...Kepergian CAHARI...
...( 18 Tahun lalu )...
..."Rani maafkan saya, jika saya banyak salah sama kamu." Ucap Cahari....
..."Mas jangan ngomong seperti itu jangan mikir aneh-aneh dong mas" mata Rani sambil berkaca kaca....
"Ran tolong jaga Charissa dengan baik ya?"
" Menikahlah lagi Ran biar kamu tidak berjuang sendiri untuk membesarkan Charissa."
" Tidak mas kamu jangan ngomong seperti itu."
"Banyakin istighfar mas ayo mas semangat
kamu pasti bisa untuk kita, untuk Charissa."
"Tolong maafkan aku ya ran." Cahari berbicara sambil menahan sakit dan meneteskan air mata. Dan Rani cuman bisa menjawab dengan tangisan tersedu-sedu.
"Bagaimana keadaannya dok?"
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin dengan sekuat tenaga kami! tapi mohon maaf bapak Cahari tidak terselamatkan."
Dokter berbicara diakhir kalimat sambil menunduk ikut berduka.
"CAHARI anakku"
"ya Allah nakkkkk"
nyonya lesny berteriak sambil menangis
hari. Iiiii, iiiiiiiii, iiiii, iii
Ma istighfar ma istighfar kita doakan kak hari saja maaa."
"Lihat mbk Rani lebih kasihan ma. Kita seharusnya harus bisa nguatin mbk Rani."
"Ini semua sudah takdir ma."
"Cahaya kakakmu hari cahaya"
"Iya ma sabar ma."
Cahaya menenangkan mamanya sambil menangis.
8 tahun berlalu
Charissa sudah mulai memasuki dibangku sekolah.
"Ran?" Tanya nenek lesny mantan mertua rani.
"Iya ma." Jawab mama rani.
" Kalau memang kamu Mau menikah sama Roni gapapa kok Ran."
"Mama restui, apa - apa yang bisa membuatmu bahagia pasti mama akan mendukungmu."
"Meski mama ini hanya mantan mertua kamu."
"Terimakasih ya Ran, kamu masih mau menganggap mama ini sebagai mertua kamu." Ujar nenek lesny dengan menangis.
" Ma. Mama itu sudah kuanggap seperti mamaku sendiri orang tuaku sendiri jadi aku akan slalu mengingat mama."
"Aku tidak akan lupa kasih sayang mama dulu seperti apa?"
"Sampai sekarang pun mama juga masih selalu memberikan kasih sayang itu, aku juga berterimakasih banyak ma."
Mereka menangis dengan berpelukan sambil mengingat kenangan bersama Cahari.
"Mama kasihan sama Charissa dia juga butuh seorang papa." Ucap nenek Lesny.
"Mama seneng kok Ran akhirnya kamu mau membuka pintu hatimu setelah kepergian Cahari, dan kelihatanya Roni juga orang baik."
"Tapi yang terpenting dia sayang sama Charissa kan Ran?."
"Dan mau menganggap Charissa seperti anaknya sendiri"
"Insyaallah mas Roni sayang kok ma, karena yang aku lihat 7 tahun ini yang didekati itu bukan Rani ma tapi Charissa."
"Makanya dia kalau sama Charissa sudah menganggap seperti anaknya sendiri."
"Insyaallah seperti itu ma."
"Mama restui kok Ran bukankah itu juga mantan pacar kamu dulu?"
Nyonya lesny sambil tertawa menggoda.
"Mama, hehehe." Rani tersipu malu.
"Ya insyaallah kamu yang lebih tau karakternya lah Ran, kalau mama sih yang penting selalu menyayangi Charissa."
"Iya ma."
"Tapi bukankah siRoni itu juga duda?"
"Iya ma dia juga ditinggal nikah Sama mantan istrinya ma."
"Sudah berapa tahun Ran ?kalau masih baru hati-hati Lo Ran."
"Setahun setelah kepergiannya mas hari ma"
"Oh, udah lama juga berarti Ran, semoga pilihanmu terbaik ya Ran?"
" Dulu mama milih kamu karena kamu memang wanita yang sangat baik sekali, cocok dengan hati mama tapi qodarullah." Ujar nenek Lesny dengan wajah sedih.
"Aamiin iya ma., mas hari juga pria yang sangat baik kok ma."
"Meski esok aku akan menikah dengan orang lain, aku tetap akan mengingat kebaikan - kebaikan mas Hari ma." Rani menjawab dengan mata berkaca-kaca mengingat sosok almarhum suaminya dulu.
" Iya Ran mama harap juga seperti itu,"
" Karena bagaimanapun Hari adalah ayah dari Charissa, dan masa depan kamu masih panjang."
"Jadi kamu juga tetap akan butuh pendamping hidupmu, untuk masa depanmu dan juga masa depan Charissa."
"Iya ma." Mereka menangis lagi.
"Sering-sering ya. Main kesini?"
"Iya ma!"
...* * *...
"Mas Roni?"
" Iya sayang."
"Besok ngambil rapotnya Shella kan mas?" Tanya mama Rani.
"Iya besok punya Charissa sekalian kuambil kok sayang."
"Terimakasih mas sudah pengertian."
"Sama-sama."
"Besok berangkat kebandung jam berapa?" Tanya suaminya.
"Jam 6 mas takut telat sambil senyum."
" Ya sudah ayo tidur, besok habis ngambil rapot pekerjaanku juga sudah pada ngantri banyak dimeja. "
"Semangat untuk kita ya mas. "
"Ya sayang ayo tidur."Roni sambil mamatikan lampu.
...* * *...
"Papa." Shella berlari sambil ingin memeluk papanya.
"Halo Shella, kamu kok disini sayang?" Ucap papa Roni sambil memeluk putri semata wayangnya.
"Iya itu. sama mama." Shella sambil menunjuk mamanya.
"Hai mas. " Sapa Maya mantan istri papa roni
"Kamu ada apa?"
" Bukankah kamu yang menyuruhku untuk mengambil rapotnya shella?"
"Iya mas aku memang sengaja menyuruhmu kesini karena ada yang mau aku bicarakan "
"Dan aku menemuimu disini karena takut istrimu salah faham mas."
"Ada apa memangnya?"
"Kita cari tempat duduk dululah mas, masih ada waktu sebentar kok sambil nunggu pembagian rapotnya."
"Shella disini sama Tante Oni ya?"
" Siap ma."
"Ada apa? Mau bicara apa? Langsung to the point aja?" Tanya papa Roni sambil meminum jus jeruk, mereka duduk dimeja kantin sekolah shella dan Charissa.
" Ok mas pada intinya saja ya?"
" Aku mau Shella tinggal Sama kamu."
" Kenapa kamu? Dimarahi suamimu? Karena bawa Shella?" Papa Roni sambil senyum mengejek.
" Enggak kok mas kamu segitunya banget sih sama aku."
"Ya alasannya apa? gak masuk akal kalau kamu tiba-tiba nyuruh aku bawa shella."
"Sedangkan kamu tau sendiri aku juga baru menikah."
" Dulu aja aku merjuangin Shella biar bisa dapat hak asuh jatuh ketangan aku tetap saja kamu juga gak mau mengalah kan? Dan akhirnya kamu yang menang?"
"Mengapa sekarang tiba-tiba kamu nyerahin kesaya dengan senang hati?" Ujar Roni dengan kesal.
"Ok mas maafkan aku jika dulu aku sering membuatmu marah, aku banyak salah mas sama kamu."
"Dan biarlah masa lalu itu berlalu tolong maafkan aku mas."
" Aku hanya minta tolong mas"
"Utuk kali iniiii saja, aku nitip shella aku sedang hamil mas." Mohonnya.
" Aku gak bisa mengurus Shella sepenuhnya."
"Jadi aku mohon nitip shella, jaga dengan baik mas."
"Baiklah shella itu anakku sendiri, meski tanpa kamu suruh aku akan merawatnya dengan baik." Roni mendengus muak.
...* * *...
^^^5 tahun lalu Roni sangat hancur karena^^^
...dikhianati oleh mantan istrinya,dia melihat dengan matanya sendiri bahwasanya saat ditinggal keluar negri mantan istrinya sering mengajak pulang selingkuhannya Roni sangat jijik dan benci setelah kepulangannya dari Singapore, bukan disambut kehangatan dari seorang istri, malah disambut dengan pemandangan yang membuatnya jijik karena mengetahui dengan kedua matanya sendiri memergoki mantan istrinya dikamar bersama selingkuhannya, dan yang lebih menyakitkannya lagi akhirnya istrinya memintanya untuk menceraikannya dan membawa putri semata wayangnya, sebenarnya Roni masih mau memaafkannya karena dia ingin mempertahankan rumah tangganya dan memberi keluarga yang utuh kepada putrinya akan tetapi istrinya yang sudah tidak mencintainya lagi dan memutuskan memilih menikah bersama selingkuhannya....
