya membuatku kesal
4 Pura pura sakit
5 Dia membuat ku kesal
6 Bertemu kakak senior
7 Aku terkekang olehnya
8 Hari yang panjang
9 Mengobati lukanya
10 Di goda emak emak
11 Jatuh cinta tanpa sadar
12 di telpon ibuk ibuk
13 Bingung dengan perasaan sendiri
14 Bermain ke danau
15 Tidur di tempatnya
16 Dia pernah marah karenaku
17 Ketoko baju
18 Bertemu Ayah Riko
19 Menangis
20 Marah
21 Di keluarkan dari kampus
22 Pendaftaran kampus baru
23 Naik Roller coaster
24 Di tampar
25 Di bawa ke pantai
26 Jalan ke pantai
27 Pelangi sebelum badai
28 Batal
29 Berangkat kerumah sahabat Ayah
30 Pertengkaran Ayah dan Pak Kim
31 Di terima kembali
32 Kekantor KUA
33 Tulang kaki sapi
34 Di labrak
35 Mona hamil
36 Tidur di rumah baru
37 Persiapan pernikahan Rino
38 Beres-beres
39 Pesta bersama teman
40 Momen di nyatakan cinta
41 Bertemu Mona
42 Ke SPA
43 Persiapan perayaan
44 Aku di lamar
45 Persiapan menyatakan cinta untuk Lusi dan Putri
46 Hal aneh terjadi
47 Pernyataan cinta
48 Masalah kecil
49 Hadiah untuk Ayah
50 Kejadian mengerikan
51 Pengakuan Mona
52 Belanja denga Mama Riko
53 Pengakuan Doni
54 Perampokan di cafe
55 Di bawa kemarkas perampok
56 Pulang kerumah.
57 Penetapan pernikahan Mona.
58 Karisa berkunjung
59 Hari pernikahan Mona
60 Mimpi aneh
61 Perayaan kampus
62 Menyinggung
63 Menang di perlombaan
64 Rumor
65 Sadar
66 Akun baru
67 introgasi perempuan misterius
68 Rencana
69 Pengakuan Lisa
70 Main kerumah Mona
71 Di culik lagi
72 Kemarahan Lisa
73 Menemui Laras di ruang kosong
74 Lisa masuk rumah sakit
75 Ke rumah sakit
76 Menemani Lisa
77 Kedatangan orang tua Lisa
78 Ke perusahaan
79 Ke perusahaan QT
80 Di traktir makan
81 Awal pertengkaran
82 Riko datang
83 Mengajak belanja ke mall
84 Musibah warung Ayah
85 Rapat
86 Ke datangan keluarga Dewi
87 perencanaan pers terbuka
88 TAMAT
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Dia menyebalkan
2
Aku harus sabar
3
Kata katanya membuatku kesal
4
Pura pura sakit
5
Dia membuat ku kesal
6
Bertemu kakak senior
7
Aku terkekang olehnya
8
Hari yang panjang
9
Mengobati lukanya
10
Di goda emak emak
11
Jatuh cinta tanpa sadar
12
di telpon ibuk ibuk
13
Bingung dengan perasaan sendiri
14
Bermain ke danau
15
Tidur di tempatnya
16
Dia pernah marah karenaku
17
Ketoko baju
18
Bertemu Ayah Riko
19
Menangis
20
Marah
21
Di keluarkan dari kampus
22
Pendaftaran kampus baru
23
Naik Roller coaster
24
Di tampar
25
Di bawa ke pantai
26
Jalan ke pantai
27
Pelangi sebelum badai
28
Batal
29
Berangkat kerumah sahabat Ayah
30
Pertengkaran Ayah dan Pak Kim
31
Di terima kembali
32
Kekantor KUA
33
Tulang kaki sapi
34
Di labrak
35
Mona hamil
36
Tidur di rumah baru
37
Persiapan pernikahan Rino
38
Beres-beres
39
Pesta bersama teman
40
Momen di nyatakan cinta
41
Bertemu Mona
42
Ke SPA
43
Persiapan perayaan
44
Aku di lamar
45
Persiapan menyatakan cinta untuk Lusi dan Putri
46
Hal aneh terjadi
47
Pernyataan cinta
48
Masalah kecil
49
Hadiah untuk Ayah
50
Kejadian mengerikan
51
Pengakuan Mona
52
Belanja denga Mama Riko
53
Pengakuan Doni
54
Perampokan di cafe
55
Di bawa kemarkas perampok
56
Pulang kerumah.
57
Penetapan pernikahan Mona.
58
Karisa berkunjung
59
Hari pernikahan Mona
60
Mimpi aneh
61
Perayaan kampus
62
Menyinggung
63
Menang di perlombaan
64
Rumor
65
Sadar
66
Akun baru
67
introgasi perempuan misterius
68
Rencana
69
Pengakuan Lisa
70
Main kerumah Mona
71
Di culik lagi
72
Kemarahan Lisa
73
Menemui Laras di ruang kosong
74
Lisa masuk rumah sakit
75
Ke rumah sakit
76
Menemani Lisa
77
Kedatangan orang tua Lisa
78
Ke perusahaan
79
Ke perusahaan QT
80
Di traktir makan
81
Awal pertengkaran
82
Riko datang
83
Mengajak belanja ke mall
84
Musibah warung Ayah
85
Rapat
86
Ke datangan keluarga Dewi
87
perencanaan pers terbuka
88
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!