Langit Hawa

Langit Hawa

keriting.

Hawa terbangun dari tidurnya saat merasakan sekujur tubuh nya basah, perempuan berambut keriting itu terkejut saat melihat air masuk ke sela sela pintu kos kosan nya.

"astaga banjir....!"

ucap Hawa bergegas membereskan barang barang berharga nya.

terlihat hujan masih mengguyur wilayah tersebut, subuh itu menjadi pagi yang melelahkan untuk nya.

"Hawa........!"

ucap seseorang di balik pintu.

"ya.....!"

ucap Hawa membuka pintu dan melihat Ezi di balik pintu. Ezi itu salah satu tetangga Hawa di kosan tersebut.

"banjir wa... cepat beresin barang barang kamu?"

ucap Ezi membuat Hawa tertegun..

"Kenapa diam, air makin banyak..kamu gak apa-apa kan?"

ucap Ezi melihat hawa yang masih tetap diam, pasalnya sejak kapan pria berambut hitam itu mengkhawatirkan nya.

"gak apa-apa, cuma kasur nya gak keburu terselamatkan, basah!"

ucap Hawa tersenyum membuat Ezi tertegun karena perempuan cabi itu terlihat begitu manis.

"ayo mau ikut ke pengungsian atau gimana?"

ucap Ezi, karena dia tahu Hawa masih memiliki seorang ayah.

keduanya tidak terlalu dekat karena Hawa yang selalu menjaga jarak, meski begitu Ezi tetap bersikap baik pada Hawa.

Surya sang Ayah juga pernah beberapa kali ngobrol dengan Ezi saat Surya datang menemui Hawa di kosan.

Surya yang tak pernah lama menjalani pernikahan, membuat Hawa tak pernah lama menetap di suatu tempat.

bahkan ia harus berkali-kali pindah sekolah,dan saat ini Hawa masih sekolah kelas Dua SMA.

sebenarnya Hawa enggan mengikuti sang ayah, tapi karena ia tak punya siapa siapa lagi selain Surya, sang ibu telah lama tiada.

terkadang Hawa bingung tak mengerti dengan pemikiran sang ayah, rumah tangga nya Hanya bertahan paling lama dua tahun saja.

sudah beberapa kali Hawa berganti ibu tiri.

hanya Ezi yang tak pernah lelah mendekati nya, meskipun Hawa selalu bersikap acuh.

Hawa tak ingin menjalin kedekatan dengan siapapun karena hidup nya cepat berubah..ia tak pernah menetap lama..

bagi Hawa jauh dari orang terdekat itu menyakitkan, lebih baik tidak memiliki hubungan dekat dengan siapapun. setidaknya saat ia harus kembali pergi ia tak merasa kehilangan.

Surya sudah menikah lagi dengan seorang perempuan kaya pebisnis hebat di kota tersebut, Surya sempat mengajak Hawa untuk ikut dengan nya tinggal bersama ibu tiri baru nya itu, namun untuk kali ini Hawa menolak dan lebih memilih tinggal di kosan saja.

Hawa terdiam Melihat beberapa orang yang juga ikut mengungsi seperti dirinya di masjid besar itu, ia menolak menghubungi surya sang Ayah.. karena bisa di pastikan jika ia mengikuti sang ayah, Hawa tak akan bisa kembali ke kosan nya lagi..

"wa...ini makanan buat kamu!

yang lain nya juga dapat!"

ucap Ezi memberikan sebuah kotak nasi.

"terima kasih kak, Hawa mau sekolah!

nanti Hawa bawa ke sekolahan aja!"

ucap hawa kemudian beranjak ke kamar mandi untuk mengganti pakaian, meninggalkan Ezi yang mematung sendiri.

ia harus tetap masuk ke sekolah karena Beberapa waktu lagi ia akan mengahadapi ulangan semester untuk kenaikan kelas, kelas tiga pun tengah mempersiapkan ujian untuk kelulusan.

Surya mendengar kabar jika kosan putri nya itu kebanjiran, bergegas Surya mendatangi pengungsian tersebut.

"pak Surya...!" ucap Ezi menghampiri Surya yang sedang melihat lihat mencari keberadaan sang putri.

"Ezi.. dimana Hawa?"

"Hawa udah berangkat sekolah pak!"

ucap Ezi ia pun bersiap siap untuk pergi ke kampus.

