chapter 05 sidang skripsi

...Sidang skripsi...

"Shell jangan ngawur deh nanti kalau mbk Rissa ngadu sama papa kamu gimana?" Tanya Farah.

" Halah gak usah takut mama papa lebih percaya sama aku kok ketimbang mbak rissa." Jawab shella.

" Kita lihat saja sampai berapa lama dia pergi dari rumah?"

" Tapi ini gak keterlaluan kan shel?" Tanya Rena teman shella yang satunya.

" Udahlah kalian gak usah takut sama siRissa karena ATM Rissa udah aku sita jadi dia pergi dari sini sudah gak bawa apa-apa."

"Mana mungkin mbk Rissa bisa bertahan hidup diluaran sana yang ada dia malah jadi gembel." Ujar shella dengan terenyum sinis membayangkan.

" Yang penting kita tetap bersenang-senang hari ini."

" Mari kita rayakan kepergian sibiru."

"Cherss."Ujar Shella.

...* * *...

...Jakarta siang hari sangat panas karena begitu padatnya kendaraan yang membuat kota Jakarta menjadi panas....

...Sudah 3 Minggu Charissa pergi dari rumah dia disibukkan dengan persiapan sidang sekripsinya dia melihat isi dompetnya yang semakin hari uangnya semakin berkurang....

...Dia pergi ke ATM Charissa masih punya ATM pribadi itu semua dari hasil kerja kerasnya juga,dia Pergi ke ATM guna untuk mengambil uang yang tersisa, dilihatnya saldo ATM dari hasil karya-karyanya, tinggal 5 juta." Mana cukup untuk kehidupan selanjutnya." Batin Rissa, sedangkan uangnya sudah habis untuk dibayarkan skripsi dan wisudanya memang Rissa mendapatkan beasiswa tapi hanya biaya SPP dll sedangkan skripsi dan wisuda bukan termasuk dalam beasiswanya....

" Gimana cil sukses bimbingannya?"

" Alhamdulillah Ko Minggu depan aku sidang skripsi."

"Terus kenapa kamu sedih.?"

"Uangku mau habis ko."

" Kamu mau ya bantuin aku cari kerjaan, gapapa deh ko kerja apa saja yang penting halal."

" Untuk biaya kehidupanku selanjutnya ko tolong ya ko."mohon rissa,

" Bocil bocil kamu tuh anak orang kaya ngapain sih susah-susah cari uang kamu tinggal telpon mama kamu minta kerjaan udah beres."

" Kamu harus pulang cil kamu harus menang jangan menyerah begitu saja ditindas nenek sihir kok diam terus, lama-lama dia makin nglelunjak cil karena dia sudah merasa menang dari kamu."

" Udahlah ko ini tu bukan pertandingan jadi gak ada yang menang atau kalah."

" Ya udahlah terserah kamu, aku hanya mengingatkan kamu saja ya cil, intinya itu hak kamu, kamu itu anaknya mama Rani jadi kamu juga berhak untuk semuanya yang ada dirumah itu."

" Please ko jangan bahas itu-itu lagi ya."Charissa memohon dengan meneteskan air mata.

" Aku juga gak mau kayak gini ko."

"Aku capek, aku muak ko." Tangis Rissa.

" Aaaa Rissa kok jadi nangis maafin aku ya?"Titah Miko.

" Iya deh aku gak akan bahas si nenek sihir itu lagi kok sa."

" Maafin aku ya." Rangkul Miko sambil menenangkan.

" Udah jangan nangis lagi Charissa." Ucap Miko sambil mengusap air mata dengan kedua tanganya.

" Sini lihat aku."

" Mulai detik ini kamu gak boleh sedih, karena princess Mickey akan selalu ada buat si Rissa ok?" Rissa mengangguk.

" Gini aja sa kamu gak usah repot-repot cari kerjaan cukup kamu bantuin aku jadi manajer direstoran aku, nanti aku gaji, kamu kan pinter nih sa dalam bidang manajemen. kamu kalau ngelamar dikantor-kantor besar juga pasti akan keterima."

"Gak akan ko kalau aku ngelamar kekantor -kantor yang ada malah malu-maluin keluarga CAHARI."

" Ya sudah kerja jadi manajer aku aja, aku malah seneng banget dapat karyawan seperti kamu.?"

"Gimana mau ya?"

" Gak ah ko aku gak mau kalau jadi manajer?"

