Bab 005 Kebaikan Anta menolong Elang

Pagi yang cerah matahari terbit dari ufuk timur. Anta yang kini tengah bersiap - siap untuk pergi ke sekolah mendadak menghentikan aktivitas nya lantaran mendengar suara notifikasi pesan masuk di Grup Sekolah nya.

...Grup Chat...

..."12 IPA 3"...

+6281********0 ~ Hadi S. Ag : "Anak - anak nanti saya terlambat masuk kelas, jadi tolong di pelajari Buku paket kelas 12, Bab 5 tentang Pernikahan Dalam Islam (Munakahat). Di pelajari sampai selesai ya!"

+6289********4 ~ Bayu Huda : "Iya Pak'

+6285********7 ~ Siska : "Iya, Pakkk"

+6282********1 ~ Amel Cantikk : "Oh siap dong pak"

+6285********7 ~ Alya gemoyy : "Oke Pakk"

+6288********3 ~ Human : "👌🏻"

^^^Antasya Misya : "Iya, pak"^^^

Setelah mengetik balasan di Grup kelas Anta pun segera bergegas berangkat ke sekolah, dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang ramai karena lalu lalang di pagi hari, tidak menyurutkan semangat seorang Anta yang ingin tetap Bersekolah untuk menuntut ilmu.

Di tengah perjalanan Anta berhenti lantaran tiba - tiba ada mobil yang berjalan sangat lambat di samping nya dengan terus mem bunyikan klakson mobil. Ketika Anta berhenti orang yang ada di dalam mobil membuka kaca jendela mobil, dan menepikan mobil nya.

"Heh Anta, sekarang lo Turun level ya. kemarin - kemarin lo naik sepeda butut. Eh- tau - tau sekarang jalan kaki. Tapi emang pantes orang miskin kayak lo itu " Maki Amel dengan keras dan setelah puas memaki Anta Amel pun menancapkan gas mobil nya dan berlalu meninggalkan Anta sendirian.

Mendengar ucapan pedas Amel, Anta hanya bisa diam dan bersabar. Kemudian Anta melanjutkan perjalanan nya ke sekolah.

~ SMA Negeri 1 Pelita, pukul 07:00 (jam masuk kelas)

Anta sedang mengeluarkan buku pelajaran untuk jam pertama yaitu Matematika. Setelah Anta mengeluarkan buku pelajaran nya, tidak lama kemudian Bu Rosa datang dengan membawa laptop dan beberapa buku paket.

"Selamat Pagi Anak - anak" Sapa Bu Rosa kepada seluruh anak - anak kelas 12 IPA 3.

"PAGI BU" Jawab mereka secara serentak.

"Oke Anak - anak kita mulai pembelajaran kali ini dengan berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing - masing. Berdoa di mulai........... Berdoa selesai"

"Ayok semuanya keluarkan Buku paket, Buku tulis, termasuk buku tugas dan buku catatan, Juga Buku Modul kalian, pokoknya hari ini tidak ada yang namanya ketinggalan!" Suruh Bu Rosa.

For You Information (FYI) Bu Rosa termasuk salah satu dari puluhan guru kiler. Bu Rosa adalah guru yang mempunyai sifat disiplin, jadi ketika ada 1 murid yang tidak disiplin maka murid itu akan mendapatkan hukuman.

Kemudian semua murid mengeluarkan buku yang di minta Bu Rosa kecuali buku Tulis. Karena Bu Rosa terkenal akan ke galak an nya dalam mengajar jadi tidak ada yang berani bertanya soal buku tugas mereka kecuali......

"Bu!!" Panggil Anta dengan tangan yang di acungkan.

Bu Rosa yang semula akan menuliskan contoh soal segera mengurungkan niat nya lantaran 1 murid yang memakai kaca mata bertanya.

"Iyaa... Anta?" Sahut Bu Rosa.

"Bu maaf sebelumnya, buku Tugas nya masih di Bawa, Bu guru" Jelas Anta.

"Oh iya, masih saya bawa. kalau gitu Anta!! Ibu minta tolong. Tolong ambilkan buku teman - teman mu yang sudah di kumpulkan di ruang Guru. Meja saya ada di barisan paling depan" Suruh Bu Rosa kepada Anta.

"Iya, Bu. saya permisi" Pamit Anta kemudian ia melenggang pergi.

Selesai dari mengambil buku di ruang Guru Anta kini berjalan menuju kelas, Kelas 12 IPA 3 Pintu nya tertutup. di luar kelas tampak ada Elang yang sepertinya sedang mengintip dan mencari akal bagaimana ia bisa masuk tanpa ketahuan Bu Rosa.

Elang adalah murid paling tidak disiplin di kelas nya (12 IPA 3), nakal, suka bolos pelajaran, suka bully, suka ngelawan guru, suka terlambat masuk kesekolah atau pun masuk kelas seperti hari ini.

"Terlambat lagi" batin Anta ketika melihat Elang yang mondar - mandir di depan kelas

Anta memberanikan diri untuk menghampiri Elang.

"Lang!!!" Panggil Anta, dengan kedua tangan yang masih membawa setumpuk buku (40 buku tulis)

"Apa lo, lo mau bilang ke Bu Rosa kan kalau Gue terlambat, terus biar gue di hukum gitu?" tuding Elang dengan nada yang tidak bersahabat.

Anta lantas menggelengkan kepala. Kemudian tanpa banyak bicara Anta lantas menaruh separuh dari Buku yang ia bawa ke tangan Elang. (separuh 20 buku tulis)

"Eh- Eh. Apa - apaan ini??" Tanya Elang kepada Anta tetapi Anta tidak menggubris pertanyaan Elang. Anta tetap berjalan masuk ke kelas dengan membuka handle pintu menggunakan siku nya. Elang terus mengikuti Anta sampai ia lupa bahwa ia sudah di dalam kelas.

"Ini bu, Buku nya" Ucap Anta dengan menaruh buku yang ia bawa tadi ke meja guru yang ada di depan. Kemudian Anta mengambil buku yang di bawa Elang kemudian menaruhnya di meja Guru.

"Trimakasih ya An" Ucap Bu Rosa memberi ucapan terimakasih kepada Anta.

"Eh bentar. Elang!!!! kamu baru datang???" Tanya Bu Rosa, ketika melihat Elang berdiri di belakang Anta dengan tas yang masih di gendong.

"I- iya Bu" Jawab Elang dengan nada tercekat.

"Sudah berapa kali ibu bilang, kalau mau ke sekolah jangan terla- " Ucapan Bu Rosa terpotong karena ucapan Anta.

"Maaf bu, tadi Elang terlambat karena membantu saya membawa buku" Sela Anta.

"Oh yaudah kalau gitu. kalian kembali duduk di kursi masing - masing" Suruh Bu Rosa ia mempercayai ucapan Anta.

Secara tidak langsung Anta menolong Elang supaya dia tidak di beri hukuman oleh Bu Rosa dengan mengatakan bahwa Elang membantunya.

Setelah Anta dan Elang duduk di kursi masing - masing. Bu Rosa melanjutkan menuliskan penjelasan tentang rumus - rumus matematika ke papan tulis. Semua mulai memperhatikan dengan seksama. kecuali orang yang duduk di kursi paling belakang yang mempunyai inisial E dia adalah Elang salah satu orang yang mem bully Anta dan orang yang baru saja di tolong oleh Anta. Elang berfikir begini "kok bisa ya ada orang yang sudah berkali - kali gue bully, tapi tetep mau bantu gue, sedangkan gue bantu dia aja nggak pernah ada nya malah nyakitin dia" Tapi semua fikiran yang ada di fikiran Elang ia buang sejauh - jauh nya. Lantaran Elang masih mengingat perkataan Orang tua nya tempo hari itu. "Kita nggak sepadan dengan mereka Lang, kita dari keluarga yang mempunyai status tinggi di hormati di mana - mana, sedangkan mereka lebih tepat disebut sampah, mereka hanya beban tidak bisa meringankan. jika kamu di dekat ti oleh salah satu dari mereke, mereka hanya ingin harta kita, kekayaan bahkan mereka rela nyerahin mahkota berharganya demi uang" ucapan Papa Elang tempo hari itu terngiang - ngiang terus di benak nya.

Kring.......

Bell istirahat sudah berbunyi kini semua murid berlarian keluar kelas. di kelas kini tersisa Anta, Amel, Alya, dan Silvi.

Ternyata ketiga siswi yaitu Amel, Alya, dan Silvi, sudah mempunyai rencana untuk Anta.

"Anta!!, Sini!!" panggil Alya kepada Anta. lantas Anta segera menggelengkan kepala.

"Di panggil pakai cara lembut nggak mau, pengen nya pakai cara kasar hah?" Bentak Alya karena sedari tadi Anta tidak beranjak dari tempat duduk nya.

"Silvi!!, tarik Anta!" Titah Alya kepada Silvi yang ada di samping nya.

Dengan semangat 45 Silvi lantas menarik kerah seragam milik Anta hingga membuat Anta tersungkur ke lantai. Bukan malah di tolongin justru mereka bertiga tertawa dengan kencang seakan - akan yang ada di depan nya adalah hiburan. Tidak sampai di situ saja Amel yang Notaben nya sangat membenci Anta karena Amel selalu kalah saing dengan Anta, Amel beranjak dari tempat duduk nya setelah puas melihat Anta yang tersungkur dengan dahi yang Memar.

Amel mendekat ke arah Anta kemudian menendang tangan Anta,

posisi tangan Anta menahan tubuh nya supaya tidak ambruk malah di tendang oleh Amel hingga membuat dahinya terjerembab 2 kali ke lantai. Dahi yang tadi hanya memar kini mengeluarkan darah segar. Tanpa permisi darah itu mengalir dengan deras hingga ke Pipi Anta. Bukan nya minta maaf. justru Amel CS malah lari terbirit - birit dan kabur.

Anta berusaha keras untuk menghalau darah yang sedari tadi menetes di dahi nya tapi darah itu tak kunjung reda.

Dengan sekuat tenaga Anta berdiri dengan berpegang sisi - sisi meja, Setelah Anta berhasil berdiri Anta pun duduk kembali di kursinya. Diambilnya sapu tangan dari tas nya untuk menyapu bersih darah yang masih mengalir. Darah yang tadi mengalir kini perlahan mulai reda. Anta berjalan seorang diri menuju UKS untuk mengambil pester dengan den produk Handsaplast /Okeplast. Selesai Anta mengambil Plester dan memakai kan di dahinya Anta pun kembali ke kelas karena kini sudah saat nya masuk kelas.

~ Di ruang kelas 12 IPA 3

Kini kelas itu di isi oleh Pak Hadi selaku Guru PAI. Karena memang tadi pak Hadi bilang di Grup dia akan terlambat masuk ke kelas, dan menyuruh untuk mempelajari Buku paket kelas 12, Bab 5 tentang Pernikahan Dalam Islam (Munakahat) Jadi hari ini semua siswa kelas 12 IPA 3 yang ikut mata pelajaran PAI Khusus yang beragama Islam tengah mempelajari Buku paket kelas 12, Bab 5 tentang Pernikahan Dalam Islam (Munakahat). Tidak lama kemudian Pak Hadi datang dengan membawa gulungan kertas kecil.

Bersambung........

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Hayo Pak Hadi tadi bawa gulungan kertas kecil isinya apa ya? 🤔 (berikan jawaban mu, tebak di kolom komentar Guys😊)

Oh iya, Evi lupa ada satu lagi yang akan Evi sampai kan buat kalian. Penasaran nggak ??

Mulai hitung yah'

1...........

2...........

2½ .........

3.............

Yeyyy kabar baik nya Evi dapat surat dari Anta nih ❤😚

Spill nggak isi surat nya?? (Next Chapter ya)

Okeyy......... 👌🏻

See you........👋🏻

Bye - bye......👋🏻

Yaudah - yaudah dari pada penasaran Evi kasih lihat sedikit deh, ets tapi sebelum Evi kasih lihat ke kalian ingat jangan lupa like di setiap episode (bab), terus masukkan Favorit, kemudian beri vote dan hadiah. dan jika ada pertanyaan silahkan tanyakan di Kolom komentar pasti saya jawab kok 😊.

Kalau isi surat nya bakal saya Perlihatkan di Next Chapter.

Bersabar dan tetap menjalani nya dengan ikhlas adalah prinsip ku ~ Antasya Misya, hari ini 12 Februari 2022 pukul 19:28 WIB.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***