Sincere Heart

Sincere Heart

Chapter 01 keprgian cahari

...Kepergian CAHARI...

...( 18 Tahun lalu )...

..."Rani maafkan saya, jika saya banyak salah sama kamu." Ucap Cahari....

..."Mas jangan ngomong seperti itu jangan mikir aneh-aneh dong mas" mata Rani sambil berkaca kaca....

"Ran tolong jaga Charissa dengan baik ya?"

" Menikahlah lagi Ran biar kamu tidak berjuang sendiri untuk membesarkan Charissa."

" Tidak mas kamu jangan ngomong seperti itu."

"Banyakin istighfar mas ayo mas semangat

kamu pasti bisa untuk kita, untuk Charissa."

"Tolong maafkan aku ya ran." Cahari berbicara sambil menahan sakit dan meneteskan air mata. Dan Rani cuman bisa menjawab dengan tangisan tersedu-sedu.

"Bagaimana keadaannya dok?"

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan sekuat tenaga kami! tapi mohon maaf bapak Cahari tidak terselamatkan."

Dokter berbicara diakhir kalimat sambil menunduk ikut berduka.

"CAHARI anakku"

"ya Allah nakkkkk"

nyonya lesny berteriak sambil menangis

hari. Iiiii, iiiiiiiii, iiiii, iii

Ma istighfar ma istighfar kita doakan kak hari saja maaa."

"Lihat mbk Rani lebih kasihan ma. Kita seharusnya harus bisa nguatin mbk Rani."

"Ini semua sudah takdir ma."

"Cahaya kakakmu hari cahaya"

"Iya ma sabar ma."

Cahaya menenangkan mamanya sambil menangis.

8 tahun berlalu

Charissa sudah mulai memasuki dibangku sekolah.

"Ran?" Tanya nenek lesny mantan mertua rani.

"Iya ma." Jawab mama rani.

" Kalau memang kamu Mau menikah sama Roni gapapa kok Ran."

"Mama restui, apa - apa yang bisa membuatmu bahagia pasti mama akan mendukungmu."

"Meski mama ini hanya mantan mertua kamu."

"Terimakasih ya Ran, kamu masih mau menganggap mama ini sebagai mertua kamu." Ujar nenek lesny dengan menangis.

" Ma. Mama itu sudah kuanggap seperti mamaku sendiri orang tuaku sendiri jadi aku akan slalu mengingat mama."

"Aku tidak akan lupa kasih sayang mama dulu seperti apa?"

"Sampai sekarang pun mama juga masih selalu memberikan kasih sayang itu, aku juga berterimakasih banyak ma."

Mereka menangis dengan berpelukan sambil mengingat kenangan bersama Cahari.

"Mama kasihan sama Charissa dia juga butuh seorang papa." Ucap nenek Lesny.

"Mama seneng kok Ran akhirnya kamu mau membuka pintu hatimu setelah kepergian Cahari, dan kelihatanya Roni juga orang baik."

"Tapi yang terpenting dia sayang sama Charissa kan Ran?."

"Dan mau menganggap Charissa seperti anaknya sendiri"

"Insyaallah mas Roni sayang kok ma, karena yang aku lihat 7 tahun ini yang didekati itu bukan Rani ma tapi Charissa."

"Makanya dia kalau sama Charissa sudah menganggap seperti anaknya sendiri."

"Insyaallah seperti itu ma."

"Mama restui kok Ran bukankah itu juga mantan pacar kamu dulu?"

Nyonya lesny sambil tertawa menggoda.

"Mama, hehehe." Rani tersipu malu.

"Ya insyaallah kamu yang lebih tau karakternya lah Ran, kalau mama sih yang penting selalu menyayangi Charissa."

"Iya ma."

"Tapi bukankah siRoni itu juga duda?"

"Iya ma dia juga ditinggal nikah Sama mantan istrinya ma."

"Sudah berapa tahun Ran ?kalau masih baru hati-hati Lo Ran."