" Aku pengennya jadi karyawan biasa saja, biar kamu nanti tahu kinerja aku seperti apa, wong belum pernah kerja kok tahu-tahu jadi manajer kan gak enak dong sama karyawanmu yang lain."

" Hmmm ini nih salah satu orang yang gak pernah bersyukur."

"Dikasih enak malah cari yang susah." Sewot Miko.

" Emmm terimakasih Miki-miki sudah membantu aku tapi aku tidak ingin dengan cara yang seperti itu karena aku juga ingin tahu rasanya bagaimana kita bekerja itu dari bawah dulu hingga keposisi atas."

"Karena itu juga salah satu cara agar kita benar-benar tahu bagaimana sih keadaan karyawan kita kelak." Ujar Charissa sambil nyengir.

"Ya udah deh terserah kamu yang penting kerja yang bagus."

" Siap bos Miki."

" Rissa jangan panggil aku Miki dong tapi princess Mickey calon sultan Indonesia." Hahaha mereka tertawa bersama

...* * *...

"Malam bocil?"

" Miko, ngapain disini?" Sambil mengelap meja dan sisa - sisa makanan pengunjung.

" Hei kamu lupa ya siapa pemilik cafe ini ?"ujar Miko sambil duduk dimeja yang dibersihkan Rissa.

" Oh iya lupa maaf ya bos Miko ." Cengir Rissa.

" Besok udah siap sidang?"

" Sudah dong?"

" Kamu sendiri gimana?" Tanya rissa sambil duduk.

" Masih banyak revisi terus cil!"

" Tapi judulnya udah di ACC kan.?

" Sudah tapi masih banyak banget yang direvisi,"

" Dosen pembimbingnya killer pula?"

" Tapi gak dimarahin kan?"

" Ya enggaklah mana ada yang berani marahin siprincess Mickey yang ada mereka terpesona dengan kecantikanku." Ujar Miko sambil mengelus pipinya dengan lembut .

" Ya sudah besok kalau pulang kerja aku bantuin."

" Tapi jangan disini gak enak kalau disini dilihat karyawan- karyawan yang lain."

" La terus?" Tanya Miko sambil menaikkan alisnya satunya.

" Ya dikostan aku aja."

"Oh iya ya, ok dech cil siap kalau pulang kerja kan?"

" Iya tapi jangan ganggu pas jam kerja."

"Nanti karyawan yang lain pada ngiri."

"Belum waktunya pulang aku pulang sendiri karena harus bantuin skripsi kamu kan gak enak sama mereka?"

"Cafe cafe gue ya terserah gue dong." Sewot Miko.

" Hmmm jangan gitu?"

" Kenapa gak pagi atau siang aja cil kamu bantuin aku? Kalau pagi kamu kan nganggur tuh?"

" Kamu kerja disini kan cuman sift malam kan.?"

" Kalau pagi sampai jam 2 aku kerja ditoko bunga ko." Ujar Rissa dengan nada pelan

" Whattttt?" Kaget Miko.

"Ya ampun bocil aku gak salah dengar nih?"

" Sakit apa lagi yang kamu cari cil?"

" Gaji yang aku kasih apa gak cukup."

" Cukup kok ko cukup."

" Sttttt.jangan keras - keras gak enak didengar karyawan yang lain." Titah Rissa sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuknya.

" Ya ampun bocil, heran deh aku sama kamu. " Gleng Miko.

" Ko aku kerja ditoko bunga untuk mengisi waktu luangku daripada nganggur, sambil menunggu sidang skripsi aku kerja ditoko bunga disana, orangnya juga baik banget ko?"

" Bocil bukan masalah baik. "

" Tapi apa kamu gak kasihan Sama tenaga kamu yang terkuras dengan kerja kerasmu."

" Aku sehat aku kuat kok ko malah kalau aku nganggur badanku berasa capek semua."

" Ya jelas capek kamu kan orang hyper aktif yang gak pernah bisa diam."

" Ya Tuhan mengapa kamu ciptakan Charissa yang terlalu berlebihan bekerja kerasnya?"

" Sedangkan aku?"

" Aku tinggal ngambil uang disorokan cafeku aja malas."

" Kamu sih emang keterlaluan banget malasnya." Jawab Rissa.

" Ya udahlah cil terserah kamu yang penting kamu harus selalu jaga kesehatan kamu kalau capek kamu keluar aja dari sana?"

" Sebenarnya sebelum kerja dicafemu,"

"Aku lebih dulu kerja ditoko bunga itu,"

"karena gajinya yang kurang aku ingin cari kerja lagi setelah dijam itu?"