...Roni sangat sedih dan hancur dia memang sudah tidak mencintai mantan istrinya akan tetapi dia hancur karena hak asuh putrinya jatuh ketangan mantan istrinya Maya....
"Shella ayo masuk."
"Enggak aku gak mau."
"Hai sayang, ayo masuk sama mama Rani yuk."
"Nanti tidur sama Charissa juga ya?"
"Enggak aku gak mau."
"Mama aku tuh cuma mama Maya, aku gak mau sama kamu."
"Shella gak boleh gitu dong sayang." Ujar papa Roni.
"Yaudah kalau gak mau ayo papa gendong saja ya?" papa Roni sambil menenangkan Shella.
" Gak mau, aku gak mau pokoknya aku ga mauuuuuu." Sambil nangis dan teriak- teriak Shella digendong papanya kekamar Charissa.
"Hai Rissa sedang apa sayang?"
"Ini pa lagi main!"
"Ini teman baru Charissa kan pa? Yang papa ceritain kemarin itu kan?"
"Yapz betul sayang ayo ajak main adik Shella ya?"
"Siap pa."
"Yaudah papa tinggal dulu ok?"
"Ok pa!"
"Hai Shella ayo main yuk sini."
"Gak, gak mau, aku gak Sudi main sama kamu ."
"Pa papa?" Teriak shella.
ceklek.
" Ada ap sayang?"
"Aku mau disini."
"Benarkah ?"Tanya papa Roni senyum sumringah karena akhirnya anak kandungnya mau tinggal bersamanya.
"Tapi ada syaratnya!" Ujar Misya sambil menunduk.
"Apa sayang?"
"Dia GK boleh tidur disini."
"Loh jangan begitu dong sayang."
" Ini kan kamar Charissa nak."
"Besok papa buatin kamar sendiri ya?"
"Yang baru buat kamu sayang."
"Sementara tidur berdua dulu disini sama Charissa ya."
"Kan lebih enak kalau tidur ada temannya."
"Gak mau aku gak mau, pokoknya Shella gak mau sama dia hiks hiks hiks" Ujar Shella sambil nangis.
"Iya sayang, iya nanti Shella tidur disini sendiri ya berani?" Ujar mama rani.
"Berani dong." Jawab Shella.
" Ya sudah Rissa sementara tidur dikamar tamu dulu ya sayang?"
" Gapapa kan nak?"
" Gapapa kok ma."
"Rissa tidur sama bik Iyem juga gapapa kok ma."
"Ya udah Rissa sementara tidur sama bi Iyem dulu dikamar tamu aj ya sayang?"
" Ok mama." Ujar Charissa tetap tersenyum bahagia.
...* * *...
...Keluarga ARORA...
...Diawalinya dengan kebahagiaan....
...Dengan rutinitas yang selalu dilakukannya, menyiapkan segala peralatan untuk kekampus tak lupa sebelum berangkat dia slalu memasak didapur bersama mbok Iyem dan dia slalu membantu menyiapkan sarapan untuk keluarga besarnya. Dan setelah memasak barulah dia bersiap-siap untuk berangkat kuliah dan ikut sarapan terlebih dahulu bersama keluarganya,...
...ya begitulah aktivitas dipagi harinya....
...CHARISSA BIRU CAHARI, biasanya orang-orang memanggilnya Charissa dan lebih singkatnya Rissa....
...* * *...
...Kini Rissa telah beranjak dewasa dia sudah berumur 23 tahun dia kuliah di universitas swasta di Jakarta, jurusan Ekonomi Manajemen, meski Rissa adalah anak orang kaya dia tidak pernah mengandalkan kekayaan orang tuanya, berkat kepandaiannya sehingga membuatnya mendapatkan beasiswa dari semester awal hingga akhir, dan sebentar lagi dia akan lulus wisuda. Saat ini Rissa sedang menjalani hari-harinya dengan penuh kesibukan disaat teman-temannya masih berjuang mengajukan judul skripsi Rissa sudah sibuk menyiapkan sidang skripsi karena Rissa juga ingin menjadi salah satu mahasiswi lulusan terbaik diuniversitasnya dan menjadi kebanggaan orang tuanya....