"Setahun setelah kepergiannya mas hari ma"

"Oh, udah lama juga berarti Ran, semoga pilihanmu terbaik ya Ran?"

" Dulu mama milih kamu karena kamu memang wanita yang sangat baik sekali, cocok dengan hati mama tapi qodarullah." Ujar nenek Lesny dengan wajah sedih.

"Aamiin iya ma., mas hari juga pria yang sangat baik kok ma."

"Meski esok aku akan menikah dengan orang lain, aku tetap akan mengingat kebaikan - kebaikan mas Hari ma." Rani menjawab dengan mata berkaca-kaca mengingat sosok almarhum suaminya dulu.

" Iya Ran mama harap juga seperti itu,"

" Karena bagaimanapun Hari adalah ayah dari Charissa, dan masa depan kamu masih panjang."

"Jadi kamu juga tetap akan butuh pendamping hidupmu, untuk masa depanmu dan juga masa depan Charissa."

"Iya ma." Mereka menangis lagi.

"Sering-sering ya. Main kesini?"

"Iya ma!"

...* * *...

"Mas Roni?"

" Iya sayang."

"Besok ngambil rapotnya Shella kan mas?" Tanya mama Rani.

"Iya besok punya Charissa sekalian kuambil kok sayang."

"Terimakasih mas sudah pengertian."

"Sama-sama."

"Besok berangkat kebandung jam berapa?" Tanya suaminya.

"Jam 6 mas takut telat sambil senyum."

" Ya sudah ayo tidur, besok habis ngambil rapot pekerjaanku juga sudah pada ngantri banyak dimeja. "

"Semangat untuk kita ya mas. "

"Ya sayang ayo tidur."Roni sambil mamatikan lampu.

...* * *...

"Papa." Shella berlari sambil ingin memeluk papanya.

"Halo Shella, kamu kok disini sayang?" Ucap papa Roni sambil memeluk putri semata wayangnya.

"Iya itu. sama mama." Shella sambil menunjuk mamanya.

"Hai mas. " Sapa Maya mantan istri papa roni

"Kamu ada apa?"

" Bukankah kamu yang menyuruhku untuk mengambil rapotnya shella?"

"Iya mas aku memang sengaja menyuruhmu kesini karena ada yang mau aku bicarakan "

"Dan aku menemuimu disini karena takut istrimu salah faham mas."

"Ada apa memangnya?"

"Kita cari tempat duduk dululah mas, masih ada waktu sebentar kok sambil nunggu pembagian rapotnya."

"Shella disini sama Tante Oni ya?"

" Siap ma."

"Ada apa? Mau bicara apa? Langsung to the point aja?" Tanya papa Roni sambil meminum jus jeruk, mereka duduk dimeja kantin sekolah shella dan Charissa.

" Ok mas pada intinya saja ya?"

" Aku mau Shella tinggal Sama kamu."

" Kenapa kamu? Dimarahi suamimu? Karena bawa Shella?" Papa Roni sambil senyum mengejek.

" Enggak kok mas kamu segitunya banget sih sama aku."

"Ya alasannya apa? gak masuk akal kalau kamu tiba-tiba nyuruh aku bawa shella."

"Sedangkan kamu tau sendiri aku juga baru menikah."

" Dulu aja aku merjuangin Shella biar bisa dapat hak asuh jatuh ketangan aku tetap saja kamu juga gak mau mengalah kan? Dan akhirnya kamu yang menang?"

"Mengapa sekarang tiba-tiba kamu nyerahin kesaya dengan senang hati?" Ujar Roni dengan kesal.

"Ok mas maafkan aku jika dulu aku sering membuatmu marah, aku banyak salah mas sama kamu."

"Dan biarlah masa lalu itu berlalu tolong maafkan aku mas."

" Aku hanya minta tolong mas"

"Utuk kali iniiii saja, aku nitip shella aku sedang hamil mas." Mohonnya.

