satu rumah.

sore itu Surya menuggu hawa keluar dari sekolah nya, Surya memperhatikan seorang anak lelaki yang ia kenal..

Surya tersenyum tanpa menyapa anak lelaki itu,

tak lama Hawa keluar dari gerbang sekolah, terlihat hawa langsung celingukan mencari angkutan umum.

bergegas Surya menghampiri putri satu satunya itu.

"Hawa.....?"

ucap Surya membuat Hawa langsung menoleh.

"ayah.......!"

Hawa terdiam.. perasaan nya tidak enak, seperti nya Surya mengetahui tentang kosan nya yang kebanjiran.

"Kenapa kamu gak kasih tahu ayah, kalau kamu kebanjiran?"

Hawa terpaku sambil memikirkan cara bagaimana ia menolak keinginan sang ayah jika ia meminta Hawa untuk tinggal bersama nya.

"Hawa gak apa-apa kok, mungkin sekarang udah surut yah...!"

"udah surut gimana?yang ada air tambah banyak!

ayah udah survei barusan sambil bawa barang barang kamu, sekarang kamu ikut ayah...!"

tutur Surya sambil meraih Tangan kecil Hawa, namun Surya menoleh saat Hawa menahan langkah nya.

"kenapa?"

ucap Surya berbalik menatap wajah cantik Putri nya itu, rambut nya sama persis seperti ALM seorang perempuan yang posisinya tak pernah tergantikan oleh siapapun di hati nya.

Hawa menggeleng kan kepalanya,tanda penolakan darinya yang tak ingin lagi tinggal bersama perempuan yang di sebut ibu tiri.

banyak kenangan pahit yang membuat nya memilih untuk tinggal terpisah dari sang Ayah.

"Hawa tinggal di pengungsian aja yah ..!

nanti juga banjir nya surut...!"

"kapan? lihat tuh awan udah kembali mendung, musim penghujan baru saja dimulai..

sekarang kamu ikut ayah, ayah janji kalau ada waktu senggang ayah akan mencarikan kamu kosan baru yang jauh dari banjir."

"ya sudah....!"

dengan terpaksa Hawa mengikuti langkah Surya memasuki mobil..

Hawa menelan Saliva Nya melihat rumah yang cukup besar dan mewah milik istri baru ayah nya itu, membuat Hawa merasa semakin takut dan enggan tinggal di rumah itu.

"ayo Hawa.. gak apa-apa!

ayah sudah bicara dengan istri ayah"

Hawa berjalan di belakang Surya dengan membawa tas yang berisi baju dan barang barang lainnya.

"Dena... sayang!"

ucap Surya memanggil perempuan yang kini menjadi ibu tiri nya itu.

"kamu baru pulang?"

ucap perempuan yang langsung menilik penampilan Hawa.

"ini Hawa, putri ku satu satunya...!"

"lalu.....?"

"kosan nya kebanjiran, boleh kan aku ajak dia tinggal disini? sampai aku mencari kosan baru untuk nya?"

Dena terdiam sambil berpikir, seperti nya ia tidak perlu mencari pembantu baru untuk mengurus rumah ini.. karena pembantu lama berhenti, ada anak Surya yang bisa mengurus rumah nya.

"kamu gak perlu kos.. disini aja tinggal di rumah Tante, banyak kamar kosong!"

ucap Dena tersenyum paksa.

"tuh gak apa-apa kan?"

"ya udah ..Tante atau mami ajak kamu ke kamar!"

ucap Dena menarik tangan Hawa masuk ke dalam kamar.

"kamu boleh tinggal disini, tapi gak gratis!

pembantu rumah sedang mudik!

jadi kalau kamu tahu diri, urus rumah ini?"

ucap Dena membuat Hawa membulat kan matanya..

ini yang selalu menjadi ketakutan nya, selalu seperti ini?

kenapa nasibnya begitu malang.

hawa menatap Dena yang keluar dari kamar, rambut nya lurus panjang, penampilan nya pasti lah membuat surya tergiur.

Hawa membereskan barang barang ke dalam lemari, beberapa kali membuang nafas!

ingin sekali rasanya Ia pergi dari rumah ini, namun ia urungkan untuk malam ini!

besok ia akan mencari kosan baru.

bergegas hawa keluar untuk mencuci baju nya yang kotor akibat banjir tadi subuh.

