Kisah Naura

Kisah Naura

episode 1 mendung

Pagi ini cuaca nya seperti akan turun hujan. Langit biru ini dipenuhi dengan gumpalan awan hitam. Semilir angin yang begitu lembut, menerpa wajah Naura. Rasanya Naura enggan sekali untuk pergi ke sekolah, rasanya Naura hanya ingin rebahan dan melukis sesuatu di buku gambarnya.

Mengingat kejadian semalam dimana ayah dan ibu nya hanya sibuk dengan pekerjaan mereka. Ketika Naura memberi tahukan nilainya yang mendekati 100 mereka hanya cuek bahkan sama sekali tidak menjawab.

Mereka selalu saja sibuk dengan pekerjaan mereka. Apalah artinya harta, yang Naura butuhkan hanya kasih sayang bukan uang semata.

Tak mau berlama lama duduk di jendela, Naura segera mengambil handuk nya dan bergegas mandi. Setelah siap Naura turun menuju meja makan, di sana terlihat tidak ada siapa siapa, hanya ada bi Ijah yang sedang mempersiapkan makanan.

"Pagi non" ucap bi Ijah dengan senyum yang begitu jelas

"Pagi. Mamah sama papah kemana bi?" Tanya Naura sembari duduk dan mengambil piring nya.

"Tuan sama nyonya pergi ke luar negri tadi subuh, nyonya juga titip pesan katanya mereka disana sekitar 1 bulan" ucap bi Ijah

"Oh baguslah" ucap Naura.

Bi Ijah hanya tersenyum canggung, dan bi Ijah sudah tau kalo Naura seperti ini pasti tadi malam ada sesuatu diantara mereka.

"Bi aku berangkat ya" ucap Naura dengan menyalimi tangan bi Ijah. Naura sudah menganggap bi Ijah seperti ibu nya sendiri, bi Ijah juga selalu ada untuk Naura.

Hari ini Naura tidak akan membawa mobilnya, dia akan pergi menggunakan motor matic nya.

Di sepanjang jalan Naura melihat ke langit yang tampak nya masih mendung, bahkan sepertinya akan mulai turun hujan. Naura akan senang jika hujan turun Sekarang.

Naura mulai melambatkan motornya, sambil menunggu hujan turun.

"Mana sih hujannya, kok gk turun turun. Nyebelin ih" ucap Naura

"Hujaaaannnn, turunlaaaahh!" Teriak Naura dengan mengangkat satu tangannya seperti orang sedang menyembah.

Tapi sepertinya doanya tidak terkabul, langit masih tetap sama, mendung tapi tak turun hujan. Benar kata pepatah mendung bukan berarti hujan, dekat bukan berarti suka. "Anjayyy udah melow aja." Ucap Naura

Tak lama kemudian, Naura sampai di depan SMA Negeri Garuda, disana tampak halaman sekolah sudah di penuhi oleh beberapa murid.

Sedangkan disana sudah ada ava Adira sahabat dari Naura. Naura bisa melihat ava di sana, dari jauh Naura sudah melambai lambaikan tangannya tanpa melihat arah kanan dan kiri.

Ketika Naura menyudahi lambaian tangan nya, tiba tiba saja Naura berhenti mendadak karena dia hampir menabrak orang. Karena tidak seimbang akhirnya Naura jatuh dari motornya, untung saja tidak ada luka sedikitpun.

Orang yang hampir di tabraknya pun hanya acuh tak acuh.

"Gila ya tu orang, bukannya nolongin kek atau apa kek gitu," ucap Naura

"Ya ampun Ra, Lo gpp kan?" Ucap ava panik

"Dimana yang sakit, dimana?" Tanya ava dengan melihat sekitar tubuh Naura

"Aman gk ada yang sakit kok, eh btw tu orang siapa. Gw kaya baru lihat" ucap Naura

"Gk tau, gw juga baru lihat. Tapi menurut Lo dia ganteng gk sih" ucap ava

"Yah, lumayan sih" ucap Naura dengan membersihkan roknya dari debu

"Apanya yang lumayan, Lo lihat tuh cewe cewe aja pada terpesona sama kegantengan nya" ucap ava dengan memegang kepala Naura yang di arahkan ke cowo tersebut

"Ya Lo kan nanya pendapat gw, gimana si" ucap Naura kesal.

