"Btw kalian pindahan dari mana?" Tanya Naura
"Kami dari SMA negeri putra" ucap varo
"Oh yang isinya cowo semua" ucap Naura
"Iya bener" ucap varo.
Setelah selesai makan Naura dan ddk kembali ke kelas, namun kali ini tidak ada pelajaran karena para guru sedang rapat.
Tidak lama kemudian mereka di pulangkan karena sepertinya guru guru akan sangat lama rapatnya.
Naura dan ava sudah lebih dulu keluar kelas, mereka menuju palkiran untuk mengambil kendaraan mereka.
"Lo yakin ga pulang sama gw aja" ucap ava
"Yakin banget" ucap Naura
"Ya udah, hati hati Lo ya jangan ngebut" ucap ava
"Iya gw tau" ucap Naura
Setelah mereka berpisah di arah yang berbeda, Naura melambankan gas motornya, Naura mulai menikmati rintik hujan yang tidak terlalu deras itu.
"Coba dari tadi hujannya, kan gw bisa diem di UKS" ucap Naura dengan mengerjap kan matanya
"Lo kalo naik motor jangan merem" ucap orang tersebut
Naura terlonjak kaget dengan asal suara itu, padahal Naura sedang menikmati rintikan hujan dengan menghalu berbagai hal.
"Ihh apaan sih Adrian, bikin kaget aja" ucap Naura dengan mengerucutkan bibirnya
"Ya lagian so soan pake nutup mata, kalo Lo nabrak orang gimana" ucap Adrian yang melihat Naura dari dalam mobil. Adrian dan varo menggunakan satu mobil, dengan varo yang mengemudikan nya.
"Ye mana ada sih orang jalan kaki di tengah hujan kaya gini" ucap Naura
"Lo nabrak orang bukan hanya pejalan kaki kali Ra, orang yang pake motor juga bisa Lo tabrak" ucap Adrian yang tiba tiba banyak omong.
"Gw bisa lihat ya" ucap Naura.
"Btw, rumah Lo dimana? Ko dari tadi arahnya kesini Mulu" ucap Naura
"Di komplek lili" ucap Adrian.
"Komplek lilikan isinya rumah mewah semua, Lo salah satu dari rumah mewah itu?" Ucap Naura
"Ya, bisa di katakan seperti itu" ucap Adrian.
"Wih anak Sultan dong ya" ucap Naura dengan cengir kudanya
"Kalo rumah Lo dimana?" Ucap Adrian
"Rumah gw di komplek kelapa gading" bohong Naura. Komplek gading adalah deretan rumah dari kalangan biasa yang artinya, rumahnya sangat sederhana. Tapi sebenarnya rumah Naura berada di kompek mawar, bisa di bilang tetangga dengan rumah Adrian.
"Kapan kapan gw sama Ade gw boleh main gk kerumah Lo?" Tanya Adrian
*Ni bocah kenapa jadi banyak omong ya, kayanya tadi cuek banget* batin Naura
"Jangan deh, rumah gw jelek gk pantes buat orang kaya Lo" ucap Naura
"Rumah bukan masalah buat gw ko" ucap Adrian
"Ini udah sampe di komplek rumah Lo, gw lanjut aja ya" ucap Naura yang langsung mengebut.
*Hadehh, gw kira dia bakal ilfil sama gw karena rumah gw kecil, eh malah pengen main. Gimana si* batin Naura
Setelah sampai di rumah Naura segera berganti pakaian, dan mulai merebahkan dirinya di atas ranjang. Tapi sebelum itu, Naura mengambil ponsel nya yang tak jauh dari jangkauan nya. Naura melihat tabungan yang berada di ponselnya, disana tertulis bahwa tabungannya sudah mencapai 500 JT.
Uang ini Naura tabung dari hasil yang ayahnya berikan. Setiap bulan ayahnya selalu memberikan uang sampai 30 JT, dan uang itu selalu Naura simpan di rekening pribadinya.
Naura berniat akan membeli rumah dengan uang nya itu, tanpa sepengetahuan orang tua nya juga. Untuk berjaga jaga jika nanti Naura di usir dari rumah ini.
Naura mengambil sebuah foto di nakas, di sana adalah foto nya dan ibu kandung nya sewaktu Naura kecil, dia sangat merindukan ibunya. Setelah ibunya meninggal, ayahnya kembali menikah dengan alasan bahwa Naura masih kecil dan membutuhkan kasih sayang seorang ibu
Ayahnya menikah dengan seorang janda beranak satu. Anak nya seumuran dengan Naura, dan kini dia sedang sekolah di Australia, semenjak kehadiran mereka Naura menjadi sangat jauh dengan ayahnya. Mereka selalu mengambil perhatian ayahnya sampai akhirnya Naura kurang kasih sayang dari ayahnya.