" Aku gak bisa mengurus Shella sepenuhnya."

"Jadi aku mohon nitip shella, jaga dengan baik mas."

"Baiklah shella itu anakku sendiri, meski tanpa kamu suruh aku akan merawatnya dengan baik." Roni mendengus muak.

...* * *...

^^^5 tahun lalu Roni sangat hancur karena^^^

...dikhianati oleh mantan istrinya,dia melihat dengan matanya sendiri bahwasanya saat ditinggal keluar negri mantan istrinya sering mengajak pulang selingkuhannya Roni sangat jijik dan benci setelah kepulangannya dari Singapore, bukan disambut kehangatan dari seorang istri, malah disambut dengan pemandangan yang membuatnya jijik karena mengetahui dengan kedua matanya sendiri memergoki mantan istrinya dikamar bersama selingkuhannya, dan yang lebih menyakitkannya lagi akhirnya istrinya memintanya untuk menceraikannya dan membawa putri semata wayangnya, sebenarnya Roni masih mau memaafkannya karena dia ingin mempertahankan rumah tangganya dan memberi keluarga yang utuh kepada putrinya akan tetapi istrinya yang sudah tidak mencintainya lagi dan memutuskan memilih menikah bersama selingkuhannya....

...Roni sangat sedih dan hancur dia memang sudah tidak mencintai mantan istrinya akan tetapi dia hancur karena hak asuh putrinya jatuh ketangan mantan istrinya Maya....

"Shella ayo masuk."

"Enggak aku gak mau."

"Hai sayang, ayo masuk sama mama Rani yuk."

"Nanti tidur sama Charissa juga ya?"

"Enggak aku gak mau."

"Mama aku tuh cuma mama Maya, aku gak mau sama kamu."

"Shella gak boleh gitu dong sayang." Ujar papa Roni.

"Yaudah kalau gak mau ayo papa gendong saja ya?" papa Roni sambil menenangkan Shella.

" Gak mau, aku gak mau pokoknya aku ga mauuuuuu." Sambil nangis dan teriak- teriak Shella digendong papanya kekamar Charissa.

"Hai Rissa sedang apa sayang?"

"Ini pa lagi main!"

"Ini teman baru Charissa kan pa? Yang papa ceritain kemarin itu kan?"

"Yapz betul sayang ayo ajak main adik Shella ya?"

"Siap pa."

"Yaudah papa tinggal dulu ok?"

"Ok pa!"

"Hai Shella ayo main yuk sini."

"Gak, gak mau, aku gak Sudi main sama kamu ."

"Pa papa?" Teriak shella.

ceklek.

" Ada ap sayang?"

"Aku mau disini."

"Benarkah ?"Tanya papa Roni senyum sumringah karena akhirnya anak kandungnya mau tinggal bersamanya.

"Tapi ada syaratnya!" Ujar Misya sambil menunduk.

"Apa sayang?"

"Dia GK boleh tidur disini."

"Loh jangan begitu dong sayang."

" Ini kan kamar Charissa nak."

"Besok papa buatin kamar sendiri ya?"

"Yang baru buat kamu sayang."

"Sementara tidur berdua dulu disini sama Charissa ya."

"Kan lebih enak kalau tidur ada temannya."

"Gak mau aku gak mau, pokoknya Shella gak mau sama dia hiks hiks hiks" Ujar Shella sambil nangis.

"Iya sayang, iya nanti Shella tidur disini sendiri ya berani?" Ujar mama rani.

"Berani dong." Jawab Shella.

" Ya sudah Rissa sementara tidur dikamar tamu dulu ya sayang?"

" Gapapa kan nak?"

" Gapapa kok ma."

"Rissa tidur sama bik Iyem juga gapapa kok ma."

"Ya udah Rissa sementara tidur sama bi Iyem dulu dikamar tamu aj ya sayang?"

" Ok mama." Ujar Charissa tetap tersenyum bahagia.

