Seperti biasa kini Anta sedang menyiapkan sarapan nya, seorang diri, setelah menyiapkan sarapan yang ada Anta segera berpamitan kepada sang Ibu.
"Bu Tasya berangkat sekolah dulu" Pamit Anta seraya mencium punggung tangan sang Ibu.
Note : Tasya adalah panggilan Anta ketika berada di rumah tetapi jika di luar Rumah akan di panggil Anta. Panggilan Tasya di berikan oleh mendiang Ayah Anta. Jadi ketika Anta mendengar orang memanggilnya dengan Tasya mengingatkan nya tentang mendiang Ayah nya yang sudah tiada.
Anta kini mulai bersepeda untuk sampai ke sekolah perjalanan dari rumah menuju ke sekolah jika menggunakan Sepeda kayuh sekitar 30 menit sedangkan jika menggunakan kendaraan biasa nya 15 menit. Anta sendiri hanya mempunyai satu sepeda kayuh peninggalan ayah nya, yang dulu sering di gunakan Ayahnya untuk berjualan mainan.
Tak terasa 30 menit Anta mengayuh sepeda nya kini sudah sampai di SMA Negeri 1 Pelita. Diparkir kan Sepeda kayuh nya di barisan paling pinggir dari motor - motor mahal. Di sekolah Anta hanya Anta sendiri yang memakai sepeda kayuh. Lainya membawa sepeda motor dan mobil, juga ada yang menggunakan kendaraan umum.
Setelah selesai memarkir sepeda nya Anta kini berjalan sendirian di lorong koridor sekolah di rapikan nya kacamata minus yang selalu bertengger di hidungnya tak lupa rambut yang di kepang dua sudah menjadi ciri khas nya. Tas warna hitam yang sudah lusuh dan banyak jahitan nya sudah menemaninya sejak di kelas 7 SMP.
Ketika sampai di depan ruang kelas 12 IPA 3 Anta merasa bingung biasanya jam segini anak - anak sudah pada datang. Tapi hari ini sepertinya belum ada yang datang. Merasa ada yang janggal Anta pun segera membuka pintu kelas dan mulai melangkah kan kaki masuk ke kelas, baru dua langkah yang diambil dan...
"BRUKKK"
Anta terpeleset jatuh ke lantai, ternyata lantai nya baru saja di pel dan semua yang ada di kelas di minta untuk keluar.
Punggung Anta membentur sudut meja yang lancip mengakibatkan kulit punggung memar dan terasa nyeri. Tiba - tiba segerombolan Siswa dan Siswi berjumlah 6 orang datang sembari menertawakan Anta yang sudah kesakitan karena terpeleset.
"HA - HA - HA" Tawa mereka berenam. (3 Siswa, 3 Siswi)
"HEH.... ANTA!!!! BARU MASUK AJA UDAH KEPLESET, LO TADI LIHAT GAK DI DEPAN ADA TULISAN DI LARANG MASUK LANTAI BASAH HABIS DI PEL. KOK LO MALAH NYELONONG MASUK. PUNYA MATA NGGAK SIH????" Bentak Amel habis - habisan.
"Tau tuh si culun ya, kali tulisan segede gini gak lihat" Sahut Alya me ngompor - ngompori. Sembari menunjuk ke mata Anta menggunakan telunjuk nya.
"Udah - udah, Ayokk" Silvi pun melerai mereka kemudian mengulurkan tangan nya ke depan Anta.
Anta yang merasa di tolong pun segera memegang tangan Silvi, tapi sebelum Anta berhasil memegang tangan Silvi yang di ulurkan. Silvi dengan secepat kilat menarik tangan, Alhasil tangan Anta menggapai udara.
Setelah menarik tangan nya Silvi pun berkata "TIDAK SEMUDAH ITU FERGUSO" Kemudian mereka berenam berbalik badan dan pergi meninggalkan Anta sendirian. Tapi sebelum Amel meninggalkan Anta dia berkata "BERES SIN SEBELUM BEL MASUK" Kemudian menendang ember yang berisi air kotor pel - pelan. Air yang berada di ember tersebut. tumpah dan menyiram seluruh lantai yang ada di pintu masuk kelas.
Yang bisa di lakukan Anta hanya mengelus dada dan Bersabar tidak pernah membantah dan melakukan semua yang mereka mau. Anta pun mulai mengepel ulang lantai di kelas nya.
Bel masuk telah berbunyi Anta duduk sendirian di meja paling depan tepat di depan meja guru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
astaga... gw kesel ma Silvi.... tak bawain Ferguson beneran biar jitak pala mu yahh .... ohh ngeselin si silpi
2022-05-19
1
Weny Yuniestin
kok gak ngelawan???lawan dooonkkkk
2022-04-23
2
Sintia Nurjanah
. Bagus, lanjut donk
2022-04-16
2