"Ckck" kesal ava

Kini mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas, di koridor sana Naura dan ava sudah bisa melihat dan mendengar teriakkan histeris cewe cewe.

"Mani alay gitu ey" logat Sunda Naura

"Kayanya dia emang murid baru deh Ra" ucap ava

"Eh, eh, ada dua ya murid barunya" ucap ava yang kini mulai kepo

*Alay* batin Naura

Naura mulai berjalan meninggalkan ava yang masih terpaku dengan kegantengan 2 murid tersebut.

Kini Naura sudah berada di kelasnya, tempat duduknya tepat berada di dekat jendela yang mengarah kearah pepohonan dan kebun sekolah.

"Kampret Lo," teriak ava

"Apa" ucap Naura

"Apa apa apa, kenapa Lo ninggalin gw bestie," ucap ava kesal

"Hah, apaan sih" ucap Naura dan mulai melihat kearah jendela lagi.

Ava sudah bisa menebak bahwa Naura sedang ada masalah, masalah apa lagi kalo bukan tentang orang tuanya.

Ava mulai mendekat kearah Naura, dan mulai mengelus tangan Naura.

"Masalah sama orang tua Lo lagi?" Tanya ava dengan melembutkan suaranya.

Naura hanya diam dan masih melihat kearah jendela.

"Jangan biarin diri Lo, terjerembab di lumpur hidup, kalo Lo gk teriak Lo gk akan selamat" ucap ava.

Naura mulai memandang ava, air matanya sudah mulai terkumpul di pelupuk matanya, tapi Naura bisa menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Hehehe" cengir Naura

"Anji** Lo, gw udah melow juga" ucap ava

"Eh mulutnya tolong di jaga bestieeee" teriak naura

"Kelepasan" ucap ava dan kembali ke tempat duduk nya. Naura hanya tersenyum melihat wajah kesal ava. Naura sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah menurunkan sahabat sebaik ava.

Bel masuk telah berbunyi dan kelas Naura kini telah di penuhi oleh murid murid. Banyak sekali di antaranya yang membicarakan kedua murid baru itu. Naura merasa kesal karena wali kelasnya tak kunjung datang, tak seperti biasanya Bu Ida terlambat masuk kelas.

Hampir 15 menit dari bel masuk tadi, Bu Ida baru saja masuk kedalam kelas dengan membawa 2 laki laki yang sepertinya adalah murid baru.

Naura melihat laki laki yang hampir di tabraknya itu, laki laki tersebut pun begitu. Dan laki laki itu melemparkan senyum meremehkan, Naura hanya menanggapinya dengan sangat malas.

"Selamat pagi anak anak, mohon maaf ibu terlambat masuk dikarenakan tadi ibu mengurus administrasi temen baru kalian. Silahkan perkenalkan nama kalian" ucap ibu Ida.

" Halo perkenalkan nama saya Dhanurendra Adrian"

"Halo perkenalkan nama saya Dhanurendra Alvaro"

"Nah mereka ini kembar, tapi beda wajah" ucap ibu Ida

Siswa perempuan banyak sekali yang mengatakan bahwa mereka itu tampan bahkan ada juga yang mengatakan bahwa mereka menyukainya. Ingin sekali rasanya Naura muntah di situ.

Naura melihat ava yang sepertinya dia juga terpikat dengan wajah tampan si kembar ini.

"Silahkan kalian bisa duduk di bangku kosong itu iya" ucap Bu Ida.

Adrian duduk tepat di belakang ava, sedangkan Alvaro duduk di depan Naura.

"Naura, tolong nanti kamu ajak mereka mengelilingi sekolah ya, dan perkenalkan juga setiap fasilitas yang ada di sini serta organisasi organisasi yang ada" ucap Bu Ida

"Baik Bu" ucap Naura.

Pelajaran sudah berjalan dengan lancar, dan sekarang adalah jam istirahat. Bu Ida sudah memperingatkan Naura untuk membawa murid baru itu berkeliling.