...* * *...

Episodes
1 Chapter 01 keprgian cahari
2 chapter 02 keluarga Arora
3 chapter 03 meninggalkan rumah
4 Chapter 04 sahabat yang selalu ada
5 chapter 05 sidang skripsi
6 chapter 06 pertemuan pertama dengan Tante Dewi
7 chapter 07 Ribut dirumah sakit
8 chapter 08 Sahabat yang selalu menyayangi
9 chapter 09 Charissa mulai menemukan kenyamanan
10 chapter 10 Narendra yang keras kepala
11 chapter 11 susan yang begitu berharap
12 chapter 12 Kepulangan Livia keindonesia
13 chapter 13 Narendra meninggalkan rumah
14 chapter 14 pengkhianatan dari Livia
15 chapter 15 Charissa yang berniat menolong Tante Dewi
16 chapter 16 Malam yang hancur bagi Charissa
17 chapter 17 Direndahkan oleh Narendra
18 Chapter 18 kehamilan
19 Chapter 19 Narendra dibayangi rasa bersalah
20 Chapter 20 kehamilan yang diketahui orang tua Charissa
21 Chapter 21 konflik orang tua
22 Chapter 22 pertemuan diwisuda Charissa
23 Chapter 23 perjanjian pernikahan
24 Chapter 24 pernikahan
25 episode 25 Narendra yang Dingin
26 Chapter 26 periksa kehamilan
27 Chapter 27 Kebaikan Charissa
28 Chapter 28 Mulai muncul rasa perhatian
29 Chapter 29 konflik dengan Susan dan keluarga
30 Chapter 30 Rencana jahat Susan dan Shella
31 Chapter 31 Acara 7 bulanan
32 Chapter 32 Kehadiran LiVia Kembali
33 Chapter 33 Charissa yang mulai berharap
34 Chapter 34 Cafetaria
35 Chapter 35 Berusaha mendapatkan Narendra
36 menangis tanpa henti
Episodes

Updated 36 Episodes

1
Chapter 01 keprgian cahari
2
chapter 02 keluarga Arora
3
chapter 03 meninggalkan rumah
4
Chapter 04 sahabat yang selalu ada
5
chapter 05 sidang skripsi
6
chapter 06 pertemuan pertama dengan Tante Dewi
7
chapter 07 Ribut dirumah sakit
8
chapter 08 Sahabat yang selalu menyayangi
9
chapter 09 Charissa mulai menemukan kenyamanan
10
chapter 10 Narendra yang keras kepala
11
chapter 11 susan yang begitu berharap
12
chapter 12 Kepulangan Livia keindonesia
13
chapter 13 Narendra meninggalkan rumah
14
chapter 14 pengkhianatan dari Livia
15
chapter 15 Charissa yang berniat menolong Tante Dewi
16
chapter 16 Malam yang hancur bagi Charissa
17
chapter 17 Direndahkan oleh Narendra
18
Chapter 18 kehamilan
19
Chapter 19 Narendra dibayangi rasa bersalah
20
Chapter 20 kehamilan yang diketahui orang tua Charissa
21
Chapter 21 konflik orang tua
22
Chapter 22 pertemuan diwisuda Charissa
23
Chapter 23 perjanjian pernikahan
24
Chapter 24 pernikahan
25
episode 25 Narendra yang Dingin
26
Chapter 26 periksa kehamilan
27
Chapter 27 Kebaikan Charissa
28
Chapter 28 Mulai muncul rasa perhatian
29
Chapter 29 konflik dengan Susan dan keluarga
30
Chapter 30 Rencana jahat Susan dan Shella
31
Chapter 31 Acara 7 bulanan
32
Chapter 32 Kehadiran LiVia Kembali
33
Chapter 33 Charissa yang mulai berharap
34
Chapter 34 Cafetaria
35
Chapter 35 Berusaha mendapatkan Narendra
36
menangis tanpa henti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!