...Keluarga ARORA...
...Diawalinya dengan kebahagiaan....
...Dengan rutinitas yang selalu dilakukannya, menyiapkan segala peralatan untuk kekampus tak lupa sebelum berangkat dia slalu memasak didapur bersama mbok Iyem dan dia slalu membantu menyiapkan sarapan untuk keluarga besarnya. Dan setelah memasak barulah dia bersiap-siap untuk berangkat kuliah dan ikut sarapan terlebih dahulu bersama keluarganya,...
...ya begitulah aktivitas dipagi harinya....
...CHARISSA BIRU CAHARI, biasanya orang-orang memanggilnya Charissa dan lebih singkatnya Rissa....
...* * *...
...Kini Rissa telah beranjak dewasa dia sudah berumur 23 tahun dia kuliah di universitas swasta di Jakarta, jurusan Ekonomi Manajemen, meski Rissa adalah anak orang kaya dia tidak pernah mengandalkan kekayaan orang tuanya, berkat kepandaiannya sehingga membuatnya mendapatkan beasiswa dari semester awal hingga akhir, dan sebentar lagi dia akan lulus wisuda. Saat ini Rissa sedang menjalani hari-harinya dengan penuh kesibukan disaat teman-temannya masih berjuang mengajukan judul skripsi Rissa sudah sibuk menyiapkan sidang skripsi karena Rissa juga ingin menjadi salah satu mahasiswi lulusan terbaik diuniversitasnya dan menjadi kebanggaan orang tuanya....
...Rissa memang anak yang penuh semangat, meski terkenal pendiam dan cuek akan tetapi diam-diam dia sering mendapatkan olimpiade karya-karya ilmiah sehingga dikenal oleh banyak dosen, rajin dan tekun dalam segala hal yang selalu ditanamkan dalam diri Charissa sama persis dengan almarhum papanya yang selalu tekun menjalani pekerjaannya sehingga bisa sukses mengelola perusahaan kakeknya bahkan berkat kepandaian almarhum papanya, banyak saingan-saingan yang ingin menjatuhkan perusahaan CAHARI....
...* * *...
"Pagi ma, pa." Ucap Shella dan Rissa
"Pagi sayang." Cium pipi kanan kiri mama Rani.
"Papa mau berangkat keluar negri lagi?" Tanya Shella sambil melahap sarapan paginya.
"Iya sayang gak lama kok paling 4 5 bulan kita di Thailand."
"Sama mama?" Tanya Rissa
"Iya sayang." Jawab mama Rani.
"Kalian dirumah baik -baik ya."
" Jaga diri jaga kesehatan." Ujar papa Roni.
"Siap papa." Jawab Shella dan Rissa dengan kompak.
"Jangan keluyuran, jangan banyakin main yang gak ada manfaatnya, fokus kuliah saja."
"Awas kalau nakal keluyuran."
"Bik Iyem nanti yang akan selalu jaga kalian 24jam."
" Ya kan bik?" Tanya pak Roni kepada bik Iyem
"Eh iya tuan!" Jawab bik Iyem.
"Mana mungkin saya berani bilang ke tuan, sedangkan saya sendiri aja sering diancam sama non Shella." Ujar bi Iyem dalam hati.
...* * *...
...Singkat cerita dulu waktu masih SMA Shella pernah pergi malam-malam bersama pacarnya hingga larut malam terus menerus, sering kali Shella beralasan belajar bersama teman-teman tapi dia tidak belajar malah dugem hingga larut malam, bik Iyem yang mengetahui kelakuan Shella, akhirnya melaporkan kepada sang majikan sejak saat itu Shella dimarahi habis-habisan oleh papanya esok harinya Shella menemui bik Iyem dan mengancam akan membuatnya dipecat dan mempulangkanya kekampung tidak hanya itu saja, Shella pernah membuat bik Iyem difitnah mencuri berlian mama Rani, dan benar mama Rani kecewa ingin memecatnya....
...Akan tetapi masih beruntung Charissa yang mengakui semuanya demi melindungi bik Iyem, Rissa mengaku bahwasanya dialah yang memfitnah bik Iyem dengan mencuri berlian mamanya untuk ditaruh dikamar bik iyem, agar bik Iyem dipecat oleh mamanya....