"oh gitu.. syukur lah kalau begitu!"

ucap Surya memastikan bahwa putri nya itu baik baik saja.

sore nanti Surya akan menjemput Hawa karena kosan nya masih kebanjiran di tambah musim penghujan yang baru saja di mulai.

***

Hawa berjalan di koridor sekolah sendiri,

"ah.." hawa terkesiap saat tiba tiba sebuah bola menimpa kepalanya.

"siapa sih yang lempar bola ini..."ucap Hawa mengambil bola sepak tersebut.

"gue..."

ucap seorang pria tampan terpopuler di sekolah.

"gak sengaja"

ucap Langit Kemudian terkekeh melihat rambut Hawa yang keriting.

"kenapa Lo ketawa?"

ucap Hawa yang geram dengan tingkah pria yang menjadi incaran para siswi di sekolah nya itu.

"Jangan bilang ya rambut Lo tiba tiba berubah keriting karena bola yang nyasar ke kepala Lo?"

ucap Langit kembali tertawa.

hawa membulat kan matanya, kesal dengan tingkah pria yang berada di hadapan nya.

"Lo tuh bukan nya minta maaf malah ngeledekin...!"

ucap Hawa kemudian beranjak namun di tahan oleh tangan Langit.

"apa...?"

ucap hawa dengan gemeretak gigi nya.

"perasaan gue baru lihat Lo... rambut Lo aneh!"

ucap Langit kembali terkekeh.

pria tampan itu memang pintar, selalu mendapat nilai terbaik di sekolah dan memiliki frestasi di bidang olahraga..pria yang begitu menggilai sepak bola itu menjadi idola disekolah, namun tidak dengan Hawa yang baru satu bulan sekolah di sekolahan itu tak memperdulikan hal Semacam itu.

"Lo yang aneh..!"

ucap Hawa kemudian pergi namun usil nya langit langsung menarik rambut keriting milik Hawa.

"apa sih Lo....!"

ucap Hawa berbalik meringis karena rambut nya yang ditarik oleh langit.

"Lo ga tahu siapa gue?"

ucap Langit memperhatikan wajah Hawa dengan kaca mata bulat yang menghiasi wajah hawa yang cantik.

"yang pasti Lo itu sama kayak gue murid di sekolah ini...!"

ucap Hawa menepis tangan Langit dari rambut nya.

"sialan...!"

ucap langit memperhatikan Hawa yang langsung pergi begitu saja.

"kenapa Lo?"

ucap ibra menghampiri langit yang masih memperhatikan rambut keriting milik Hawa.

"suka Lo sama tuh cewek?"

ucap ibra tertawa, pasalnya melihat penampilan Hawa yang terkesan cupu dan kutu buku.

"ya gak mungkin lah gue suka sama perempuan kayak gitu, gue cuma lucu aja lihat rambut nya yang kriwil itu."

ucap langit kembali ke lapangan bersama Ibra.

siang itu di jam istirahat, Hawa dan Erin berdiri di depan kelas menghadap ke bawah memperhatikan para siswa yang sedang bermain bola termasuk langit.

pandangan kedua nya bertemu namun hawa langsung membalikkan badannya membelakangi.

"kenapa wa....?"

ucap Erin melihat Tingkah teman baru nya itu sedikit aneh.

"gak apa-apa..!

aku ke kelas ya ..!"

ucap hawa berjalan masuk ke dalam kelas.

tak lama bel berbunyi tanda pelajaran kembali dimulai.

"eh hawa, Lo tolong ya ke ruang guru,bawain buku paket nya bu ane sekarang!"

ucap Lidia ketua kelas yang selalu memberi perintah bukan hanya pada Hawa tapi yang lain nya juga.

"Lo tahu kan ruang guru dimana?"

ucap Lidia memberikan instruksi.

"ya....!"

ucap hawa tak ingin banyak bicara karena malas meladeni sikap Lidia yang terkesan sombong itu.

Hawa berjalan sendirian di koridor sekolah menuju ruang guru.

"eh kriting...!"

ucap Langit membuat hawa menghentikan langkahnya.

"ngapain Lo di ruang guru!"

ucap langit karena setahu nya hanya ketua kelas yang boleh ke ruang guru terkecuali jika ada keperluan lain.

"siapa Lo mau tahu urusan orang?"

ucap Hawa kemudian pergi menuju meja Bu ane untuk mengambil beberapa buku paket, bukan yang pertama kali nya hawa mengambil buku paket pelajaran Bu ane...

'sialan'

ucap langit menatap punggung hawa yang menjauh, bukan punggung justru pada rambut nya yang kriting.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

mampir lagi,, suka ceritanya,, jadi ulang baca lagi hehehe

2023-05-02

1

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

bagus tp syg msh anak SMA

2022-04-10

1

Lilis muney 2

Lilis muney 2

nyimak

2022-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 keriting.
2 satu rumah.
3 aneh.
4 terperangkap.
5 orang asing.
6 cemas.
7 rasa apa ini...
8 jatuh cinta.
9 terbuai.
10 agresif.
11 perbedaan.
12 setan
13 ibu tiri kejam.
14 cinta monyet.
15 uji nyali.
16 percuma
17 patah hati.
18 salah paham.
19 terbuka.
20 tak rela.
21 centil.
22 tergoda.
23 berlebihan.
24 mabuk kepayang.
25 buntu.
26 hilang.
27 hijab.
28 kawin lari.
29 jodoh
30 lost kontak.
31 sakit.
32 semangat.
33 hijrah.
34 jam Beker.
35 persinggahan terakhir.
36 kakak tiri.
37 menunggu.
38 salah sangka.
39 percuma.
40 bom waktu.
41 pahit.
42 keputusan.
43 terhalang Restu.
44 kambing hitam.
45 masih cinta.
46 tak berdaya.
47 kesempatan kedua.
48 kesalahan.
49 putra bungsu.
50 Mundur.
51 saling mencintai.
52 cahaya.
53 kursi roda.
54 tak berguna.
55 seperti mimpi.
56 malam pertama.
57 tanah merah.
58 aku takut.
59 hinaan.
60 mendekap erat.
61 tuhan mengabulkan doa ku.
62 selaput dara.
63 manis.
64 saling menjaga.
65 cinta yang memilih.
66 Tamu.
67 ayam jantan.
68 labirin.
69 taruhan.
70 menyemai cinta.
71 kekuatan cinta.
72 resepsi.
73 berpindah haluan.
74 pesaing
75 ibu asuh.
76 menantu.
77 lebih giat.
78 rujak.
79 Buah cinta.
80 kelelahan.
81 sabar
82 Rahmat.
83 bayi tabung.
84 Titik terendah.
85 nafas yang menghidupkan.
86 energi
87 tak henti berdoa.
88 perubahan.
89 dua angsa putih.
90 rahasia.
91 Mertua- menantu.
92 suami idaman.
93 sempurna.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
keriting.
2
satu rumah.
3
aneh.
4
terperangkap.
5
orang asing.
6
cemas.
7
rasa apa ini...
8
jatuh cinta.
9
terbuai.
10
agresif.
11
perbedaan.
12
setan
13
ibu tiri kejam.
14
cinta monyet.
15
uji nyali.
16
percuma
17
patah hati.
18
salah paham.
19
terbuka.
20
tak rela.
21
centil.
22
tergoda.
23
berlebihan.
24
mabuk kepayang.
25
buntu.
26
hilang.
27
hijab.
28
kawin lari.
29
jodoh
30
lost kontak.
31
sakit.
32
semangat.
33
hijrah.
34
jam Beker.
35
persinggahan terakhir.
36
kakak tiri.
37
menunggu.
38
salah sangka.
39
percuma.
40
bom waktu.
41
pahit.
42
keputusan.
43
terhalang Restu.
44
kambing hitam.
45
masih cinta.
46
tak berdaya.
47
kesempatan kedua.
48
kesalahan.
49
putra bungsu.
50
Mundur.
51
saling mencintai.
52
cahaya.
53
kursi roda.
54
tak berguna.
55
seperti mimpi.
56
malam pertama.
57
tanah merah.
58
aku takut.
59
hinaan.
60
mendekap erat.
61
tuhan mengabulkan doa ku.
62
selaput dara.
63
manis.
64
saling menjaga.
65
cinta yang memilih.
66
Tamu.
67
ayam jantan.
68
labirin.
69
taruhan.
70
menyemai cinta.
71
kekuatan cinta.
72
resepsi.
73
berpindah haluan.
74
pesaing
75
ibu asuh.
76
menantu.
77
lebih giat.
78
rujak.
79
Buah cinta.
80
kelelahan.
81
sabar
82
Rahmat.
83
bayi tabung.
84
Titik terendah.
85
nafas yang menghidupkan.
86
energi
87
tak henti berdoa.
88
perubahan.
89
dua angsa putih.
90
rahasia.
91
Mertua- menantu.
92
suami idaman.
93
sempurna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!