"Ava, Lo temenin gw antar mereka" ucap Naura

"Oke" dengan senang hati ava menemani Naura.

Ava mulai berjalan menyusuri koridor, dan mengenalkan setiap ruangan dan organisasi organisasi yang ada.

"Ini ruang OSIS, dan hanya anggota OSIS yang boleh masuk, anggota lain juga bisa masuk tapi harus ada izin dari ketuanya" ucap Naura

"Kapan pemilihan ketua OSIS yang baru di laksanakan?" Tanya Adrian

"Sekitar dua Minggu yang akan datang" ucap Naura

"Lo tau dari mana" tanya Adrian

"Itu rahasia" jawab ava.

"Kenapa Lo nanya itu?" Tanya ava

"Gw dan Kakak gw mau daftar jadi ketua OSIS" ucap Alvaro.

"Oh" singkat Naura

Selanjutnya Naura dan ava menuju kantin, tampak seluruh siswa siswi hampir menatap tidak suka pada Naura dan ava karena mereka berfikir bahwa Naura sudah ganjen kepada Adrian dan Alvaro.

Naura tidak mengatakan apa pun dan langsung duduk di kursi kosong begitu juga ava.

"Mang pesen bakso 2 sama es jeruk 2" ucap ava

"Lo pesen buat siapa?" Tanya Alvaro

"Buat gw sama Naura, Lo kalo mau tinggal pesen aja sendiri" ucap ava

"Bentar lagi masuk kelas, gw balik aja ke kelas" ucap Adrian

"Santai aja, kita dapat bonus istirahat 15 menit" ucap Naura

Mau tak mau Adrian dan Alvaro duduk semeja dengan naura dan juga ava. Perut mereka juga sudah sangat perih karena lapar.

"Kenapa Lo jadi agak cuek sama mereka, bukan nya Lo suka ya sama mereka, bisik Naura

"Ih gw tu lagi jual mahal tau, cowo itu gk suka sama cewe murahan," ucap ava balik berbisik pada Naura. Naura hanya manggut manggut mengerti.

"Btw kita belum kenalan kan" ucap Alvaro

"Gw varo, dan ini kakak gw Adrian" ucap Alvaro ramah

"Gw ava, dan ini sahabat gw dari orok namanya Naura" ucap ava memperkenalkan.

Ava mulai jatuh cinta pada Alvaro, menurutnya dia angkat baik dan ramah, tidak seperti Adrian yang sangat dingin.

Naura gretha

Dhanurendra Adrian

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

Aku mampir thor ..aku tambahkan di favorit yah,,bacanya nyicil😁

2022-03-17

1

Lee

Lee

My Ice girl saranghae mampir kak..
slam knal yaa

2022-03-17

1

Mystique

Mystique

Hi aku mampir, semangat ya💪

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1 mendung
2 episode 2 hujan
3 episode 3 cafe bambu hijau
4 episode 4 berita
5 episode 5 mata mata
6 episode 6 di usir
7 episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8 episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9 episode 9 kehadiran bella
10 episode 10 jalan yang berduri
11 episode 11 hukuman
12 episode 12 berdansa dengan sapu
13 episode 13 serangan balik
14 episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15 episode 15 satu lawan enam
16 episode 16 menyelamatkan naura
17 episode 17 koma
18 episode 18 kembali sadar
19 episode 19 sarapan pagi
20 episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21 episode 21 cinta harta
22 episode 22 black card
23 episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24 episode 24 modus
25 episode 25 menginap
26 episode 26 ciuman pagi
27 episode 27 kebenaran
28 episode 28 modus
29 episode 29 perpisahan
30 episode 30 kecewa
31 episode 31 kecewa II
32 episode 32 Sabrina
33 episode 33 Sabrina II
34 episode 34 perusahaan yang bangkrut
35 episode 35 ganti profesi
36 episode 36 semua butuh waktu
37 episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38 episode 38 naura!
39 episode 39 kehidupan baru
40 episode 40 memujamu
41 41 PENGUMUMAN
42 episode 42 gw memang pantas di benci
43 episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44 episode 44 kejutan
45 episode 45 perjalanan ke Depok
46 episode 46 Dokter Ava yang hebat
47 episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48 episode 48 mood
49 episode 49 tidur bareng
50 episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51 episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52 episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53 episode 53 membahas masalalu
54 54 PENGUMUMAN
55 episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56 episode 56 salah paham
57 episode 57 salah paham II
58 episode 58 kecelakaan
59 episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60 episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61 episode 61 emosi!!!
62 episode 62 omong doang!!
63 episode 63 pencarian
64 episode 64 mau seblak
65 episode 65 gw udah tau
66 episode 66 kita itu udah putus!!
67 episode 67 saputangan
68 episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69 episode 69 rumah hantu
70 episode 70 i love you Ra!
71 episode 71 cahaya bulan
72 episode 72 godaan bunda lisa
73 episode 73 kamera yang tertinggal
74 episode 74 sel tahanan
75 episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76 episode 76 tusukan
77 episode 77 akhir dari sebuah kisah
78 ucapan terimakasih
Episodes