...Rissa memang anak yang penuh semangat, meski terkenal pendiam dan cuek akan tetapi diam-diam dia sering mendapatkan olimpiade karya-karya ilmiah sehingga dikenal oleh banyak dosen, rajin dan tekun dalam segala hal yang selalu ditanamkan dalam diri Charissa sama persis dengan almarhum papanya yang selalu tekun menjalani pekerjaannya sehingga bisa sukses mengelola perusahaan kakeknya bahkan berkat kepandaian almarhum papanya, banyak saingan-saingan yang ingin menjatuhkan perusahaan CAHARI....
...* * *...
"Pagi ma, pa." Ucap Shella dan Rissa
"Pagi sayang." Cium pipi kanan kiri mama Rani.
"Papa mau berangkat keluar negri lagi?" Tanya Shella sambil melahap sarapan paginya.
"Iya sayang gak lama kok paling 4 5 bulan kita di Thailand."
"Sama mama?" Tanya Rissa
"Iya sayang." Jawab mama Rani.
"Kalian dirumah baik -baik ya."
" Jaga diri jaga kesehatan." Ujar papa Roni.
"Siap papa." Jawab Shella dan Rissa dengan kompak.
"Jangan keluyuran, jangan banyakin main yang gak ada manfaatnya, fokus kuliah saja."
"Awas kalau nakal keluyuran."
"Bik Iyem nanti yang akan selalu jaga kalian 24jam."
" Ya kan bik?" Tanya pak Roni kepada bik Iyem
"Eh iya tuan!" Jawab bik Iyem.
"Mana mungkin saya berani bilang ke tuan, sedangkan saya sendiri aja sering diancam sama non Shella." Ujar bi Iyem dalam hati.
...* * *...
...Singkat cerita dulu waktu masih SMA Shella pernah pergi malam-malam bersama pacarnya hingga larut malam terus menerus, sering kali Shella beralasan belajar bersama teman-teman tapi dia tidak belajar malah dugem hingga larut malam, bik Iyem yang mengetahui kelakuan Shella, akhirnya melaporkan kepada sang majikan sejak saat itu Shella dimarahi habis-habisan oleh papanya esok harinya Shella menemui bik Iyem dan mengancam akan membuatnya dipecat dan mempulangkanya kekampung tidak hanya itu saja, Shella pernah membuat bik Iyem difitnah mencuri berlian mama Rani, dan benar mama Rani kecewa ingin memecatnya....
...Akan tetapi masih beruntung Charissa yang mengakui semuanya demi melindungi bik Iyem, Rissa mengaku bahwasanya dialah yang memfitnah bik Iyem dengan mencuri berlian mamanya untuk ditaruh dikamar bik iyem, agar bik Iyem dipecat oleh mamanya....
...Rissa berasumsi bahwasanya dia benci sama bik Iyem, Rissa juga beralasan bik Iyem lebih perhatian kepada Shella, lebih mendahulukan Shella ketimbang Charissa dan membuatnya agar bik Iyem dipecat. bodohnya mama Rani percaya begitu saja dengan perkataan Charissa, sejak saat itu mama Rani juga sangat kecewa dengan Charissa mama Rani juga jarang memperhatikan Charissa karena berpikir Charissa lama-kelamaan berubah menjadi anak yang nakal yang iri dan merasa ingin menang sendiri. mama Rani tidak menyukai sifat anaknya yang seperti itu, bik Iyempun merasa bersalah kepada Charissa karena kesalahannya yang telah melaporkan kepada majikannya dan Shella dalang dibalik semua ini, sehingga bisa membuatnya difitnah dan menyakiti perasaan Charissa sejak saat itu bik Iyem sudah tidak berani melaporkan kepada majikannya dan membiarkan Shella berulah dengan seenak hatinya....
...* * *...
"Papa juga akan sering-sering telpon bik Iyem, sama pak qahar mereka yang akan selalu mantau kamu Shella."
"Kenapa aku saja kan ada mbak Rissa juga, kenapa nggak mbk Rissa." Ujar Shella dengan nada marah.
" Mentang - mentang mbk Rissa orang pendiam, gak neko-neko gitu, terus udah dijamin gak nakal apa?"