Hawa terpaku seketika saat melihat seseorang yang baru masuk ke dalam rumah itu, pandangan kedua nya bertemu Sama sama membulat kan mata.

langit tak percaya perempuan kriting yang bersikap arogan ini berada di hadapan nya.

"ngapain Lo dirumah gue!"

"langit sayang, kamu sudah pulang?"

ucap Dena membuat Hawa semakin meremang mendengar hal itu.

jadi sang Ayah menikah dengan perempuan ibu dari pria yang tadi pagi mengusik hidup nya.

tidak ia harus segera pergi dari rumah ini, ia tidak boleh satu rumah dengan pria menyebalkan itu.

"langit, apa kamu sudah mengenal hawa?

atau kalian satu sekolah?"

"ya sayang.. mereka satu sekolah!"

"oh gitu...... hawa ini anak dari papih Surya!"

ucap Dena membuat langit menatap hawa tajam.

sama seperti Surya, Dena pun begitu hobi berganti pasangan, meski dalam ikatan pernikahan tapi tak pernah ada pria yang bertahan lama hidup dengan mami nya itu, langit pun tak mengerti mengapa?

"sekarang Hawa tinggal sama kita disini?"

langit tak menjawab, Hawa sendiri memalingkan wajahnya tak berani menatap langit yang terang terangan tidak menyukai keberadaan nya.

langit langsung pergi ke kamar nya tanpa menghiraukan mereka yang mematung menatap punggung nya menjauh.

"Hawa.. langit memang seperti itu..!"

Hawa berjalan menuju dapur terlihat beberapa piring kotor menumpuk di wastafel.

selain itu cucian baju pun menumpuk di atas mesin cuci.

hawa merebahkan tubuhnya yang lelah di ranjang, terlihat satu piring nasi berisi nasi dan lauk pauk lainnya.

tubuh nya lelah setelah mencuci baju, piring dan memasak untuk mereka.

pekerjaan seperti itu hal yang biasa untuk nya,tapi jika sebanyak itu membuat hawa kewalahan.

Surya mengajak nya untuk makan bersama, tapi ia tidak melihat langit.

Hawa memilih untuk membawa makanan nya ke dalam kamar, dengan Alasan ingin mengecek pr dari sekolah.

***

"kenapa sih si keriting itu anak nya si Surya?"

ucap langit dalam hati nya, Kini ia tengah bermain futsal bersama teman teman nya.

"Aw....!"

ucap Langit menyentuh kepala nya yang terkena lemparan bola.

"Lang kenapa Lo ngelamun aja!?"

ucap Wisnu menghampiri langit yang meringis memegangi kepalanya.

"tahu nih tumben Lo, mikirin Violla Lo?" ucap Ibra menimpali.

Violla salah satu siswi tercantik di sekolah, banyak yang mengagumi kecantikan nya,dan saat ini Langit tengah menjalin kedekatan dengan perempuan yang menjadi idola di sekolah nya itu.

"gak lah, kurang kerjaan banget!"

"atau Lo lagi mikirin si kriwil... hahaha!"

ucap Ibra teringat perseteruan nya dengan siswa baru yang berambut keriting itu.

"malas.. apa lagi itu!"

ucap langit berbohong justru hal itu yang membuat nya tak mood bermain.

"gue balik, gak mood..!

ngantuk!"

ucap langit membuat teman-teman nya merasa heran.

tak biasanya langit bersikap seperti itu, bahwa san nya ia kesal dengan kelakuan Dena yang tak pernah berubah, di tambah cewek kriting yang kini satu rumah dengan nya.

langit memasuki rumah yang sudah sepi, seperti nya dena dan Surya berada di dalam kamar.

langit berjalan ke dapur untuk mengambil air minum, namun langkah nya terhenti saat ia melihat perempuan sedang mencuci Beberapa piring kotor.

Hawa Duduk di kursi menyandarkan tubuhnya yang lelah, rambut kriting nya di biarkan terurai.

kaos strit putihnya yang Transparan mencetak tali bra-nya yang berwarna ungu.

"kenapa sih selalu begini?"

ucap hawa terdengar oleh langit membuat nya membeku, bahwasanya apa yang menjadi pertanyaan hawa sama seperti apa yang dirasakan oleh nya.

bersambung.