...Rissa berasumsi bahwasanya dia benci sama bik Iyem, Rissa juga beralasan bik Iyem lebih perhatian kepada Shella, lebih mendahulukan Shella ketimbang Charissa dan membuatnya agar bik Iyem dipecat. bodohnya mama Rani percaya begitu saja dengan perkataan Charissa, sejak saat itu mama Rani juga sangat kecewa dengan Charissa mama Rani juga jarang memperhatikan Charissa karena berpikir Charissa lama-kelamaan berubah menjadi anak yang nakal yang iri dan merasa ingin menang sendiri. mama Rani tidak menyukai sifat anaknya yang seperti itu, bik Iyempun merasa bersalah kepada Charissa karena kesalahannya yang telah melaporkan kepada majikannya dan Shella dalang dibalik semua ini, sehingga bisa membuatnya difitnah dan menyakiti perasaan Charissa sejak saat itu bik Iyem sudah tidak berani melaporkan kepada majikannya dan membiarkan Shella berulah dengan seenak hatinya....
...* * *...
"Papa juga akan sering-sering telpon bik Iyem, sama pak qahar mereka yang akan selalu mantau kamu Shella."
"Kenapa aku saja kan ada mbak Rissa juga, kenapa nggak mbk Rissa." Ujar Shella dengan nada marah.
" Mentang - mentang mbk Rissa orang pendiam, gak neko-neko gitu, terus udah dijamin gak nakal apa?"
Rissa terjeda mengurungkan niatnya yang ingin mengunyah nasi yang ada disendok tanganya.
"Sudah-sudah ngomong apa sih Shell?"
" Papa itu gak mau anak-anak papa jadi nakal."Papa mama hanya ingin membahagiakan kalian ingin melihat anak-anak papa pintar sukses kedepannya."
" Ya kalau berprestasi itu bonus, minimal bisa membanggakan kedua orang tualah. "Sindir papa Roni pada shella.
...* * *...
...Papa Roni mengetahui bahwasanya Shella dari dulu tidak pernah mendapatkan ranking seperti Charissa, papa Roni juga mengetahui bahwa Charissa juga mendapatkan beasiswa diuniversitasnya dan malah sering mendapatkan hadiah dari karya - karyanya dan itu salah satu alasan papa Roni juga lebih bangga kepada Charissa, Shella dan Rissa umurnya hanya berselisih 1 tahun akan tetapi kelakuan Shella masih seperti kekanak-kanakan beda jauh dengan Charissa dia dari kecil sudah belajar mandiri dan tidak manja....
...* * *...
"Udah kita lanjutkan sarapannya."
" Nanti kalian telat."
" Males udah gak mood." Jawab shella kesal.
"Rissa berangkat dulu ya pa, ma assalamualaikum." Ujar Rissa cium pipi kanan kiri dengan Salim kemama Rani dan papa tirinya.
"DA ma pa." Cium Shella kepapa Roni dan mama rani.
"Kalau shella ya cuman nyium gak pernah mau Salim dulu."
"Shella, shella kapan sih kamu berubah kalem lembut seperti biru." Ujar papa roni sambil geleng-geleng.
" Ya Udahlah mas."
"Itu juga anak kita, dari kecil juga kita yang didik, yang ngerawat, dan kita sudah berusaha mendidik mereka sebaik mungkin."
" Apalah daya kalau shella masih seperti itu namanya juga anak muda."
"Mungkin belum bisa berfikir agak dewasa, mas semua kan butuh proses."
" Meski begitu dibalik kekurangan Shella ada sisi baiknya juga kok, Dan yakinlah suatu saat Shella pasti akan berpikir lebih dewasa."
"Dia akan sadar dengan sendirinya."
"Bisa bedain mana yang baik dan mana yang buruk." Ujar mama Rani.
" Iya sayang." Jawab papa Roni sambil senyum.
"Makasih ya sayang, kamu sudah mau menerima kami."
"Sama - sama mas."
" Lagipula Shella udah kuanggap anakku sendiri kok."
"Dan aku berusaha tidak membeda-bedakan dengan Charissa"
" Yaaaa seperti kamu menganggap Rissa." Jawab mama Rani sambil tersenyum.
"Terimakasih ya mas."
"Untuk apa." Tanya papa Roni.
"Untuk semuanya mas."
" Justru aku yang berterimakasih sama kamu karena kamu sudah mau menerimaku kembali."Ujar papa Roni sambil menggenggam tangan istrinya.
"Sama-sama mas aku juga tidak menyangka bisa menikah sama kamu." Mereka tertawa bersama.
"Sudah sarapannya?"
"Udah."
" Ya udah mari kita berangkat sayang."
"Iya mas."
"Bik?"
"Bik Iyem?"
" Iya nyonya." Bik Iyem berlari tergopoh-gopoh
"Ini dibereskan ya bik? saya mau berangkat dulu."
" Baik nyonya."
" Hati- hati dijalan ya nya."
"Iya bik, sama nitip anak-anak ya bik."
"Siap nya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments