RANIA 'Takdir Tuhan Membuatku Menangis Di Pelaminan'

RANIA 'Takdir Tuhan Membuatku Menangis Di Pelaminan'

Awal perkenalan dengan dia

"88.7 Fm I radio jogjaaaaa, jumpa lagi sama Meli di sini, penyiar paling hitz abad ini, bla bla...." terdengar sayup ocehan penyiar radio favorit ku memulai siaran nya.

Namaku Rania, Aku yang dari tadi terpejam dan tengkurap di atas kasur pun akhirnya mulai membuka mata, tugas-tugas kuliah ini membuatku stress dan merasa sangat lelah.

"Malam ini buat siapapun yang mau SMS ke I radio daaan berharap dapet kenalan, monggo yah. Langsung aja sertakan alamat dan tahun kelahiran, serta nomor hp yang kira-kira bisa di hubungi." suara si Meli penyiar centil masih menggema di kamarku.

Ya, aku suka sekali mendengarkan radio, dari pagi sampai pagi lagi. Radioku hanya off saat aku pergi kuliah, hampir semua anak kos di sini suka dan selalu menyalakan radio nya masing-masing setiap hari.

Ku lihat jam dinding di kamarku, menunjukan pukul 23.00 wib, aku pun beranjak bangun untuk membereskan semua buku dan kertas tugas yang berserakan di lantai.

"Oke, selanjutnya siapa lagi yang mau mengirim SMS, siapa tau loh ada yang tertarik nyatet nomer hp mu, terus menghubungimu, kenalan, ihiiirr siapa tau jodoh kaaaan, ayo buruan, keburu off nih." Penyiar itu terus mengajak pendengar untuk berpartisipasi.

Ya, itu semacam program pencarian teman gitu, nanti ujung-ujung nya kopdar, dan berlanjut jadi teman atau malah ada yang bisa pacaran, rumornya sih gitu.

Tiba- tiba telingaku menangkap satu nama yang disebutkan oleh penyiar dan entah kenapa aku tertarik untuk mencatat nomor HP yang disebutkan, padahaaal sudah ratusan kali aku mendengar program ini dan sama sekali tidak pernah tertarik, menurutku kayak kurang kerjaan gitu haha.

"Farhan, 1980, prambanan, 0819-0404-xxxx, oke next."

Bergegas aku mencatat nomor itu, Farhan. Entah kenapa bisa aku tertarik mendengar nama itu dan sempat menyimpan nomornya, apa yang aku pikirkan? Entahlah.

Akupun keluar kamar, ke kamar mandi bersih-bersih muka, tangan, dan kaki sebelum tidur.

Setelah semua selesai akupun masuk ke kamar lagi, sambil tiduran ku buka Hp, ku cek kembali nomor yang tadi aku simpan.

SMS, jangan, SMS, jangan. Ah, aku maju mundur, mau SMS atau nggak. Lagian ngapain sih aku kok sempet-sempetnya nyimpen nomer itu, buat apa aku kenalan sama orang lewat radio begini, ampun deh kurang kerjaan banget.

Oh ya, saat itu tahun 2009, jadi yang ada memang hanya sms, dan telpon. Belum ada aplikasi chat whatsapp, line, dan lain-lain seperti sekarang.

Akhirnya aku mengurungkan niat ku untuk meng-sms-nya malam itu, sudah terlalu malam, nggak pantes rasanya perempuan malam-malam begini sms laki-laki dan mengajaknya berkenalan, apa katanya nanti.

Keesokan harinya aku beraktivitas seperti biasa, pukul 08.00 wib kuliah, sampai selesai semua kegiatan kampus, dan pukul 16.00 wib pulang ke kos.

Aku adalah orang yang agak tertutup, teman ku tidak banyak, bisa dihitung jari, dan yang paling akrab hanya teman-teman satu kos saja, yang kebetulan ada beberapa yang satu angkatan dan satu fakultas dengan ku.

Malam itu sesudah makan malam bareng sama anak kos lainnya, aku langsung masuk kamar dan menyalakan radio. Terdengar lagu-lagu cinta requestan pendengar lain, dan aku menikmatinya sembari mengecek hp ku.

Tiba-tiba aku teringat dengan 'Farhan'.

Siapa ya kira-kira farhan ini, usianya saat itu berarti sekitar 29 tahun, dan itu artinya beda 7 tahun denganku. Gimana ya wajahnya, kerja apa kuliah ya, dia tinggal di daerah prambanan, berarti nggak terlalu jauh dari sini. Ah, pikiranku sudah menerka kemana-mana, rasa penasaran itu semakin membuncah. Dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapanya.

"Assalamualaikum,bener ini nomernya Mas Farhan?" sapa ku lewat sms. Sambil mikir dibales nggak ya.

Lima belas menit kemudian baru ada pesan masuk.

"Waalaikumsalam, iya bener, sinten njih?"

Dalam hatiku, 'jawa banget' , sambil senyum-senyum sendiri aku mikir mau balas apa lagi.

"Maaf ya Mas mengganggu, aku Rania, kemaren aku denger i radio, dan aku denger nomer ini, lalu aku save, salam kenal." Ada emote senyum ku sisipakan disitu.

"Salam kenal juga, Adek tinggal dimana?" balasnya langsung.

Hah? 'Adek'

Jantungku berdebar nggak karuan, ketimbang dipanggil adek, padahal temen kampus yang manggil dek juga banyak, tapi kenapa kali ini rasanya jantungku nggak bisa santai ya. Mulai gila, senyum-senyum sendiri.

"Aku kos di kota, Mas" balasku.

"Kuliah apa kerja?"

"Kuliah Mas, Mas nya sendiri?"

Tanpa ku sadari perkenalan itu berlangsung hingga pukul 01.00 wib, buseeet. Kalau ingat rasanya masih sering senyum-senyum sendiri.

Pertemanan lewat dunia maya itupun berjalan baik, hampir setiap hari ada SMS bahkan telpon dengan banyak obrolan, nggak pernah kehabisan bahan, jangan ditanya gimana suaranya. Aku selalu merindukan suara itu, nah loh.

Tiga bulan berlalu, sms, telpon terus berlanjut. Sampai suatu hari dia sms dan membuatku tidak bisa tidur semalaman karena sms itu.

"Dek, udah lama yah kita kenal di hp, kalau misal Mas ajak ketemuan, mau ndak?"

Aku tidak langsung membalasnya, aku deg-deg an, alay yah. Iya aku merasa lebay saat itu. Kenapa kok gugup rasanya. Apa karena aku nggak PD? Aku tiba-tiba merasa takut dia kecewa, karena aku takut bayanganya tentang sosok ku berbeda dengan asli nya aku. Aku pendek, cuma 145cm, aku gendut, aku nggak cantik.

Pokoknya sebelum membalas sms itu pikiranku kemana-mana.

Sambil menarik nafas akhirnya aku pun membalasnya.

"Mau ketemu dimana Mas? Kapan?"

"Lusa, Mas jemput kamu di kos, terus kita cari tempat ngobrol."

"Oke Mas, habis maghrib yah."

"Baik Dek, sampai jumpa lusa njih."

Oh Tuhan raniaaaa, siap kah kamu?? Kalau ternyata dia kecewa karena ekpektasinya tentang wujudmu berbeda gimana? Atau justru kamu yang akan kecewa, kalau ternyata bayanganmu tentang sosok nya selama ini tidak sesuai gimana? Memang suaranya membuat mu rindu, tapi itu hanya suara. Pikiran lebay itupun berkecamuk.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Izaz Denny

Izaz Denny

saya kira Rania 2 lanjutannya ternyata di ulang.
bikin lanjutannya dong kak penasaran nih sama Farhan nikah sama siapa

2022-09-28

0

Almira

Almira

2009 sdh ada BBM dan FB..WA jg sdh ada tp blm booming..kalah pamor ma BBM

2021-10-24

0

Tinsya Hanifa

Tinsya Hanifa

aku mampir thor rekomen dari teman kata nya novel mu bagus

2021-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!