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

aq bungain kak

2022-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 keriting.
2 satu rumah.
3 aneh.
4 terperangkap.
5 orang asing.
6 cemas.
7 rasa apa ini...
8 jatuh cinta.
9 terbuai.
10 agresif.
11 perbedaan.
12 setan
13 ibu tiri kejam.
14 cinta monyet.
15 uji nyali.
16 percuma
17 patah hati.
18 salah paham.
19 terbuka.
20 tak rela.
21 centil.
22 tergoda.
23 berlebihan.
24 mabuk kepayang.
25 buntu.
26 hilang.
27 hijab.
28 kawin lari.
29 jodoh
30 lost kontak.
31 sakit.
32 semangat.
33 hijrah.
34 jam Beker.
35 persinggahan terakhir.
36 kakak tiri.
37 menunggu.
38 salah sangka.
39 percuma.
40 bom waktu.
41 pahit.
42 keputusan.
43 terhalang Restu.
44 kambing hitam.
45 masih cinta.
46 tak berdaya.
47 kesempatan kedua.
48 kesalahan.
49 putra bungsu.
50 Mundur.
51 saling mencintai.
52 cahaya.
53 kursi roda.
54 tak berguna.
55 seperti mimpi.
56 malam pertama.
57 tanah merah.
58 aku takut.
59 hinaan.
60 mendekap erat.
61 tuhan mengabulkan doa ku.
62 selaput dara.
63 manis.
64 saling menjaga.
65 cinta yang memilih.
66 Tamu.
67 ayam jantan.
68 labirin.
69 taruhan.
70 menyemai cinta.
71 kekuatan cinta.
72 resepsi.
73 berpindah haluan.
74 pesaing
75 ibu asuh.
76 menantu.
77 lebih giat.
78 rujak.
79 Buah cinta.
80 kelelahan.
81 sabar
82 Rahmat.
83 bayi tabung.
84 Titik terendah.
85 nafas yang menghidupkan.
86 energi
87 tak henti berdoa.
88 perubahan.
89 dua angsa putih.
90 rahasia.
91 Mertua- menantu.
92 suami idaman.
93 sempurna.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
keriting.
2
satu rumah.
3
aneh.
4
terperangkap.
5
orang asing.
6
cemas.
7
rasa apa ini...
8
jatuh cinta.
9
terbuai.
10
agresif.
11
perbedaan.
12
setan
13
ibu tiri kejam.
14
cinta monyet.
15
uji nyali.
16
percuma
17
patah hati.
18
salah paham.
19
terbuka.
20
tak rela.
21
centil.
22
tergoda.
23
berlebihan.
24
mabuk kepayang.
25
buntu.
26
hilang.
27
hijab.
28
kawin lari.
29
jodoh
30
lost kontak.
31
sakit.
32
semangat.
33
hijrah.
34
jam Beker.
35
persinggahan terakhir.
36
kakak tiri.
37
menunggu.
38
salah sangka.
39
percuma.
40
bom waktu.
41
pahit.
42
keputusan.
43
terhalang Restu.
44
kambing hitam.
45
masih cinta.
46
tak berdaya.
47
kesempatan kedua.
48
kesalahan.
49
putra bungsu.
50
Mundur.
51
saling mencintai.
52
cahaya.
53
kursi roda.
54
tak berguna.
55
seperti mimpi.
56
malam pertama.
57
tanah merah.
58
aku takut.
59
hinaan.
60
mendekap erat.
61
tuhan mengabulkan doa ku.
62
selaput dara.
63
manis.
64
saling menjaga.
65
cinta yang memilih.
66
Tamu.
67
ayam jantan.
68
labirin.
69
taruhan.
70
menyemai cinta.
71
kekuatan cinta.
72
resepsi.
73
berpindah haluan.
74
pesaing
75
ibu asuh.
76
menantu.
77
lebih giat.
78
rujak.
79
Buah cinta.
80
kelelahan.
81
sabar
82
Rahmat.
83
bayi tabung.
84
Titik terendah.
85
nafas yang menghidupkan.
86
energi
87
tak henti berdoa.
88
perubahan.
89
dua angsa putih.
90
rahasia.
91
Mertua- menantu.
92
suami idaman.
93
sempurna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!