Updated 78 Episodes

1
episode 1 mendung
2
episode 2 hujan
3
episode 3 cafe bambu hijau
4
episode 4 berita
5
episode 5 mata mata
6
episode 6 di usir
7
episode 7 luka ini tak seberapa sakit di bandingkan luka hatinya
8
episode 8 jangan menganggap remeh seseorang
9
episode 9 kehadiran bella
10
episode 10 jalan yang berduri
11
episode 11 hukuman
12
episode 12 berdansa dengan sapu
13
episode 13 serangan balik
14
episode 14 serangan menggunakan kuah bakso
15
episode 15 satu lawan enam
16
episode 16 menyelamatkan naura
17
episode 17 koma
18
episode 18 kembali sadar
19
episode 19 sarapan pagi
20
episode 20 kepercayaan adalah sebuah pondasi yang kokoh
21
episode 21 cinta harta
22
episode 22 black card
23
episode 23 pesta ulang tahun yang hancur
24
episode 24 modus
25
episode 25 menginap
26
episode 26 ciuman pagi
27
episode 27 kebenaran
28
episode 28 modus
29
episode 29 perpisahan
30
episode 30 kecewa
31
episode 31 kecewa II
32
episode 32 Sabrina
33
episode 33 Sabrina II
34
episode 34 perusahaan yang bangkrut
35
episode 35 ganti profesi
36
episode 36 semua butuh waktu
37
episode 37 kenangan yang menghantui lagi
38
episode 38 naura!
39
episode 39 kehidupan baru
40
episode 40 memujamu
41
41 PENGUMUMAN
42
episode 42 gw memang pantas di benci
43
episode 43 menyimpan harapan pada manusia adalah suatu kesalahan
44
episode 44 kejutan
45
episode 45 perjalanan ke Depok
46
episode 46 Dokter Ava yang hebat
47
episode 47 jadilah penyembuh untuk dirimu sendiri
48
episode 48 mood
49
episode 49 tidur bareng
50
episode 50 Lo baik, dan Lo cantik
51
episode 51 sikap romantis yang tak terduga
52
episode 52 jika suatu saat nanti hati mu goyah, beri tahu aku!
53
episode 53 membahas masalalu
54
54 PENGUMUMAN
55
episode 55 gw bingung sama jalan pikiran lo
56
episode 56 salah paham
57
episode 57 salah paham II
58
episode 58 kecelakaan
59
episode 59 ikhlas tak semudah membalikkan telapak tangan
60
episode 60 gimana perasaan Naura ke gw?
61
episode 61 emosi!!!
62
episode 62 omong doang!!
63
episode 63 pencarian
64
episode 64 mau seblak
65
episode 65 gw udah tau
66
episode 66 kita itu udah putus!!
67
episode 67 saputangan
68
episode 68 Lo di lahirkan untuk menjadi nyata bukan menjadi sempurna
69
episode 69 rumah hantu
70
episode 70 i love you Ra!
71
episode 71 cahaya bulan
72
episode 72 godaan bunda lisa
73
episode 73 kamera yang tertinggal
74
episode 74 sel tahanan
75
episode 75 ini semua sudah tuhan rencankan
76
episode 76 tusukan
77
episode 77 akhir dari sebuah kisah
78
ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!