Nama adik tiri Naura adalah Bella grizelle, sifatnya yang sombong tak jarang di sukai oleh kebanyakan orang.
"Ma, Naura kangen" ucap Naura dengan memeluk bingkai foto itu.
Pagi ini, Naura sedang joging di sekitar komplek rumahnya, kebetulan karena sedang libur jadi Naura akan berolahraga untuk kesehatan jasmaninya.
Setelah selesai berolahraga Naura sudah bersiap untuk pergi ke rumah ava, kini Naura menggunakan mobil nya untuk pergi kerumah ava.
Ting nong, suara bel rumah ava berbunyi.
"Eh non Naura, mari masuk non"
"Eh bi inem, apa kabar bi" ucap Naura sopan dan mencium tangan bi inem.
"Alhamdulillah kabar bibi baik, oh iya kata non ava kalo non Naura sudah datang suruh masuk aja ke kamarnya non ava" ucap bi inem
"Oh gitu ya, oke deh kalo gitu. Makasih ya bi" ucap Naura
"Iya sama sama" ucap bi inem yang kembali kedapur
"Woy curut lama bener lo___ astagfirullah setan" ucap Naura ketika melihat wajah ava
"Sembarangan Lo bilang gw setan" ucap ava yang memukul mukul wajahnya halus.
"Ya lagian, pake acara pake masker segala" ucap Naura
"Sewot aja Lo" ucap ava kesal
"Buru ih, keburu siang ni" ucap Naura dengan melemparkan bantal ke arah ava
"Iya bentar lagi" ucap ava
"Nyokap Lo kemana va, gw gk ada lihat?" Ucap Naura
"Nyokap sama bokap lagi bulan madu kedua, katanya mereka mau kasih gw adik yang lucu" ucap ava
"Hah, serius Lo" kaget Naura
"Ya iyalah masa boong" ucap ava
"Anjay, Lo bakal punya beban nih" goda Naura
"Ah sebenarnya gw males, tapi ya udahlah gpp. Kalo cowo gw mau, tapi kalo cewe, ih amit amit jabang babu" ucap ava dengan menaik nurunkan pundaknya. Naura hanya tertawa melihat tingkat ava yang sepertinya dia akan menjadi babysuster di rumahnya.
Setelah acara dandan dandanan mereka pergi ke sebuah tempat dimana disitu adalah tempat jual beli rumah, hari ini Naura akan membeli rumah yang harganya di bawah 200jt.
Sebenarnya Naura tidak perlu bertindak sejauh ini, tapi mau bagaimana lagi ini untuk berjaga jaga saja.
"Lo yakin mau beli rumah dengan harga segitu?" Tanya ava
"Yakin lah" ucap Naura
"Pokonya, kalo Lo ada masalah cerita ya sama gw. Jangan Lo Pendem sendiri" ucap ava dengan memegang tangan Naura. Sedangkan Naura merasa geli dengan tingkah ava yang tiba tiba berubah jadi melow.
Naura dan ava sudah sampai ketempat tujuan, di sana Naura bisa melihat rumah yang tidak terlalu besar itu namun berkesan elegan.
"Wih rumahnya kelihatan bagus juga ya kalo dilihat aslinya" ucap ava yang masih melihat kesana kemari
"Bener va, kayanya gw gk akan salah pilih deh" ucap Naura
"Permisi neng." Ucap salah seorang laki laki paruh baya
"Oh iya pa" ucap keduanya
"Neng teh yang mau beli rumah ya" ucap laki laki tersebut
"Oh benar pak, bapak ini namanya pak ojah ya" ucap Naura
"Iya bener neng, kalo begitu mari saya antar kedalam rumah untuk melihat lihat" ajak pak ojah.
"Gila, ramah banget orang nya" bisik ava
"Iya bener, gw kira dia bakal judes" bisik Naura
Pak ojah dengan sangat teliti memperkenalkan setiap sudut ruangan itu, mulai dari kamar, dapur, sampai keruang tamu. Naura mulai yakin bahwa rumah ini cocok untuknya nanti karena itu lah Naura setuju dan membeli rumah tersebut.
Setelah selesai membeli, Naura dan ava Kembali kerumah masing masing. Setelah sampai di rumah, Naura segera mengerjakan PR, Naura bukanlah murid yang pemalas dia selalu rajin mengerjakan tugas sekolah, bahkan Naura juga anak yang aktif dalam berbagai organisasi.
Chat grup OSIS
Ketos: selamat sore, untuk sekretaris dan bendahara OSIS di mohon untuk berkumpul nanti malam jam 7 di cafe bambu hijau terimakasih.
Ava: baik kak.
Naura: siap.
Begitulah isi dari pesan grup, segera Naura menyelesaikan PR nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments