Bab 016 Untuk pertama kalinya Farhan mau makan satu sendok bubur langsung telan

Bab 16

3 bulan kemudian.....

Di Rumah Sakit Kasih Bunda.

Pukul 06:00

Kamar VIP 011

Terlihat seorang remaja yang kini sudah kembali pulih pasca terkena Penyakit Hepatitis. 3 bulan pemulihan nya bukan waktu yang cepat.

Setiap pagi seorang remaja laki - laki yang di ketahui bernama Farhan Aksara tengah berganti pakaian untuk melakukan jalan - jalan pagi. Itu pun rutinitas nya ketika ia sudah sembuh. Tubuh yang dulu atletis, kekar, kini sangat kurus. Akibat Farhan jarang makan dan minum, juga karena kemoterapi. Setiap kali Farhan makan pasti langsung muntah begitupun juga ketika minum. Jadi asupan yang hanya masuk ke tubuh Farhan hanya dari cairan infus, cairan infus pun tidak setiap saat tertempel di tangan Farhan.

Sedangkan kedua orang tuanya kini berada di luar Negeri. Farhan selama ini seorang diri di Kamar itu.

Tiba - tiba suster datang dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, satu gelas susu, dan satu gelas air putih. Melihat itu Farhan jengah.

"Mas Farhan! Sarapan dulu ya!" Pinta suster itu sembari menyuap kan satu sendok bubur ke mulut Farhan.

"Nggak usah sus, nanti aku muntah lagi kayak kemarin" Tolak Farhan secara halus kepada Suster Nina yang sudah 3 bulan ini menemaninya juga merawatnya di Rumah Sakit.

"Loh, kok Gitu. Sedikit aja satu sendok deh" Bujuk Suster Nina. Dan akhirnya Farhan membuka mulutnya.

Satu sendok bubur kini sudah masuk di mulut Farhan dengan perlahan Farhan mengunyahnya kemudian menelan dengan di bantu satu tegukan air putih. Kini bubur itu sudah sampai di lambung Farhan.

Baru saja bubur itu sampai 5 detik kemudian....

"HUEKK"

"HUEKK"

Farhan memuntahkan makanan yang baru saja mendarat di lambungnya.

"Tuhh kan, Sus Aku bilang apa pasti muntah lagi" Ucap Farhan kepada Suster Nina.

"Yaudah kalau gitu minum susu" Bujuk Suster Nina sembari membantu Farhan untuk minum.

Setelah minum susu. Farhan meminta suster Nina untuk menemaninya berjalan - jalan di taman Rumah Sakit.

Suster pun menurut dan berjalan di samping Farhan. Menurut Farhan suster Nina sudah seperti Ibunya sendiri.

Farhan berjalan santai di taman Rumah Sakit sembari menghirup udara pagi ini.

"Mas Farhan, kita duduk di kursi itu dulu ya!" Pinta Suster Nina sembari menunjuk satu kursi taman yang tidak jauh dari tempat nya berdiri.

Farhan menganggukkan kepalanya, tanda "iya"

Kemudian Farhan dan Suster Nina duduk di salah satu kursi taman. Sembari melihat - lihat sekitarnya.

Tiba - tiba pandangan Farhan tertuju pada seorang remaja perempuan yang Cantik tengah berjalan bersama seorang Wanita Paruh Baya.

"Anta" lirih Farhan dan tanpa aba - aba air mata Farhan meluncur deras di pipinya. Satu kata yang ter lontar dari mulut Farhan membuat Sang suster segera menoleh.

"Ada apa mas?. Loh kok Nangis?" panik Suster Nina sembari mengeluarkan tisu dari sakunya dan mengelap air mata yang berjatuhan di pipi Farhan.

"Anta Sus!!" Ucap Farhan kepada Sang Suster sembari menunjuk seorang remaja perempuan yang sangat cantik.

Sang suster paham kemudian menganggukkan kepala.

Farhan berlari ke arah Anta. Yaps benar, remaja perempuan yang cantik tadi adalah Anta bersama ibunya untuk menjenguk kerabat dari ibunya di rumah sakit ini.

"ANTA!!!!!" Panggil Farhan setengah berteriak.

Mendengar namanya di panggil Anta menoleh ke belakang dan menemukan Farhan yang sudah kurus berlari ke arah nya.

Anta meminta ibunya untuk masuk ke kamar rawat kerabatnya dan Anta nanti akan menyusul nya.

"Farhan ?" Beo Anta dengan mulut yang menganga.

Tanpa aba - aba tiba - tiba Farhan memeluk tubuh Anta dan menangis sesenggukan di taman Rumah Sakit itu, tanpa memedulikan pandangan orang - orang yang lewat.

"Maaf" Ucap Farhan yang masih memeluk juga menangis di tubuh Anta.

"Buat??" Tanya Anta ketika Farhan sudah melepaskan pelukannya.

"Semua, mulai dari perilaku ku yang selalu mengejek mu, mem bully, bahkan selalu membuatmu sengsara, juga menangis" Bahkan Farhan kini tidak berani menatap Anta, teman yang selama 2 tahun terus di bully nya juga di rundung bersama teman - temannya yaitu "Sang Penguasa Sekolah"

"Heyy, lihat sini" Ucap Anta sembari mengarahkan muka Farhan supaya menatapnya.

Farhan tidak berani menatapnya.

"Dan aku mau terimakasih kepadamu karena Ayah kamu sudah menyelamatkan Orang tua ku dari kebakaran 10 tahun lalu" Ucap Farhan berterimakasih dengan tulus.

Lantas Anta tersenyum dengan tulus.

Flashback On..

10 tahun lalu....

Kantor Primaberkah.

Terjadi kebakaran hebat di kantor itu semua para karyawan berlalu lalang untuk keluar dari ruangan perkantoran itu. Di dalam sana tengah terjebak Dimas adalah Papa Farhan, dan istrinya di ruangan management keuangan.

"Ini gimana tolong - tolong!!" Teriak Dimas dengan sangat kencang tapi teriaknya sia - sia.

Di luar kantor itu.

"Di dalam masih ada orang nggak pak?" Tanya Harjo Ayah dari Anta yang kebetulan lewat di depan kantor itu.

"Ada pak, sang manajer Keuangan dan istrinya" Jelas satu karyawan yang baru saja keluar dari kantor yang kini dilalap sang jago merah.

Tanpa memikirkan kondisinya Harjo masuk ke kantor itu. Tanpa mendengar larangan dari orang lain.

Dengan susah payah akhirnya Harjo bisa mengeluarkan Dimas dan istrinya.

Belum sempat Dimas memberi ucapan terimakasih Harjo sudah pamit untuk pulang.

Sejak saat itu Dimas berusaha keras untuk menemukan Pak Harjo juga rumahnya dan ketika Dimas sudah menemukan rumah Harjo ternyata Harjo sudah meninggal. Hingga pada akhirnya Harjo diam - diam memberi kan bantuan ke rumah Harjo yang kini di tempat ti Anta dan Ibunya.

2 Bulan lalu.....

Dimas baru tahu jika anak dari Harjo selalu di Bully dan dirundung oleh anak semata wayangnya yaitu Farhan.

Dimas sangat marah akan hal itu sehingga Dimas menceritakan semua jasa yang di berikan Ayah Anta, yaitu Pak Harjo.

Jika waktu itu Farhan tidak dalam keadaan sakit mungkin Dimas Sudah menjebloskan Farhan ke penjara.

Dan Dimas meminta anaknya jika belum mendapatkan Maaf dari Anta jangan pernah berbicara kepada Papanya yaitu Dimas. Sehingga Dimas memilih berada di luar negeri.

Flashback Off..

"Udah, udah aku maafin" Ucap Anta sembari menuntun Farhan untuk duduk di kursi.

"Beneran?" Tanya Farhan memastikan sembari menaik turunkan alisnya.

"Iya" Jawab Anta dengan gemas.

"Ini Si Farhan bukan sih?" Batin Anta tidak habis fikir dengan kelakuan Farhan yang menurut Anta jauh dari kata bringas dan kejam.

"Em.. Mas Farhan makan bubur lagi ya!" Pinta suster Nina yang tiba - tiba sudah berada di samping Anta.

"Aaaa" Ucap Suster Nina sembari menyuapinya satu sendok bubur.

Farhan menggelengkan kepalanya.

"Biar saya aja sus" Ucap Anta sembari mengambil alih Mangkok yang berada di tangan sang suster.

"Aaa....." Bujuk Anta sembari menyuap kan satu sendok Bubur.

Mau tidak mau Farhan membuka mulutnya dan menelannya. Karena yang menyuapinya Anta.

Farhan mengunyahnya dan menelannya, kemudian Suster Nina memberikan segelas air ke Farhan.

"Udah" Ucap Farhan ketika melihat Anta akan menyendok kan Bubur lagi.

"Loh kok Cuma satu" Ucap Anta heran dengan Farhan.

"Wahh, ini pertama nya mbak, Biasanya Mas Farhan satu sendok langsung muntah, tapi ini satu sendok langsung telan" Ucap Sang Suster membuat Anta tak habis fikir dengan Farhan.

"Separah itukah penyakit mu Farhan?" Batin Anta.

Sejak saat itu setiap hari Anta akan ke Rumah Sakit tanpa sepengetahuan Orang lain termasuk Greysya juga ibunya.

Bersambung......

Pengennya sehari up berapa kali nih?

Terpopuler

Comments

Yen Lamour

Yen Lamour

Kekuatan atas kehadiran dirimu bagi farhan 🥰

2022-03-05

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!