Rissa terjeda mengurungkan niatnya yang ingin mengunyah nasi yang ada disendok tanganya.
"Sudah-sudah ngomong apa sih Shell?"
" Papa itu gak mau anak-anak papa jadi nakal."Papa mama hanya ingin membahagiakan kalian ingin melihat anak-anak papa pintar sukses kedepannya."
" Ya kalau berprestasi itu bonus, minimal bisa membanggakan kedua orang tualah. "Sindir papa Roni pada shella.
...* * *...
...Papa Roni mengetahui bahwasanya Shella dari dulu tidak pernah mendapatkan ranking seperti Charissa, papa Roni juga mengetahui bahwa Charissa juga mendapatkan beasiswa diuniversitasnya dan malah sering mendapatkan hadiah dari karya - karyanya dan itu salah satu alasan papa Roni juga lebih bangga kepada Charissa, Shella dan Rissa umurnya hanya berselisih 1 tahun akan tetapi kelakuan Shella masih seperti kekanak-kanakan beda jauh dengan Charissa dia dari kecil sudah belajar mandiri dan tidak manja....
...* * *...
"Udah kita lanjutkan sarapannya."
" Nanti kalian telat."
" Males udah gak mood." Jawab shella kesal.
"Rissa berangkat dulu ya pa, ma assalamualaikum." Ujar Rissa cium pipi kanan kiri dengan Salim kemama Rani dan papa tirinya.
"DA ma pa." Cium Shella kepapa Roni dan mama rani.
"Kalau shella ya cuman nyium gak pernah mau Salim dulu."
"Shella, shella kapan sih kamu berubah kalem lembut seperti biru." Ujar papa roni sambil geleng-geleng.
" Ya Udahlah mas."
"Itu juga anak kita, dari kecil juga kita yang didik, yang ngerawat, dan kita sudah berusaha mendidik mereka sebaik mungkin."
" Apalah daya kalau shella masih seperti itu namanya juga anak muda."
"Mungkin belum bisa berfikir agak dewasa, mas semua kan butuh proses."
" Meski begitu dibalik kekurangan Shella ada sisi baiknya juga kok, Dan yakinlah suatu saat Shella pasti akan berpikir lebih dewasa."
"Dia akan sadar dengan sendirinya."
"Bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk." Ujar mama Rani.
" Iya sayang." Jawab papa Roni sambil senyum.
"Makasih ya sayang, kamu sudah mau menerima kami."
"Sama - sama mas."
" Lagipula Shella udah kuanggap anakku sendiri kok."
"Dan aku berusaha tidak membeda-bedakan dengan Charissa"
" Yaaaa seperti kamu menganggap Rissa." Jawab mama Rani sambil tersenyum.
"Terimakasih ya mas."
"Untuk apa." Tanya papa Roni.
"Untuk semuanya mas."
" Justru aku yang berterimakasih sama kamu karena kamu sudah mau menerimaku kembali."Ujar papa Roni sambil menggenggam tangan istrinya.
"Sama-sama mas aku juga tidak menyangka bisa menikah sama kamu." Mereka tertawa bersama.
"Sudah sarapannya?"
"Udah."
" Ya udah mari kita berangkat sayang."
"Iya mas."
"Bik?"
"Bik Iyem?"
" Iya nyonya." Bik Iyem berlari tergopoh-gopoh
"Ini dibereskan ya bik? saya mau berangkat dulu."
" Baik nyonya."
" Hati- hati dijalan ya nya."
"Iya bik, sama nitip anak-anak ya bik."
"Siap nya."
...Meninggalkan rumah impian almarhum papanya...
...pukul 21:00 malam...
"Hai mbk."
"Sini gabung sama kita dong." Ucap Shella sambil membawa botol anggur bersama teman-teman dan kekasihnya yang sedang berpesta sampai larut malam.
...* * *...
...Ya shella adalah wanita yang nakal dan susah diatur,...
...dia seperti itu karena dari kecil dia tidak menerima kenyataan hidupnya,...
...dalam hati Shella ingin sekali orang tua kandung mereka tetap bersatu menjadi pasangan ,...
...akan tetapi yang diharapkan Shella tidak terwujud,...
...dan orangtua mereka malah memilih bercerai,...
...pada akhirnya Shella yang merasa dirinya kesepian rindu sosok ibu kandungnya, ingin selalu disamping ibu kandungnya, malah harus tinggal bersama mama tirinya Mama Rani....
...Mama Rani bukanlah sosok ibu tiri yang jahat yang seperti ibu tiri disenetron-senetron, mama Rani adalah sosok mama Yang lemah lembut dan penyayang yang bisa menggantikan mama kandungnya Shella, sehingga Shella juga mau menerima kehadiran mama tirinya tersebut....
...Mama Rani selalu menyayanginya, melebihi anak kandungnya sendiri dan itu salah satu alasan mengapa Shella mau tinggal bersama papa dan mama Rani, Bahkan mama Rani lebih sering membela dirinya meskipun Shella bersalah....
...Pernah kejadian Shella dan Charissa bermain sepeda hingga sore, mama Rani sangat khawatir karena anak-anaknya tak kunjung pulang, dan pulang-pulang Shella menangis karena roknya sobek jatuh dari sepedah karena mereka bermain sepeda dengan cara berboncengan dan yang dibonceng adalah Shella jadi Rissa yang disalahkan karena membuat Shella bisa terjatuh padahal Shella yang membuatnya jatuh karena dibonceng dengan mengguling-gulingkan sepedahnya sambil tertawa terbahak-bahak....
...Shella menangis menjerit kesakitan sebenarnya luka Shella sangat ringan hanya roknya yang sobek dan terluka dilututnya sedikit, akan tetapi Shella yang terlalu berlebihan membuat heboh satu rumah. malah luka Charissa yang lebih parah dari Shella tapi dia sedikitpun tidak menangis ataupun kesakitan....
...Mama Rani lebih mengkhawatirkan dan memilih mengobati Shella ketimbang Charissa, mama Rani kecewa sama Charissa yang mengira anak kandungnya tersebut sengaja melukai adik tirinya sampai-sampai Rissa disuruh mengobati lukanya sendiri, bik Iyem yang melihat semua itu langsung membantu Rissa untuk mengobati lukanya....
...Shella tersenyum penuh kemenangan karena merasa dirinya lebih disayangi oleh ibu tirinya ketimbang Charissa yang notabene nya adalah putri kandungnya sendiri....
...Shella sangat benci Sama Charissa kakak tirinya tersebut, karena Shella berfikir kehadiran Rissa sangatlah berpengaruh baginya, keinginan Shella hanya dia yang ingin dicintai oleh mama papanya secara utuh dan Shella berfikir sosok kakak tiri juga akan membuatnya berbagi kasih sayang dari papa dan mama tirinya sehingga membuatnya benci kepada Charissa....
...Untuk meluapkan rasa bencinya Shella selalu memfitnah Rissa, dengan begitu Shella merasa senang dan puas....
...untuk mengobati rasa sepinyapun Shella juga suka berbelanja, berdugem bersenang-senang bersama teman-temannya dengan cara yang salah,...
...dengan mabuk-mabukkan, dan berdugem hingga larut malam bersama kekasihnya, itu semua sudah membuatnya bahagia...
...apalagi kekasihnya sejalan dan sefrekuensi dengan kelakuan Shella....
"Shella kamu apa-apaan sih bawa teman - teman kamu kesini mabuk-mabukkan sembarangan dirumah orang." Marah Charissa.
"Hei mb Rissa."
"Ini juga rumahku ya, ini rumah papaku, gak usah sok alim sok pinter deh."
"Mbk Rissa tau gak siapa yang cari uang dirumah ini semua itu papaku bukan hanya mama kamu." Ucap Shella dengan nada marah.
"Dan aku gak peduli siapa yang nyari uang atau enggaknya, yang penting aku gak terima rumahku dibuat mabuk-mabukkan seperti ini." Ucap Rissa sambil menggigit gigi dengan nada kekesalannya.
" Oh ya." Jawab Shella dengan nyengir.
" Mbk Rissa merasa ini rumah Mbak Rissa?"
"Heloo gak salah punya pikiran seperti itu?"
"Hei gak malu?"
"Mbk apa mbak gak ingat kejadian 10tahun lalu?"
"Perusahaan mama kamu sudah bangkrut mbk."
" Kalau saja mama kamu tidak menikah sama papaku mana mungkin rumah ini masih menjadi milikmu?"
" Mama kamu itu tidak becus mengurus perusahaan almarhum papa kamu,"
"Kalau saja bukan karena papaku, rumahmu ini juga udah disita."
"Jadi Gak usah sok-sok'an ngaku ini rumahmu, karena rumah ini sekarang udah jadi milik papaku,"
"Huftttt." Rissa mendengus dengan mata berkaca- kaca dan nafas panjangnya dia sangat kesal dan sakit hati karena sudah menyebut almarhum papanya dan menjelekkan mamanya, padahal mamanya sudah menyayanginya dengan tulus, sampai-sampai anaknya sendiri saja sudah jarang diperhatikan olehnya, akan tetapi Rissa masih bersabar tidak membalas omongannya Shella karena Rissa tahu bahwa Shella lagi setengah sadar karena kebanyakan minum.
"Baiklah kalau kamu merasa ini rumah papamu seakan-akan semua milik papamu, aku yang akan pergi dari rumah ini."
"Karena aku jijik sangat jijik melihat rumah digunakan seperti ini."
"Silahkan."
"Silahkan kalau mau pergi dari sini" Ucap Shella dengan lantang.
"Sekarang juga pergi dari sini juga tidak apa-apa lebih cepat lebih baik, gak ada yang peduli sama kamu, mau lapor mama papa silahkan."
"Gak takut." Tantang Shella
"Kalau mau pergi, pergi saja gak usah banyak omong banyak drama, bawa tu semua barang-barang kamu."
"Ok aku akan pergi dari sini dan aku gak akan lapor mama papa biar mereka tahu kelakuanmu dengan sendirinya." Jawab Rissa dengan suara nada rendah dan lelah.
"Jangan pernah pulang lagi ya, hahaha." Ujar Shella sambil mengejek.
"Nanti malu dilihat bestie- bestieku."
"Terserah apa katamu."
Jawab Rissa sambil menaiki tangga menuju kamarnya.
"Non."
"Non Rissa mau pergi kemana?"
"Non Rissa jangan pergi ini rumah non Charissa, sebelum non shella disini non Rissa itu yang lebih dulu tinggal disini jangan pergi non nanti kasihan nyonya besar kalau tahu semua ini."
"Bik Iyem, aku tidak akan pergi jauh kok bik" Jawab rissa sambil membereskan baju-bajunya kedalam koper.
"Saya mohon jangan pergi dari rumah ini non."
" Bik aku gak kuat bik. " Jawab Rissa dengan mengusap air matanya.
"Dari kecil aku selalu mengalah untuk Shella bik."
"Aku hanya ingin shella menganggapku seperti kakaknya sendiri bik."
"Tapi apa bik dia masih tetap membenciku."
"Bahkan mama juga sudah tidak mempercayaiku lagi."
" Terus apalagi yang kuharapkan disini bik." Rissa menangis sejadi-jadinya menjatuhkan diri dibawah tempat tidurnya dia rindu sosok mamanya dia rindu perhatian mamanya meski selama ini dia terlihat kuat dan mandiri semua itu hanya untuk menutupi kerinduannya kepada mamanya.
"Non yang sabar non, non rissa harus kuat ada bibik disini non." Bik Iyem memeluk menenangkan sembari menangisi Charissa.
" Bibik akan selalu ada buat non Rissa, yakinlah non bahwasanya keburukan suatu saat akan diperlihatkan dengan sendirinya Allah maha adil non." Bik Iyem menenangkan
"Aku gak kuat bik" Rissa menangis sesenggukan.
"Non rissa harus kuat ya."
" Non rissa harus tetap disini?"
"Tidak bik aku tetap akan pergi, aku sudah muak dengan semua ini."
" Nanti kalu nyonya tahu bagaimana non?"
" Pasti nyonya akan bersedih non?"
" Biarkan mama tahu dengan sendirinya bik aku gak akan pergi jauh kok"
" Non rissa jaga diri baik-baik ya disana jangan lupa sholat."
" Jaga kesehatan makan yang banyak non."
"Iya bik terimakasih ya bik sudah menyayangiku." Rissa meneteskan air matanya sembari memeluk pembantu sekaligus pengasuhnya yang telah merawatnya dari bayi hingga sampai saat ini.
Begitupun bik Iyem memeluk Charissa dengan menangis sembari mengingat masa kecil rissa yang dulu ia rawat dengan penuh kasih sayang yang sudah dianggapnya seperti cucu sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!