"La terus, kalau gajinya kurang kenapa kamu masih bertahan kerja disitu bocil?"

" Ya karena aku Nayaman, aku senang aku merasa bahagia, dengan kerja ditoko bunga, mengingatkanku waktu bersama mamaku dulu, mengingat bersama bik Iyem, dan juga nenek Lesny dulu."Charissa tersenyum sembari mengingat kenangan dimasa kecilnya dulu.

" Ya ampun bocil sebegitu pedihnya hidup kamu cil." Batin Miko dengan mata berkaca-kaca.

Episodes
1 Chapter 01 keprgian cahari
2 chapter 02 keluarga Arora
3 chapter 03 meninggalkan rumah
4 Chapter 04 sahabat yang selalu ada
5 chapter 05 sidang skripsi
6 chapter 06 pertemuan pertama dengan Tante Dewi
7 chapter 07 Ribut dirumah sakit
8 chapter 08 Sahabat yang selalu menyayangi
9 chapter 09 Charissa mulai menemukan kenyamanan
10 chapter 10 Narendra yang keras kepala
11 chapter 11 susan yang begitu berharap
12 chapter 12 Kepulangan Livia keindonesia
13 chapter 13 Narendra meninggalkan rumah
14 chapter 14 pengkhianatan dari Livia
15 chapter 15 Charissa yang berniat menolong Tante Dewi
16 chapter 16 Malam yang hancur bagi Charissa
17 chapter 17 Direndahkan oleh Narendra
18 Chapter 18 kehamilan
19 Chapter 19 Narendra dibayangi rasa bersalah
20 Chapter 20 kehamilan yang diketahui orang tua Charissa
21 Chapter 21 konflik orang tua
22 Chapter 22 pertemuan diwisuda Charissa
23 Chapter 23 perjanjian pernikahan
24 Chapter 24 pernikahan
25 episode 25 Narendra yang Dingin
26 Chapter 26 periksa kehamilan
27 Chapter 27 Kebaikan Charissa
28 Chapter 28 Mulai muncul rasa perhatian
29 Chapter 29 konflik dengan Susan dan keluarga
30 Chapter 30 Rencana jahat Susan dan Shella
31 Chapter 31 Acara 7 bulanan
32 Chapter 32 Kehadiran LiVia Kembali
33 Chapter 33 Charissa yang mulai berharap
34 Chapter 34 Cafetaria
35 Chapter 35 Berusaha mendapatkan Narendra
36 menangis tanpa henti
Episodes

Updated 36 Episodes

1
Chapter 01 keprgian cahari
2
chapter 02 keluarga Arora
3
chapter 03 meninggalkan rumah
4
Chapter 04 sahabat yang selalu ada
5
chapter 05 sidang skripsi
6
chapter 06 pertemuan pertama dengan Tante Dewi
7
chapter 07 Ribut dirumah sakit
8
chapter 08 Sahabat yang selalu menyayangi
9
chapter 09 Charissa mulai menemukan kenyamanan
10
chapter 10 Narendra yang keras kepala
11
chapter 11 susan yang begitu berharap
12
chapter 12 Kepulangan Livia keindonesia
13
chapter 13 Narendra meninggalkan rumah
14
chapter 14 pengkhianatan dari Livia
15
chapter 15 Charissa yang berniat menolong Tante Dewi
16
chapter 16 Malam yang hancur bagi Charissa
17
chapter 17 Direndahkan oleh Narendra
18
Chapter 18 kehamilan
19
Chapter 19 Narendra dibayangi rasa bersalah
20
Chapter 20 kehamilan yang diketahui orang tua Charissa
21
Chapter 21 konflik orang tua
22
Chapter 22 pertemuan diwisuda Charissa
23
Chapter 23 perjanjian pernikahan
24
Chapter 24 pernikahan
25
episode 25 Narendra yang Dingin
26
Chapter 26 periksa kehamilan
27
Chapter 27 Kebaikan Charissa
28
Chapter 28 Mulai muncul rasa perhatian
29
Chapter 29 konflik dengan Susan dan keluarga
30
Chapter 30 Rencana jahat Susan dan Shella
31
Chapter 31 Acara 7 bulanan
32
Chapter 32 Kehadiran LiVia Kembali
33
Chapter 33 Charissa yang mulai berharap
34
Chapter 34 Cafetaria
35
Chapter 35 Berusaha mendapatkan Narendra
36
menangis tanpa henti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!